Episode 4

Masya berjalan menuju rumahnya hanya butuh waktu 10 menit dia sudah sampai dirumah.

tok tok

"Ma masya pulang." Masya menjatuhkan dirinya disofa tamu.

Mama yang dari tadi istirahat dikamar keluar menghampiri masya yang baru pulang sambil melihat jam dinding. Masya baru pulang jam 9 lebih, tumben dia telat. tidak biasanya dia telat pulang, gumam mama masya.

"Sayang kamu kenapa kok tangan sama kaki mu luka luka gini ada apa ?." Melihat keadaan masya dia sangat khawatir terjadi sesuatu pada masya.

"Mmmm masya gak apa apa ma cuma tadi kesrempet mobil aja, masya kurang hati hati." Jawab masya sambil mendekati mama nya yang duduk disampingnya.

"Kamu tidak apa apa kan sayang. maafin mama syang." Kata mama masya sambil memeluk anak satu satunya itu. Dia merasa sangat sedih melihat masya saat ini yang tidak bisa menikmati masa muda nya hingga dia meneteskan air mata.

"Mama kenapa nangis ?, masya enggak apa apa kok, mama jangan khawatirin masya. Masya bahagia masih ada mama disamping masya." Ucap masya sebenarnya dia juga ingin menangis dia ingin mngeluh kepada mama nya dan menceritakan tetang apa yang dia alami tapi dia takut membuat mama nya semakin sedih. Masya hanya bisa memendam kesedihan nya sendiri.

"Maafin mama sayang." Mama masya menyapu air mata yang menetes. "Kamu diantar miko ya?, kok tumben miko tidak mampir sayang, kenapa ? ." Tanya mama masya. Mama masya berjalan kedapur mengambil minum untuk masya. "Sayang kamu udah makan belum?, sekalian mama ambilin makan ya?." Teriak mama masya dari dapur.

Tidak lama kemudian mama masya muncul sambil membawa makan untuk putri nya. "Ini sayang kamu makan dulu, pasti kamu belum makan kan ?." Ucap mama masya lalu menyodorkan makanan nya ke masya.

"Wah mama pasti tahu aja deh kalau masya lagi laper." Kata masya lalu mengambil piring dan memakan dengan begitu lahap.

Kemudian mereka ngobrol sambil masya menghabiskan makanan nya. Sedangkan di restoran tempat alex dan feri makan mereka sudah selesai menyantap makanan nya dan terdiam tanpa suara. Ferry sedang melamun tidak ada yang tau apa yang dia fikirkan.

"Fer kamu kenapa sih jadi pendiam dan dingin gini?." Tanya alex sambil memainkan ponselnya.

"Aku bingung sama papa sudah tau aku enggal pernah tertarik tentang perusahaan ini kenapa dia memaksa aku terus." Ucap feri sambil memijat mijat kepalanya yang tidak pusing.

"Hey kamu ini jadi anak tidak berbakti banget sih kan papamu udah sakit sakitan terus fer ya wajarlah dia suruh kamu menggantikan posisi dia.l" Ucap alek yang masih bingung sebenarnya apa mau dari temannya itu apapun sudah dia miliki tapi tidak mau terjun ke dunia bisnis.

"Huhhhhhhh." Feri menghembuskan nafas kasar.

"Tau lah ngomong sana kamu itu sama aja enggak menyelesaikan masalah malah mojokin aku, pulang aja." Decak feri kesal karna ucapan alek tambah bikin dia bingung.

"Udah lah jalanin aja lama lama kamu juga nikmatin." Kata alek sambil berdiri. "Yuk cus." Mereka berjalan menuju parkiran mobil lalu melaju pulang.

#Rumah masya

"Udah malem sayang yuk tidur besok kan kamu masih sekolah." Ucap mama masya sambil berjalan menuju kamarnya.

"Iya ma, masya mau mandi dulu. Selamat malam ma." Jawab masya sambil masuk kekemarnya.

#Pagi

"Ma masya berangkat ke sekolah dulu ya. Mama jangan capek capek kerja nya." Ucap masya lalu berjalan keluar.

"Sayang tidak sarapan dulu." Tanya mama masya dari dapur yang sedang sibuk membuat kue karna setelah suami nya meninggal dia juga harus bekerja. Mama masya menerima pesanan kue.