Seteleh masya meninggalkan mereka. Masya berjalan menuju gerbang sekolah nya dan benar saja di samping gerbang sudah terlihat mobil mewah feri. Melihat masya yang berdiri didepan gerbang feri memberi tau fe untuk mengajak masya masuk kedalam mobil.
"fe kamu liat cewek itu didepan gerbang, bawa dia masuk "ucap feri sambil menunjukkan masya yang berdiri clingak clinguk didepan gerbang sekolah nya.
"Baik tuan" ucap fe lalu beranjak keluar dari mobil menghampiri masya.
"Nona mari tuan muda sudah menunggu dimobil "ucap fe dengan menunjukkan mobil mewah yang terparkir itu.
Tanpa menjawab apapun masya berjalan kearah mobil tersebut diikuti oleh fe dibelakang. Fe membuka pintu mobilnya.
"Silakan nona" ucap fe menundukkan kepalanya "terimakasih tuan" lalu masya masuk kedalam mobil tersebut.
feri tersenyum melihat masya tapi tidak dengan masya. Masya berfikir hari ini akan membuat dia sulit bernafas lagi karna tingkah senaknya feri itu.
"Kita mau kemana tuan" tanya masya memecah keheningan didalam mobil. Namun feri juga tidak menjawab pertanyaan masya. Eeehhh kenapa dia tidak menjawab pertanyaan ku apa ada masalah dengan telinganya saat ini gumam masya. Tanpa pikir panjang masya memajukan badannya lalu bertanya kepada fe. Masya menepuk punggung fe "tuan kita mau kemana? "tanya masya pada fe.
fe kaget tiba - tiba masya seberani melakukan hal itu. Sedangkan tuan muda nya dibelakangnya. "nona panggil saja saya sekertaris fe "ucap fe tanpa menjawab pertanyaan masya yang tadi".
Apa yang dia lakukan kenapa dia menepuk fe , kenapa dia tidak menepuk aku saja kan kita lebih dekat gumam feri dalam hatinya. Feri menarik tubuh masya hingga jatuh kekursi tempat dia duduk semula "kmu kenapa memegang dia? kan kamu bisa pegang aku "teriak feri menatap tajam masya
Ini orang kenapa tadi aku tanya gak jawab sekarang malah marah dasar emang om gila. "kan tadi tuan yang gak mau jawab pertanyaan aku, ya aku tanya dia lah "jawab masya dengan santai nya lalu memalingkan muka nya melihat jalanan yang sangat ramai itu.
Dasar bocah tengik kemaren panggil aku om sekarang tuan gumam feri "kan kamu udah aku kasih tau kemaren kita akan jalan- jalan "jawab feri sambil tetap memandang masya "dan kamu panggil aku jangan tuan jangan om tapi kak aja atau kak feri oke "ucap feri lalu fokus memandang kedepan lagi.
Masya yang tadi nya fokus melihat jalanan yang ramai tiba2 tertawa dengan keras dan juga tak lupa dengan sekertarisnya yg mengerutkan kepalanya kaget dengan ucapan feri apa tuan muda tadi bilang menyuruh anak itu panggil kakak2 ? tuan muda tadi pagi anda makan apa sepertinya ada yg salah gumam fe.
Masya tetap tidak berhenti tertawa lalu melihat feri " apa tuan bilang panggil kakak ya ?"jawab masya lalu tertawa kembali.
Kenapa dia tertawa seperti itu apa ada yg salah dengan ucapanku gumam feri dalam hatinya.
Sambil meredakan tawa masya tapi masih tetap senyum2 dia melihat wajah feri. Memang dia cakep sih keren tapi kalau aku panggil kakak kayaknya enggak pantas deh buat dia gumam masih masih tetap senyam senyum "tuan sepertinya panggilan kaka buat tuan agak kurang bagus lebih baik aku panggil om tampan aja gimana " ucap masya antusias mendengar jawaban feri.
apa dia bilang om tampan. Dasar anak ini lama - lama gak takut dengan ku ya. Baru kali ini ada cewek seberani ini berkata denganku gumam feri menyeringai licik "apa kamu bilang om tampan ? "feri sambil berfikir panggilan om buat nya itu.
"iya lah om tampan" jawab masya sambil tetap memandang feri. Feri menatap tajam masya, masya yang dari tadi senyum seterang susana pagi ini hilang seperti tertelan mendung. kenapa tatapan om ini menakutkan sih gumam masya lalu berpaling kembali menatap jalanan.
"terserah kamu" ucap feri lalu kembali menatap ke depan dan melirik fe yang tanpa ekspresi dari tadi mendengrkan ocehan mereka.
Saat ini mobil mereka berhenti didepan butik. Tanpa feri menyuruh pun fe sudah paham kalau masya harus ganti baju sebelum pergi dengan nya. Dia tidak ingin masya tetap memakai seragam sekolahnya takut dikira makan rumput muda fikir fe.
Ternyata fe tau apa yang aku inginkan fikir feri. fe membuka pintu "mari tuan". Feri keluar dari mobilnyaa diikuti dengan masya. Sekarang mereka berjalan kedalam butik dan disambut oleh pemilik butik itu. Karna sebelum mereka kesini sekertaris fe sudah memberi informasi kepada mereka untuk mempersiapkan gaun pilihan butik itu.
terimakasih kakak sudah membaca mohon kritik dan sarannya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Bundanya Alvhia
jangan om lh kakak saja
2020-10-20
0
Halimah Zahra
Thoor maysa dengan Alex atau dengan feri.
2020-04-14
1
Pin Kan
tor jngn om donk
2020-03-28
1