Zidan menghentikan mobilnya di depan rumah Annisa, dia ragu untuk keluar, tapi karena memang harus menyampaikan akhirnya Zidan turun juga.
tok.... tok....tok.
"Assalamualaikum, Bu" ucap Zidan setelah pintu terbuka.
"Wa'alaikumusalam, eh nak Zidan, ayo masuk" ujar Ibu Annisa.
"Ada apa yah nak Zidan?" tanya Ibu Annisa.
"Gini Bu, boleh Ibu ikut saya ke Rumah Sakit, karena ada sesuatu hal yang harus Ibu tahu" ucap Zidan.
"Rumah Sakit?, memang nya ada apa nak?" tanya Ibu Annisa mulai panik.
"Maaf Bu sebelum nya, Annisa kecelakaan Bu, dan sekarang sedang di Rumah Sakit" jawab Zidan bergetar.
"Ya Allah Annisa!, ayo nak kita kesana sekarang" ucap Ibu menarik lengan Zidan.
Di dalam mobil Ibu Annisa terus menangis meskipun sudah di jelaskan keadaan Annisa yang sebenarnya, tapi tetap saja dia tak berhenti menangis.
"Ayo kita ke sekolah Asyifa dulu nak"
"Lebih baik jangan Bu, saya takut Asyifa akan syok dengan keadaan Annisa sekarang" jelas Zid.
"Lebih baik kita rahasiakan dulu, nanti biar saya yang menjelaskan nya pelan-pelan" lanjut nya.
Ibu menyetujui permintaan Zid, dan menyerahkan Asyifa pada Zidan.
💢💢💢💢💢
Sesampai nya mereka di Rumah Sakit, mereka langsung menuju ruangan Annisa.
"Ya Allah Annisa, kenapa bisa jadi begini nak" ucap Ibu menangis dengan tersedu.
Vita menghampiri Ibu dan memeluk nya.
"Sabar ya Bu, kita berdoa untuk Annisa biar cepat sadar" kata Vita menenangkan.
"Siapa yang tega mencelakai anak ku hingga seperti ini, kenapa mereka tega" tangis Ibu.
Zidan tidak tega melihat nya dan memilih untuk keluar.
"Aku harus cari tahu siapa pelakunya" gumam Zidan dan mengambil ponsel nya.
"Hallo....cari tahu kejadian kecelakaan di jalan X, saya beri waktu satu jam untuk mencari tahu" final nya.
Zidan menutup telepon dan pulang ke rumah nya.
Sepanjang perjalanan Zidan memikirkan bagaimana cara nya memberi tahu Asyifa.
"Bagaimana cara nya untuk ngasih tahu dia ya Allah" Zidan bingung harus bagaimana.
💢💢💢💢
"Bagaimana keadaan Annisa Zid?" tanya Mama.
"Masih belum sadar Mah" jawab Zidan lemah.
"Ya Allah bagaimana dengan Asyifa?" bingung Mama.
"Itu dia Mah, aku juga bingung harus bagaimana, Mama punya solusi nggak?" tanya Zidan.
"Gini ajah, Asyifa di ajak nginep sini ajah.
Nenek nya kan harus nungguin Annisa, jadi Asyifa nggak ada temennya, nanti kita jelasin pelan-pelan. Sekarang itu ajah dulu yang lain nanti kita pikirkan lagi nanti" jelas Mama dan di angguki oleh Zidan.
"Ya udah Mah aku mau mandi dulu, habis itu mau jemput Asyifa dan Reyyan" ucap Zidan dan di angguki Mama.
Zidan masuk ke kamar untuk membersihkan diri nya.
Setelah selesai, dia bergegas pergi ke sekolah Asyifa.
💢💢💢💢
Setelah mendapat izin dari Nenek Syifa, Zidan pun berangkat ke sekolah.
Zidan menghentikan mobilnya di parkiran sekolah dan menghampiri mereka yang sudah menunggu.
"Asyifa, ikut bareng Om yuk, Bunda katanya lagi ada urusan jadi Om yang jemput" kata Zidan dan di angguki Asyifa dengan semangat.
"Om memang Bunda katanya kemana?, kok nggak bilang Syifa tadi pagi?" tanya Asyifa .
Zidan mendadak jadi gugup, bingung harus apa.
"Bunda katanya urusan nya akan lama, nanti nginep di rumah Om lagi yah, soalnya Bunda sama Nenek perginya bareng, Syifa kan sekolah jadi nggak bisa ikut" jelas Zidan.
"Oohh gitu ya Om, tapi baju Syifa masih di rumah Om" .
"Syifa jangan khawatir, nanti Om yang ambil, sekarang Syifa ikut ke rumah Om yah" .
"Oke,,," jawab Syifa semangat.
" Yyee ,,,, Asyifa nginep lagi" seru Reyyan bahagia.
"Maafin Om ya Syifa, Om terpaksa harus bohong sama kamu" lirih Zidan dalam hati.
💢💢💢💢
"Nah sekarang sampai, ayo turun" ucap Zidan.
"Yyee kita sampai..." seru Reyyan dan Syifa.
"wah.. cucu-cucu Oma sudah pulang" sambut Oma bahagia.
"Sore Oma" sapa balik Syifa dan mencium tangan Oma.
"Sore sayang, ayo masuk"ajak Oma merangkul pundak Syifa.
"Oma nggak ngajak aku nih?" rajuk Reyyan.
"Heheh Oma cucu nya ganti maaf yah Reyyan, bye.." jawab Oma pada Reyyan dan Asyifa terkekeh.
Reyyan hampir saja menangis tapi dia tahan karena malu pada Asyifa.
"Hahaha....kasihan di buang Oma" ledek Zidan.
Dia menepuk pundak ponakan nya yang hampir menangis itu.
"Pria pantang menangis buat hal kecil seperti ini" nasihat Zidan.
"Gitu ajah nangis, malu sama badan yang Segede gaban gini" ledek Zidan dan berlari meninggalkan Reyyan yang kesal.
💢💢💢💢
Saat malam hari Syifa melamun di balkon kamarnya, Zidan mengetuk pintu dan membuka nya.
Menghampiri Asyifa dengan membawa susu coklat kesukaannya.
"Syifa kenapa, kok melamun?" tanya Zidan lembut.
Dia ikut duduk di samping Asyifa, mengusap lembut rambut panjang nya.
"Syifa kangen sama Bunda Om" adu Syifa.
"Loh, baru sehari sudah kangen ajah" tutur Zidan.
"Asyifa nggak bisa tidur kalau nggak peluk Bunda Om" keluh Syifa sedih.
"Eemm gimana kalau Syifa tidur sama Om ajah, kayak waktu itu kan sama Om juga, gimana?" tawar Zidan.
"Beneran Om, apa nggak ngerepotin Om" tanya Syifa.
"Nggak dong, Om seneng malah Syifa bisa lebih dekat sama Om" ucap Zidan tersenyum.
"Makasih Ayah" ucap Syifa memeluk Zidan,
Zidan terpaku mendengar kata Syifa, hati nya menghangat. Dia tersenyum bahagia.
"Begini kah rasanya di panggil 'Ayah' oleh seorang anak? kenapa begitu membahagiakan ya Allah, Restui aku untuk dapat meminang Annisa dan juga melindungi mereka ya Allah" lirih Zidan dalam hati.
💢💢💢💢
Pagi hari nya setelah mengantar Reyyan dan Asyifa ke sekolah, Zidan melajukan mobilnya ke arah Rumah Sakit.
Sesampainya di depan ruangan Annisa, ada seseorang yang sangat di kenali oleh Zidan.
"Ngapain dia kesini, tahu dari mana dia?" gumam Zidan
"Ngapain anda kesini" tanya Zidan setelah sampai di hadapan orang itu.
"Aku ingin menemui Annisa" jawabnya.
"Maaf tapi Annisa kayak nya nggak bakalan sudi bertemu dengan anda" jawab Zidan sarkas.
"Tahu darimana kamu dia nggak mau bertemu dengan aku" tanya dia.
"Anda lupa Annisa menolak untuk bertemu dengan anda waktu di bandara? " tanya Zidan.
Aditya terdiam tak bisa menjawab. Memang benar dia adalah Aditya, mantan suami Annisa.
"Jadi anda masih berfikir dia akan mau menerima kedatangan anda?" tanya Zidan tersenyum miring dan melangkah membuka pintu ruangan Annisa.
"Apa hak kamu melarang aku bertemu dengannya" seru Aditya.
Zidan menghentikan tangannya, dan berbalik menatap Aditya tak suka.
"Bukan kah saya sudah bilang waktu itu?" tanya Zidan.
"SAYA CALON SUAMI ANNISA" lanjut Zidan menekan semua kata-kata nya.
Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman terima kasih 😊
vote nya juga yah😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Dandelion
aditya urusin sj isterimu biar gk semakin liar ..
2023-05-15
0
Noer Anisa Noerma
dasar Aditya Anisa celaka gara gara kamu
2022-04-26
0
Tri Hartatik
Zidan top👍👍
2021-01-30
1