Waktu telah menunjukkan jam tiga sore, Annisa beranjak dari ruangan nya untuk menjemput Asyifa, tapi sebelum dia keluar, Zidan terlihat menghampiri Annisa.
"kenapa dia masih ajah di sini sih" tanya nya dalam hati sambil menatap Zidan yang kian mendekat.
"Hai Annisa, mau jemput Syifa yah?" tanya Zidan setelah berhadapan dengan Annisa.
"Iya" jawab Annisa.
"Aduh singkat banget sih jawab nya "gumam Zidan dalam hati.
"Ayo aku anterin sekalian mau jemput Reyyan" tawar Zidan tersenyum.
" Maaf saya bisa sendiri "jawab Annisa sambil berlalu meninggalkan Zidan yang terbengong.
Setelah beberapa saat dia teringat untuk menjemput Reyyan juga.
"Aduh bisa ngomel nih si bocil" ucap Zidan menepuk jidatnya dan berlalu mengejar Annisa.
💢💢💢💢💢
Annisa memarkirkan mobilnya di depan sekolah anaknya, tak lama kemudian di susul Zidan yang memarkirkan mobilnya juga.
"Bunda..." seru Asyifa sesaat melihat bunda nya keluar dari dalam mobil.
Annisa menghampiri putri nya dan menggandeng tangan sang anak, Zidan juga menghampiri Reyyan.
"Om habis ini traktir aku makan es krim yah di kedai dekat rumah" pinta Reyyan sumringah.
Zidan berfikir dan dia punya ide yang bisa mendekatkan diri pada Annisa.
"Eemmm boleh, tapi ada satu syarat" ucap Zidan.
"Apaan?" tanya Reyyan, dan Zidan meminta Reyyan mendekat untuk di bisikin, dan Reyyan mengangguk paham apa yang di bicarakan oleh Om nya itu.
" Syifa!,,,." panggil Reyyan.
Asyifa yang hendak membuka pintu mobil menoleh, Reyyan berlari menghampiri.
" Asyifa kita pergi ke kedai es krim yuk, Om aku traktir" ajak Reyyan semangat.
Annisa yang mendengar kata-kata Reyyan memicingkan mata nya ke arah Zidan curiga, dan yang di curigai hanya tersenyum polos.
"Bunda boleh nggak?" tanya Asyifa.
Mendengar pertanyaan putri nya Annisa menoleh, menganggukan kepalanya dan tersenyum. Dia akan melakukan apapun untuk kebahagiaan putri nya, melihat putri nya dengan tatapan memohon, mau tidak mau dia mengiyakan, meskipun dirinya ragu karena ajakannya Reyyan mungkin saja bersumber dari Zidan, mengingat apa yang di ungkapkan Zidan tadi siang membuat dia lebih berhati-hati, berhati-hati agar tidak ada kesempatan untuk Zidan mengatakan yang tidak-tidak.
Mereka melajukan mobil mereka menuju kedai es krim yang dekat dengan rumah Zidan, setelah mereka sampai, Reyyan dan Asyifa terlebih dahulu keluar dan berlari menuju kedai.
"Jangan lari-lari sayang nanti jatuh"tegur Annisa.
"Mereka lucu yah" ucap Zidan setelah menyeimbangkan diri dengan Annisa,
dia tersenyum dan menatap Reyyan dan Asyifa.
Annisa menatap Zidan dingin, Zidan yang merasa di lihat menoleh dan tersenyum lebar, membuat Annisa memutar bola matanya jengah dan melangkah cepat menuju anak-anak itu.
"Menarik" gumam Zidan melihat tingkah Annisa yang menurut nya manis.
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Mereka duduk di meja paling dekat dengan jendela, Asyifa dan Reyyan asik makan es krim dan saling tertawa, terlihat seperti keluarga yang bahagia, mungkin sebagian orang yang melihat merasa sedikit iri dengan 'keharmonisan' mereka.
Zidan tak lepas menatap Annisa, membuat yang di tatap menggeram kesal.
"Kenapa sih ngeliatin terus" tanya Annisa dingin.
"Nisa, apa kamu tidak ingin mempertimbangkan apa yang aku ungkapkan siang tadi?" tanya Zidan.
" Maaf sebelumnya tuan Zidan,saya menghargai apa yang tuan rasakan pada saya, tapi saya tidak ingin mengambil keputusan terburu-buru, apalagi status saya sekarang tidak mungkin saya hanya mengambil keputusan secara sepihak, tidak mungkin juga saya akan di terima oleh keluarga anda dengan status saya yang seorang single parent" jelas Annisa tak basa-basi.
"Saya tau, tapi bisa kah kamu memberikan saya kesempatan untuk mengenal lebih dekat dengan kamu, aku tidak menuntut kamu untuk menjawab sekarang ataupun dalam waktu dekat ini, tapi aku mohon jangan mendorong aku menjauh" pinta Zidan sungguh-sungguh.
Annisa terdiam. Baru kali ini ada orang mengatakan hal itu kepada nya, karena biasanya orang-orang yang mendekati nya akan memaksa dirinya untuk menjadi kekasih bahkan istri mereka, tapi Zidan memberi kesempatan untuk memikirkan nya, dia merasa di hargai sebagai seorang wanita yang status nya sebagai sigle parent, karena tidak sedikit orang yang memandang nya dengan sebelah mata saja.
💢💢💢💢💢
Setelah obrolan nya dengan Zidan,
Annisa mulai memikirkan apa yang di ungkapkan Zidan, mungkin kah sudah waktunya untuk membuka hati nya lagi?, dalam lubuk hati nya, dia terkadang sedih melihat putri nya tumbuh tanpa seorang ayah, meski pun putri nya tidak pernah lagi menanyakan dimana ayah nya.
Mungkin saja karena dulu waktu Asyifa berumur 4 tahun dia pernah menanyakan dimana ayahnya tapi dirinya tak menjawab pertanyaan putri nya itu dan tak sengaja menetes kan air mata,
Dan Asyifa sejak hari itu dia tidak pernah bertanya siapa dan di mana ayah nya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
Rayhan jadi pemancing annisa
2022-04-25
0
Azqia
Kata Kramat banget ya, Menarik wkwkwk eh tapi menarik banget deng, nggak bertele-tele.
2022-04-04
1
Tri Hartatik
kalo jodoh TK kn kemana,ya kn Thor😁😁
2021-01-30
1