05.

Aditya keluar dari restoran bersama Yasmin, tapi dia menghentikan langkahnya saat ponsel nya berdering.

dddrrrttt ... dddrrrttt

"Sebentar Yas," kata Aditya. "Iya hallo sayang" jawab Aditya setelah mengangkat.

"Mas kamu sibuk ngga? Eemmm ... boleh minta tolong nggak? Eeemm, aku mau kamu beliin bakso bakar yang ada di perempatan jalan yang itu loh mas, tapi kamu yang beliin terus kamu yang anterin ke rumah." Ucap Annisa manja di seberang sana.

"Emm, jadi kamu udah mulai ngidam nih?" Aditya terkekeh mendengar permintaan sang istri.

""Ngidam, maksudnya Annisa hamil?" batin Yasmin berbisik.

"Kalau begini aku akan susah nge-dapetin si Aditya kalau Annisa hamil anak nya, aku harus lakuin sesuatu nih!" batin Yasmin menjerit.

"Yasmin Aku nggak jadi nganterin ke kantor Kamu, nggak apa-apa kan?" tanya Aditya setelah menutup panggilan dari Annisa.

"Annisa lagi ngidam yah?" tanya Yasmin.

"Hehe! Iya dia lagi ngidam," jawab Aditya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya udah kamu beliin yang dia mau gih ntar anak kamu ileran kalau nggak keturutan," jawab Yasmin tersenyum palsu.

Aditya pun meninggalkan Yasmin untuk membeli pesanan nya Annisa.

Setelah membeli pesanan Annisa, Aditya melajukan kendaraannya menuju rumah

"Assalamualaikum?"

"Wa'alaikumusalam," jawab Annisa dari dalam kamar.

"Wah, Ayah bawain pesanan kamu dek," monolog Annisa mengelus perutnya sayang. Membuat Aditya terkekeh.

"Sebenarnya yang ngidam dedek bayi apa Bunda nya yah?" tanya Aditya tersenyum.

" Dua-duanya!" jawab Annisa sambil mengambil kantong plastik dari tangan Aditya dan berlalu ke meja makan.

Aditya tersenyum melihat tingkah Annisa yang menurut nya begitu manis.

💢💢💢💢

Lima bulan sudah usia kandungan Annisa,

dia sangat bahagia menikmati masa kehamilan nya, hari-hari nya penuh dengan kebahagiaan apalagi saat janin begitu aktif di dalam perut.

"Mas Aku mau pergi ke acara reoni yah sama temen-temen Aku nanti siang, boleh nggak?" tanya Annisa.

"Eemm boleh sih, tapi Aku ada meeting siang ini aku nggak bisa nemenin kamu," jawab Aditya.

Aditya memang tidak pernah membatasi aktivitas Annisa asalkan itu baik, dia akan mendukung apapun yang di lakukan Annisa.

"Nggak apa-apa Aku bisa jaga diri kok, lagian kan Aku nggak sendirian, banyak temen-temen Aku yang ikut jagain aku," jelas Annisa.

"Baiklah nanti Aku anterin Kamu yah?"

mereka pun melanjutkan sarapan mereka, setelah sarapan Aditya berangkat ke kantor.

💢💢💢💢

Siang telah tiba. Aditya pulang menjemput Annisa untuk mengantar dia ke acara reoni, Annisa menunggu di teras depan. Setelah mobil Aditya sampai, Annisa langsung masuk ke mobil dan menuju ke pusat perbelanjaan tempat di adakan nya acara.

" Nanti kalau ada apa-apa langsung kabarin aku yah?" ucap Aditya mengecup kening Annisa lembut.

"Iya, Mas hati-hati di jalan yah," ucap Annisa sambil mencium punggung tangan suami nya.

Setelah di rasa mobil suami nya tak nampak, baru lah Annisa masuk ke dalam.

Tapi tak di sangka ada sepasang mata memerhatikan Annisa dari jauh.

"Sebentar lagi kau tidak akan tersenyum lagi!"

ucap seseorang itu, tangannya mengepal kuat.

Acara reoni telah usai. Annisa berniat untuk pulang setelah berpamitan dengan teman-teman nya.

Annisa memesan taksi, sesaat akan memasuki taksi, dari arah belakang ada mobil yang melaju kencang sengaja menabrak tubuh Annisa sehingga membuat dia jatuh tersungkur dengan posisi perut membentur aspal.

brak!!!

"Aaarrgghhh Annisa!!" jerit salah satu teman Annisa yang saat itu tak sengaja melihat kejadian itu. Dia berlari menghampiri Annisa.

"Nis, Annisa!! Bangun!" teriak April teman Annisa sambil menepuk-nepuk pipi Annisa.

"Ayo Mba kita bawa ke rumah sakit!" ucap supir taksi.

"Ayo! Ayo Pak kita bawa." Kata April.

Supir taksi membopong tubuh Annisa ke dalam mobil untuk di bawa ke rumah sakit.

💢💢💢💢

Aditya sedang rapat dengan para pemegang saham, tiba-tiba ponsel Aditya berdering. Aditya tidak mengangkat nya, setelah beberapa kali berdering dia mengangkat.

"Sebentar Saya tinggal mengangkat telepon dulu." Pamit nya.

"Annisa?, nggak biasa nya sampai berkali-kali, perasaan ku jadi nggak enak," gumam Aditya.

"Iya hallo sayang?" sapa Aditya namun bukan suara sang istri.

"Apa!!! Istri Saya kecelakaan!" seru Aditya.

"Saya segera kesana!" tukas nya sebelum menutup telepon.

"Maaf sekali rapat ini Saya sudahkan sampai disini karena Saya ada urusan mendadak!" seru Aditya pada para pemegang saham.

Aditya melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, setelah sampai di rumah sakit dia langsung lari dimana sang istri di tangani.

"Bagaimana dengan istri Saya?"ucap Aditya pada April.

"Dia di dalam, dokter sedang menangani nya." Jawab April.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya nya.

"Tadi Annisa mau masuk ke dalam taksi, tapi ada mobil yang melaju kencang dari arah belakang dan Annisa tertabrak," jelas April.

"Ya Allah kenapa bisa begini!" Aditya mengusap kasar wajah nya.

Sudah hampir tiga jam Annisa di tangani, akhirnya dokter keluar ruang operasi.

"Bagaimana istri Saya Dokter?" tanya Aditya tak sabar.

"Maaf Pak. kandungan ibu Annisa tidak bisa di selamatkan, karena benturan yang keras mengakibatkan nya keguguran, sekarang kita tunggu untuk pemeriksaan lebih lanjut, Saya permisi. Ucap dokter.

Aditya memundurkan tubuhnya, dia duduk di kursi menangkup wajah nya frustasi.

"Ya Allah kenapa bisa seperti ini?" ucap nya frustasi.

💢💢💢💢

Annisa membuka mata nya, di lihat ruangan yang serba putih dan bau obat yang menyengat. Dia mengedarkan pandangan nya dan menemukan Aditya tertidur sembari duduk.

Dia usap kepala suami nya, dan dia beralih mengusap perutnya, ada yang aneh dengan perut nya kenapa rasanya sakit, kenapa dia tidak merasakan pergerakan buah hati nya, sesaat dia teringat akan kecelakaan itu.

Seketika air mata nya meluruh deras.

Annisa menangis dengan tersedu. Mendengar suara menangis, Aditya terbangun dan melihat Annisa yang sudah tersedu.

"Sayang?" tegur Aditya.

"Mas, anak Kita Mas, anak Kita kenapa nggak gerak Mas?"ucap Annisa dengan tangisan yang pilu.

"Sabar Sayang, sabar," Aditya memeluk Annisa mencoba menenangkan sang istri.

💢💢💢💢

Seminggu setelah di rawat akhir nya Annisa di perbolehkan pulang.

Sudah beberapa bulan di lewati seperti biasa nya tapi ada yang berbeda dengan Aditya, dia semakin agak dingin pada Annisa.

Sesaat Annisa sedang menyapu, ada sebuah pesan masuk. Dia melihat pesan itu dari nomor yang tidak di kenal memberi tahukan untuk dia pergi ke salah satu hotel.

"Bila kamu ingin melihat seberapa bejat nya suami kamu, datang lah ke hotel xx, nomer xx kau akan lihat bagaimana kelakuan suami kamu saat di luar."

Annisa membaca pesan itu dengan sedikit gemetar, dengan tergesa-gesa dia menuju hotel yang di sebut di pesan itu.

Setelah Annisa sampai, dia langsung menuju kamar yang di tulis kan di pesan itu, pintu kamar terbuka sedikit jadi Annisa tanpa mengetuk, membuka pelan pintu itu. Tubuh Annisa menegang. Dia tak percaya dengan apa yang di lihat nya sekarang.

"Mas Aditya," lirih nya dengan air mata yang sudah mengalir deras.

Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman 😊.

Terpopuler

Comments

Dandelion

Dandelion

selingkuh suaminya...

2023-05-15

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

d jebak kah aditya

2022-04-25

0

Jidna Ilma

Jidna Ilma

kenapa kelakuan lelaki begitu ya😢

2021-11-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!