Zidan semakin dekat dengan Asyifa, setelah apa yang di ceritakan Asyifa beberapa hari lalu membuat hati nya panas dan tekadnya semakin kuat untuk meminang pujaan hati nya.
Zidan melajukan mobilnya untuk menjemput Reyyan dan Asyifa, dia membuka pintu setelah sampai di sekolah mereka, dia berjalan dengan tergesa karena sedikit terlambat, langkahnya terhenti saat manik mata nya menangkap sesosok pria berjas berjalan mendekati sekolah yang dia rasa akan menghampiri Asyifa yang sedang duduk di depan pos scurity.
"Itu kan mantan nya Annisa, ngapain dia ada di sini?" gumam Zidan
Zidan melanjutkan langkahnya menghampiri Asyifa, membuat pria itu menghentikan langkahnya.
"Pulang sekarang?" tanya Zid setelah sampai di depan Asyifa dan Reyyan.
"Iya Om,aku udah ngantuk banget" tutur Syifa, Reyyan hanya mengangguk.
"Ya sudah ayo"Zidan membawa mereka ke mobil,dan tersenyum miring melihat pria itu hanya terpaku di tempatnya.
💢💢💢💢💢💢
"Yeee ..kita sampai, terima kasih Om, Syifa sayang Om" ucap Syifa sebelum membuka pintu mobil bersamaan dengan Reyyan.
Zidan tersenyum tulus.
"Ayah juga sayang sama kamu Syifa" kata Zidan lirih menamai dirinya dengan sebutan Ayah.
Zidan pun masuk kedalam rumah dan mendapati sang Papa sedang sibuk dengan berkas nya di sofa ruang keluarga, Zidan menghampiri Papa nya dan duduk di samping nya.
"Tumben Papa pulang sore, biasanya malem baru pulang" tanya Zid.
"Papa mau siap-siap buat pergi ke Australia, mau ngecek perusahaan di sana yang sedang ada masalah" jelas Papa.
"kapan berangkat?"
"Nanti malam, oh ya Zid, kamu nggak ada niatan untuk kerja di perusahaan bantuin Papa " tanya Papa hati-hati.
"Eemm,,, untuk saat ini nggak dulu deh Pah, Zid masih fokus sama bengkel Zid dulu" ucap Zidan.
"Mungkin tahun depan Pah, soalnya kan bengkel Zidan lagi dalam proses pengembangan yang cabang baru, jadi masih dalam pengawasan" lanjut Zid.
"Oh ya sudah terserah kamu, apapun yang kamu lakukan asal baik Papa akan dukung" ucap Papa menepuk pundak anaknya dan tersenyum.
"Baik lah Papa mau lanjut dulu" kata sang Papa beranjak dari duduknya.
Zidan pun ikut beranjak dan pergi ke kamar nya.
💢💢💢💢💢💢
Hari ini Annisa akan pulang, jadi Asyifa sudah siap di hari libur ini.
"Om Zid ayo kita jemput Bunda di bandara" ucap Asyifa semangat yang baru keluar dari kamar nya.
"Sarapan dulu sayang, lagi pula Bunda kamu baru landing jam 9 masih ada waktu dua jam" jelas Zidan.
"Tapi Syifa sudah tidak sabar lagi pengen ketemu Bunda Om" rajuk Asyifa.
"Ayah juga sudah pengen ketemu bunda kamu sayang" batin Zidan berkata
"Kita sarapan dulu yah nanti kita jemput sama-sama"Vita menimpali.
"Yah Tante..." lesu Asyifa yang pada akhirnya duduk juga.
Mereka yang melihat tingkah Syifa tersenyum.
"Syifa,aku boleh ikut jemput Bunda kamu nggak?" tanya Reyyan.
"Boleh,tapi ada syaratnya" kata Asyifa tersenyum licik.
"Apa syarat nya?" tanya Reyyan.
"Aku boleh pinjem sepeda kamu, tapi kamu jangan bilang-bilang Bunda aku" ucap Syifa.
"Nggak ah nanti aku di marahin sama Tante Annisa, kan kamu nggak boleh naik sepeda".
Memang benar Asyifa tidak di boleh kan naik sepeda lagi karena Annisa trauma, Asyifa pernah jatuh dari sepeda dan membuat dia harus mendapatkan luka yang cukup serius. Koma untuk waktu yang cukup lama. Dan itu membuat dunia Annisa seakan hancur, buah hati nya, dunia nya harus terbaring di ranjang pesakitan dalam waktu hampir dua bulan lamanya.
"Syifa, apa kamu nggak kasian sama Bunda, buat Bunda khawatir sama kamu" tanya Zidan lembut
"Tapi kan Om, aku udah besar aku bisa jaga diri kok" kata Syifa tak mau kalah.
"Emm gini ajah, nanti Om Zid ajarin Syifa pake sepeda, tapi Asyifa izin dulu sama Bunda yah" saran Zidan.
"Beneran Om, Yes!!" Syifa antusias dan Zidan mengangguk.
"Baiklah sekarang habis kan sarapan nya yah" tutur Zidan dan Syifa mengangguk.
"Wah udah kaya bapak beneran nih" ledek Vita dan tertawa.
"Iya kayaknya udah pantes banget yah" timpal sang Mama.
Zidan hanya tersenyum bahagia.
💢💢💢💢💢
"Bunda mana yah, kok belum kelihatan?" tanya Syifa dengan mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari sosok yang di rindukan.
"Bentar lagi juga keluar" Zidan menenangkan.
Dan tidak lama kemudian yang di tunggu-tunggu terlihat,
"Bunda...." seru Asyifa sambil berlari.
"Jangan lari-lari nak, nanti jatuh" seru Annisa.
Saat Asyifa berlari karena tidak hati-hati dia menabrak orang yang ada di depan nya.
bruk...
"Asyifa!!! " teriak Annisa,Zidan,dan Reyyan bersamaan dan menghampiri Asyifa.
" Kamu nggak apa-apa sayang?" seru Annisa setelah mendekati putri nya.
"Lutut Syifa berdarah Bunda..hiks.." ucap Syifa menangis.
"Kalau punya anak di jaga dong, di biarin keliaran ngerepotin orang ajah, untung ponsel saya nggak apa-apa" marah seorang wanita yang di tabrak Asyifa.
"Maaf kan anak saya mba" ucap Annisa yang masih menunduk.
Dia membantu Asyifa untuk berdiri dan dia menatap wanita itu. Annisa membulat kan matanya kaget dan dia terdiam.
Zidan yang baru saja sampai langsung mengecek keadaan Asyifa, setelah mengeceknya, Zidan menatap Annisa dan wanita itu bergantian, seolah tau Zidan berinisiatif membawa Annisa menjauh dari wanita itu.
"Oh.. ternyata kau Annisa..." ucap wanita itu mengehentikan langkah Annisa.
"Apa kabar, MANTAN MADU KU" lanjut nya menekan kata yang membuat hati Annisa mencelos.
"Jadi ini anakmu yang dulu ingin ku bunuh" tanya Yasmin dengan senyuman menghina.
Jadi benar dia adalah Yasmin, mantan madu Annisa, tanya Zidan dalam hati.
Annisa mengepalkan tangannya menahan amarah, Zidan yang melihat perubahan ekspresi Annisa mengusap lengan nya agar tenang.
"Maaf, aku terlambat karena tadi bertemu teman lama dan sedikit mengobrol" ucap Aditya menginterupsi ketegangan mereka dengan menggendong seorang anak laki-laki.
Yasmin melirik dan tersenyum licik,dia merangkul lengan Aditya.
"Nggak apa-apa sayang, aku juga sedang mengobrol dengan teman lama" kata Yasmin dan menatap Annisa yang tak bergeming di tempat nya.
Aditya mengarah kan pandangan nya ke depan dan mendapati seorang yang begitu dia rindukan, tapi tidak bisa dia temui.
"Annisa.."ucap Aditya lirih.
Zidan tak terima dengan keadaan ini, dia langsung menarik lengan Annisa dan menjauh dari mereka.
"An.. Annisa tunggu" seru Aditya setelah menyerahkan anaknya dia berlari mengejar mereka tak menghiraukan teriakan istrinya.
Aditya mencekal lengan Annisa.
"Lepasin" ucap Annisa dingin.
"Nisa, tolong dengar kan aku dulu,aku..." ucapan Aditya terpotong.
"Lepasin" ucap Annisa lagi.
"Kamu tuli yah, Annisa bilang lepasin ya lepasin" seru Zidan membentak dan memisahkan tangan Annisa dari cekalan Aditya.
Asyifa ketakutan melihat situasi ini, Annisa yang melihat Asyifa semakin erat memegang tangan nya paham dan membawa Asyifa di ikuti Reyyan menjauh dari sana.
"Annisa tunggu..."seru Aditya.
Dia akan menyusul Annisa, tapi tangan nya di tarik Zidan.
"Mau kemana kamu, jangan pernah mendekati calon istriku lagi" seru Zidan geram.
"Dan juga jangan pernah sekali-kali dekati Asyifa, nikmati lah kebodohan mu itu" ucap Zidan dengan tersenyum miring dan meninggalkan Aditya di tempat.
"Aaarrgghhh... Dasar bodoh" seru Aditya merrutuki kebodohan nya.
Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman terima kasih 😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
makan tuh ke bodohan mu aditya
2022-04-26
0
Enok Jubaedah
aditiya .....bodoh . racun yasmin berbisa....
2021-12-24
0
momy ida
nyesellll khan lohhh aditiya... setelah membuang berlian demi batu kerikil😝😝😝
2021-08-04
0