14.

Didalam mobil Annisa hanya diam memeluk Asyifa, Zidan sesekali melirik ke arah belakang untuk memastikan keadaan mereka.

"Bunda, Tante itu siapa sih?, kok kasar sama Bunda?" tanya Asyifa.

"Terus Om itu siapa?, soalnya dia pernah datang ke sekolah terus tiba-tiba memeluk aku Bun" lanjut Asyifa.

Annisa mengendurkan pelukan nya dan menatap Asyifa yang sama menatap nya juga.

"Apa Om itu pernah ketemu Syifa?" tanya Annisa.

"Iya pernah, kan aku pernah kasih tahu Bunda waktu itu "jelas Syifa.

"Ya Allah, apa mas Aditya sudah mengetahui bahwa Asyifa adalah anaknya, jangan pisahkan aku dan Asyifa ya Allah" Annisa memejamkan matanya dan merapalkan do'a dalam hati.

Pada saat Aditya gugatan cerai Annisa, Aditya menginginkan hak asuh anak, karena sebelumnya dia melakukan tes DNA terlebih dahulu untuk membuktikan dia anaknya atau bukan, dan hasil nya memang benar bahwa anak yang di kandung Annisa adalah anaknya, tapi karena Annisa tak terima akan hal itu, jadi dia merahasiakan keadaan janin nya, dan yang Aditya tau anaknya meninggal karena benturan keras dan stres nya Annisa yang berlebihan adalah salah satu pemicu nya , membuat janin di dalam kandungan Annisa meninggal saat lahir.

"Bun, kok nggak di jawab?" tanya Asyifa yang membuyarkan lamunan nya.

"Asyifa, kalau kamu di deketin sama Om itu kamu jangan mau yah, apa lagi sama Tante itu" Annisa menasehati.

"Memangnya mereka orang jahat ya Bun?" tanya nya.

"Gini nak, Asyifa nggak mau kan kalau sampai kepisah sama Bunda?" tanya Annisa dan Asyifa mengangguk.

"Nah, jadi kalau Syifa ketemu dan di ajak sama mereka, Syifa jangan mau yah" jelas Annisa dan Asyifa mengangguk lagi.

Keadaan kembali senyap hanya terdengar suara mobil yang melaju saja, Reyyan sudah lebih dulu tidur sedari tadi, dan sekarang Asyifa mulai tertidur juga dalam dekapan sang Bunda. Hati Annisa mulai tak tenang mengingat cerita anak nya yang pernah di peluk oleh mantan suami nya.

Bagaimana Annisa akan menjalani hidup nya bila tidak ada Asyifa di samping nya, pikiran nya berkecamuk, membuat Annisa berkali-kali menghembuskan nafas kasar nya.

Zidan yang melihat Annisa dari kaca spion merasa kasihan.

"Kenapa kamu tidak membagi duka kamu pada aku Annisa, apakah kamu masih saja meragukan ku?, berapa lama lagi?, tapi... Berapa lama pun aku akan tetap menunggu mu sampai kau sadar akan hadir ku di samping mu dan aku akan jadi sandaran dan rumah untuk kamu pulang" lirih batin Zidan menatap sendu pujaan hati nya.

💢💢💢💢

Annisa duduk termenung di kursi taman rumah Zidan, Asyifa tidak mau pulang dan menangis meraung. Karena tidak tega akhirnya Annisa mengalah dan membiarkan Syifa di sini untuk hari ini.

"Hah.... drama banget hidup ku" ucap Annisa

dia membuang nafas lelah, tersenyum miris.

Dia menyenderkan kepalanya di sandaran kursi.

" Lelah?" tanya Zidan dan menyodorkan gelas berisi coklat panas.

Annisa menegakkan tubuhnya dan tersenyum canggung.

"Terima kasih" ucap Annisa setelah menerima gelas dari tangan Zid.

Zidan menduduki kursi di depan meja mereka.

"Maafkan aku" kata Annisa lirih.

"Maaf untuk apa?" tanya Zidan heran.

"Maaf telah melibatkan kamu dalam masalah ku" ucap Annisa menunduk.

"Tidak masalah sama sekali, bahkan aku suka kamu melibatkan masalah kamu padaku" ucap Zidan lembut dan tersenyum.

"Memang dari awal aku ingin meminta kamu untuk melibatkan ku, aku tidak mau membuat kamu menanggung beban ini sendirian, aku ingin kamu bisa berbagi dengan ku apapun itu" lanjutnya.

Annisa terdiam beberapa saat,

"Jangan merayu ku dengan gombalan tak bermutu" ucap Annisa dingin membuat Zidan terkekeh.

"Apa kamu sering di gombalin seperti itu?, bilang pada ku, siapa yang berani menggoda mu biar aku hajar dia, belum tau dia berhadapan dengan siapa" tantang Zidan sok jagoan.

"Haha...dasar aneh" Annisa tertawa, meski pun bagi orang lain yang melihat nya akan aneh lawakan nya, tapi bagi Annisa itu cukup menghibur dirinya.

" Gitu dong tertawa, kau tidak sendirian jangan sedih lagi kasian Asyifa" tutur Zidan.

"Iya kau benar ada anak ku, aku sesaat lupa dengan perjuangan ku dulu" kata Annisa.

"Baiklah, sudah malam saya undur diri" ucap Annisa beranjak dari kursi nya di ikuti Zidan, karena Annisa tidak ingin berduaan dengan Zidan takut adanya fitnah.

"Oke, selamat istirahat Queen" ucap Zidan dan bergaya seperti pelayan membuat Annisa tertawa pelan.

💢💢💢💢💢

"Kita pulang dulu ya Tante, maaf nggrepotin Tante dan keluarga" ucap Annisa tulus.

"Kamu ngomong apa sih, justru kita seneng karena Syifa nginep disini rumah jadi rame" Kata mama Zidan dan memegang lengan Annisa.

"Aku pulang dulu yah Oma, Tante, Om, Reyyan, makasih sudah jagain Syifa" ucap Asyifa dan tersenyum.

"Sering-sering main ke sini yah sayang, nanti Oma bakalan kangen nih sama Syifa Oma jadi sedih" ucap Oma lesu.

"Iyah nanti Asyifa main lagi,boleh kan Bunda" ucap Syifa dan menoleh ke Bunda nya mengharapkan persetujuan nya dengan mata berbinar.

"Hehhe....boleh " jawab Annisa pada akhirnya dia tidak tega melihat putri nya begitu.

"Tapi, jangan keseringan yah Bunda malu sama mereka lah" bisik Annisa di telinga Asyifa.

"Bunda malu sama Om Zid yah"Asyifa ikut berbisik di telinga Annisa

"Ehem.... bisik-bisik Kenapa sih?"tanya Zidan menginterupsi.

"Hehe.. nggak ada apa-apa" jawab Annisa cepat dan Syifa hanya menyengir.

"Oke sekarang kita pamit, Assalamualaikum" putus ibu dan anak itu.

"Dadah Syifa" Reyyan melambaikan tangan.

Annisa mulai melajukan kendaraannya, Annisa menggunakan mobil nya sendiri karena dia meninggal kan mobil nya sewaktu mengantar Asyifa ke rumah Zidan untuk meminta izin masalah Asyifa menginap.

💢💢💢💢💢💢

"Nah sekarang sudah sampai".

Annisa membuka seatbelt dirinya dan membuka pintu, tapi dia urungkan karena melihat putrinya yang diam saja di tempat.

"Asyifa kenapa?" tanya nya lembut.

"Asyifa pengin di sana Bun, di rumah sepi" adu Asyifa sedih.

"Kan ada Bunda, Bunda akan menemani Syifa kok" tutur Annisa lembut, tapi Asyifa tetap saja diam.

"Asyifa nggak boleh begitu, di situ bukan rumah kamu sayang, kamu tidak boleh sering-sering menginap di situ" jawab Annisa mulai tegas.

"Kenapa sih Bunda nggak nikah ajah sama Om Zidan, kan Om Zidan suka sama Bunda" rajuk Asyifa.

"Asyifa tau dari mana Om Zid suka sama Bunda?" tanya Annisa kaget.

"Om Zid ngomong sendiri sama Syifa, katanya Om Zid mau jadi ayah Syifa, Syifa mau Bunda... Om Zid jadi ayah Syifa" jelas Asyifa antusias.

Annisa mematung, bingung harus menjawab apa, kenapa anaknya sendiri mendukung dirinya dan Zidan. Apa yang akan dia lakukan untuk menangani hal ini.

Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman terima kasih 😊

Terpopuler

Comments

Dandelion

Dandelion

menikahlah annisa biar mantan suami mu gk ganggu lagi...

2023-05-15

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

ayo asifa kasih semangat mmh mu

2022-04-26

0

Enok Jubaedah

Enok Jubaedah

zidan cowok kereen.. cinta ibunya plus sayang sama syifa. good cwok pisa

2021-12-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!