Pagi hari Annisa berangkat ke sekolah agak pagi dari biasanya guna menghindar dari Zidan.
"Bunda...kok kita berangkat lebih awal sih ga kaya biasanya" tanya putri cantik nya itu.
"Bunda sedang ada urusan sayang, maaf yah harus terburu-buru" Annisa memberi alasan.
"Oohh, tapi Bunda nanti jemput nya nggak telat kan" tanya nya lagi.
"Nggak in sha Allah" jawab Annisa dan tersenyum.
Tiba lah mereka di depan gerbang sekolah Asyifa.
"Sayang, Bunda langsung pergi ajah yah" ucap Annisa.
"Iya Bun, Bunda hati-hati yah" ucap Syifa dan turun dari mobil setelah bersalaman dengan Bunda nya.
Setelah melihat putri nya masuk ke dalam sekolah, Annisa mulai melajukan mobilnya meninggalkan sekolah, sesaat mobil Annisa menjauh mobil Zidan datang.
"Makasih ya Om udah anterin " ucap Reyyan melambaikan tangannya dan memasuki gerbang sekolah, Zidan tersenyum dan mengangguk.
Zidan mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang dia rindukan, dia menunggu dan tak ada tanda-tanda akan kemunculan nya.
"Kok aku nggak liat si Annisa yah" tanya Zidan pada diri sendiri.
"Apa Asyifa tidak berangkat yah?" lanjutnya.
Zidan mendengus lelah, karena Annisa tidak kunjung datang dia akhirnya melajukan mobilnya menuju Restoran Annisa, "mungkin saja dia ada di sana" pikir nya.
💢💢💢💢💢💢
Zidan memarkirkan mobil dan berlalu ke dalam Restoran, keadaan Restoran masih sepi karena memang ini masih pagi, hanya beberapa karyawan saja yang sedang bersih-bersih dan mengangkut bahan makanan yang akan di kelola.
Zidan duduk di salah satu meja yang ada di dalam Restoran tersebut, karena hampir semua karyawan Annisa kenal dengan Zidan jadi mereka membiarkan saja dia masuk.
"Ngapain kamu udah nangkring di sini pagi-pagi" seru seseorang dari pintu masuk.
"Aku lagi nyari Annisa, Vit" jawab nya santai.
" Si bos di rumah lah, kalau nggak ya nganterin si Asyifa kan ini masih pagi" ucap Vita.
"Aku tadi habis nganterin Reyyan tapi aku tungguin ngga dateng-dateng, makanya aku kesini kali ajah dia sudah dateng" lanjut Zidan.
Vita duduk di kursi depan meja yang di duduki Zidan.
"Kok tumben" tanya nya.
Vita mengeluarkan ponsel nya dan menelpon seseorang, tak berselang lama nada
dering yang tak asing terdengar nyaring,Vita dan Zidan saling pandang.
"Hallo..."ucap seseorang di seberang sana.
"Kamu di mana Nis?" tanya Vita.
"Aku lagi di kantor" jawab nya.
"Kok tumben pagian nggak nganter Syifa sekolah?" lanjutnya.
"Iya aku tadi habis nganterin langsung ke....".
Ucapan Annisa terputus melihat pemandangan di depannya, sesaat jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.
Saat Annisa menerima telepon dari Vita, dia sedang berjalan dari ruangan pribadi nya menuju dapur dan akan ke depan mengambil barang yang tertinggal di mobilnya, tak di sangka dia bertemu orang yang sengaja ingin ia hindari.
"Nis, sudah nyampe ajah masih pagi loh ini biasanya agak siang kesini nya" sapa Vita sedikit melirik Zid yang sedang menatap Annisa.
"Iya tadi ada hal yang harus di selesaikan untuk rapat dengan customer soal catering" jawab Annisa gugup.
"Bukan sengaja mau menghindar dari aku kan Nis?" tanya Zidan.
"Eng.. enggak, emang bener kok nanti siang saya akan ada rapat" jawab nya gugup.
Zidan memicingkan matanya membuat Annisa gugup, Annisa membuang pandangannya ke sembarang arah, Vita yang melihat interaksi mereka merasa ada sesuatu yang membuat kedua temannya itu bertingkah aneh.
"Kalian kenapa sih kok jadi aneh gitu" tanya Vita.
"Nggak kenapa-napa " jawab Annisa cepat.
"Oh ya Vit, kita ke kantor bentar ada yang mau aku omongin soalnya" ucap Annisa.
"Soal apa?" tanya Vita.
"Nanti aku jelaskan,tapi aku ngambil barang dulu di mobil yah" kata Annisa sambil berlalu.
Annisa berlalu keluar dan mengambil sesuatu di dalam mobil nya.
" Ada masalah apa?" tanya Vita pada Zidan.
"Kemarin waktu aku jemput Reyyan,aku nembak dia lagi Vit" jelas Zidan.
"Terus dia jawab apa?" tanya Vita.
"Dia nggak jawab apa-apa sih, tapi kayaknya dia mulai menerima kehadiran aku" jawab Zidan bahagia.
"Wah selangkah lebih maju dong, biasanya nih yah kalau lelaki yang mau deketin dia itu langsung di jutekin sama dia kalau masalah nya begitu berarti ada sedikit kemajuan" jelas Vita.
"Selamat yah brother semoga lancar, hehe" canda Vita.
Kemudian perhatian mereka teralih kan pada Annisa yang telah kembali.
"Ayo Vit" ajak Annisa.
"Oke, aku tinggal dulu ya brother, semangat" ucap Vita dengan mengacungkan tangan nya keatas.
💢💢💢💢💢
"Vit aku mau minta tolong boleh nggak" tanya Annisa mengawali pembicaraan.
"Ada apa kok kayak nya serius banget" tanya Vita balik.
"Itu ..eemm Asyifa, boleh nggak aku nitip sama kamu soalnya aku harus ke Bali untuk beberapa hari, sedangkan Ibu aku lagi ke saudara aku yang lagi sakit keras, aku bingung mau bawa Asyifa soalnya pasti di sana aku bakalan sibuk banget, aku takut dia bosen".
"Kalau sama kamu kan ada Revan jadi dia ada teman nya" lanjut Annisa.
Vita tersenyum penuh arti.
"Ada rencana untuk bisa mendekatkan Asyifa dan Zidan nih kayaknya" pikir Vita.
"Eemm...gini ajah aku punya usul, gimana kalau Syifa kita titipin ke rumah keluarga Zidan, kan disana juga ada Reyyan, aku juga rencananya mau nginep di sana juga kok, soalnya suami aku kan udah dinas lagi jadi ya aku nginep di sana, gimana?.
"Zi..Zidan? ta...tapi apa nggak ngerepotin mereka?" tanya Annisa gugup.
Annisa kaget dengan usul Vita, bagaimana tidak kaget, sengaja menghindari tapi malah di usulin begini.
"Annisa, mereka itu nggak akan kerepotan, soalnya apa, mereka itu seneng banget sama anak kecil bahkan Zidan itu di suruh cepet-cepet nikah biar dapet cucu lebih banyak, sampai di jodohkan segala" jelas Vita meyakinkan.
"Eh malah kecantol nya sama kamu heheh" canda Vita.
"Kok.....kok kamu tahu kalau Zidan suka sama aku" tanya Annisa gugup.
"Annisa, apa sih yang nggak aku tahu tentang Zidan, bahkan celana dalam nya ajah aku tahu" jawab Vita tertawa.
"Porno ih" jawab Annisa malu.
"Hahaha ... udah deh kamu terima ajah si Zidan, aku bisa jamin kamu bakalan di jagain, dan di cintai sama dia bahkan nggak cuma kamu ajah yang di jagain, tapi si Syifa juga, lagi pula kasian juga kan Syifa, walaupun dia nggak pernah bilang sama kamu, aku yakin dia sebenarnya pengen keluarga yang lengkap" jelas Vita meyakinkan.
"Tapi..tapi kan" ucap Annisa ragu.
"Aku kenal dia udah dari SMP dan juga keluarga nya juga aku tau semuanya, kamu tau dia itu nggak pernah deket sama cewek mana pun kecuali ya aku doang" jawab Vita bangga.
"Yakin banget kamu" tanya Annisa masih ragu.
"Yakin lah,maaf yah Nisa ini bukan aku mau ngebaik-baikin dia di depan kamu, tapi percaya deh aku nggak mungkin ngejerumusin kamu ke hal yang nggak baik nanti nya" jelas Vita.
"Masa aku mau ngasih ponakan aku yang abal-abal"jawab Vita.
"Kamu itu bahasa nya abal-abal emang barang apa" kesal Annisa lalu tertawa bersama.
Annisa sedikit lega karena Syifa sudah ada yang akan menjaga untuk beberapa hari ke depan.
Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman terima kasih 😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
Pepet terusss
2022-04-25
0
sahabat syurga
zidan gk rugi punya spupu vita
2021-08-02
0
Tri Hartatik
wahh rencana Vita josss👍👍
2021-01-30
2