08

Sepanjang perjalanan menuju rumah, Annisa hanya diam dan pandangan nya kosong.

Anak-anak sudah terlelap karena kelelahan. Ketiga orang dewasa itu hanya terus diam dengan pikiran nya masing-masing.

"Ya Allah kuatkan hati aku" hati Annisa berkata lirih sambil menatap putrinya yang tengah tidur.

"Ada hubungan apa Annisa dengan keluarga itu?, mengapa respon dia begitu syok, aku harus cari tahu, aku rasa Vita tahu semua nya, aku harus tanya sama dia" gumam Zidan dalam hati nya.

Setelah mengantar Annisa pulang kerumahnya, Zidan melajukan mobilnya ke arah rumah nya, Vita akan menginap di sana karena suami nya sedang dinas di luar kota, sekaligus Zidan sudah memberi ta u Vita untuk menceritakan ada masalah apa pada Annisa.

Tak lama kemudian mobil Zid memasuki gerbang rumah nya, jarak antara rumah Zid dan Annisa hanya memakan 25 menit perjalanan.

Zid menggendong anak Vita, dan Reyyan sudah lebih dulu terbangun karena ingin buang air kecil, mereka memasuki kamar tamu yang akan di gunakan untuk Vita dan Revan menginap malam ini, kamar itu memang biasa untuk menginap mereka jika ada waktu luang, karena orang tua Vita yang sudah tiada, di tambah orang tua sang suami yang beda kota sehingga membuat Vita sering sekali menginap di sana karena jarak nya pun cukup dekat dari apartemen Vita.

"Aku mau ngomong sama kamu" ucap Zidan duduk di sofa kamar.

"Tentang yang tadi di Restoran?" tanya Vita.

Zidan mengangguk, Vita ikut duduk di samping Zidan dan mulai menceritakan apa yang terjadi pada Annisa 11 tahun yang lalu, Zidan terlihat emosi. Mata nya menunjukkan amarah, seberat itu kah pujaan hati nya menanggung beban, sampai sekarang pun dia merasa masih di hantui dengan rasa kesakitan itu.

"Kalau kamu memang benar-benar serius dan cinta sama dia, tolong jangan sia-sia in dia, yakin kan dia bahwa dia tidak sendirian" nasihat Vita setelah menceritakan semuanya.

"Aku serius Vit, kamu tahu kan aku baru kali ini merasakan sesuatu pada wanita, sama kamu ajah aku ngga tertarik walaupun sudah lama berteman dulu" jelas Zidan dengan menyengir.

" Lagi serius juga masih ajah" ketus Vita.

"Hehehe biar nggak tegang-tegang amat lah" canda Zidan membuat Vita mencebikkan bibirnya kesal.

"Oke lah aku balik kamar dulu, bye " pamit Zidan.

Dia masuk ke kamar nya, Zidan terus saja memikirkan Annisa, dia bertekad untuk mengembalikan lagi kepercayaan nya pada cinta, dia akan jadi sandaran yang nyaman untuk Annisa.

💢💢💢💢💢💢

Pagi hari nya Zidan bangun lebih pagi dari biasanya,

"Ada angin apa ini si tukang tidur bangun pagi" sindir salsa.

"Bagus dong berarti ada kemajuan" bela Zidan tak mau kalah.

"Iya kak dia itu habis ketemu sama mba key kemarin, jadi semangat dah pagi-pagi gini" timpal Vita sambil tertawa.

"Terus ajah terus,bukan hanya mba key nya doang tapi sama ibunya, bapaknya, neneknya, kakek nya,sama tetangga-tetangga nya sekalian kemarin sekalian silahturahmi" lanjut Zidan membuat ruangan itu riuh.

"Om zidan mau nganterin aku nggak ke sekolah?" tanya Reyyan.

" Iya Om anterin sekalian mau nganterin Tante Vita" jawab Zidan, dan di tanggapi semangat oleh Reyyan.

"Wah ...wah, kayaknya selangkah lebih maju nih buat pejuang cinta, semoga berhasil" ucap Vita dengan menyemangati.

"Aamiin, doa'in yah" ucap Zidan mengusap wajah nya dan melebarkan senyumnya.

Orang tua Zid saling pandang mencari jawaban atas apa yang di bicarakan mereka, Salsa hanya diam saja menikmati sarapan nya.

"Kalian lagi ngomongin apa sih?" tanya Papa Zidan.

"Oh itu Om, Zidan bentar lagi bakalan mau ngasih kalian cucu" jawab Vita santai dan terkekeh.

"Tapi ya kalau bisa ngluluhin hatinya"lanjut Vita.

"Maksud nya gimana sih, kok kita kurang paham yah?" tanya Mama Zidan dan di angguki oleh sang Papa.

"Itu loh Om, Tante, kalian tau bos Vita kan?" tanya Vita dan di angguki oleh mereka.

"Nah dia itu nanti yang mau di perjuangin sama anak Om dan Tante" jelas Vita.

"Tunggu, tunggu,bos kamu itu si Annisa Bunda nya Syifa kan?" tanya salsa.

"Iya betul" jawab Vita.

"Loh bukannya dia itu udah punya suami, kenapa kamu ngejar dia Zid?, Mama ngga mau yah anak Mama jadi perebut istri orang" tukas Mama.

"Dia udah nggak bersuami Mah, pokok nya panjang deh nanti aku ceritain yah,sekarang aku pergi dulu mau nganter mereka" jawab Zid berdiri dari duduknya dan melangkah pergi setelah mencium pipi Mama nya.

💢💢💢💢💢💢

Setelah mengantar Reyyan, Zidan berlanjut mengantar Vita ke rumah nya untuk memulangkan Revan, dan dia langsung ke Restoran tempat Vita kerja, Vita mempekerjakan seorang pengasuh untuk menemani Revan tapi pengaruh itu akan pulang setelah Vita pulang.

"Makasih yah udah nganterin aku teman rasa Kakak" ucap Vita tersenyum, setelah sampai di parkiran Restoran tempat ia kerja.

"Iya, teman rasa adik yang nyebelin" jawab Zidan mengacak rambut Vita.

"Iihh Zidan, kan jadi acak-acakan lagi, kebiasaan banget sih" gerutu Vita tak terima.

"Udah ah masuk dulu dari pada lama-lama nambah tua aku marah-marah Mulu sama kamu".

"Kamu emang udah tua kali " ucap Zidan membuat Vita menyambikkan bibir nya.

Vita masuk ke dalam Restoran ,dan tak berselang lama Annisa masuk ke dalam Restoran dan berpapasan dengan Vita.

"Tumben bos pagi dateng nya?" sapa Vita ramah.

Mereka sangat menjaga ke profesional an dalam bekerja, jika di jam kerja mereka layaknya bos dan karyawan, dan beda lagi saat di luar jam kerja mereka bahkan bisa di bilang seperti layaknya saudara, jadi tidak heran bila Vita sangat mengenal bos nya ini.

"Iya saya sedang ingin menyibukkan diri" jawab Annisa.

"Oohh.."jawab Vita mengangguk paham.

"Ok aku ke office dulu yah" ucap Annisa berlalu pergi ke ruangan kerja nya.

Vita melihat bos sekaligus teman nya itu dengan tatapan yang sedih.

💢💢💢💢💢💢

Waktu siang telah tiba, Annisa menghentikan aktivitas nya dan mulai melangkah ke luar ruangan pribadi nya dan berpapasan dengan salah satu karyawan nya.

"Bu di cariin customer di depan"

"Siapa?" tanyanya.

"Ga tau Bu, dia hanya berpesan untuk memberi tahu Ibu untuk datang menemui nya" ucap karyawan, Annisa mengangguk.

Annisa menghampiri meja tamu yang ingin bertemu dengan nya.

"Zidan?" ucap Annisa sedikit kaget

"Ada apa?" tanya nya setelah duduk di depan Zidan.

"Eemm begini Annisa, sebelum nya aku minta maaf karena mungkin ini terlalu mendadak untuk kamu, tapi jujur saja aku suka sama kamu, aku ingin memulai hubungan sama kamu, bisa kah kita mengenal lebih dekat?".

"Bisa di bilang aku ingin berta'aruf sama kamu" lanjut nya.

Annisa hanya diam bingung dengan keadaan saat ini, pikiran nya berkecamuk.

"Anda jangan bercanda tuan, saya tidak ingin di bercanda in seperti ini" tegas Annisa.

"Enggak, aku nggak bercanda, aku serius" jawab Zidan tak kalah tegas.

"Maaf tuan Zidan,saya masih ada urusan, saya permisi " ucap Annisa sebelum meninggal kan Zidan.

Setelah Annisa berlalu, Vita menghampiri Zidan yang masih terbengong.

"Kamu ngomong apa sama dia,kok ekspresi nya jadi aneh gitu?" tanya Vita.

"Aku nembak dia Vit, tapi kayaknya aku di tolak" jelas Zidan sedih.

Vita menepok jidatnya sendiri

"Ya mesti lah di tolak, kamu ngomong nya mendadak sih, kan jadi syok anak orang" marah Vita.

"Kebiasaan banget bertindak tanpa konsultasi dulu" lanjut Vita.

" Terus gimana dong" kata Zidan frustasi.

Vita mulai berfikir.

"Ntar deh aku coba jelasin sama dia" jawabnya.

"Makasih Vita sayang" ucap Zidan sumringah.

Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman terima kasih😊.

Terpopuler

Comments

Dandelion

Dandelion

gas keun lah zid ..sampe halal...hhhh

2023-05-15

0

Bundy Icha

Bundy Icha

ya ampun zidan 🤭🤭🤭🤭😄🤣 buru buru amat si

2023-05-10

0

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

Zidan Zidan

2022-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!