06.

"Mas Aditya !!!" seru Annisa Kepada Aditya hingga membuat dia terbangun.

"Annisa, sayang?" ucap Aditya belum sadar.

"Jadi ini kelakuan kamu saat tidak pulang dari kantor, keterlaluan kamu Mas!!!" seru Annisa.

Aditya yang tak paham pun mengedarkan pandangan nya dan menemukan diri nya tak berbusana di balik selimut dan .... Seorang wanita? Dia Yasmin, sahabat nya, mata Aditya membulat sempurna.

"S ,,, sayang, ini bukan seperti yang kamu lihat, percaya sama Mas!" bantah Aditya.

Mendengar suara berisik, Yasmin membuka matanya dia tersenyum melihat Annisa di depan mata nya.

"Kau sudah lihat kelakuan suami kamu kan seperti apa?" tanya Yasmin.

"Apa yang kamu bicarakan! Aku nggak pernah lakuin itu sama kamu!" marah Aditya.

Dia bangun dari tempat tidur dan menghampiri Annisa, dia mencoba untuk memegang tangan Annisa tapi di tepis nya kasar.

"Cukup!" ucap Annisa mengangkat tangannya.

"Nikahi dia mas!" lanjut Annisa dengan menunjuk Yasmin.

Kata-kata Annisa membuat Aditya tak terima, dan Yasmin tentu saja merasa senang.

"Apa yang Kamu bicarakan sayang, ini salah paham, bukan seperti itu kejadian nya. Aku nggak mau nikahin dia!" seru Aditya dengan menunjuk Yasmin.

"Aku nggak mau tau! Kamu harus menikah dengan dia Mas, Aku nggak mau Kamu berzina seperti ini, Kamu tidak puas dengan pelayanan Aku, sehingga Kamu mencari wanita lain di luar!" seru Annisa.

"Sayang kamu ngomong apa sih, jangan ngomong seperti itu!" seru Aditya.

"Kamu nikahi wanita ini atau kita cerai!"putus Annisa.

Aditya tidak bisa menceraikan Annisa dan dia juga tidak mau menikahi wanita itu, Yasmin tersenyum puas rencana nya membuat pernikahan Aditya dan Annisa hancur hampir tercapai.

💢💢💢💢

Hari pernikahan Aditya dan Yasmin telah tiba, Aditya menghampiri Annisa di kamar nya yang sedang menangis.

"Sayang, Kamu yakin dengan keputusan Kamu?" tanya Aditya sekali lagi.

"Iya, dari pada berzina!" tukas Annisa.

Aditya tidak ada pilihan lain selain menikahi Yasmin.

Setelah ijab qobul selesai, Annisa hendak meninggalkan tempat berlangsung nya proses ijab qobul karena dia sedari tadi merasa pusing, dengan pelan dia melangkah menuju kamar nya. Pergerakan Annisa tak luput dari perhatian Aditya, rasa bersalah menyeruak di hati laki-laki itu.

Sebelum Annisa menggapai gagang pintu kamar, Annisa jatuh pingsan membuat se-isi rumah kaget.

Melihat istri nya jatuh pingsan, Aditya menghampiri nya dengan berlari.

"Sayang bangun sayang, sayang Kamu kenapa?" tanya Aditya memangku Annisa dan menepuk pipi nya pelan.

Tak menunggu waktu lama, dia membawa Annisa ke Rumah Sakit. Setelah sampai di rumah sakit Annisa langsung di tangani.

"Kalau ada apa-apa sama Annisa, Kamu adalah orang yang pertama yang Aku salahkan!" seru Aditya pada Yasmin.

Yasmin mengepal kan tangannya geram.

Tak lama dokter yang menangani Annisa keluar dari ruangan.

"Bagaimana dengan istri saya Dok?" tanya Aditya tak sabar.

"Ibu Annisa tidak apa-apa pak, itu adalah hal wajar yang di alami bagi ibu hamil di awal kehamilan nya, mohon ibu Annisa harus istirahat yang cukup dan makanan nya tolong di jaga ya pak, kalau begitu Saya tinggal dulu." Ucap Dokter sebelum berlalu.

"Terima kasih Dok," ucap Aditya bahagia.

"Kenapa segala hamil sih!" batin Yasmin menjerit dan tangan nya mengepal kuat.

Aditya masuk ke dalam dan mendapati sang istri yang terjaga.

"Sayang, terima kasih Kamu telah memberikan hadiah untuk ku," ucap Aditya bahagia pada Annisa yang telah sadar.

Tangan Aditya menggenggam tangan Annisa tapi Annisa melepaskan genggaman nya dan membuang muka, Aditya paham akan keadaan Annisa jadi dia hanya diam.

💢💢💢💢

Tujuh bulan usia kandungan Annisa tapi dia masih saja dingin kepada Aditya, namum dia tetap melakukan tugas nya sebagai seorang istri, dari menyiapkan pakaian dan makanan untuk suami nya Dia berbicara dengan sang suami hanya sekedar nya saja tidak seperti dulu yang selalu ber-manja.

Yasmin tidak tinggal serumah dengan mereka. Aditya tidak pernah meninggalkan Annisa, dia selalu pulang ke rumah nya dengan Annisa, hingga membuat Yasmin jengkel.

Pada saat pagi hari, Yasmin mendatangi rumah Aditya dengan Annisa.

Ting ... Tong ...

Annisa sedang memakaikan dasi pada Aditya, mendengar ada suara bel pintu,

dia melangkah mendekati pintu dan membuka nya.

"Hai madu?"sapa Yasmin santai.

Annisa hanya diam tak peduli, kemudian Aditya datang menghampiri Annisa dan melihat Yasmin.

" Kenapa kamu kesini?" tanya Aditya.

"Kenapa memang nya? Aku hanya ke rumah suami Aku apa salah?" tanya balik Yasmin dengan menekan kata SUAMI.

Aditya dan Yasmin sedikit berdebat

"Ayo masuk," sela Annisa di perdebatan mereka.

Yasmin tersenyum puas dan melangkah ke dalam, mereka sarapan pagi bersama, Yasmin selalu saja mencari perhatian Aditya, walaupun Aditya sedikit risih tapi dia membiarkan saja, Annisa diam tak menanggapi 'kemesraan' mereka, dia memakan sarapan nya dengan tenang.

💢💢💢💢

Sembilan bulan usia kandungan Annisa, rumah tangga mereka semakin tak tertolong,

hingga keputusan Aditya yang membuat hati hancur, mengubah hidup nya dalam seketika.

BRAK!!!

Aditya membanting pintu, dia masuk ke rumah dengan amarah yang sudah di ubun-ubun. Dia pergi menemui Annisa di dalam kamar nya, mencengkeram erat tangan dan dagu Annisa membuat siempu nya meringis kesakitan.

"Kenapa, sakit? Hah!!" bentak Aditya pada Annisa.

"Hati Aku lebih sakit melihat Kamu berdua dengan laki-laki yang bukan suamimu, bermesraan di depan umum!" seru Aditya geram.

Amarah nya sekarang sudah tidak dapat di kendalikan lagi, Aditya memperlihatkan foto dan video yang membuat Annisa membulat kan matanya.

"Kenapa? Kaget Aku bisa tau kebusukan Kamu! kamu menuduhku berselingkuh dan membuatku menikahi Yasmin, tapi apa, apa ini?" marahnya.

"Mas, Aku bisa jelaskan tentang foto ini," jelas Annisa.

Air mata nya sudah luruh membasahi pipinya.

"Mau menjelaskan apa, hah!! " bentak Aditya.

Annisa mendekati Aditya dan memegang tangan nya tapi di tepis kasar oleh Aditya, membuat dia jatuh tersungkur membuat perut nya sedikit sakit, Annisa bangkit dari terjatuh nya.

Aditya sudah tidak memperdulikan lagi, hasutan dari Yasmin membuat amarah nya tak terkendali.

"Kamu membuat Aku sadar bahwa Kamu adalah orang yang munafik."

"Apa jangan-jangan anak yang Kamu kandung bukan anak Aku tapi anak lelakimu itu!" lanjut nya.

Kata-kata itu membuat hati Annisa sakit, dia tidak sanggup lagi menanggapi nya.

"Mulai sekarang Aku talak Kamu, setelah bayi ini lahir aku akan menceraikanmu!" tukas Aditya sebelum pergi.

"Tunggu mas!" cegah Annisa

di sela-sela tenaga nya yang masih tersisa, Aditya menghentikan langkahnya.

"Kalau Mas mau nya begitu, Aku terima, bila Mas sudah menemukan bukti yang benar jangan pernah menyesal atas keputusan yang kau ambil." Ucap Annisa tersedu.

Setelah Annisa mengatakan itu Aditya pergi.

"Keluar lah, Aku tau kamu ada di sini," ucap Annisa yang membuat Yasmin keluar dari persembunyian nya.

"Sudah puas Kamu membuat rumah tanggaku jadi begini?" tanya Annisa, tangannya mengepal kuat.

"Puas, puas pake banget," ucap nya tersenyum miring mengejek, setelah mengatakan itu Yasmin keluar menyusul Aditya.

Annisa jatuh tersungkur. Sudah sekian lama dia menahan derita karena Yasmin, dia selalu mengancam akan membunuh bayinya 'lagi' bila dia berani mengatakan nya pada suaminya itu.

Dia tidak mau kehilangan bayi nya lagi, hal ini sudah cukup untuk nya lebih baik dia yang mengalah demi anak yang ada di kandungan.

Dia rela di madu, dia rela membagi suaminya. Beberapa bulan terakhir hidup nya seperti di neraka, tapi perkataan suami nya yang menuding nya berselingkuh dan anak yang di kandung bukanlah anak nya itu membuat hati nya hancur lebur.

Begini lebih baik, lebih baik dia yang pergi dari pada anaknya yang jadi korban nya.

🕳️🕳️🕳️🕳️

jangan lupa klik like dan comment yah man-teman terima kasih 😊.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***