"Jadi, apa keputusan kamu?" tanya Vita penasaran.
"Aku belum tau Vita, aku masih merasa takut buat memulai" jawab Annisa lemah.
"Kalau kamu nggak memulai, kamu nggak bakalan tahu, kamu yakin akan buat Syifa tumbuh besar tanpa seorang Ayah?" tanya Vita.
"Maaf bukan aku memaksa kehendak aku Nis, tapi aku mau yang terbaik untuk kamu, tapi apapun keputusan yang kamu ambil aku akan mendukung mu Nis" kata Vita tersenyum.
Annisa menunduk, dia jadi teringat saat Asyifa mengatakan ingin Zidan jadi ayah nya, mengapa jadi rumit seperti ini, keputusan apa yang harus dia ambil?.
"Nanti aku pikirkan lagi deh" jawab Annisa lelah
"Tenang kan hati kamu, minta petunjuk nya biar nggak salah" tutur Vita tersenyum.
Setelah pembicaraan itu,Vita keluar dari ruangan Annisa.
Beberapa menit kemudian Vita kembali lagi ke ruangan dengan tergesa.
"Annisa!, kamu buruan ngumpet, di luar ada orang gila yang lagi ngamuk" ucap Vita gelagapan.
"Masa ada orang gila masuk sih, nggak mungkin ah" jawab Annisa heran.
Belum sampai Vita mengucapkan kata-kata nya lagi, suara gaduh dari arah depan mengalihkan perhatian Annisa,
Annisa serasa mengenal suara ini tapi dimana?, karena penasaran dan tidak mau membuat pelanggan nya terusik, dia melangkah ke luar, sebelum dia sampai di pintu Vita memegang tangan nya.
"Jangan Nis" ucap Vita sembari menggeleng kan kepala nya.
"Vita, kalau di diamkan terus seperti ini, yang ada pelanggan aku bakalan kabur semua, lagian scurity pada kemana semua sih?" heran Annisa.
Annisa melanjutkan langkahnya ...
💢💢💢💢
"Annisa!! keluar kamu, jangan sembunyi!" teriak seorang wanita di lantai bawah.
"Ada apa ini, kenapa anda kesini, saya rasa saya tidak ada urusan sama Anda" ucap Annisa tegas.
"Nggak ada urusan bagaimana, beraninya kamu goda suami orang, dasar j*l*ng !! " marah wanita itu.
"Siapa yang kau sebut j*l*ng?. Disini tidak ada yang namanya j*l*ng" tegas Annisa.
"Sebelum saya memanggil aparat kepolisian, lebih baik anda angkat kaki dari sini, di sini tidak menerima pengacau" jelas Annisa.
"Sombong amat kamu, cuma punya Restoran segini ajah blagu" seru Yasmin tak mau kalah.
"Mending Annisa ada yang di banggakan,dari pada kamu perebut suami orang,tapi menyalahkan orang lain merebut suami kamu, kamu tuh harus nya ngaca kalau suami kamu mencintai kamu, dia nggak akan mengejar mantan istri nya lagi" jelas Vita pedas.
"Dan juga,kamu itu tau diri dikit kenapa sih, apa pantas kamu mengatai Annisa sebagai j*l*ng!.
Kamu yang j*l*ng berani-beraninya kamu naik ke ranjang suami orang, maling teriak maling" nyolot Vita pedas.
Yasmin menggeram, merasa kalah telak.
Restoran saat ini tidak dalam keadaan yang ramai, karena keributan yang di bawa oleh Yasmin mengakibatkan pelanggan pergi, sebenarnya tidak pergi karena keinginan sendiri hanya saja Annisa sebelum nya meminta para pelayan nya untuk meminta pelanggan nya meninggalkan tempat itu, dan sebagian yang masih ingin tinggal, mereka memindahkan ke lantai dua yang lebih tertutup.
Tinggal lah mereka dan beberapa pelayan Annisa.
"Kalau kamu takut suami kamu kegaet wanita lain, harus nya iket ajah suami kamu di rumah jangan di biarin pergi, lagi pula Annisa juga nggak sudi tuh punya hubungan lagi sama suami kamu, sudah tercemar" ucap Vita sarkas.
Tak menunggu lama Yasmin keluar karena kesal, yang tadi nya ingin membuat malu Annisa, malah dia yang malu karena kenyataan yang tak berpihak pada nya.
💢💢💢💢💢
"Ayah...mau kakak Yah, mau kakak ayo ketemu kakak Yah hiks..hiks" tangis Bian sesegukan.
Rengekan Bian membuat kepala Aditya pusing, salah nya tidak mempertemukan dia dan kakak nya, dan sekarang dia yang di buat pusing oleh rengekan putra nya.
Setelah tidak dapat bertemu dengan putri nya, Aditya membawa putra nya pulang kembali ke rumah nya, tapi sepanjang jalan dia kesal karena putra nya tak kunjung diam.
" Bian tolong dong, besok yah Ayah janji bawa Bian ketemu sama kakak, sekarang kita pulang" jelas Aditya mencoba memberi pengertian
"Beneran Yah, besok ketemu?" tanya Bian.
"Iya bener, nanti Ayah ajak kamu ke sana lagi yah" ucap Aditya.
"Asikkkk" seru Bian girang.
Aditya menghela nafas kasar frustasi.
💢💢💢💢
Malam harinya Zidan kembali ke rumah setelah mengecek bengkel mobilnya,
terlihat semua keluarga Zidan berkumpul termasuk Daddy nya Reyyan.
"Eh Zid, sudah pulang?" sapa Mama.
Zidan langsung menyenderkan kepalanya pada bahu sang Mama, memeluknya manja.
"Idih Om Zid mah manja banget, nanti kalau Tante Annisa tahu pasti nggak akan mau sama Om Zid" kata Reyyan.
"Jangan so tahu kamu" Zidan melempar bantal sofa pada Reyyan.
"Ih, Om Zid mah sukanya gitu main lempar bantal, nanti kalau kegantengan aku ilang gimana?" dengus Reyyan tak terima.
"Heleh, se ganteng-ganteng nya kamu masih gantengan Om kali" kata Zidan.
"Apaan orang Tante Annisa ajah nggak tertarik tuh sama Om Zid, bukti nya waktu Om Zid deketin Tante Annisa ajah dia langsung menghindar" ledek Reyyan yang membuat semua orang di sana terkekeh.
"Anak kecil jangan ikut campur urusan orang dewasa" kata Zidan.
"Heleh katanya dewasa tapi masih ajah
nge dusel sama Oma" ledek Reyyan tak mau kalah.
"Hahaha .... sukurin kamu Zid, emang enak di ledekin anak kecil" suara Vita menginterupsi.
Vita menghampiri mereka dan duduk di samping anaknya, tangannya mengulur mengacak rambut Reyyan gemas, membuat si empu nya mendengus kesal.
"Aku bukan anak kecil yah Tante,aku udah gede" dengus Reyyan.
"Kak..kayanya kakak harus membawa Reyyan ke dokter deh" usul Zidan.
"Emang kenapa?" tanya Salsa.
"Takut kepalanya ke bentur, soalnya dia jadi ilang ingatan gitu, lupa kalau dia anak kecil" kata Zidan membuat semua tertawa.
Dan Reyyan hampir menangis.
"Tuh kan apa aku bilang, dia masih kecil bukti nya dia mau nangis di ledekin gitu doang" ledek Zidan semakin menjadi.
"Aku nggak nangis" kata Reyyan yang sudah merah matanya.
" 1…2…3" hitung Zidan.
" Hhuuwwaaa... Daddy" adu Reyyan memeluk Daddy nya membuat Zidan tertawa terbahak.
"Aduuhh....ampun Mah" teriak Zidan yang di jewer oleh Mama nya.
"Kamu itu suka banget ngeledek ponakan kamu" kesal Mama nya.
Begitu lah Keluarga itu menghabiskan waktu bersama nya, penuh canda tawa dan tangisan dari Reyyan yang mendapat usilan dari Zidan.
Tiba-tiba suara ponsel Vita berdering nyaring menghentikan gelak tawa mereka.
"Annisa" gumam Vita setelah melihat siap penelpon nya.
"Hallo Nis?" sapa Vita.
"Ha..hallo Vit....Vita to ....tolongin aku Vit" suara Annisa bergetar di seberang sana.
Jangan lupa untuk klik like dan comment yah man-teman terima kasih 😊.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
kenapa tuh Anisa
2022-04-26
0
Tri Hartatik
waduh ada dengan anisa
2021-01-30
1
DewiéNURS@LIM
🤣🤣🤣 suka dg kebersamaannya...
2020-07-30
2