CINTA YANG DIPAKSAKAN

CINTA YANG DIPAKSAKAN

Part 1

Setelah mengucapkan 'saya bersedia' mereka berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah dimata hukum dan dimata Tuhan yang maha kuasa.

Pasangan baru itu tersenyum kepada para tamu undangan yang memberinya ucapan selamat. Xielo sebagai pihak pengantin wanita tersenyum tulus pada para tamu berbeda dengan Jae Weon yang terlihat dipaksakan namun tidak terlalu kentara.

Xielo menatap sang suami pedih karena sang suami menikahinya karena terpaksa sama halnya dengan dirinya yang juga terpaksa namun ia sudah ikhlas dan tulus menerima pernikahan ini.

Mereka berdua menikah atas dasar bukan sama sama cinta melainkan karena kedua orang tua mereka menjodohkan mereka berdua.

Flashback on

Xielo atau nama lengkapnya Wang Xielo adalah seorang pemuda kalem baik hati. Ia memiliki paras yang ayu dan menawan hati siapapun yang melihatnya. Xielo merupakan anak tunggal dari keluarga Wang yang merupakan seorang pengusaha kaya raya asal negeri tirai bambu.

Sekarang ini Xielo sedang bersiap siap karena kata ibunya mereka akan kedatangan tamu untuk makan malam bersama. Jadi ibunya menyuruhnya untuk bersiap serapih mungkin, tapi Xielo bergaya seperti yang biasanya saja tidak mau berlebihan. Lagipula ini hanya makan malam saja, begitulah pikirnya.

Tamu telah datang pukul 7 dan Xielo disuruh untuk segera menuju ruang makan karena sang tamu sudah menunggu.

" Xiel ayo beri salam pada tuan dan nyonya Rei !" Perintah ibunya dengan lembut.

Xielo membungkukkan badannya tak lupa ia tampilkan senyum manisnya.

"Selamat malam tuan, nyonya." Sapanya sopan.

"Malam juga Xielo, kamu manis sekali Xielo." Puji nyonya Rei.

"Terima kasih nyonya." Xielo duduk disebelah ibunya, tepat dihadapannya ada seorang pemuda sepertinya seumuran dengannya sedang asik bermain ponsel. Wajah pemuda itu sangat tampan tapi sayang ekspresi wajahnya datar dan dingin.

Mereka semua mulai menyantap makan malam yang di siapkan oleh ibunya Xielo sendiri.

"Oke kita langsung saja tujuan makan malam kita pada malam ini." Tuan Wang atau ayah Xielo membuka pembicaraan setelah sesi makan malam. Semua terlihat serius sekali sedangkan Xielo bingung dengan para orang tua.

"Mari kita tentukan hari dan tanggal pernikahannya dulu, setelah itu kita tentukan tempat dan lainnya" ucap tuan Wang yang tentu saja membuat Xielo bingung.

"Tunggu dulu!" Semua menengok ke arah pemuda di depan Xielo memberikan waktu untuk berbicara.

"Acara pernikahan? Siapa yang akan menikah?" Tanya pemuda itu, Xielo mengangguk karena sedari tadi ia juga bertanya tanya tentang itu.

"Tentu saja kalian berdua." Jawab tuan Rei santai.

"APA?..." Kata Xielo dan pemuda itu bergantian.

" Pa, tapi kan kami berdua itu sama-sama -"

"Kami tak mempermasalahkan itu sayang, mama cuma ingin ada yang menjagamu karena Papa dan mama tidak mungkin menjagamu selamanya kan." Kata nyonya Wang membuat Xielo tak bisa berkata kata.

"Tapi.." Saat akan mengatakan alasannya lagi Xielo sudah ditatap ayah dan ibunya dengan tatapan memohonnya. Xielo tidak bisa berbuat apa apa jika kedua orang tuanya sudah menatapnya seperti itu.

Hal yang sama juga dilakukan oleh keluarga Rei pada Xielo. Sedangkan pemuda itu hanya diam dengan kilatan mata penuh amarah.

"Aku keluar dulu, ingin cari udara segar." Pemuda itu pergi ke taman tepat disamping ruang makan.

"Xielo ikutilah nak Jae Weon keluar hemm.." Xielo ikut keluar seperti kata ibunya.

Xielo melihat pemuda yang bernama Jae Weon sedang duduk di bangku yang biasanya di pakai dirinya dan ibunya bersantai.

"Hai?" Sapa Xielo kemudian ikut duduk disebelah Jae Weon sambil menundukkan kepalanya.

"Apa kau menyetujui perjodohan ini? Kita tidak saling mencintai, aku tak bisa menerima ini." Kata Jae Weon tak terima.

"Aku juga" Kata Xielo lirih.

"Kau tahu? Aku benci perjodohan ini"

Xielo menatap Jae Weon dengan seksama, kemudian Jae Weon melanjutkan kata katanya.

"Aku tidak bisa menerima perjodohan ini, karena aku sudah mempunyai seorang kekasih yang sangat kucintai. Dalam waktu dekat ini aku akan melamarnya tapi, semua hancur ketika para orang tua itu dengan seenaknya mengatakan perjodohan konyol ini."

Xielo menunduk diam sambil mendengarkan unek unek Jae Weon yang entah kenapa dalam hatinya sedikit sakit.

"A..aku akan mengatakan pada orang tuaku untuk menggagalkan perjodohan ini. Kau tenang saja, kau pasti akan bisa menikahi kekasihmu itu."

"itu harus" kata Jae Weon penuh penekanan.

Saat mereka berdua akan kembali untuk mengatakan tujuan mereka. Mereka sudah terlebih dahulu dipanggil orang tua mereka.

Nyonya Rei menunggu di depan pintu seraya berkata. "Jae Weon, ayo kita pulang nak! Kami sudah memutuskan pernikahan kalian, ini juga sudah malam!"

Jae Weon menatap Xielo dingin, lalu menghampiri Xielo dan mendekatkan wajahnya tepat di samping telinga Xielo membisikkan sesuatu membuat Xielo merinding dibuatnya.

"Ingat! kau harus mengatakannya pada kedua orang tuamu! Jika kau tidak mengatakannya maka kau adalah orang yang akan aku benci seumur hidupku! Ingat itu" Xielo menganggukkan kepalanya begitu mendengar ancaman dari Jae Weon.

"Kalian sudah mulai dekat rupanya? Baguslah kalau begitu." Xielo tersenyum canggung karena kenyataan nya tidak seperti itu.

Jae Weon berjalan menghampiri ibunya diikuti Xielo dibelakangnya.

"Kami pamit dulu, terima kasih atas makan malamnya. " ucap tuan Rei

"Xielo kami pulang dulu ya sayang sampai jumpa besok lagi ya" Sambung nyonya Rei.

Xielo hanya tersenyum semanis mungkin, ia tidak ingin memberikan kesan yang buruk pada tamu ayahnya.

Setelah keluarga Rei pulang Xielo memberanikan diri untuk berbicara kepada kedua orang tuanya.

" Pa, Ma, Xielo mau berbicara soal perjodohan ini." Kata Xielo takut takut.

"Ada apa sayang? Bicaralah!" perintah ayahnya.

Xielo bingung mau memulainya dari mana sedangkan ia sedikit takut untuk mengatakannya.

"Xielo tidak mau dijodohkan Pa! Sedangkan kami tidak saling mengenal apalagi mencintai Pa." Jujur Xielo.

" Sayang dengarkan mama! Setelah menikah kalian bisa mengenal satu sama lain dan cinta bisa tumbuh dengan sendirinya nanti." nasehat nyonya Wang pada Xielo.

Xielo menggelengkan kepalanya, menatap kedua orang tuanya secara bergantian.

"tapi ma, Xielo tetap tidak mau ini ma, pa!"

"Xielo, sayang! apa selama ini kami meminta sesuatu darimu? " Xielo menggelengkan kepalanya

" Kami hanya ingin ini saja darimu, tolong turuti permintaan kami kali ini saja ya! Papa mohon!" Tuan Wang menggenggam kedua tangan Xielo sambil memohon.

Xielo tidak tahan jika kedua orang tuanya memohon seperti ini. Memang selama ini kedua orang tuanya tidak menuntut apapun darinya, ia juga tidak ingin membangkang kepada orang tuanya. Ia ingin menjadi anak yang baik dan membanggakan mereka.

Xielo hanya bisa pasrah kali ini, ia tak bisa berbuat apa apa kali ini.

' Jae Weon maafkan aku, aku gagal membujuk orang tuaku' batin Xielo sedih.

Dilain tempat Jae Weon juga sedang membujuk kedua orang tuanya agar menggagalkan perjodohan ini.

" Otou-san, Okaa-san, aku tidak mau menikah dengannya! Aku tidak mencintainya! Yang ku cintai hanyalah You Ji seorang! " Kata Jae Weon dengan nada tinggi.

"Kau masih saja mencintai nenek lampir itu? Kau sudah dibutakan oleh cinta si nenek lampir licik itu rupanya? Ingat! kami tidak akan membatalkan perjodohan ini sampai kapanpun!" kata nyonya Rei yang tak habis pikir dengan putra nya yang masih gila cinta dengan orang yang hanya memanfaatkan kekayaan anaknya itu.

"Aku tidak mau! Aku tidak mau menikah dengannya! Kenapa kalian tega menjodohkanku seperti ini hah? Aku ini masih menyukai wanita otou-san! Bukan lelaki ja**ng seperti dia!"

plak...

"Jaga ucapanmu Rei Jae Weon! Jika bukan karena keluarga Wang kau tidak akan hidup sampai sekarang! Otou-san melakukan perjodohan ini sebagai balas budi Otou-san kepada keluarga Wang dan menjauhkanmu dari wanita iblis yang mengaku sebagai kekasihmu itu!"

Jae Weon masih memegang pipinya bekas tamparan keras dari ayahnya itu. Masih dengan perasaan kesal dan marahnya Jae Weon pergi dari rumah ke tempat sahabat baiknya.

Sedangkan nyonya Rei menenangkan tuan Rei yang tadi hampir tersulut emosi karena sang putra semata wayangnya.

"Sudahlah biarkan saja dia pergi! aku akan memblokir dan mencabut semua fasilitas miliknya! "

Nyonya dan tuan Rei memilih untuk beristirahat dari pada memikirkan putra mereka itu.

...#...

...#...

...#...

...Happy reading...

Terpopuler

Comments

Franki Lengkey

Franki Lengkey

aku mampir thor

2021-08-09

1

love BL

love BL

semangat thor jan tak up

2021-01-28

2

Candra

Candra

sebenarnya ini cerita bl bukan hehe

2020-12-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!