part 9

Jae weon pergi ke apartemen sang kekasih, namun sampai di sana kekasihnya tidak ada siapa siapa. Jae Weon mencoba menghubungi You Ji namun tak ada sahutan sama sekali. Tambah kesal Jae Weon memilih pergi ke bar melampiaskan kekesalannya di sana.

"Jae Weon, sudah lama sekali tak terlihat. Apa kau terlalu sibuk mencetak uang bung?" Sapa bartender yang merupakan sahabat baiknya.

"Berikan aku satu botol Vodca!" Pinta Jae Weon dengan wajah kesalnya.

"Sepertinya kau sedang kesal? Mau cerita sobat?" Usul si bartender dengan menyerahkan satu botol pesanan Jae Weon bersama gelas kecil untuk minum.

"Diamlah Jack!" Gluk....

Jae Weon meneguk satu gelas alkohol yang membuat tenggorokannya serasa terbakar. Terus ia ulangi hingga botol yang tadinya berisi penuh jadi kosong.

"Jangan banyak minum kawan! Tak biasanya kau seperti ini?" Kata Jack atau Jackson menahan tangan Jae Won yang siap menenggak satu botol alkohol yang ke 5 nya itu. Karena biasanya Jae Weon minum hanya Sampai 2 botol saja itu sudah banyak menurut Jae Weon dan Jackson.

"Kau melewati batas mu Jae!" Kata Jackson dan merebut botol yang hendak diminum oleh Jae Weon.

"Aku tidak bisa melihatnya yang begitu lemah! Apalagi menangis! Kenapa jika dia menangis di sini sesak ( menepuk dadanya) kenapa?" Oceh Jae Weon efek mabuk.

"Siapa? You Ji?"Tanya Jackson penasaran, Jae Weon menggeleng.

"Lalu siapa? Bukankah kekasihmu hanya si wanita ja***ng itu?" Tanya Jackson penasaran karena setau dia Jae Weon hanya gila cinta dengan You Ji saja.

"Tentu saja istriku!" Kata Jae Weon membuat Jackson terkejut.

"Kau sudah menikah? Baguslah kalau begitu, jangan bersama wanita ja***g itu lagi Jae! Kau mau saja ditipu nenek sihir itu." kata Jackson senang karena Sahabatnya itu akhirnya menikah dengan orang lain bukan dengan You Ji. Karena Jackson sudah tau kelicikan seorang You Ji.

Jae Weon ngelanturkan kata kata tak jelas sebelum akhirnya jatuh tertidur. Jackson mengantarnya pulang kerumahnya, Jae Weon mengatakan alamat rumahnya sebelum tidur tadi.

Dengan kesusahan Jackson memapah tubuh Jae Won memasuki rumah minimalis namun mewah milik Jae Won dan Xielo. Jackson menidurkan Jae Weon di sofa ruang tengah karena dia tak tau dimana kamarnya. Sebelum pulang ia melihat ke sekeliling rumah yang begitu rapih.

Jackson memperhatikan sebuah bingkai foto yang sepertinya foto pernikahan, disana ada Xielo yang mengenakan tuxedo putih tersenyum manis sedangkan Jae Weon mengenakan tuxedo hitam dengan wajah yang datar nan dingin.

"Jadi dia istrinya?" Gumam Jackson melirik Jae Weon yang tidur di sofa.

" Kau berubah haluan sekarang Jae? Hah....kuharap kau bisa berubah Jae! Kau sungguh brengsek sudah punya istri masih saja berhubungan dengan si nenek lampir." Kata Jackson sedikit kesal pada sahabatnya itu.

Saat akan pulang Jackson tak sengaja melihat ada beberapa mainan anak kecil berserakan di dekat sofa.

"Kau sudah punya anak juga rupanya? Lalu kapan kau menikahnya? Aku tak mendengar kabar dirimu menikah?" Gumamnya lagi.

Setelahnya Jackson pulang kerumahnya, tak baik kan berkeliaran di dalam rumah orang, sedangkan si pemiliknya tidur.

...*...

...*...

...*...

Pagi-pagi sekali Jae Weon mendapat panggilan dari sekretarisnya yang mengatakan jika ada rapat pukul 7 nanti. Jae Weon segera bergegas walau kepalanya pening dan perutnya mual karena minum banyak alkohol semalam.

Di kantor Jae Weon langsung disambut sekretarisnya yang langsung menodongkan berkas berkas yang akan dibahas saat rapat nanti. Kepalanya masih pening dan untung saja rapat besar berjalan lancar tanpa kesalahan.

Di ruangannya Jae Weon menumpukan kepalanya di atas meja memejamkan matanya sebentar. Ia tak ingat apa apa semalam, tau tau sudah di rumahnya.

"Bagaimana keadaan Xielo ya? Apa dia sudah baikan?" Gumamnya.

"Apa yang kubicarakan? Kenapa aku harus peduli padanya? Biarkan saja dia kenapa aku harus peduli?" Kata Jae Weon sendirian, sungguh naifnya dirimu Jae.

Drrrrrt.....

Jae Weon melihat ponselnya yang berbunyi, setelah melihat siapa yang menelpon langsung ia angkat dengan malasnya.

"Ada apa?" Tanya Jae Weon to the point

^^^"...."^^^

"Ya, baiklah. Tunggu aku di sana!" Kata Jae Weon.

Memutuskan sambungannya Jae Weon pergi dari kantornya setelah bertanya jadwalnya hari ini pada sang sekretaris. Jae Weon melajukan mobilnya ke sebuah restoran langganannya.

"Ada apa?" tanya Jae Weon to the point begitu sampai di restoran.

"Kau jadi berubah sekarang? Apa kau mulai mencintai istrimu?" Tanya You Ji kesal.

"Tentu saja tidak. Maafkan aku, aku sedang lelah karena pekerjaan akhir akhir ini." Jelas Jae Weon yang memang benar adanya.

"Jae, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu!" Kata You Ji menatap Jae Weon serius. Jae Weon merubah posisi duduknya dan mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh You Ji.

"Kau tidak akan meninggalkanku setelah ini kan? Kau mencintaiku kan?" Tanya You Ji membuat Jae Weon bingung.

"Tentu saja, sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jae Weon penasaran.

"Sudah 2 bulan Jae." Kata You Ji yang membuatnya jadi tambah bingung.

"2 bulan? Apanya yang 2 bulan?" Tanya Jae Weon.

You Ji mengelus perutnya sambil tersenyum, mengerti akan maksud You Ji Jae Weon membelalakkan matanya.

"Kauu hamil?" Tanya Jae Weon tak percaya.

You Ji mengangguk, Jae Weon merasa sedikit senang namun separuh hatinya merasa tak terima ini.

'Kenapa aku tak begitu senang mendengar berita ini? Seharusnya aku senang karena dengan ini aku bisa bercerai dengan Xielo dan menikahi You Ji.' Batinnya kacau.

"Kau tidak senang?" Tanya You Ji sedih.

"Aniya, aku senang akhirnya aku bisa menceraikan dia dan menikahimu." Kata Jae Weon sedikit keraguan tapi tak kentara. Jae Weon memeluk You Ji, sedangkan You Ji menampilkan seringaian dari balik punggung Jae Weon.

'Sebentar lagi aku akan menjadi nyonya Rei. Tunggu saja Xielo, dengan anak ini aku akan menghancurkanmu'. Batin You Ji tertawa keji.

...*...

...*...

...*...

Kluntang.....

Tak sengaja Xielo menyenggol Nampan Makannya saat akan mengambil buah untuk Zielo.

"Xiel, ada apa?"Tanya Guren yang baru datang akan memeriksa keadaan Xielo dikejutkan dengan barang jatuh dari dalam kamar Xielo.

"Ge, aku tak sengaja menyenggolnya ketika sedang mengambil apel." Kata Xielo.

"Kukira terjadi apa apa? Sus, cepat panggil Ob untuk membereskan ini!" Pinta Guren.

" Baik Dok."

"Bagaimana keadaanmu? Apa masih pusing? Mual?" Tanya Guren.

"Tidak, aku sudah jauh lebih baik. Aku ingin pulang sekarang!" Rengek Xielo.

"Apa kau benar benar sudah sembuh?"

"Tentu saja! Aku sudah tidak betah disini, biarkan aku pulang! Kasihan Zielo, dia tidak nyaman disini dan disini tidak baik untuk kesehatan anak kecil" Rengeknya lagi.

Guren membenarkan perkataan Xielo dan akhirnya Xielo diperbolehkan untuk pulang tapi dengan syarat Xielo harus diantar oleh Guren. Xielo menurut saja dari pada ia tidak pulangkan.

Saat ia pulang di rumah tidak ada siapa siapa mungkin suaminya belum pulang karena ini masih pukul 3 sore. Sebelum kembali ke rumah sakit Guren bermain dulu dengan Zielo, sedangkan Xielo berbaring istirahat di kamarnya.

Besoknya Xielo sudah beraktivitas seperti biasa, tubuhnya kembali bugar seperti sedia kala. Setelah menyiapkan sarapan dan mengantar kepergian suaminya Xielo bersantai di ruang tengah sambil menonton TV . Sedangkan Zielo pergi ke kafe karena ia ingin kesana dan akhirnya salah satu pegawai nya menjemputnya di rumah.

Dan tinggallah Xielo sendirian di rumah seperti dulu.

Ting Tong.....

Xielo membuka pintu karena sepertinya ada tamu yang datang. Dan ketika membuka pintu ia terkejut karena kekasih suaminya yang datang bertamu. Xielo tau siapa kekasih suaminya itu, karena dulu ia sempat memergoki mereka saat sedang berkencan.

"You Ji?" Kata Xielo.

"Kau tau siapa aku?" Tanya You Ji tak menyangka.

"Tentu saja aku tahu siapa kau yang sebenarnya." Kata Xielo tak kalah dingin.

"Benarkah?" Ejek You Ji.

"Ada apa kau kemari? Ingin merebut suami orang?" Ejek Xielo tak mau kalah, You Ji tak terima dengan apa yang Xielo katakan padanya.

"Hei! Seharusnya aku yang bilang seperti itu padamu! Kau sudah merebut kekasihku!" Kata You Ji tak terima.

"Heh, hanya kekasihkan? Tapi Disini aku istri sahnya!" Kata Xielo membuat You Ji Marah.

"Hei! Dengar ya! Aku datang kemari karena ingin mengatakan ini padamu, bahwa aku sedang mengandung benih Jae Weon!" Kata You Ji sambil menyeringai dengan wajah mengejeknya.

Jeduar....

Bagaikan ada petir imajiner menyambar hatinya setelah mendengar perkataan You Ji.

"Bersiaplah karena sebentar lagi kau akan menerima surat cerai dari Jae Weon!" Kata You Ji meninggalkan Xielo yang berdiri mematung di depan pintu yang sudah tertutup.

Tubuh Xielo merosot kebawah, kakinya bagai jelly yang sudah tak mampu berdiri lagi setelah mendengar perkataan You Ji yang begitu menyakitkan hati. Bagaimanapun juga Xielo sudah terlanjur mencintai suaminya sendiri.

Xielo menangis, menangisi dirinya yang kalah dengan You Ji. Ia kalah karena ia tidak bisa mengandung anak Jae Weon, Ia menangis sendirian di rumah yang besar itu.

...#...

...#...

...#...

...Jangan lupa tinggalkan jejak ya kawan!...

...Belajarlah untuk menghargai karya orang lain!...

...Annyeong .....

Terpopuler

Comments

Aurel_Cans UwU

Aurel_Cans UwU

Rasanya aku pengen nyantet yuo ji

2020-11-28

2

Difana

Difana

hnn jangan sedih wahay kakak manis aku yakin pada akhirnya diri mu akan hamil juga🤣(moga2 kagak salah tebak)

2020-11-21

3

Alvaro

Alvaro

lanjut thor sedih banget😍😭Kekasih nya tuh ingin saya bacok ah

2020-11-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!