Part 20

Setelah pertemuannya dengan sang istri, Yeon Hye mengatakannya pada ayah dan ibunya. Dan respon dari ibunya sangat senang karena akhirnya Xielo ditemukan.

Yeon Hye selalu mengawasi Xielo dari kejauhan ia tak mau kehilangan dirinya untuk yang kedua kalinya. Yeon Hye juga memerintahkan Jackson untuk menyelidiki tentang kehidupan Xielo.

...****************...

Hari ini Jae Weon melihat Zielo dan si kembar berpakaian rapih dengan Zielo mengenakan jas formalnya di sebuah Gereja kecil. Dan tak lama Xielo turun dari mobil memakai jas hitam dengan buket bunga di tangannya dan memasuki gereja diikuti anak anaknya dan orang tua Xielo di belakangnya.

"Tidak!" Jerit Jae Weon.

Jae Weon turun dari mobilnya di ikuti oleh Jakcson di belakangnya. Jae Weon berlari menuju Gereja, ia membuka paksa pintu Gereja.

Semua orang memandang kearah Jae Weon terheran heran. Jae Weon melihat Xielo berada di depan altar dengan buket bunga di tangannya. Sedangkan di atas altar ada Guren lengkap dengan tuxedo hitamnya. Guren Memandang Jae Weon bertanya tanya begitu pula dengan Xielo.

"Aku keberatan!" Kata Jae Weon tak terima.

"Apa maksudmu? Kau sudah mengganggu acara sakral ini!" Kata Xielo bingung dengan Jae Weon.

Jae Weon menghampiri Xielo dan memeluknya erat sedangkan Xielo risih dengan pelukan Jae Weon.

"Lepaskan aku!" Xielo berusaha melepaskan pelukan Jae Weon tapi tak bisa.

"Xiel, tolong maafkan aku! Aku tak bisa hidup tanpamu! Aku sungguh menyesali semuanya Xiel!" Bisik Jae Weon tepat di telinga Xielo.

Xielo hanya diam saja tak ingin membalas perkataan Jae Weon.

"Ehem... Bisakah kita melanjutkan pernikahan ini?" Kata pendeta menginterupsi.

"Bisa pendeta, tunggu sebentar lagi aku akan melepaskan pelukan pria aneh ini!" Kata Xielo berusaha melepaskan pelukannya.

"Tidak Xiel! Aku mencintaimu tolong jangan tinggalkan aku lagi Xiel! Aku sungguh menyesal!" Kata Jae Weon tak ingin melepaskan pelukannya sama sekali.

"Hei bung! Apa masalahmu? Kau mengganggu acara pernikahanku!" Kata Guren yang sudah mulai jengah dengan tingkah Jae Weon.

"Aku tak akan membiarkanmu menikahi istriku!" Jae Weon menatap Guren dengan sengitnya.

"Apa?" Xielo mulai jengkel dengan tingkah Jae Weon yang tak maksud itu.

"Jae, sepertinya memang kau mengganggu acara pernikahan ini!" Bisik Jackson yang berada di belakang Jae Won.

"Jack, suami mana yang rela istrinya menikah lagi? Kau berpihak pada mereka?" Jae Weon mulai marah pada Jackson.

"Bukan begitu! Makanya sebelum protes lihat ke depan siapa yang akan menikah!" Bisik Jackson penuh penekanan karena mulai jengkel dengan Jae Weon.

"Tuan, kau mengganggu acara pernikahan ku dengan Guren oppa! Xielo oppa hanya membawakan bunga dan cincin kami!" Kata seorang wanita yang berada di depan Guren sedari tadi.

Setelah mendengar perkataan si wanita barulah Jae Weon melepaskan pelukannya. Setelah pelukannya terlepas Xielo menatap Jae Weon tak suka plus jengkelnya.

Xielo memberikan bunganya pada si mempelai wanita kemudian sang pendeta membacakan doa dan kedua mempelai mengucapkan janji suci sehidup semati mereka. Barulah Xielo memberikan cincin pernikahan mereka.

Setelah memasangkan cincin dan di tutup dengan ciuman manis yang membuat siapa saja malu melihatnya. Apalagi Xielo yang sedari tadi menunduk dengan wajah meronanya.

...****************...

"Gege! Selamat ya! Semoga kau selalu bahagia, dan langgeng sampai maut memisahkan kalian!" Xielo memeluk Guren, sedangkan Jae Weon terdiam mendengar perkataan Xielo yang seolah menyindir dirinya.

Jae Weon hanya menunduk dan tersenyum kecut. Jackson mengusap punggung sahabatnya seolah mengerti perasaan sahabatnya itu.

Zielo dan Si kembar berlari menghampiri Guren untuk mengucapkan selamat padanya.

" Samchon Cukkae eoh." Ucap Zielo dengan senyumnya yang mengembang.

"Samchon Cukkae!" Ucap si kembar tak mau kalah.

"Gomawo, kalian keponakan Samchon yang baik." Guren mengusap kepala mereka satu persatu.

"Mama..." Panggil si kembar berlari kearah Xielo.

Jae Weon melihat interaksi mereka dengan Guren begitu dekat, ia merasa iri pada Guren.

"Uncle yang kemalin?" Min Ji menunjuk pada Jae Weon.

Jae Weon melambaikan tangannya pada si kembar, Kemudian Jae Weon menghampiri Guren.

"Maaf sudah mengacaukan acara pernikahanmu. Dan terima kasih sudah menjaga Xielo selama ini, jika tidak ada dirimu entah apa yang akan terjadi pada Xielo. Maafkan aku, aku menyesali semuanya, maafkan aku!" Kata Jae Weon dengan wajah bersalahnya dan hampir putus asanya.

"Syukurlah jika kau menyesalinya, dan jangan harap kau bisa kembali bersama Xielo dan melukainya kembali!" Kata Guren penuh dengan penekanan dan ancaman.

"Ya, aku tahu. Mungkin aku sudah tidak pantas lagi untuk bersama dengannya. Melihat dirinya yang baik baik saja dan bahagia tanpa diriku itu sudah cukup. Aku tidak akan mengusik nya dan mengganggu kebahagiaannya lagi. Aku menyerah sekarang." Kata Jae Weon yang sudah putus asa.

Xielo yang mendengar perkataan Jae Weon terkejut, jauh dalam lubuk hatinya ia ingin Jae Weon mengejarnya dan mengajaknya kembali. tapi mendengar semua yang dikatakan Jae Weon barusan ia bisa apa?

"Jack, ayo kita pergi! Kita sudah tidak ada urusan lagi disini! Jangan ganggu kebahagiaan orang lain lagi!" Jae Weon berjalan kearah pintu keluar dengan mata yang sudah sangat panas namun ia tahan.

Xielo memandang kepergian Jae Weon tak rela, ia masih ingin melihat wajah Jae Weon lebih lama lagi. Ingin ia memangilnya tapi ia tak bisa, seolah mulutnya terkunci rapat. Tanpa ia sadari air matanya mengalir dengan sendirinya tanpa ia minta.

Zielo menyadari itu, ia juga tak ingin ibunya kembali bersedih karena papanya. Tapi dia hanyalah anak kecil yang tak bisa apa apa.

Guren menghampiri Xielo diikuti sang istri dan memeluk Xielo, membisikkan kata kata untuk menenangkan dan menguatkannya.

...*...

...*...

...*...

Jae Weon kembali ke penginapannya yang ternyata orang tuanya sudah ada di sana. Jae Weon menghiraukan keberadaan mereka dan lebih memilih memasuki kamarnya mengunci diri.

"Jack, ada apa dengan Jae Weon?" Tanya nyonya Rei khawatir.

Jackson lalu menceritakan apa yang mereka alami tadi dari awal hingga akhir. Setelah mendengar semua penjelasan dari Jackson nyonya Rei mencoba menemui putranya di kamar.

"Jae, ini kaa-san sayang! Buka pintunya! Kaa-san ingin bicara padamu!" Panggil nyonya Rei di depan pintu kamar Jae Weon tapi tak mendapatkan respon sama sekali.

"Jae!" Panggil nyonya Rei lagi sambil menggedor gedor pintu kamar tapi tetap tak direspon sama sekali.

Nyonya Rei mulai panik, ia takut terjadi apa apa pada putranya itu. Mendengar suara gedoran kencang tuan Rei dan Jackson menghampiri nyonya Rei yang sudah panik itu.

"Ada apa?" Tanya tuan Rei.

"Pintunya terkunci, dan Jae Weon tidak merespon panggilanku. Aku takut terjadi sesuatu pada putraku!" Nyonya Rei mulai menangis.

Jackson langsung mendobrak pintu kamar, setelah pintu terbuka keadaan kamar kosong. Mereka mencari keberadaan Jae Weon di seluruh kamar dan terakhir mereka menuju pintu kamar mandi. Mereka mendengar air shower yang menyala, tapi merasa ada yang aneh mereka memilih untuk mendobrak pintu kamar mandi.

"Jae?!".....

...#...

...#...

...#...

...Belajarlah menghargai karya orang lain dengan cara like, komen, vote and rate!...

...Happy Reading Guys!...

...Annyeong...

Terpopuler

Comments

Raniah Ayu Ningsih

Raniah Ayu Ningsih

semangat Thor 💪🏻 aku selalu menunggu & selalu jaga kesehatan iya 😍😍😍

2020-12-13

1

Sifa Pia Zahra

Sifa Pia Zahra

Thor Thor Thor jgn buat penasaran dong☹️☹️☹️😭

2020-12-13

2

Queen Halu

Queen Halu

jae???kenapa??? kenapa? bisikin dong Thor🤔

2020-12-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!