Jae Won pulang lebih awal karena pekerjaan sedikit dan tak ada agenda apapun jadi dia memutuskan untuk pulang ke rumah. Sebenarnya You Ji meminta bertemu namun Jae Weon menolaknya dengan alasan jika dirinya sedang lelah.
Ketika sampai di rumah tumben tumbennya rumah begitu sepi padahal ini masih jam 4 sore. Biasanya Xielo pulang kerja pukul 2 atau 3 sore, tapi kenapa rumah sepi sekali? Batinnya.
Ketika buka pintu kamar Jae Weon mendapati Zielo menangis di samping Xielo yang tidur.
'Anaknya menangis kencang dia masih saja tidur?' Batinnya tidak beres.
Jae Weon menggendong Zielo agar tidak menangis lagi.
Merasa ada yang tidak beres Jae Weon membalik tubuh Xielo. Jae Won melihat wajah Xielo yang merah padam dengan bibir yang pucat. Jae Won mengulurkan tangannya ke kening Xielo, dan betapa terkejutnya ia karena suhu tubuh Xielo yang begitu tinggi.
"Ziel turun dulu ya, sepertinya mamamu demam. Tolong bantu aku bukakan pintu depan!" Kata Jae Weon yang dituruti oleh Zielo.
Jae Weon menggendong Xielo ala bridal dan membawanya ke rumah sakit. Zielo yang masih sesenggukan membantu membukakan pintu utama dan pintu mobil.
"Ma...ma, hiks ...hiks..." Panggil Zielo yang masih sesenggukan.
Zielo sudah berhenti menangis namun masih saja sesenggukan duduk disebelah Xielo. Sedangkan Jae Won melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Dalam pikirannya hanya cepat sampai di rumah sakit, Ia tak ingat jika ia membenci Xielo. Sampai dirumahnya sakit Xielo langsung ditangani oleh dokter.
Sembari menunggu Jae Weon mendengar ada suara yang tak asing baginya.
kruyuk....kruyuk...
Jae Weon melirik ke arah Zielo yang berada di sampingnya sedang menunduk sambil memegang perutnya.
'Dia lapar?' Batinnya.
"Kau tunggu disini! Aku mau pergi sebentar." Kata Jae Weon, lalu pergi meninggalkan Zielo sendirian di depan ruang UGD.
Merasa ditinggal Zielo mulai menangis karena ia takut sendirian dan ia tak mengenal siapapun di sini.
"Hwaa... Ma...Ma.." Tangis Zielo memanggil mamanya. Tangis Zielo pecah mengisi kesunyian lorong rumah sakit.
Entah Kebetulan atau apa, tiba tiba ada Guren yang tak sengaja lewat dan mendengar Zielo menangis.
"Hei anak manis ada apa? Dimana orang tuamu?" Tanya Guren pada Zielo.
Karena Zielo menangis dengan lengan menutupi wajahnya membuat Guren tak mengenali Zielo. Tapi setelah Zielo menurunkan tangannya barulah Guren tau jika itu Zielo.
"Zielo? Kenapa kau bisa ada disini? Dimana mamamu?" Tanya Guren khawatir.
"Mama sedang ada didalam sana, badan mama panas. Ziel lapal paman, dan papa meninggalkan Ziel sendirian di sini" Jelas Zielo yang mulai berhenti menangis.
'Xiel? Apa dia sakit? Lalu kemana suaminya pergi? Meninggalkan anak kecil sendirian di rumah sakit?' Batin Guren tak percaya.
"Sekarang ikut paman yuk, kita makan dulu di ruangan paman. Mamamu pasti akan baik baik saja didalam sana, nanti kita kembali lagi kesini" Zielo menuruti perkataan Guren, lalu mereka pergi ke tempat Guren.
Tak lama setelah kepergian Zielo dan Guren, Jae Weon kembali sambil membawa sekantung plastik berisi makanan untuk Zielo. Tapi sampai di sana Jae Won tak mendapati keberadaan Zielo. Panik? Tentu saja Jae Won panik karena anak orang hilang woi.
Jae Weon mencari Zielo ke berbagai tempat, lama mencari Jae Weon memutuskan kembali ke ruang tunggu dan mendapati pintu UGD sudah terbuka tapi sudah tak ada siapa siapa. Tambah paniklah Jae Weon sendirian.
Jae Won langsung bertanya pada resepsionis kemana Xielo di pindahkan. Setelah mendapat Informasi dimana ruangan Xielo dipindahkan, Jae Won segera kesana.
Jae Weon melihat Zielo sudah duduk anteng di salah satu sofa dalam ruang rawat Xielo bersama orang asing yang sepertinya familiar baginya.
"Dasar menyusahkan orang saja! " Kata Jae Won Kesal sambil melempar kantong plastik tadi ke atas meja.
"Hei bung! Siapa kau? Datang marah marah pada seorang balita?" Tanya Guren kesal, lalu berdiri dari duduknya tak terima karena anak Xieo dimarahi oleh Jae Won.
"Seharusnya aku yang bertanya, siapa kau? Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Jawab Weon balik tak kalah kesal.
"Perkenalkan aku Guan Guren, cinta pertama dari Wang Xielo!" Kata Guren mengulurkan tangannya pada Jae Weon, tapi tak dibalas oleh Jae Weon.
Jae Weon menatap tak suka pada Guren, karena ia baru ingat sekarang jika Gurem adalah orang yang ia lihat bersama Xielo kemarin.
'Jadi ini orangnya?' Batin Jae Weon dengan tatapan yang terus menelisik Guren dari atas sampai bawah.
"Maafkan Ziel papa." Kata Zielo lirih yang mampu didengar oleh Guren, tapi tidak dengan Jae Weon karena dia masih sibuk menelisik Guren.
'Jadi ini suami Xielo? Awas saja jika terjadi apa apa pada calon istriku!' Batin Guren dalam hati.
Jae Won dan Guren saling menatap dengan sengitnya. mungkin jika mata mereka ada lesernya udah kebakaran kali ya.
"Ziel......" Panggil seseorang dan membuyarkan dua orang tadi.
"Mama..." Panggil Zielo senang.
Zielo menghampiri ranjang Xielo yang ternyata Xielo sudah siuman.
"Ziel, mama dimana?" Tanya Xielo begitu lirih karena dia masih lemas.
Melihat Xielo sudah siuman Guren menghampiri Xielo dan memeriksanya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jae Weon seolah tak terima karena istrinya diraba raba orang lain.
"Tentu saja memeriksa keadaannya! Apa kau tak lihat pakaianku? Zielo yang masih 4 tahun saja tau profesiku." Ejek Guren membuat Jae Weon tersulut emosi.
"Ge, kau seorang dokter?" Tanya Xielo.
"Maaf tidak memberi tahumu kemarin. Ya, aku bekerja sebagai dokter ahli bedah yang dipindah tugaskan di sini." Jelas Guren.
"Apa mama masih sakit?" Tanya Zielo khawatir.
"Tidak Ziel, mama baik baik saja kok." Kata Xielo berusaha meyakinkan putranya jika dirinya baik baik saja.
"Untung kau segera ditangani jika tidak mungkin kau tidak akan tertolong karena suhu tubuhmu yang begitu tinggi." Jelas Guren.
Mendengar penjelasan Guren, Xielo menoleh kearah Jae Weon yang langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Gimawo sudah menolongku! Dan maaf sudah merepotkan dirimu!" Kata Xielo yang dalam hatinya terasa senang karena sang suami masih peduli akan dirinya.
"Xiel!" Panggil Guren. Xielo menatap wajah Guren yang menatapnya serius.
"Kenapa kau bisa jatuh sakit seperti ini?" Tanya Guren yang begitu khawatir padanya.
"Aku hanya kelelahan saja, aku sudah tidak apa-apa sungguh!" Kata Xielo mencoba meyakinkan sahabat lamanya itu bahwa ia baik baik saja.
"Jika dia menyakitimu katakan saja padaku! Aku akan menghajarnya nanti!" Kata Guren sambil melirik Jae Weon sinis.
Jae Weon masih berdiri tak jauh dari ranjang Xielo, karena ia malas untuk mendekati Xielo. Karena Xielo sudah baik baik saja Jae Won Memutuskan untuk pergi dari sana.
Karena tak mengerti dengan percakapan orang dewasa Zielo tidur di ranjang tepat dipelukan Xielo. Xielo membelai lembut surai putranya itu, tak lupa mengecup pucuk kepalanya. Mereka tak menyadari jika Jae weon sudah pergi dari sana. Xielo melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari keberadaan sang suami tapi nihil.
Xielo hanya menunduk sedih, karena sang suami tak mau tinggal untuk menemaninya barang sebentar saja. Setelah meminum obat Xielo mutuskan untuk tidur bersama Zielo. Sedangkan Guren mendapat panggilan karena ada pasien yang kritis.
...#...
...#...
...#...
...Jangan lupa tinggalkan jejak kawan....
...Belajarlah menghargai karya orang lain!...
...Annyeong!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
irsa
pokoknya harus next Thor
2020-11-13
1
LoveArtnWrite
next, ganbatte
2020-11-13
1
amy
lanjut.....suka banget ceritanya.....
2020-11-13
1