Part 7

Xia Fei sedang bersantai bersama putranya di ruang tengah sambil menunggu suaminya pulang dari kantor. Zielo bermain mobil remote control pemberian tuan Wang dengan senangnya, sedangkan Xielo menonton acara hiburan di televisi sesekali mengawasi Zielo yang sedang bermain.

Hingga tanpa sadar waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, itu artinya waktunya Zielo tidur.

"Sayang tidur yuk sudah malam, besok lagi mainnya!" Kata Xielo.

"Tapi Ziel belum ngantuk Ma." Tolak Zielo yang masih bersemangat bermain.

"Tidak! Ziel harus tidur sekarang kalau tidak Mama laporin ke Baba dan Nana agar mengambil lagi Mobil remote control ini!" Ancam Xielo, dan sukses membuat Zielo jadi menurut.

"Jangan ma! Ayok kita tidul ma, Ziel sudah ngantuk. hehehe...."Kata Zielo mencoba membujuk ibunya. Xielo menggandeng Zielo menuju kamarnya yang berada di lantai satu tepat di bawah kamar utama.

Setelah memastikan Zielo benar benar tidur, Xielo kembali ke ruang tengah menunggu suaminya pulang. Sudah 2 jam Xielo menunggu tapi suaminya belum pulang juga.

"Apa dia menginap di rumah kekasihnya ya?" Tanya Xielo pada dirinya sendiri. Baru saja ia membatin, mobil Jae Weon baru saja terparkir di halaman. Buru buru Xielo membuka pintu utama dan menyambut kedatangan sang suami.

Jae Weon turun dari mobil berjalan sempoyongan, dengan sigap Xielo membantu Jae Weon berjalan. Bau alkohol memenuhi Indra penciumannya sudah dipastikan jika Jae Weon tengah mabuk berat.

Sampai dikamar tiba tiba saja Jae Weon mencium Xielo penuh akan nafsu. Xielo yang tak siap dibuat terkejut oleh tindakan Jae Weon.

Jae Weon mendorong Xielo ke ranjang mereka, lalu melepas semua pakaian Xielo dan pakaiannya sendiri. Dan untuk Kedua kalinya Xielo dilecehkan oleh Jae Weon, tapi Xielo hanya bisa pasrah saja karena memang itu sudah menjadi kewajiban seorang istri untuk suami.

Tapi yang membuat hatinya sakit adalah ditengah tengah permainan sang suami malah menyebut nama orang lain bukan dirinya.

Xielo hanya bisa menangis dan tak menikmati sama sekali selama Jae Weon menyetubuhinya karena hatinya sakit dibuatnya.

Jae Weon berhenti menyentunya pada pukul 3 dini hari. Jae Won sudah tertidur pulas tinggalah Xielo yang masih terjaga, ia masih meneteskan air matanya.

"Apa kau mau melakukan ini dalam keadaan sadar bersamaku?" tanya Xielo lirih yang tentu saja tak ada jawaban karena Jae Weon tidur.

"Apa kau tahu? Aku berusaha mencintaimu, bersikap layaknya seorang istri padamu, berusaha melayanimu walau selalu mendapatkan penolakan darimu. Hiks... Tapi aku tetap berusaha kuat akan sikapmu. Tapi.. Hiks... saat kau menyetubuhiku kau malah menyebut nama kekasihmu...hiks.. rasanya sakut di sini!" Kata Xielo sambil menepuk dada telanjangnya sambil menangis.

Tak mau terlarut, Xielo berusaha bangkit dari tidurnya dengan menahan sakit di sekujur tubuhnya akibat ulah Jae Weon barusan. Membersihkan diri di kamar mandi, setelah itu ia membawa 1 baskom air hangat untuk mengelap tubuh suaminya yang bau alkohol, keringat, dan bau sp***a sehabis kegiatan mereka tadi.

Dengan telaten Xielo mengelap tubuh Jae Weon memakaikannya baju yang bersih, mengganti spray dan selimut baru. Memungut semua pakaian yang tercecer di lantai untuk dicucinya nanti.

Hingga tanpa sadar sudah pukul setengah 6 pagi, Xielo pergi ke dapur membuatkan sarapan untuk anak dan suaminya dan tepat pukul setengah 7 pembantunya baru datang dan membantu membereskan yang lainnya.

Tubuh Xielo sudah sangat lelah, ia sama sekali tidak tidur semalam.

Pukul 7 Jae Weon baru bangun dan bersiap untuk pergi ke kantor. Selesai sarapan Zielo baru bangun tidur mencari keberadaan sang Mama. Tanpa bicara Jae Weon menggendong Zielo menuju ruang makan dan menyuapinya makan.

Jae Won menyuruh pembantunya untuk memandikan Zielo setelah selesai sarapan dan Jae Weon pergi ke kantor. Saat melewati ruang tengah Jae Weon melihat Xielo yang tertidur di sofa, dengan tubuh meringkuk.

Tak tega melihat tubuh lelah Xielo, Jae Weon kembali ke kamar mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Xielo.

" Katakan pada anak itu agar tidak mengganggu Xielo!" pesan Jae Won Pada sang pembantu.

...*...

...*...

...*...

Dikantor Jae Weon selalu memikirkan tentang kejadian semalam, tentang dirinya yang menyetubuhi sang istri. Ia sadar sepenuhnya, ia hanya pura pura mabuk tadi malam.

Dan ia mendengar semua yang di katakan oleh Xielo. Dan ia tahu jika Xielo tidak sempat tidur karena berusaha membersihkan dirinya agar ia tak marah ketika bangun. Ternyata yang dilakukan Xielo padanya selama ini semuanya tulus dilakukan.

Dan betapa brengseknya dia malah menjalin kasih dengan kekasihnya dan istrinya tahu semuanya. Sungguh Jae Weon seperti seorang ba*jingan sekarang.

" Tunggu! Kenapa aku jadi memikirkan dia? Ini salah, seharusnya aku menghancurkan hidupnya. Benar, seharusnya buat dia menderita karena sudah mencampuri hidupku." Kata Jae Weon berusaha mengelak pikirannya.

Jae Weon berusaha melupakan semuanya dengan fokus bekerja

...*...

...*...

...*...

Xia Fei tidak berangkat bekerja karena ia merasa tak enak badan. Zielo rewel seharian menambah pening kepalanya. Dan untung saja pembantunya mau tinggal sebentar untuk menjaga Zielo.

"Ziel, kasian Mamamu sedang sakit jadi Ziel nurut ya! Sekarang makan dulu ya!" Kata Bibi Yang yang berusaha menyuapi Zielo makan siang.

"Nggak mau, Ziel maunya disuapi Mama!" Kata Zielo. Kemudian Zielo berlari menuju kamar Xielo yang sedang beristirahat.

"Jangan kesana Ziel! Mamamu sedang istirahat!" Cegah bibi Yang, tapi terlambat Zielo sudah berada di atas ranjang Xielo.

"Ziel? Ada apa sayang?" Tanya Xielo dengan suaranya yang lemah.

"Ziel gak mau makan sama bibi Yang! Ziel maunya disuapi Mama saja" Rajuk Zielo.

"Tapi nyonya sedang sakit Ziel!" kata Bibi Yang berusaha membujuk Zielo.

"Kemarikan bi! Biar aku saja yang menyuapinya." Pinta Xielo dan mengambil alih makan siang Zielo, dan mulai menyuapinya.

"Ziel gak boleh nyusahin bibi Yang! Kasihan bibi Yang, mengerti?" Kata Xielo meminta pengertian sang anak. Zielo mengangguk mengerti dengan wajah bersalahnya.

"Sekarang minta maaf pada Bibi Yang!"

"Bibi Yang, maafin Ziel ya! Ziel janji gak bakal nyusahin bibi Yang lagi" Ucap Ziel yang hampir mau menangis.

"Bibi maafkan, Ziel jangan nangis! Anak laki laki gak boleh nangis!" Kata bibi Yang sambil mengusap kepala Zielo gemas.

"Bibi pulang saja! Kasihan anak bibi nanti mencari bibi, lagi pula seharusnya bibi sudah pulang sedari tadi pagi bukan?" kata Xielo.

"Bibi tak apa nyonya, bibi juga tidak bisa meninggalkan nyonya yang sedang sakit." Kata bibi Yang.

"Tak apa, sekarang bibi pulanglah! Aku sudah baik baik saja sekarang." Pinta Xielo sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu bibi pulang ya." Kata bibi Yang mengalah.

Bibi Yang pulang kerumahnya, meninggalkan Xielo dan Zielo di kamar.

Zielo ternyata tertidur di pangkuan Xielo, cepat sekali anak itu tidur. Xielo memindahkan Zielo ke sebelahnya dan mereka tidur siang bersama.

...#...

...#...

...#...

...Ngebut ngetik check√...

...Jangan lupa like ya kawan, karena like dan komen anda adalah semangat author untuk up cepat....

...Annyeong 👋😊...

Terpopuler

Comments

Aurel_Cans UwU

Aurel_Cans UwU

Hijo ni subarashi

2020-11-28

2

Sifa Pia Zahra

Sifa Pia Zahra

bagussss Thor aku suka aku suka🤗🤗🤗🤗🤗🤗

2020-11-14

3

Xiao Laras愛

Xiao Laras愛

Akhir pekan ini Author akan bawakan cerita baru. jangan lupa mampir ya.

2020-11-12

5

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!