Jae Weon melucuti semua pakaian yang dikenakan oleh Xielo seperti orang kesetanan. Xielo terus menangis dan menahan pergerakan Jae Weon yang melecehkan dirinya untuk kesekian kalinya.
"Jangan! " Kata Xielo yang sudah menangis dengan histerisnya.
"Kenapa? bukankah ini yang kau lakukan bersama selingkuhan mu itu hah!?" Bentak Jae Weon, tangannya mencengkram rahang Xielo dengan kuatnya hingga meninggalkan bekas merah di sana.
"Apa maksudmu! Selingkuhan? Kau saja selingkuh di depanku aku tidak mempermasalahkannya! Lalu kenapa aku tidak boleh hah?!" Kata Xielo tak mau kalah.
Plak...
Satu tamparan kuat mendarat di pipi kanan Xielo.
Plak....
Satu lagi di pipi kirinya hingga sudut bibirnya robek karena begitu kuatnya tamparan Jae Weon.
"Ayo tampar lagi! Kenapa berhenti hah?" Tantangnya tepat di depan wajah Jae Weon.
Jae Weon langsung mencium Xielo dengan kasarnya, ia sudah diselimuti oleh amarahnya.
Xielo hanya bisa menangis pasrah ketika Jae Weon memberi tanda merah di sekujur tubuhnya.
"ARGH....." Jerit Xielo kesakitan ketika Jae Weon memasukinya dengan kasar.
"Kenapa kau nikmat sekali ja**ng! Ouwh sst... " Desah Jae Weon yang terus menghunjami Xielo.
Air mata Xielo tak henti hentinya mengalir, tubuhnya terhentak dengan cepat dan kasarnya karena hunjamkan yang diberikan Jae Weon padanya. Xielo tak menikmatinya sama sekali.
Xielo masih bisa mendengar tangisan Zielo dan suara pintu yang terus digedor gedor oleh Zielo.
Hingga hari mulai petang, barulah Jae Weon berhenti menyiksanya.
"Hiks... Hiks... " Tangis Xielo tak berhenti berhenti.
Jae Weon meninggalkan Xielo yang kesakitan dan sakit hati dengan begitu saja.
Dengan susah payah Xielo memungut kembali pakaiannya dan mengenakannya. Ia teringat akan putranya yang berada diluar menangisinya dan belum makan. Jae Weon sendiri, ia pergi ke bar menenangkan pikirannya.
Xielo melihat putranya tertidur meringkuk didekat kamar. Dengan berusaha sekuat tenaga Xielo menggendong Zielo dan membawanya ke kamar putranya.
Di sana Xielo kembali menangis karena kelakuan bejat sang suami padanya. Xielo memutuskan untuk membersihkan dirinya dari sisa sisa sang suami.
Xielo menatap tubuhnya sendiri di cermin, tubuh penuh dengan bercak bercak merah keunguan hampir ada di seluruh tubuhnya. wajah mulusnya terdapat lebab bekas tamparan dan bibirnya bengkak dan robek bahkan masih ada sisa darah yang mengering di sudut bibirnya.
Malam itu jae weon mendapat kabar jika You Ji ada lembur kerja. Jae Weon hanya mengiyakan saja, kemudian kembali pulang.
Rumah terlihat begitu sepi, Jae Weon berjalan menuju kamarnya untuk istirahat karena dia sudah terlalu lelah.
Saat memasuki kamar, ia melihat kondisi kamar yang begitu berantakan dan satu perhatian Jae Weon tertuju pada seprei miliknya. Ada darah dan sisa air maninya di sana yang membuatnya tercengang.
"Apa aku terlalu kasar padanya?" Gumamnya menyesal.
Jae Weon menarik seprei itu lalu membuangnya ke kotak sampah. Ia berjalan menuju kamar Zielo hendak meminta maaf pada Xielo.
Tangannya terhenti di kenop pintu kamar Zielo ketika mendengar tangisan pilu Xielo. Seketika hatinya ikut merasakan sakit ketika mendengar tangisan Xielo.
Niat meminta maafnya ia urungkan, ia terlanjur malu dengan perbuatan yang dilakukannya pada Xielo.
...*...
...*...
...*...
Hari ini berjalan seperti biasanya, Xielo bertingkah seolah olah tak terjadi apa apa padanya. Xielo jadi lebih banyak diam dari biasanya.
Xielo membersihkan rumah seperti biasa walau ia berjalan terpincang-pincang. Selagi Xielo mengepel lantai Jae Weon malah tengah asik bermesraan dengan You Ji. Dan Xielo terlihat seperti seorang pembantu di sana.
Brak.....
Jae Weon dan lainnya terkejut dengan suara benda jatuh yang berasal dari pintu depan. Mereka terkejut pasalnya ada nyonya Rei berdiri mematung dengan barang bawaannya terjatuh berhamburan di lantai.
Zielo melihat sang nenek datang langsung menghampirinya dengan wajah senangnya. Tidak mengerti dengan situasi kondisi yang terjadi.
Jae Weon kebingungan dengan kedatangan ibunya yang mendadak, hal serupa dirasakan oleh Xielo.
"Apa apaan ini?" Tanya nyonya Rei marah.
Zielo yang menghampiri neneknya terkejut lalu menangis karena sang nenek tiba tiba berteriak. Xielo langsung menggendong Zielo dan menenangkannya.
"Okaa-san?" Panggil Jae Weon gugup.
" Apa maksudnya ini Jae Weon? Kenapa ada di ja**ng itu di sini?" Tanya nyonya Rei marah pada putranya.
"Jangan bicara seperti itu pada istriku kaa-san!" Bela Jae Weon tak terima karena istri barunya dihina oleh ibunya.
"Apa? Istri? Istrimu hanya Xielo seorang! Kau! (tunjuk nyonya Rei pada You Ji) pergi dari sini! Aku tak sudi melihat ada ja**ng disini!" Kata Nyonya Rei sambil menyeret You Ji keluar dari rumah dengan kasar.
"Kaa-san! Jangan perlakukan kasar istriku! Dia sedang mengandung cucumu!" Kata Jae Weon tak terima dan menjauhkan istri barunya dari sang ibu.
"Apa Kaa-san tidak salah dengar? Cucuku? Dengar ya Jae Weon! Cucuku hanya Zielo, dan menantuku hanya Xielo! Ingat itu baik baik! Dan kau ja**ng licik, pergi dari rumah ini!" Titah nyonya Rei dengan berapi api.
"Kaa-san! Tidak Kaa-san! Aku tidak keberatan dia disini, lagi pula dia sedang mengandung darah daging Jae Weon yang tak mungkin bisa kumiliki." Kata Xielo yang langsung merubah wajahnya sedih karena sebuah kenyataan yang pahit.
Jae Weon melihat wajah sedih Xielo hatinya ikut sedih, sedangkan nyonya Rei menatap menantunya terharu.
"Jika Xielo tidak membelamu, aku tidak akan membiarkan ini! Dan kau Jae! Kau sungguh anak tak diuntung!" Kata Nyonya Rei lalu pergi dari sana dengan hati yang dongkol dengan kelakukan sang anak.
Setelah kepergian sang ibu, Jae Weon langsung menatap marah pada Xielo.
"Puas kau? Kau kan yang memanggil ibuku kemari?" Tuduh Jae Weon pada Xielo.
"Apa yang kau katakan? Aku juga tidak tahu jika ibumu akan datang!" Kata Xielo tak terima karena tuduhan Jae Weon padanya. Dengan kesalnya Xieli memilih pergi meninggalkan mereka semua bersama Zielo yang masih berada di gendongannya.
You Ji memasang wajah sok bersalahnya, dan berkata "Jae, maafkan aku ya! Gara gara aku di sini kau bertengkar dengan ibumu dan istri pertamamu." You Ji menyandarkan kepalanya di dada Jae Weon.
Melihat Xielo yang melihat kearahnya, You Ji menunjukan senyum kemenangannya. Xielo berjalan berlalu meninggalkan mereka berdua di rumahnya.
"Itu bukan salahmu, itu semua gara gara Ja**ng sialan itu." Kata Jae Weon sembari menatap kepergian Xielo dengan putranya.
'Sebentar lagi kau akan hempas dari kehidupan kami Xielo! hahahaha....' Batin Xielo dengan tawa bak iblisnya.
...*...
...*...
...*...
Xielo pergi ke apartemen Guren, dan untungnya Guren ada di rumah.
"Xiel, ada apa denganmu?" Tanya Guren, karena melihat Xielo yang bermata sembab dan zielo yang tidur di gendongannya.
Xielo sedih melihat wajah tampan Guren penuh luka akibat perbuatan Jae Weon.
"Maafkan aku ge! Karena diriku kau jadi terluka seperti ini!" Kata Xielo, tangannya menyentuh wajah Guren yang penuh luka lebam.
"Aku tak apa Xiel, ayo masuk dulu!" Kata Guren lalu mengambil alih Zielo ke gendongannya.
Guren memperhatikan Xielo berjalan yang terpincang dan sesekali wajahnya meringis menahan sakit. Setelah menidurkan Zielo di kamarnya Guren duduk menemani Xielo di ruang tengah.
"Apa yang terjadi padamu? Apa dia menyakitimu? Katakan padaku!" Tanya Guren yang begitu khawatir dengan keadaan Xielo.
Xielo hanya menggelengkan kepalanya, ia tak ingin mengatakannya pada Guren. Guren melihat ada bercak merah seperti bekas gigitan di leher Xielo.
Guren langsung membuka pakaian yang dikenakan oleh Xielo. Xielo bingung plus panik dibuatnya. Guren memandang sedih tubuh Xielo yang dipenuhi oleh bercak bercak merah.
"Apa ini semua perbuatannya? katakan padaku!" Tanya Guren menuntut.
Bukannya menjawab Xielo malah menangis, Guren memeluk Xielo yang begitu buruk nasibnya.
Xielo menangis dalam pelukan Guren, dan ini pertama kalinya Guren melihat sang pujaan hatinya menangis begitu pilunya.
"Menangislah! Jika kau lelah pergilah padaku!Jangan kau pendam sendirian!" Bisik Guren mencoba menenangkannya.
...#...
...#...
...#...
...Ngebut ngetik check √...
...Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara like dan koment!...
...Belajar lah menghargai karya orang lain kawan!...
...Annyeong!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Sifa Pia Zahra
pokoeee author debeeeeesssss deeeehhh👍🥰
2020-11-16
2
😘😘😘😘
lanjut thor cerita nya makin seru...
2020-11-16
2
irsa
lanjut Thor
nanggung banget bacanya😩😩😊😭
2020-11-16
1