Bertemu

"Apakah aku pantas menjadi adik nya jiejie Zhu an Ming?" ucap jichen dengan nada yang sedikit serak itu.

"Apa yang pangeran bicarakan? yang mulia Zhu sangat lah baik hati tentu saja menerima pangeran" ucap an Ming

"Aku.. aku hanya seorang anak jalanan yang baru saja jiejie Zhu bawa, aku merasa jika aku tidak pantas mendapatkan semuanya ini an Ming" jelas jichen sambil berlinang air mata.

"Pangeran, apa kah pangeran ingin membuat yang mulia bangga terhadap anda?" ucap an Ming dengan cepat. jichen hanya mengangguk.

"Jadilah kuat, yang mulia ingin pangeran menjadi kuat dan bisa melindungi kerajaan ini"

Jichen terdiam sejenak mencerna ucapan an Ming barusan, kemudian mata yang tadi di penuhi air mata sekarang sudah tergantikan dengan mata yang penuh semangat membara.

"Kau benar an Ming, terimakasih sudah menyadarkan ku"

"Sama sama pangeran" ucap an Ming senang melihat tuan nya ceria lagi.

***

Saat ini Zhu berada di kediamannya, saat tengah asik bersantai Zhu di kejutkan dengan kedatangan tiga hewan nya.

"Yangggggg muliaaaaaaa...... apakah kau tidak merindukan Momo yang tampan ini" ucap Momo dengan manja dan sedikit merengek seperti anak kecil yang tidak di turuti kemauan nya.

"Cihh tampan pantat mu!" ucap Albert dengan ejekan

Zhu yang melihat itu sudah tidak aneh lagi bagi nya "apa ada sesuatu hal yang terjadi?" tanya Zhu

"yang mulia, anda baru saja mengangkat seorang anak sebagai adik anda apakah benar?" tanya Maxi

"Kau benar Maxi, namanya jichen atau Xia jichen"

Mereka hanya mengangguk tanda mengerti "Apakah kami boleh melatih nya yang mulia?" tanya Albert

Zhu hanya tersenyum dan mengangguk saja "mulai besok latihlah dia dan beri dia binatang spirit yang kuat" titah Zhu.

Mereka hanyA mengangguk tanpa menjawab karena mulut mereka penuh dengan Snack Zhu.

"Apa kalian berkembang dengan baik di dalam dimensi ku?" tanya Zhu saat melihat tubuh mereka sedikit gendut dari pertama kali Zhu melihat nya.

"Kau benar yang mulia, kami di sana berkembang sangat baik" ucap Momo

"Bahkan kami terlihat berlemak sekarang yang mulia" tambah Albert.

"Haha kau benar, lihat lah perut Momo! dia seperti seorang gadis yang tengah mengandung" balas Maxi

"Apa kalian pikir perut kalian tidak seperti ku hah?" marah Momo

Zhu tertawa terbahak-bahak melihat mereka "Bukankah benar, perut kalian bertiga sekarang berubah menjadi bulat? hahahaha" tawa Zhu semakin menggema di kamar nya.

Mereka cemberut "Ini kan karena makanan nona yang begitu enak sehingga kami tidak mampu untuk menahannya" jawab Albert dengan raut muka yang merajuk.

"Benar, apalagi yang terasa dingin itu Momo sangat menyukainya" ucap Momo dengan mata yang cerah.

"Baiklah baiklah, tapi ingat jika kalian berubah menjadi jelek aku tidak mau lagi berkontak dengan kalian!" ucap Zhu dengan canda nya.

"Yang muliaaaaaaaaaaaa" teriak mereka bersamaan dan di balas gelak tawa oleh Zhu.

"Kau terlihat bahagia sekali zhu'er" ucap tianzy yang datang secara tiba-tiba.

Momo Albert Maxi dan mu Qing saling pandang kemudian mereka mengingat kejadian kemarin dan sontak membuat wajah mereka begitu merah bahkan sampai ke telinga nya.

"Yang mulia...kami pergi dulu" ucap Albert Momo dan Maxi secara bersamaan.

"Ahh yang mulia hamba juga pamit dulu untuk menyusul mereka" ucap mu Qing secara tiba-tiba, baru saja tianzy ingin bertanya tapi mu Qing sudah menghilang begitu saja.

Tianzy dan Zhu memandang satu sama lain kemudian keduanya menggeleng kan kepala tanda tidak tahu apa apa.

Tianzy mendekati Zhu yang sedang berbaring santai di atas kasur. "sayang......apa kau besok mau pergi menemui kedua orang tua ku?" ucap tianzy dengan lembut.

"Besok? secepat itu?" tanya Zhu heboh, tianzy hanya mengangguk saja.

"Hhhh baiklah" ucap Zhu pasrah.

Tanpa memikirkan sesuatu akhirnya mereka pergi ke alam mimpi.

Sedangkan di tempat lain terlihat empat orang laki laki yang sedang bergosip layaknya para wanita.

"Apakah mereka melakukan nya lagi?" tanya Albert penasaran.

"Ntah lah, jika iya mungkin sebentar lagi akan hadir sosok iblis kecil yang akan merepotkan kita" ucap Maxi menerawang.

"Benar, akan menjadi apa sosok anak mereka nanti?" tambah mu Qing

"Pasti lebih seram dari kedua orangtuanya hahaa"

"Kau benar hahaha"

***

"Ayahh.... Mei ingin dia meminta maaf kepada Mei karena sudah mempermalukan Mei di toko tadi" ucap Mei dengan manja.

"Apa kau tahu siapa dia?" tanya raja wey

"Tidak ayah, dia menggunakan cadar mungkin karena wajah nya buruk rupa"

"Mei'er Sudahlah lupakan masalah gadis itu, apa kau sudah menemui putra mahkota lenyi?" tanya permaisuri rong

"Sudah ibunda, dia akan menjadi pasangan ku nanti nya" ucap Mei dengan bangga

"Haha bagus lah kalau begitu"

"Ayahh, kenapa saat aku melihat wanita cadar itu aku teringat akan Zhu?" tanya Mei tiba tiba

Raja wey yang tengah minum pun menjadi tersedak mendengar kata Zhu keluar dari mulut Mei.

"ukhuk ukhuk apa yang kau katakan mei'er? bukankah Zhu sudah mati beberapa tahun yang lalu?" jawab raja wey.

"ntah lah ayah, mungkin hanya perasaan ku saja"

"kau benar, mungkin hanya perasaan mu saja"

***

Pagi ini Zhu sedang bersiap-siap untuk pergi kediaman tianzy, hari ini dia memakai hanfu berwarna merah selaras dengan tianzy mereka terlihat sempurna.

"Apa kau sudah siap sayang?" tanya tianzy yang melihat Zhu masih merias wajah nya.

"Nanti sebentar lagi" ucap nya tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin.

"Baiklah"

15 kemudian

"Aku sudah selesai mari berangkat" ucap nya semangat, tianzy hanya tersenyum menanggapi.

Tianzy dan Zhu segera menghilang meninggalkan kamar, mereka saat ini tengah berdiri di depan istana yang begitu besar dan megah!

Zhu yang melihat itu terkejut bukan main, bukankah ini istana lord ? orang paling tinggi setelah Dewi?

Zhu menatap tianzy dengan tatapan meminta penjelasan "Nanti kau akan tau" balas nya.

Saat mereka memasuki gerbang, para penjaga segera memberi hormat kepadanya. mereka saling melirik untuk melihat wanita yang berada di samping tuan nya itu.

Mereka tertegun merasakan aura yang begitu memenangkan. apakah ini aura dari wanita itu? pikir mereka.

Para pelayan yang melihat mereka berjalan beriringan terkejut masal, karena selama ini tuan mudanya tidak pernah dekat dengan wanita manapun kecuali ibu nya.

Zhu semakin tegang saat mulai memasuki ruang makan tangannya begitu dingin dan berkeringat. kenapa dia bisa seperti ini? pikir nya.

Tianzy hanya terkekeh melihat Zhu terlihat gugup seperti ini " tenang lah tak perlu gugup seperti ini" ucap tianzy menenangkan.

"aku pun tak tahu, kenapa aku bisa segugup ini?" ucap nya polos. Tianzy merasa gemas dengan wanita nya itu dengan cepat dia mengecup hidung mancung Zhu yang terhalang cadar.

"Kau begitu menggemaskan sayang"

Para pelayan yang menyaksikan itu sedari tadi melongo tak percaya, tuannya mencium seorang wanita? bahkan sempat tersenyum dan terkekeh? surga ini sungguh keajaiban pikir mereka kompak.

Saat ini Zhu dan tianzy berada di depan pintu ruang makan, mereka melangkah dengan perlahan. Zhu melihat seorang laki laki yang terlihat tampan dan tegas sedang menatap nya, di sebelah laki laki itu terdapat wanita cantik yang sedang tersenyum kepada nya.

"Ayah ibu kenalkan ini xia Zhu calon istri ku" ucap tianzy dengan bangga.

Zhu segera menunduk dan memberi hormat kepada mereka "Hormat saya yang mulia"

"Aiyoooo... Apakah kau calon menantu ku?" tanya permaisuri Jia dengan heboh.

Zhu yang di perlakukan seperti itu hanya tersenyum kikuk "Ah ya permaisuri" ucap Zhu dengan gugup.

"Panggil aku ibu saja seperti laki laki durhaka itu!" ucap permaisuri Jia sambil menunjuk ke arah tianzy.

"Apa maksudmu Bu? aku anak durhaka?" ucap tianzy dengan nada merajuk nya.

"Bukankah aku benar? kemana saja selama ini kau menyembunyikan menantu ku hah?" tanya permaisuri Jia.

Plakkk

Saat tianzy ingin membalas perkataan ibunya, dia di sela oleh Zhu dengan tepukan di bibirnya.

"Apa kau bisa diam? kenapa kau begitu berani melawan ibu mu hah?" tanya Zhu dengan nada dingin.

Tianzy yang mendengar Zhu berbicara dingin kepada nya pun menjadi takut "Zhu'er.... Aku tidak melakukan apa pun. wanita tua itu saja yang tidak mau mengel....."

"Masih mau bicara ?" sela Zhu dengan datar

Tianzy meneguk ludah nya kasar, dia menatap sang ayah untuk meminta bantuan tetapi sang ayah yang di tatap seperti itu hanya tersenyum smirk.

Tianzy menatap ibu nya yang sedang melipatkan tangannya di dada, akhirnya dia menyerah.

"Yah maafkan aku sayang, aku janji tidak akan melawan perkataan wanit...eh ibu ku maksud nya" ucap tianzy dengan nada melas seperti anak kucing yang kehilangan induknya.

Raja ley dan permaisuri Jia Yang melihat itu melotot tak percaya, bagaimana mungkin anak semata wayangnya bersikap seperti itu?

ternyata calon menantu ku merupakan kelemahan nya ckckck batin raja ley

zhu hanya mendengus sebal dan mengalihkan tatapannya dari tianzy, tianzy yang melihat itu perlahan mendekati Zhu untuk memeluk nya tapi belum sempat dia memeluk nya sudah mengatakan sesuatu yang membuat tianzy ingin menangis rasanya.

"Mau kemana kau? jangan coba-coba menyentuh ku! aku tidak suka laki laki yang membantah perkataan seorang ibu seperti kau!" ucap Zhu dengan galak.

Terpopuler

Comments

janiest 🌟

janiest 🌟

15 tahun kemudian 🤣🤣🤣

2022-03-05

1

Heera

Heera

Terima kasih thor, karya mu sungguh indah.
semoga sehat selalu, berkelimpahan kebahagiaan, aamiin.

2022-02-08

0

Md Kaka

Md Kaka

oh

2022-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 kelahiran kembali
2 kultivasi tertutup
3 penghianat!
4 Calon permaisuri?
5 Bagaimana mungkin?
6 2 Tingkat kultivasi
7 Kecemasan
8 Dewi kematian
9 suci
10 pakaian terkutuk
11 hanya 10%
12 hadehhhh
13 tak pantas!
14 Memasak
15 Hitam seperti arang
16 xia jichen
17 Bertemu
18 Terkejut
19 Sayang
20 Pesta ulang tahun 1
21 pesta ulang tahun 2
22 pesta ulang tahun 3
23 Kebenaran
24 Luka lama
25 Tak sadarkan diri
26 Ibu
27 Makan besar
28 Jelek
29 Siksaan Zhu
30 Akademi
31 Pergi
32 Akademi harimau putih
33 Deg!
34 Lupa waktu
35 Emosi
36 Cemburu
37 Hutan 7 pagoda
38 Kejam
39 Nasi goreng
40 Mulai terkuak
41 Menyeramkan
42 Kembali terluka
43 Racun es
44 Asal muasal
45 Istana es
46 Musuh Albert
47 Robert
48 Proses penyembuhan
49 Kembali
50 Kesialan Mu Qing
51 Rencana pertunangan
52 Membalikkan fakta
53 Pusing
54 Tengkurap
55 Kebersamaan
56 Amoeba?
57 Jing mi
58 Darah suci
59 Racun bunga tidur
60 Lagi dan lagi
61 Ramalan
62 Tulus
63 Menghabiskan waktu
64 Rindu
65 H-2
66 H-1
67 Hari yang di tunggu-tunggu
68 Resmi?
69 Kekhawatiran yang sudah terjawab
70 Bukti rasa cinta Zhu yang sebenarnya
71 Berita duka
72 Kehangatan keluarga
73 Belajar melupakan
74 Luka yang masih basah
75 Salju
76 Siapa?
77 Memalukan
78 Kenzy mesum!
79 Hamil
80 Khawatir
81 Kembali
82 Yang sebenarnya
83 Kenzy cemburu?
84 Kenzo Kenzy?
85 Kecemburuan zhu
86 Tak terduga
87 Kenakalan Zhu
88 Apa mungkin?
89 Latihan bela diri
90 Rasa penasaran
91 Kembali lagi
92 Tidak tahu malu!
93 Bimbang
94 Yang sebenarnya II
95 Persiapan
96 Dunia gelap
97 Terluka
98 Zhu terluka
99 Zhu terluka II
100 Gubuk reyot di tengah hutan
101 Ruang bawah tanah
102 Racun emas laba-laba
103 Kepergian zhu
104 Ekor
105 Pulang
106 Kembar
107 Penjelasan
108 7 Dantian emas Zhu
109 Kekesalan Triton
110 Seperti anak tiri
111 Kutukan 2K
112 Lagi dan lagi
113 Unek-unek
114 Terbukanya segel kecantikan Zhu
115 Siapa aku?
116 Memalukan
117 Hari Pernikahan
118 Malam yang indah
119 Malam yang panjang
120 Lembaran baru
121 Lampion
122 Racun pelumpuh
123 Ancaman
124 Ares cemburu?
125 Mabuk
126 Kabar bahagia
127 Ares?
128 Ares manja
129 Pesta ulangtahun
130 Terbukanya segel kekuatan Zhu
131 Suka dan duka
132 Ngidam Zhu
133 Memanggil nya
134 Kembali seperti semula
135 Kekesalan Ares
136 Terjatuh
137 Zephyr Achilles
138 2 Bayi
139 Bertengkar
140 Demam
141 Keluarga kecil Zhu
142 Pantai
143 Sang penguasa alam
144 Pisah sementara
145 Zephyr kesal
146 Ketahuan
147 Berita dunia bawah
148 Bertemu?
149 Milikku!
150 Kecewa
151 Anak lagi?
152 Happy ending
153 curhatan author
154 lanjut eps 2
Episodes

Updated 154 Episodes

1
kelahiran kembali
2
kultivasi tertutup
3
penghianat!
4
Calon permaisuri?
5
Bagaimana mungkin?
6
2 Tingkat kultivasi
7
Kecemasan
8
Dewi kematian
9
suci
10
pakaian terkutuk
11
hanya 10%
12
hadehhhh
13
tak pantas!
14
Memasak
15
Hitam seperti arang
16
xia jichen
17
Bertemu
18
Terkejut
19
Sayang
20
Pesta ulang tahun 1
21
pesta ulang tahun 2
22
pesta ulang tahun 3
23
Kebenaran
24
Luka lama
25
Tak sadarkan diri
26
Ibu
27
Makan besar
28
Jelek
29
Siksaan Zhu
30
Akademi
31
Pergi
32
Akademi harimau putih
33
Deg!
34
Lupa waktu
35
Emosi
36
Cemburu
37
Hutan 7 pagoda
38
Kejam
39
Nasi goreng
40
Mulai terkuak
41
Menyeramkan
42
Kembali terluka
43
Racun es
44
Asal muasal
45
Istana es
46
Musuh Albert
47
Robert
48
Proses penyembuhan
49
Kembali
50
Kesialan Mu Qing
51
Rencana pertunangan
52
Membalikkan fakta
53
Pusing
54
Tengkurap
55
Kebersamaan
56
Amoeba?
57
Jing mi
58
Darah suci
59
Racun bunga tidur
60
Lagi dan lagi
61
Ramalan
62
Tulus
63
Menghabiskan waktu
64
Rindu
65
H-2
66
H-1
67
Hari yang di tunggu-tunggu
68
Resmi?
69
Kekhawatiran yang sudah terjawab
70
Bukti rasa cinta Zhu yang sebenarnya
71
Berita duka
72
Kehangatan keluarga
73
Belajar melupakan
74
Luka yang masih basah
75
Salju
76
Siapa?
77
Memalukan
78
Kenzy mesum!
79
Hamil
80
Khawatir
81
Kembali
82
Yang sebenarnya
83
Kenzy cemburu?
84
Kenzo Kenzy?
85
Kecemburuan zhu
86
Tak terduga
87
Kenakalan Zhu
88
Apa mungkin?
89
Latihan bela diri
90
Rasa penasaran
91
Kembali lagi
92
Tidak tahu malu!
93
Bimbang
94
Yang sebenarnya II
95
Persiapan
96
Dunia gelap
97
Terluka
98
Zhu terluka
99
Zhu terluka II
100
Gubuk reyot di tengah hutan
101
Ruang bawah tanah
102
Racun emas laba-laba
103
Kepergian zhu
104
Ekor
105
Pulang
106
Kembar
107
Penjelasan
108
7 Dantian emas Zhu
109
Kekesalan Triton
110
Seperti anak tiri
111
Kutukan 2K
112
Lagi dan lagi
113
Unek-unek
114
Terbukanya segel kecantikan Zhu
115
Siapa aku?
116
Memalukan
117
Hari Pernikahan
118
Malam yang indah
119
Malam yang panjang
120
Lembaran baru
121
Lampion
122
Racun pelumpuh
123
Ancaman
124
Ares cemburu?
125
Mabuk
126
Kabar bahagia
127
Ares?
128
Ares manja
129
Pesta ulangtahun
130
Terbukanya segel kekuatan Zhu
131
Suka dan duka
132
Ngidam Zhu
133
Memanggil nya
134
Kembali seperti semula
135
Kekesalan Ares
136
Terjatuh
137
Zephyr Achilles
138
2 Bayi
139
Bertengkar
140
Demam
141
Keluarga kecil Zhu
142
Pantai
143
Sang penguasa alam
144
Pisah sementara
145
Zephyr kesal
146
Ketahuan
147
Berita dunia bawah
148
Bertemu?
149
Milikku!
150
Kecewa
151
Anak lagi?
152
Happy ending
153
curhatan author
154
lanjut eps 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!