Di dalam dimensi, Zhu berdiri di hadapan Maxi Albert dan Momo yang sedang menunduk dengan mata yang terpejam erat.
"Apa kalian akan tetap seperti ini?"
"Iya yang mulia" kompak mereka
Zhu hanya menghela nafas berat "Buka mulut kalian" Titah Zhu dan langsung di angguki oleh ketiganya.
Zhu segera melukai jari tangannya hingga mengeluarkan darah dan Zhu langsung mengarahkan darah tersebut ke bibir mereka.
Albert Momo dan Maxi terkejut karena merasakan permukaan bibir nya basah oleh sesuatu yang memiliki harum yang begitu menyengat. Mereka segera menjilat nya dengan rakus, lagi lagi mereka terkejut karena merasakan sesuatu yang menerobos di dalam tubuhnya.
"Yang mulia ini?" ucap Momo tertahan. Zhu hanya tersenyum "Bukan kah kalian ingin menjadi hewan kontrak ku lagi?"
Mereka begitu senang dan segera bersujud di kaki Zhu "terimakasih yang mulia terimakasih sudah menerima kami kembali"
"Berdiri lah, jangan pernah bersujud seperti ini lagi! apa kalian mengerti?" tegas Zhu dengan nada yang begitu dingin, dia tidak mau seseorang yang tidak bersalah bersujud di kaki nya.
"Ampuni kami yang mulia" ucap mereka cepat. Zhu hanya mendengus sebal "Apa kalian tidak mau melihat ku?" tanya Zhu sekali lagi.
Mereka hanya menggeleng dengan cepat "Tidak yang mulia kami tidak berani" ucap nya dengan gelagapan.
Zhu mendekati mereka dan menyalurkan kekuatan nya kepada mereka, hingga cahaya putih menyelimuti tubuh mereka bertiga.
"Yang muliaaaaa..?"
"Bukalah mata kalian, Hanya tubuh orang suci lah yang mampu melihat ku"
mereka meneguk ludah dengan paksa, apakah yang sudah terjadi dengan tuannya itu sehingga hanya orang suci lah yang mampu melihat nya?
Dengan perlahan mereka membuka matanya, Hal yang pertama kali mereka lihat adalah sosok Zhu dengan senyum yang begitu indah. mereka sempat tidak bernafas sesaat melihat hal itu.
"Surgaa! Kecantikan apa yang sudah kau ciptakan ini?" ucap Albert tanpa sadar.
Zhu yang mendengar itu hanya terkekeh geli "Apa kalian hanya bengong saja melihat ku? Tidak ingin memeluk ku hmm?"
Blushhh
Wajah mereka begitu merah mendengar Zhu berbicara seperti itu "Kami tidak berani yang mulia" ucap nya dengan nada terbata bata.
Zhu tau mereka masih tidak mampu berada di dekatnya, dengan perlahan Zhu memeluk mereka bertiga "Terimakasih sudah menunggu ku selama ini"ucap Zhu dengan lembut.
Jangan di tanya bagaimana sekarang keadaan mereka bertiga, mereka hanya bisa mematung dengan wajah yang begitu bodoh!
Zhu segera melepaskan pelukan itu dan kembali menatap mereka "Apa kalian ingin ikut dengan ku menetap di dunia bawah?"
Mereka tidak berkata apa-apa mereka hanya mengangguk dengan patuh, mungkin mereka masih shock.
Zhu segera memakai cadar nya dan menghilangkan aura Dewi dalam dirinya. Akhirnya mereka bertiga bisa bernafas lega sudah tidak begitu menakutkan melihat Zhu dari dekat.
"Yang mulia, kekuatan apa saja yang anda dapatkan saat ini? kenapa begitu berbeda dari biasanya?" tanya Momo yang sudah tidak terpengaruh lagi oleh aura Zhu.
Zhu hanya tersenyum di balik cadar nya "Suatu saat nanti kau akan tahu" Momo hanya mengangguk dengan paham meskipun dia begitu penasaran.
"Saat di dunia bawah kalian tidak boleh memanggil ku dengan sebutan yang mulia! apa kalian paham?"
"Paham yang mulia"
"Bagus! mari kita keluar" yang di angguki cepat oleh mereka.
Saat ini Zhu dan ketiga hewan nya sedang berjalan jalan di sebuah desa yang berada di kerajaan Tamara. Masyarakat disini begitu tentram dan damai, Saat Zhu sedang melewati pasar banyak tatapan mata kagum saat melihat nya. Zhu hanya mengabaikan nya saja karena itu sangatlah tidak penting.
"Siapa kecantikan itu? Apakah dia seorang pendatang?"
"Aku yakin di balik cadar nya tersimpan kecantikan yang begitu sempurna"
"Lihatlah, dia begitu beruntung bisa di kelilingi oleh 3 laki laki tampan!"
"Menurut mu siapa yang paling cantik disini? apakah dia atau nona xinyu jenius di kerajaan kita?"
"Haha sudah pasti cantikan nona xinyu lah, apalagi dia incaran pangeran pangeran"
"Dia pasti jal*** nya laki laki tampan itu mangkanya dia selalu diikuti hahaha"
"kau benar haha"
Albert yang mendengar itu menggeram marah! manusia rendahan seperti mereka berani menghina nona nya! Albert segera mengeluarkan aura nya untuk menekan mereka.
Mereka yang mendapat perlakuan itu pun melotot tak percaya, mereka sudah terduduk lemas dan bahkan sudah ada yang pingsan.
"MANUSIA RENDAHAN SEPERTI KALIAN BERANI MENGHINA NONA KU?" ucap Albert dengan marah.
Zhu tau Watak Albert, dia paling dewasa diantara Momo dan Maxi. Albert tipikal orang yang pemarah tapi dia juga bisa menjadi dewasa seketika. Kalo Maxi, dia tipikal orang yang cuek tapi di balik sikap cuek nya Maxi merupakan orang yang sangat menyayangi sesuatu yang menurut nya sangat berharga di hidup nya. Untuk Momo, dia tipikal orang yang ceria, cengeng dan manja! tidak hanya Momo sih, Albert dan Maxi pun sama.
"Albert! sudahlah biarkan saja. ayo kita cari tempat makan, kau tau? perutku sudah berbunyi dari tadi!" ucap Zhu dengan manja.
Zhu sebenarnya orang yang ceria dan sangat manja, tapi sikap itu dia tunjukkan kepada orang yang menurutnya berarti dalam hidupnya.
"Benar Albert, ayo kita tinggalkan saja kecoa menjijikkan ini" ucap Maxi yang merasa jijik dengan tingkah orang orang disini.
"Cepatlah! apa kalian tidak dengar? nona Zhu sangat lapar!" marah Momo.
Albert hanya menghela nafas dan segera pergi meninggalkan mereka.
Saat ini mereka sedang memesan makanan yang ada di rumah makan tersebut, tapi Zhu hanya cemberut saja melihat menu makanan yang menurut nya sangat hambar ini.
"Nona? apakah anda tidak menyukai masakan ini?" ucap Momo yang melihat Zhu hanya diam dan tidak memesan apapun.
Zhu segera menggeleng dengan cepat dia tidak mau membuat masalah disini meskipun dia memang tidak menyukai makanan disini.
"Eh tidak Momo, aku hanya sedikit pusing saja" bohong Zhu
akhirnya mereka memesan daging panggang dan bebek panggang, saat mereka sedang asik makan, tiba tiba datang dua orang wanita yang menurutnya memiliki dandanan seperti badut itu.
Tubuhnya sangat terbuka di bagian tertentu, Zhu yang melihat itu hanya bisa menahan tawanya saja.
"Kau gadis sialan! cepat minggir dari sini!" bentak wanita itu kepada Zhu.
sedangkan Zhu hanya diam dan lebih memakan makanan nya saja tanpa menjawab wanita badut itu. Albert Momo dan Maxi pun sama seperti Zhu yang hanya diam tanpa menanggapi wanita gila itu.
Wanita itu yang merasa di abaikan menggeram marah dan mengambil air yang ada di depan Zhu dan menyiramkan nya di atas kepala Zhu.
Momo Albert dan Maxi yang tadinya hanya diam sekarang berubah menjadi lebih menakutkan! wajah mereka begitu padam menahan amarah.
"BERANI NYA KAU!" bentak Momo
Wanita tersebut terkejut merasakan aura yang lebih besar dari aura nya itu, tapi dia tetap bersikap angkuh di hadapan mereka.
"Apa kau tahu siapa aku? aku adalah Jiang an putri kesayangan Mentri an!" ucap nya angkuh, dia berharap mereka takut seperti yang lainnya.
orang yang melihat kejadian itu merinding seketika melihat aura yang mereka pancarkan. "HAHA KAU HANYA SEORANG MENTRI BERANI MENGHINA NONA KU? APA KAI BOSAN HIDUP HAH?" bentak Maxi
Albert maju dan mendekati Jiang an, Albert tersenyum di hadapannya Jiang an yang melihat itu tersenyum bahagia dia pikir Albert menyukai nya. Ketahuilah Albert Momo dan Maxi jika berada di dunia bawah mereka merupakan laki laki yang paling tampan dari yang tampan. jadi wajar saja Jiang an merasa begitu.
"Apa kau sudah tertarik dengan ku sayang?" ucap jiang an dengan nada yang menggoda. Momo dan Maxi yang mendengar itu rasanya ingin muntah!
"Aku sangat tertarik dengan mu Jiang an" ucap Albert dengan nada yang begitu lembut. Jiang an segera tersenyum licik ke arah Zhu yang sedang melihat nya itu. tapi Jiang an yang melihat Zhu biasa biasa saja merasa heran, apakah Zhu tidak takut sama sekali padanya?
"AKU SANGAT TERTARIK UNTUK MEMBUNUH MU WANITA SIALAN!" ucap Albert dengan segera mencekik Jiang dengan keras. Semua yang melihat itu melotot tak percaya, bagaimana mungkin ada seseorang yang begitu berani terhadap anak Mentri an?
"Akhhhhhhhhhhh sa..kit.." ucap jiang an dengan teriakan yang begitu memilukan.
Momo dan Maxi yang melihat itu tersenyum bahagia "Bunuh dia Albert haha"
Zhu yang melihat itu tersenyum kemudian dia menghentikan Albert "Albert, Lepaskan dia!"
"Tapi nona..." akhirnya Albert melepaskan Jiang an yang sudah terduduk itu dengan cepat Jiang an mengambil nafas dengan rakus.
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Zhu kepada Albert, Albert hanya menggeleng dan tersenyum kepada Zhu "aku tidak apa-apa nona, bagaimana dengan mu?"
Bukan nya menjawab, Zhu malah menarik tangan Albert yang dia gunakan untuk mencekik Jiang an" apakah tangan ini yang kau gunakan untuk wanita itu?" Albert hanya mengangguk, dengan cepat Zhu mengelap tangan Albert dengan lembut. Albert yang melihat itu terkejut bukan main.
"Kau tidak pantas menyentuh manusia rendah sepertinya Albert! bukankah aku sudah memperingati kalian untuk tidak menyentuh manusia yang penuh dengan dosa?"
Para tamu yang sejak tadi memperhatikan kejadian itu ingin sekali bertanya, se suci apakah mereka itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Kiss me💋
👍
2022-08-12
1
afikamanisih Manisih
mungkin sesuci orok baru lahir
2022-08-06
1
Yuli Yanti
❤️🌹
2022-04-30
1