Saat ini Zhu tengah berada di pasar untuk menghilangkan kejenuhan nya, Tapi siapa sangka kedatangannya membuat beberapa orang terduduk lemas dengan melihat nya saja.
Mata Zhu berbinar saat melihat pedagang tenghulu yang menarik perhatiannya, ternyata seorang kakek tua yang menjual nya.
"Kakek, Berapa harga 1 tusuk ini?" tanya Zhu dengan sopan.
Kakek tersebut terkejut saat melihat pelanggan nya yang begitu misterius sosok nya dan dia bersikap sesopan mungkin untuk tidak menyinggung nya "5 koin perak nona" ucap nya dengan senyum tulus.
Zhu pun tersenyum mendengar keramahan kakek itu "Aku ingin semua nya kakek, tolong bungkus kan untuk ku ya"
Kakek penjual tenghulu pun tersenyum lebar dan segera membungkus dagangan nya "Ini nona, semuanya 1 koin emas"
Zhu segera mengambil nya dan memberikan satu kantong emas kepada nya "terimakasih kakek"
Kakek tenghulu pun bergetar saat melihat koin emas yang begitu banyak "No..na...i..ni" ucap nya dengan nada bergetar.
"Tak apa kek, Saya tahu kakek sangat membutuhkan koin emas ini untuk kesembuhan istri dan anak kakek"
"Terima kasih nona, semoga nona selalu di beri keberkahan oleh yang mulia lord" ucap nya sambil bersujud.
Zhu yang memang tidak suka di perlakukan seperti itu pun mencegah nya "Kakek tolong jangan bersujud seperti ini lagi, hanya orang yang pantas lah yang harus kakek hormati" ucap Zhu tegas.
"Baik nona, sekali lagi terimakasih" ucap nya bahagia, setelah itu kakek itu pun mulai berkemas untuk kembali ke kediaman nya.
Bagi Zhu harta bukanlah masalah, di dalam dimensi nya pun tak terhitung berapa banyak gudang emas yang belum dia kunjungi sama sekali.
Yah begitulah kehidupan, terkadang bagi orang yang mampu harta segitu sangat lah kecil bahkan harga satu set pakaian nya pun bisa mencapai puluhan koin mas bahkan ratusan.
Tapi saat melihat kakek itu sangat bahagia memiliki harta yang menurut Zhu sangat lah kecil, kakek itu seperti memiliki semangat hidup kembali, terkadang orang harus melihat bagaimana kehidupan di bawahnya agar lebih bersyukur untuk kedepannya.
Zhu tersenyum melihat kepergian kakek itu dan kembali berjalan jalan melihat kehidupan di jaman ini.
Saat Zhu tengah asik melihat sekitar, tak sengaja ia melihat anak kecil menangis di pangkuan ibu nya itu. Zhu segera mendekati nya untuk memastikan tidak hal serius yang terjadi kepada anak itu.
"Permisi nyonya, apa ada sesuatu hal yang membuat anak Anda menangis?" tanya Zhu dengan lembut.
Wanita itu tertegun melihat penampilan Zhu yang tidak biasa, meskipun Zhu memakai cadar tapi kecantikan nya masih terlihat meski hanya 10 % saja.
"Tidak apa apa nona" jawab nya dengan lemas karena berada di dekat Zhu. meskipun Zhu tidak mengeluarkan aura nya tapi tetap saja membuat orang orang lemah tunduk kepadanya.
Zhu pun tersenyum kepada anak kecil itu "Apa kau mau ini? ini sangat enak loh" ucap Zhu dengan nada yang menggoda.
Anak yang tadinya bersembunyi di leher ibu nya pun melihat ke arah Zhu dan berbinar saat Zhu menawarkan tenghulu kepadanya.
Zhu tersenyum dan memberikan semuanya kepada anak itu "Ini ambilah, jangan menangis dan merepotkan ibu mu lagi oke?"
Anak itu mengangguk antusias dan segera mengambil nya "Telimakacih Dewi" ucap anak itu cadel.
Zhu pun tersentak saat anak itu memanggil nya Dewi "Dewi? apa aku terlihat seperti Dewi?" tanya Zhu seakan berfikir.
Anak itu terkekeh dan mengangguk dengan cepat"Benal, kata ibu jika ada wanita cantik dan baik menolong kita itu seolang Dewi" ucap nya berbinar.
Zhu terkekeh "Jika memang aku seorang Dewi bagaimana?"
Wanita tua itu terkejut mendengar pertanyaan Zhu "Nona pantas menjadi dewi" jawab anak itu dengan senyum yang lebar.
Zhu hanya mengangguk "Kalo begitu Dewi ini permisi dulu yah, ingat perkataan Dewi tadi" jawab ku sambil memperingati nya.
"baik Dewi" ucap anak itu dengan tatapan yang bahagia.
"Terimakasih Dewi sudah membatu kami" ucap wanita itu sambil bersujud di kaki Zhu.
lagi lagi Zhu mendesah di perlakukan seperti ini, mungkin bagi orang lain ini sangat membanggakan tapi bagi Zhu ini sangat tidak sopan!
"BERHENTI!"
Baru saja Zhu melangkahkan kaki nya tapi dia sudah di hadang oleh beberapa orang, dari pakaiannya sih Zhu sudah menebak bahwa mereka seorang pengawal istana. Tapi kenapa mereka menghentikan nya?
"ya?"
"Apakah kau wanita yang sudah menyakiti nona Jiang dan membunuh para pengawal lain?"
"ya" jawab Zhu masih dalam mode cuek dan datar.
sebenarnya para pengawal menggigil dan berkeringat dingin saat mereka berusaha menghentikan Zhu, mereka tahu bahwa teman temannya mati hanya dengan lambaian tangannya saja.
"Bi..sakah..n..o..na..me..Ng..i..ku..ti..kami?" tanya pengawal dengan nada yang terbata bata.
Zhu yang mendengar itupun hanya menaikan sebelah halis nya saja, apakah masalah dengan wanita badut itu belum selesai?
FLASHBACK
BRAKKKK!
"Bagaimana mungkin? apakah pengawal yang kau kirimkan semuanya lemah?" tanya Mentri an
"Tidak Mentri, semuanya berada di level 2 dan 3 bumi" jawab orang kepercayaan nya.
"Bagaimana ini ayah? Jiang ingin melihat nya bersujud di kaki Jiang" ucap nya dengan nada sedih
"Tenang saja putri ku, ayah akan membuat wanita yang sudah menyakiti mu bersujud di kaki mu"
"Bagaimana caranya ayah?"
"Kita bicarakan dengan kaisar sekarang" ucap nya sambil tersenyum smirk.
Jiang an yang mendengar itu pun berbinar dan tersenyum senang. lihat saja nanti jal***Ng sialan! kau akan segera bersujud di kaki ku hahahaha.
"Apa? Apa kau benar menteri an?" tanya kaisar setelah mendengar keluhan Mentri nya itu.
"Benar yang mulia, Hamba juga tahu bahwa wanita itu sangat iri dengan putri hamba" jawab Mentri an dengan nada yang begitu sedih.
"Baiklah, siapkan pengawal dengan kekuatan tinggi untuk menangkap wanita itu. raja ini ingin melihat nya sendiri seperti apa dia"
"Baik yang mulia"
Jiang an merasa senang karena dia di bela oleh orang istana, terlebih dia merupakan calon tunangan pangeran xienyi yang merupakan calon raja di masa depan.
FLASHBACK OFF
Semua orang sudah berkumpul di aula istana, pangeran xienyi dan putri xinyu yang melihat itu pun menjadi penasaran.
"Ada apakah ini ayah?" tanya pangeran xienyi.
"Ayah ingin menghukum seseorang yang sudah menyakiti calon tunangan mu nyi'er"
"Menghukum?"tambah xinyu dengan penasaran.
Raja Xi akhirnya menceritakan kejadian tadi yang di ceritakan oleh menteri an.
"Apa? apa ayah percaya begitu saja dengan wanita ular itu?" tanya xinyu dengan kasar. Memang dia sangat tidak menyukai wanita ular itu, meskipun Jiang an sudah bersikap lembut di depannya tapi xinyu tahu bahwa itu hanya pencitraan di depan ayah nya.
"Benar ayah, apakah ayah sudah menyelidiki semua nya terlebih dahulu?" tanya xienyi
Raja hanya terdiam, memang dia belum menyelidiki nya terlebih dahulu. tapi dia begitu percaya dengan menteri an itu.
Tiba tiba obrolan mereka di hentikan dengan kedatangan beberapa pengawal yang membawa seorang gadis.
Saat mata xienyi melihat sosok Zhu dia terdiam sejenak, tubuhnya menjadi lemas seketika. xinyu yang melihat Gege nya seperti itu merasa heran.
Saat matanya menatap Zhu, xinyu menjadi seperti orang bodoh astaga, sungguh kecantikan yang sempurna!
Tidak hanya xienyi dan xinyu yang seperti itu, mereka yang berada di aula pun merasakan hal yang sama.
"Ada perlu apakah kaisar ini memanggil ku dengan cara yang sangat sopan!" ucap Zhu dengan dingin.
Raja Xi yang mendengar itupun entah kenapa rasanya dia ingin bersujud di bawah kaki Zhu tapi dia menolak hal gila itu.
"Ekhemm, apakah kau yang sudah menyakiti nona Jiang dan membunuh para pengawal kerajaan ini?" meskipun gugup tapi raja Xi bersikap biasa saja.
Zhu yang mendengar itu pun hanya memutar bola matanya dengan malas "apakah kau memanggilku hanya untuk hal seperti ini?"
"Cihh bagaimana mungkin kau begitu bodoh? percaya dengan wanita badut seperti nya" ucap Zhu dengan nada sindiran.
Jiang an yang mendengar itu pun wajah nya semakin menghitam menahan amarah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Kiss me💋
👍
2022-08-14
1
Md Kaka
menyenangkan
2022-02-06
1
Xel
mantap
2022-01-29
25