Sekarang Zhu berada di tepi gunung yang sedang mengeluarkan lava, dapat Zhu rasakan dari hawa nya saja sudah terasa menyakitkan. Seketika Zhu bergidik ngeri membayangkan hal itu.
Zhu sudah bertekad untuk segera melewati tahap ini, Zhu menengok kebelakang disana terlihat 3 orang laki laki yang sedang memandang nya dengan tatapan yang sulit di artikan. Zhu hanya membalas dengan tersenyum untuk meyakinkan mereka bahwa dia akan baik baik saja.
Zhu pun terbang ke dasar gunung itu, saat kaki nya menapak di pinggiran lava Zhu merasakan aura yang begitu besar. Dengan penuh keyakinan Zhu melangkah mendekati lava, saat kaki nya berhasil menyentuh cairan merah itu Zhu merasakan kesakitan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Langkah demi langkah Zhu lewati dengan perasaan sakit yang menggerogoti tubuhnya. Saat lava itu berada di leher nya Zhu sudah tidak mampu menahan rasa sakit itu, saat kesadaran nya mulai pudar dia mendengar suara yang tidak asing bagi nya.
"Zhu'er jadikan rasa sakit itu sebagai kekuatan mu. Nikmati rasa sakit itu dan biarkan rasa panas yang menggerogoti tubuhmu menyatu dengan semua dantian mu."
Entah kenapa saat Zhu mendengar suara itu Zhu semakin bersemangat untuk melewati rintangan ini. Dia pun mencoba menikmati rasa sakit itu.
Aneh! Zhu sudah tidak merasakan sakit itu lagi! "Terimakasih surga." ucap Zhu dalam hati.
Di lain tempat, Seseorang yang awalnya merasa cemas dengan gadis nya sekarang bisa bernafas lega "Syukurlah, Zhu'er" ucap nya.
Saat sedang asik asik nya melihat Zhu dari bayangan, Tianzy malah kedatangan seseorang yang merupakan pengawal sekaligus temannya.
"Mohon ampun yang mulia, Di dalam aula sedang terjadi masalah pemberontakan. Anda di harapkan pergi ke sana yang mulia" ucap mu Qing
Tianzy mendengus dan menjawab nya dengan singkat "Hmm."
Tianzy dan mu Qing sudah berada di depan pintu aula, tadinya aula tersebut sangat berisik tapi setelah kedatangan nya aula tersebut menjadi hening. Semua yang berada di sana menunduk takut.
Tanpa membuang buang waktu, tianzi segera duduk di singgasananya. Dia menatap semua yang ada di sana dengan tajam.
"Bicaralah." ucap nya dengan dingin.
Maju satu orang Kasim dan langsung menghadap nya "Ampun ya lord semoga yang mulia lord hidup seribu tahun lagi, Saya yang rendahan ini ingin menyampaikan bahwa ada seorang menteri yang menggelapkan dana dari wilayah barat ya lord."
Tianzy yang mendengar itu hanya tersenyum smirk, semua yang melihat itu menunduk dan bahkan ada yang jatuh terduduk.
Hingga datang dua orang pengawal yang menyeret lelaki tua yang sudah di penuhi dengan luka itu. Pengawal tersebut kemudian melemparkannya ke hadapan tianzy.
"Ampun yang mulia lord, saya tidak pernah menggelapkan dana tersebut. saya bersumpah atas nama anak dan istri saya bahwa saya tidak mungkin melakukan hal sekeji itu pada kerajaan Ini ya lord." Ucap nya sambil bersujud di kaki Tianzy.
Tiba tiba datang 3 orang yang tianzy yakini itu anak dan istri pria itu. "Yang mulia lord, suami saya tidak pernah melakukan hal seperti itu, itu semua hanya fitnah ya lord." Ujar seorang wanita tua yang bersujud di samping suami nya.
"LANCANG KAU! SUDAH JELAS MENTRI BAI YANG MELAKUKAN ITU! SEMUA BUKTI MENGARAH KEPADANYA!" Ujar Mentri co dengan tiba tiba.
"DIAMM! SIAPA YANG MENYURUH MU BICARA?!" ucap Tianzy dengan dingin.
"Yang mulia lord, tolong jangan siksa ayah saya ya lod, pelcaya lah ayah saya sangat baik dan jujul" tiba tiba datang laki laki yang berusia 5 tahun dan bersujud di bawah kaki nya.
Mu Qing yang melihat itu pun segera mengambil anak itu dari kaki Tianzy, dia tahu bahwa Tianzy tidak suka di sentuh.
"Ampun yang mulia lord, maaf kan anak saya tolong jangan sakiti kedua anak dan istri saya yang mulia, jika anda ingin menghukum hamba maka hamba akan menerima nya ya lord" ucap Mentri Bai di bawah kaki Tianzy.
Tianzy yang melihat itu menggeram marah, dan mengangkat tangannya sehingga mengeluarkan sinar yang berwarna hijau. Mereka yang melihat itu menggigil ketakutan.
Istri dan anak Mentri Bai yang melihat itu hanya bisa pasrah dan menangis tersedu-sedu.
Dengan perlahan Tianzy mengarah kan telapak tangannya ke arah pria tua tadi. Sinar hijau itu mengelilingi pria tua itu, bukannya siksaan yang dia dapat melainkan kesembuhan pada semua luka nya.
Mentri bai menatap tidak percaya, dia pun menangis karena dia tidak di siksa dan di bunuh "Yang mulia lord." Ujar nya dengan mata yang sudah di penuhi air mata.
Semua yang menyaksikan itu merasa heran, apakah mereka salah lihat? ataukah sekarang dia sudah tidak melakukan kekejaman lagi seperti dulu? pikir mereka semua.
Tianzy menatap ke arah Mentri Bai dan berbicara "Pergilah, temui keluarga mu."
Mentri Bai mengangguk dengan cepat, senyum cerah terus menghiasi wajah yang sudah berkeriput itu. "Terimakasih yang mulia lord terimakasih." ucap nya sambil membenturkan kepalanya di atas lantai.
Mentri Cho yang melihat itu menggeram "Apa ini maksudnya yang mulia?" tanya nya.
Tianzy yang mendengar itu hanya tersenyum misterius, Tianzy melangkahkan kaki nya mendekati Mentri Cho.
Mentri Cho yang melihat Tianzy melangkah kearah nya menjadi gugup dan berkeringat dingin. Tiba tiba dia merasakan panas di leher nya "Ya...ng..mul..iaaa.. aap...a..ini...mak..sud..nya?" Tanya nya terbata bata.
Semua yang melihat itu merasa aneh, bukankah Mentri Bai yang bersalah kenapa sekarang malah Mentri cho yang di siksa?
Tianzy hanya tertawa mendengar ucapan menteri Cho siapapun yang mendengar tawa nya pasti merinding ketakutan.
"Kau masih bertanya apa salah mu?" jawab Tianzy dengan nada yang meremehkan.
Mentri cho hanya bisa mengelak dia tidak mau mati sekarang. "Mak..su...d...a..nda..ap..a..ya..Ng..mu..Li..a...ham...ba..ti..dak..me..ngerti.."
Tianzy segera menguatkan ikatan yang terdapat di leher Mentri Cho, dia paling tidak suka di bohongi dan di khianati.
"Kau pikir aku bodoh? dengan mengkambinghitamkan menteri Bai kau kira aku percaya begitu saja? benar benar bodoh!" ucap nya.
Tianzy segera melemparkan api kecil berwarna hitam kearah menteri cho.
"Akhhhhhhhhhhh" Dalam sekejap tubuh Mentri Cho melebur dan menghilang begitu saja.
Mereka hanya bergidik ngeri menyaksikan itu, bayangkan saja itu cuma api kecil tapi dalam sekejap bisa meleburkan orang begitu saja. sungguh menyeramkan!
Setelah melakukan itu, Tianzy segera menghilang. Mu Qing yang melihat kepergian tuannya hanya bisa menghela nafas berat.
"Albert,Maxi bagaimana jika terjadi sesuatu dengan yang mulia?" Ucap Momo dengan resah
Albert dan Maxi juga tak kalah resah nya, mereka seperti itu karena takut kehilangan Zhu. Mereka tahu untuk melakukan itu semua butuh pengorbanan antara hidup dan mati.
Mereka dengan setia nya menunggu kedatangan Zhu, mereka yakin bahwa Zhu mampu melewati itu semua.
1 Minggu berlalu.......
tetapi tidak terjadi apa apa pada gunung itu. Maxi Albert dan Momo semakin cemas karena tidak terjadi sesuatu yang menunjukkan bahwa Zhu akan kembali.
1 bulan berlalu....
Tidak hanya Albert Momo dan Maxi yang cemas, tianzy pun merasakan kecemasan. Karena biasanya orang yang melakukan hal itu paling lama 2 Minggu. Tapi sudah 1 bulan berlalu Zhu tidak keluar-keluar.
"Hiks hiks Albert bagaimana ini? apakah yang mulia sudah.. huwaaaaaa" Tangis Momo begitu menyayat hati.
"hiks hiks hiks benar Albert, bagaimana hiks jika yang mulia tidak selamat?" Albert segera memeluk Maxi dan Momo.
"Tenang lah, apa kalian percaya kepada yang mulia? yang mulia begitu kuat jadi dia pasti bisa melewati semua nya" Ucap Albert menenangkan Momo dan Maxi, meskipun dalam hati nya dia juga merasakan kesedihan.
Saat mereka tengah asik berpelukan, mereka di kaget kan dengan kedatangan seseorang. Mereka bertiga segera memberi penghormatan kepadanya.
"Salam yang mulia lord semoga anda hidup seribu tahun lagi"
Tianzy hanya mengangguk dan tidak berbicara sama sekali, yang dia pikirkan saat ini bagaimana keadaan Zhu?
Hingga matahari terbenam, belum juga ada tanda tanda tentang Zhu. mu Qing pun segera mengingat kan tianzy agar segera kembali ke istana nya.
"Yang mulia, apa sebaik nya kita kembali sa..."
"DUAAAAARRRRRRRRR"
Belum sempat mu Qing menyelesaikan ucapannya, mereka di kejutkan dengan suara yang berasal dari dalam lava itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Kiss me💋
👍
2022-08-10
1
janiest 🌟
rasanya aneh pas baca 'yang mulia lord'
2022-03-05
1
Chalysta Yan
wah, berhasil ya, Zhu?
2022-02-04
1