Ch 3- Percakapan dua sahabat

Setelah mendapat restu dari orang tuanya, esoknya Intan pun segera mengabari Pak Hendra.

"Assalamualaikum, maaf mengganggu waktunya pak, saya sudah mengambil keputusan, saya menerima tawaran bapak," tulis Intan di pesannya.

Pesan terkirim. Namun, hingga setengah jam kemudian belum juga ada balasan masuk.

"Mungkin Pak Hendra masih sibuk sehingga pesannya belum dibaca.” Intan menggumam.

Tak berapa lama ponselnya berdering. Sebuah panggilan masuk. Tertera nama Pak Hendra di layar ponselnya. Dengan sedikit gugup Intan menjawab panggilan itu.

"Halo, assalamualaikum," ucap Intan sedikit sungkan.

"Waalaikumussalam," jawab suara diseberang.

"Maaf pak, saya mengganggu waktunya.”.

"Nggak apa-apa kok, kamu nggak usah sungkan begitu. Tadi saya sedang ada sidang jadi ponsel saya atur mode diam, makanya pesan kamu saya belum balas," balas Pak Hendra menjelaskan.

"Iya, nggak apa-apa kok pak," sahut Intan.

"Jadi kapan kamu kesini?" tanya Pak Hendra kemudian.

"Terserah dari bapak saja, saya ngikut."

"Oke. Kalau begitu hari Jumat kamu kesini ya, karena hari Selasa ada sidang dengan klien besar dan saya butuh orang untuk menyiapkan segala sesuatunya," ujar Pak Hendra.

"Baik pak.” Intan mengangguk meski berbicara lewat ponsel.

"*Oh iya, satu lagi. Nanti biaya transportasi pakai dulu uangmu nanti sampai disini saya akan menggantinya*," ucap Pak Hendra lagi.

“Iya, Pak.”

"Oh iya, satu lagi.” Hendra terkekeh karena selalu hampir lupa apa yang akan dikatakannya. “Setelah sampai disini kamu langsung ke rumah yang sudah saya siapkan, supaya kamu nggak usah repot-repot nyari kontrakan lagi. Nanti supir saya akan menjemput dan mengantar kamu kesana.” tawar Hendra yang sebenarnya adalah perintah.

"Nggak usah pak. Nanti saya nginap di kosan Dina saja," sahut Intan yang merasa tidak enak.

"Nggak apa-apa, tempati saja rumah itu sementara, karena kosan Dina jauh dari kantor. Sementara beberapa hari ini kamu harus mempersiapkan segala sesuatunya. Lagian rumah itu juga tidak ada yang tinggali. Daripada kosong mendingan ditinggali."

Hendra memang memiliki beberapa rumah. Namun hanya satu yang ia benar-benar tinggali yang sekaligus dibuat untuk menjadi kantornya. Ia masih muda tapi sudah memiliki banyak properti. Beruntung sekali nanti perempuan yang akan dinikahi Hendra.

Intan berpikir sejenak lalu kemudian menyetujuinya. Lagian benar juga kata Pak Hendra. Kalau dia nginap di kosannya Dina pasti memakan waktu yang banyak. Lebih praktis jika dia menerima tawaran Pak Hendra. Mungkin itu juga sudah dipikirkan Pak Hendra.

"Baik Pak."

"Ya sudah, kalau begitu saya lanjutkan kerjaan dulu. Assalamu'alaikum," tutup Pak Hendra dengan salam.

"Waalaikumussalam," balas Intan kemudian menutup telponnya.

Setelah menutup panggilan dari Hendra, Intan kemudian mendial nomor Dina untuk memberi tahu bahwa dia tidak bisa menginap di kosnya. Dia sudah memberitahu sahabatnya itu beberapa saat yang lalu.

"Halo Assalamualaikum Din," sapa Intan.

"Iya Waalaikumussalam Tan, ada apa?" tanya Dina. Pasalnya sahabatnya itu belum lama selesai menelponnya.

"Begini Din, aku ngga jadi nginap di kosanmu," ucap Intan mengutarakan maksudnya.

"Kenapa? Kamu punya teman dekat selain aku disini? Aku sakit hati mendengarnya Tan," ucap Dina sambil bercanda.

Mereka memang sangat akrab dan sudah seperti saudara. Dina sudah banyak membantu Intan ketika kuliah dulu. Dina yang mengurus kebutuhan kuliahnya Intan waktu pertama, karena Intan masih gadis desa yang polos dan masih belum tahu apa-apa. Sebenarnya Intan dan Dina berasal dari desa yang berbeda hanya sama daerahnya. Dina sendiri memilih untuk bekerja sebagai pegawai di Kantor Pajak.

"Bukan begitu Din, aku langsung disuruh ke rumahnya Pak Hendra sesampai di Surabaya. Aku nggak enak kalau harus menolak. Apalagi aku langsung dijemput sama supirnya" jawab Intan dengan wajah sedikit sedih.

Padahal dia ingin sekali bertemu dengan Dina karena sudah lama mereka tak bertemu. Kesibukan masing-masing menjadi alasannya. Intan dengan studinya sedangkan Dina dengan pekerjaan kantornya.

"Perhatian banget sih Pak Hendra. Jangan-jangan dia suka sama kamu Tan. Kalo nggak, kenapa juga sampai suruh jemput segala, hahaha," goda Dina.

"Kamu apa apaan sih Din. Yaa nggak mungkinlah Pak Hendra suka sama aku. Dia kaya, ganteng, mana mungkin suka sama aku yang hanya gadis kampung. Tapi bisa jadi sih, kayak yang sering ku baca di novel-novel itu. Seorang CEO jatuh cinta pada cleaning service" ujar Intan sambil terkekeh. Dia tahu sahabatnya itu hanya bercanda makanya dia balas bercanda juga.

"Betul itu. Yang namanya cinta kan nggak mandang gadis kampung atau gadis kota," goda Dina lagi.

Intan terbahak. Ia semakin merindukan sahabatnya itu. Kapan lagi mereka akan bercanda seperti ini secara langsung.

"Udah ah. Kamu lanjutkan pekerjaanmu, nanti bosmu bisa marah kalau lihat pegawainya kerjaannya nelpon melulu. Bisa bisa kamu langsung dipecat, hahahaha," canda Intan.

"Mana berani dia pecat aku. Aku kan pegawai paling disayang disini," balas Dina sambil bersikap angkuh namun bercanda.

"Iiihhh sok kepedean loh, hahahaa," ejek Intan.

"Suka suka gue lah!" balas Dina tak mau kalah.

"Udah udah Aku nyerah. Aku kalah, puas loh," sela Intan dengan tertawa.

"Hahahaha," Dina tertawa terbahak bahak hingga beberapa pegawai melihat ke arahnya. Setelah sadar kalau dirinya menjadi perhatian, Dina pun sontak menutup mulutnya. "Ya udah, Tan. Aku lanjutin kerja dulu ya. Kamu hati-hati. Kabari aku kalau sudah sampai di surabaya. Ok," ujar Dina.

"Ok.. Kamu juga hati-hati ya. Nanti aku kabari kalau sudah disana. Assalamualaikum," ucap Intan mengakhiri pembicaraan.

"Waalaikumussalam." balas Dina sambil menutup telponnya.

Intan menarik nafas. Sebentar lagi dia akan kembali mengarungi kehidupan seperti sebelumnya. Tinggal sendiri dan jauh dari orang tua.

Episodes
Episodes

Updated 50 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!