Pukul 07.00 pagi, Via sedang menyirami dan merawat tanaman-tanaman berbagai macam bunga dan sayur-sayuran yang ia tanam di pot-pot kecil di balkon kamarnya.
Hingga balkon yang tadinya terlihat luas sekarang menjadi ramai dan terlihat asri.
Meskipun begitu Via menyukai dan menikmatinya.
Ketika Via sedang asik memetik tomat, cabai, daun bawang, daun seledri, selada dan stroberi tiba-tiba Reza datang lalu memeluknya dari belakang dan menciumi rambut panjang Via yang terurai.
Via meresponnya dengan tersenyum dan tetap melanjutkan pekerjaannya.
"Wah,,,stroberinya sudah matang ya?
Cukup besar-besar juga ya buahnya!"
Ujar Reza yang lumayan terkejut dengan hasil tanaman istrinya lalu membuka mulutnya memberi isyarat kepada Via bahwa ia ingin disuapin stroberi.
Lalu Via mencuci stroberi yang sudah dipetiknya kemudian menyuapkan ke mulut Reza yang sudah mangap dan disambut Reza dengan antusias mengunyah dan menikmati tiap kunyahannya.
"Hemmm,,,seger!
Enak sayang, manis seperti yang menanamnya."
Jelas Reza sambil menggoda istrinya.
"Jadi yang lebih manis stroberinya apa yang menanam?"
Tanya Via balas menggoda.
"Ooo,,,sudah pasti yang nanem lah, my wife is the sweetest for me!"
Jawab Reza penuh percaya dirinya.
Via tersenyum penuh arti lalu memonyongkan bibirnya ke arah Reza.
Hemm,,,sasaran empuk buat Reza, sebab ia belum dikasih di kiss oleh Via.
Langsung saja Reza sigap tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk memeluk dan mengecupnya.
Dan dibalas oleh Via hingga membuat laki-laki itu benar-benar dimabuk cinta oleh istri keduanya itu.
"Mas!
Kamu mau berangkat kerja jam berapa?"
Tanya Via sambil membelai dada bidang dan berbulu Reza yang tak mengenakan baju.
Melihat perlakuan manja Via, Reza lalu menggodanya lagi.
"Mau lagi ya, emmm?"
Via langsung terbelalak melotot manja menatap suaminya.
"Kalau iya, apa kamu akan menurutinya?"
Jawab Via lalu menantangnya.
Mendengar tantangan Via, jiwa perkasa Reza merasa tertantang.
"Mengapa tidak!?"
Pungkas Reza dengan penuh percaya diri dan tentunya semakin memeluk erat Via.
"Itu jika kamu mau melewatkan meeting penting mu dengan Mr.Bastian?"
Ujar Via sembari mengingatkan schedule Reza hari ini.
Mendengar perkataan Via, Reza terkejut sambil menepuk jidatnya sendiri dan memejamkan matanya mengingat schedulenya hari ini.
Ia memiliki meeting penting dengan Mr.Bastian.
Via melepaskan pelukan Reza dan menenteng keranjang hasil memanen kebun mininya lalu mengangkatnya dan menggoyang-goyangkan keranjang itu dihadapan Reza sambil tersenyum usil lalu meninggalkan balkon menuju dapur seraya berkata;
"Segeralah bersiap nanti meetingnya telat loh!"
Ujar Via dengan santai.
Reza langsung pergi ke kamar mandi sembari bergumam sendiri.
"Sial kenapa aku bisa sampai lupa meeting sepenting ini!
Reza,,,Reza,,,Reza,,,kau benar-benar sedang dimabuk cinta atau kau sudah mulai menua?"
Gumam Reza sembari memukul-mukul jidatnya.
Sementara Reza mandi dan bersiap, Via di dapur segera membuatkan sarapan untuk Reza.
Via kali ini masak simple dan cepat karena Reza tidak memiliki waktu yang cukup lama untuk menunggunya jika Via memasak makanan yang proses masaknya lama.
Via hanya memasak nasi jagung, telur bebek goreng dadar dicampur daun bawang yang ia petik tadi, cah kangkung seafood dan tentunya jus stroberi hasil kebun mininya.
Setelah selesai masak Via langsung menyiapkannya di piring, dan Reza sudah duduk di kursi siap menyantap masakan istrinya.
Sembari makan Reza pun sesekali menyuapi Via, itu sudah menjadi kebiasaan Reza belakangan ini, karena Reza menyadari Via akhir-akhir ini terlihat tidak berselera makan dan Reza mulai menikmati kegiatan barunya ini sebagai tukang menyuapi Via.
Dan sepiring berdua mereka habiskan, lalu Reza membersihkan dirinya dari sisa-sisa makanan dan gosok gigi, lalu berangkat kekantor karena satu jam kedepan meetingnya dengan Mr.Bastian akan segera dimulai.
"Istriku, nanti kirim makan siang ku ya kekantor, aku mau makan siang ku masakan mu!
Sudah beberapa hari ini kamu tidak mengirimi aku makan siang, aku kurang berselera makanan luar."
Perintah Reza dan protes karena sudah beberapa hari ini tidak di buatkan makan siang oleh Via.
Via yang sedang menyiapkan sepatu Reza dan membantu memakaikannya merasa bersalah sekali mendengar protes Reza.
"Baiklah, maafkan aku sayang beberapa hari ini sibuk dengan naskah novelku sampai aku tidak sempat membuat makan siang untukmu?"
Pungkas Via sembari memohon maaf pada Reza.
"Memang mau dimasakin apa hari ini?"
Lanjut Via menanyakan apa keinginan suaminya.
"Apa saja, yang penting kamu yang masak, aku suka.
Oh iya, jangan lupa buatkan aku puding jagung ya!"
Pinta Reza dan dibalas senyuman manis Via lalu menganggukkan kepalanya.
Dan mereka berjalan bergandengan menuju pintu apartemen lalu Reza memeluk dan mencium kening, pipi dan bibir Via lalu mengusap ubun-ubun Via.
Ya,,,begitulah rutinitas mereka saat Reza meninggalkan Via.
"Hati-hati sayang, semoga kesuksesan menyertaimu hari ini."
Ujar Via menyemangati Reza.
Setelah kepergian Reza, Via segera kembali ke dapur untuk mengecek bahan-bahan makanan apa saja yang ada di kulkas yang bisa di masak untuk makan siang Reza.
Bi Saroh setiap hari menyaksikan keromantisan, kebersamaan mereka berdua tiba-tiba nyeletuk.
"Non!
Apa sampai detik ini Non Via masih belum punya perasaan apa-apa terhadap Mas Reza?"
Via sedang fokus melihat-lihat isi kulkas sejenak langsung terdiam mendengar pertanyaan Bi Saroh.
Lalu Via menimbang-nimbang apa yang ia rasakan dan ia pikirkan selama bersama dengan Reza.
Via merasa awalnya mungkin berat, tapi seiring berjalanya waktu terus bersama dengan hati yang tulus dan akhir-akhir ini pun mereka selalu menghabiskan waktunya sebagai suami istri yang semestinya, membuat Via merasa nyaman dan bahagia dengan kebersamaanya.
Tapi di sisi lain, Via masih menyimpan sedikit ketakutan tentang perceraiannya.
Dan satu alasan yang lebih kuat dibanding perceraian, yaitu ketakutan Via akan reaksi Bela ketika Bela pada akhirnya tau kalau Via mencintai Reza, pasti Bela akan murka.
Cukup lama terdiam dan berpikir akhirnya Via membuka mulutnya dan bersuara;
"Entahlah Bi, aku bingung aku harus bagaimana cara menjelaskannya?
Tentu Bibi juga pasti tau masalahku dimana?"
Mendengar jawaban Via, Bibi mencoba memberi arahan.
"Jika memang perasaan Non sudah benar-benar cinta kepada Mas Reza, akan lebih baik katakanlah langsung perasaan itu Non, karena itu yang membuat Mas Reza bahagia saat ini dan itu adalah hak Mas Reza.
Dan Non tidak usah memikirkan hal yang aneh-aneh, cukup pikirkanlah kebahagian Non dan Mas Reza.
Kalian itu serasi sekali, kalian romantis, kalian saling melengkapi, kalian saling membutuhkan, Bibi bisa liat itu Non.
Kalau boleh jujur Bibi merasa Mas Reza bahagia yang benar-benar bahagia itu ketika saat ini, saat bersama Non Via!"
Jelas Bibi sembari merangkul Via.
bersambung,,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Syaf Udin
mantul...mantap betul
2020-10-06
1