Setelah menunggu lumayan lama, akhirnya hasil medical check up Via pun sudah keluar.
Dan seperti dugaan Bela, semua hasil tesnya sesuai ekspektasinya.
Setelah keluar dari rumah sakit Via berpamitan kepada Bela untuk berangkat bekerja karena hari ini dia shift siang.
"Emm...aku pamit duluan ya?
Sekarang sudah waktunya aku berangkat bekerja."
"Tidak mau makan siang dulu?"
Sahut Bela.
"Mmm...maaf, aku sudah hampir telat."
Jawab Via sambil bergegas.
"Baiklah.
oh iya, besok malam aku akan pertemukan kamu dengan suamiku.
Jadi siapkan dirimu, ok!"
Seru Bela sambil memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan Via dari Rumah Sakit.
Via yang tadinya sudah mulai lega dengan hasil tes kesehatannya, kembali gugup setelah mendengar perkataan Bela.
Sembari memikirkan banyak hal, perlahan Via pun meninggalkan area parkir Rumah Sakit.
----------------------------------------
Keesokan harinya setelah pulang kerja Via segera bergegas membersihkan diri lalu bersiap-siap karena akan bertemu dengan suami Bela.
Via merasa sangat gugup sekali.
Sampai-sampai Via mondar-mandir sembari berdoa supaya lebih tenang.
Tak berselang lama ponselnya berdering dan Via langsung menjawab panggilan teleponnya.
Belum juga Via mengucap satu katapun, di ujung telepon Bela sudah berbicara lebih dulu.
"Aku sudah didepan jalan dekat rumahmu segeralah kemari!"
"Baiklah."
Jawab Via.
Via segera bergegas keluar kontrakan menuju ujung gang sempit tempat Bela menunggu.
Tidak butuh waktu lama,Via sudah sampai dan langsung masuk kedalam mobil Bela.
Mereka menuju sebuah restoran langganan Bela dan suaminya.
Disana sang suami sudah menunggu kehadiran Bela dan Via.
Karena sehari sebelumnya Bela sudah berbicara pada suaminya tentang Via.
Dan Bela memohon kepada suaminya, supaya kali ini adalah keputusan terbaik sekaligus satu-satunya jalan terbaik untuk masalah mereka, meskipun dalam lubuk hati terdalam Reza tak ingin melakukan keputusan konyol seperti ini.
Tapi Reza sudah tak berdaya dengan permohonan istrinya.
Berselang sekitar 1 jam akhirnya Bela dan Via sampai di restoran dimana Reza sudah menunggu.
Setelah masuk Bela langsung menuju meja yang sudah dipesan.
Dari kejauhan juga sudah terlihat Reza sedang duduk disana.
"Hai sayang, maaf sudah membuatmu menunggu."
Sapa Bela pada Reza sembari mencium pipi Reza.
Via sangat gugup.
Akhirnya bertemu orang asing yang akan segera menjadi suaminya.
Via menunduk karena takut, malu dan tidak percaya diri sama sekali dihadapan Reza.
Sepintas Reza melirik Via dengan tajam dan bergumam dalam hati dengan pesimis, karena tak percaya pilihan istrinya akan seperti ini.
Sungguh dibawah ekspektasinya.
"Ini?
Calon istri keduaku!"
Bela pun langsung memperkenalkan Via pada suaminya.
"Sayang!
Perkenalkan, ini Via."
Sambil memegang bahu Via dan menunjukan pada suaminya lalu memperkenalkan Via pada Reza.
"Via, ini mas Reza, suamiku."
Via pun langsung menyodorkan jabatan tangannya kepada Reza sambil tersenyum dan berkata;
"Via."
Dan Reza pun membalas jabatan tangan itu dengan wajah datar lalu menyebut namanya.
"Reza."
Setelah bersalaman Reza mempersilahkan duduk dan memanggil pelayan untuk memesan makanan.
Setelah memilih menu makanan mereka mulai berbicara.
Bela menyodorkan pertanyaan kepada Reza.
"Bagaimana sayang?"
Bela melirik suaminya.
Sadar dengan maksud ucapan istrinya, Reza pun segera membuka mulutnya dan mulai berbicara.
Reza menatap Via cukup lama, lalu bertanya.
"Berapa usiamu?"
Bela pun langsung menjawab.
"25 tahun sayang."
Dalam pikiran Reza terbesit.
"Cukup muda dibanding usia ku yang sudah berusia 35 tahun, tapi kenapa gadis seperti ini yang dipilih Bela untuk ku?
Apa menariknya?"
Tak lama pelayan datang membawa makanan dan menhidangkannya dan mereka pun makan malam sembari berbincang-bincang.
----------------------------------------
Setelah pertemuan Bela terus memaksa Reza untuk segera memutuskan tanggal pernikahan Reza dengan Via.
Karena cintanya Reza terlalu besar terhadap Bela, kali ini Reza pun benar-benar tak mampu menolak rengekan Bela.
Setelah berdiskusi kepada keluarga Reza dan menjelaskan tentang siapa Via, akhirnya pun keluarga Reza menyetujui Reza menikahi Via.
Dan Reza memutuskan satu minggu dari hari dimana Reza berdiskusi dengan keluarganya, dia akan menikahi Via.
Dengan senang hati Bela langsung mengabari Via dan membawa Via untuk mempersiapkan segala keperluan pernikahan Via dan Reza.
Karena pernikahannya hanya akan berlangsung sederhana, jadi tidak banyak yang harus dipersiapkan.
Setelah pulang mengurus keperluan menikah, kemudian Via menghubungi keluarganya di kampung untuk memberitahu sekaligus memastikan kehadiran orangtuanya.
"Halo!
Assalamualaikum."
Diujung telepon terdengar suara ibunya.
"Wa'alaikumsallam nak.
Bagaiman kabarmu?
Apa kamu sudah ada jalan keluarnya Vi?"
Lalu Via menjawab.
"Alhamdulillah bu, Via baik-baik saja.
Dan Via akan segera mendapatkan uangnya minggu ini Bu, lebih tepatnya dua hari lagi."
Mendengar ucapan Via ibu beserta bapak dan adik-adiknya merasa senang dan lega.
"Alhamdulillah."
Dengan berat hati Via langsung menyampaikan syarat yang akan dia lakukan untuk menukar dengan uang yang dibutuhkannya.
"Sebelumnya Via mohon maaf sama bapak, ibu dan adik-adik semua."
Setelah mendengar perkataan Via seluruh keluarganya bingung dan bertanya-tanya.
Lalu Via melanjutkan bicaranya.
"Bahwa dua hari lagi, Via akan segera menikah!
Via mohon kehadiran kalian semua disini."
Keluarga Via bagai di sambar petir di siang bolong mendengar perkataan Via.
Seluruh keluarga Via terkejut dan bertanya-tanya.
"Mengapa Via memutuskan segera menikah?Apa mungkin Via hamil diluar nikah atau apa?Kenapa?"
Sang Bapak pun yang pikirannya penuh dengan pertanyaan, mencoba bertanya kepada putrinya untuk mendapat penjelasan yang bisa diterima akal sehat.
"Maksud kamu bagaimana Vi?
Coba jelaskan pada kami?
Kami terkejut dan bingung dengan berita pernikahanmu yang terburu-buru ini nak?"
Dengan hati yang remuk redam via mencoba tidak menangis supaya terlihat tegar dan baik-baik saja.
Akhirnya Via mulai menjelaskan kepada keluarganya dengan sebaik-baiknya, berharap keluarganya bisa menerima kenyataan pahit yang harus ia alami.
Via beruntung memiliki keluarga yang bisa menerima segala keputusan Via yang penuh resiko ini.
Dan keluarganya pun, mau tidak mau harus berlapang dada karena sejatinya, apa yang dilakukan Via juga untuk keluarganya dan penyebabnya pun karena keluarganya.
Walaupun ini akan menjadi pukulan berat terutama untuk kedua orang tua Via, namun mereka semua hanya bisa berpasrah.
----------------------------------------
Tibalah hari pernikahan yang sudah di rencanakan.
Semua keluarga sudah siap untuk memulai acara ijab kobul Reza dan Via.
Terlihat Bapaknya Via berbisik kepada calon menantunya.
"Mas Reza, titip putri kesayanganku.
Aku mohon jaga dia dan jangan sakiti dia!"
Reza hanya menganggukkan kepalanya.
Dalam hati Reza yang terdalam, pesan bapaknya Via walaupun hanya berbisik, tapi seperti mata pisau yang tajam menusuk jantungnya.
Bagaimana tidak demikian, Reza tidak sama sekali tertarik kepada Via dan mengaggap pernikahan yang akan ia lakukan hanya sekedar main-main menjadi sesuatu yang harus ia pertanggung jawabkan dengan sungguh-sungguh.
Kemudian tak lama acara benar-benar dimulai.
Semua keluarga berkumpul dengan perasaanya masing-masing.
Ada yang senang, lega, ada pula yang sedih tak berdaya.
Sang bapak lah yang menikahkan langsung putri kesayangan sekaligus satu-satunya di saksikan penghulu beserta kedua keluarga mempelai dan tentunya di hadapan ALLAH SWT.
Acara berlangsung dengan lancar.
Setelah acara kedua keluarga mengadakan makan-makan keluarga sambil berbincang-bincang.
bersambung,,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Rere Li
lanjut Thor bagus banget ceritanya
2021-03-15
0
Winda Rustiyana
masih nyimak awalnya bagus critanya 👍
2020-10-12
1
Syaf Udin
jadi mau saya lau punya istri begini disuru nikah lagi...😊😊😊
2020-10-06
1