Reza berdiri didepan Via sambil membuka pakaiannya sendiri menatap tajam kearah Via seraya berkata;
"Hari ini akan ku akhiri segala urusan kita, supaya kau cepat hamil dan melahirkan anakku, setelah itu aku akan bebas dari hutang ini!."
Mendengar perkataan Reza seketika jantung Via terasa berhenti berdetak, ia merasa hari ini seperti hari terakhir dalam hidupnya.Tentu saja begitu, apa yang bisa Via harapkan kecuali kematian. Dia sudah kehilangan segalanya bahkan mahkota yang selama ini ia jaga, ia lindungi, ia pertahankan akhirnya akan segera direnggut secara paksa oleh orang yang tidak ia cintai dan tentu saja tidak mencintainya.
Setelah membuka semua pakaiannya, Reza langsung duduk dihadapan Via dan mulai membelai wajah Via. Via yang sedang kurang sehat hanya bisa pasrah meski batinnya meronta-ronta ingin menolaknya. Sambil membelai rambut panjang Via, Reza pun menciumi seluruh wajah Via dan melepaskan ciuman di bibir Via untuk pertama kalinya. Entah ada angin apa tiba-tiba Reza yang semula melakukanya dengan kemarahan perlahan ia mulai merasa nyaman dan menikmatinya.Tetapi berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan Via. Via begitu tegang, takut dan hancur karena pengalaman pertama yang sangat menyedihkan baginya.
Dengan asiknya Reza ******* bibir via, semakin menggila saat mendengar tarikan nafas via yang semakin tak teratur. Bibir Reza semakin liar menjalar menyusupi tiap-tiap bagian leher Via, membuat Via merinding karena kulitnya tergesek bulu-bulu kumis dan jambang Reza yang mulai memanjang, karena Reza memang belakang ini tidak mencukur brewoknya. Kecupan demi kecupan Reza tanggalkan disetiap bagian kulit leher Via hingga meninggalkan stempel bibirnya disana.
Tangan Reza turut berpartisipasi menanggalkan pakaian Via hingga akhirnya Via benar-benar tak menggunakan sehelai benangpun. Tentu ini membuat Via menjadi malu dan menutup matanya. Melihat Via menutup mata, gairah Reza semakin menggebu, terlebih Reza menemukan tempat yang membuatnya sangat senang bermain-main disana.
Tak terasa membuat jeritan manja keluar dari bibir Via, Membuat Reza semakin merasa dirinya adalah lelaki perkasa dan si juniornya pun sudah tak terkendali.
Akhirnya pintu mahkotanya dibobol oleh junior Reza yang perkasa. Reza merasa senang juniornya yang tangguh menunjukan kredibilitasnya. Seketika bahagia, bangga dan merasa bersalah juga karena sudah memaksa melakukannya bersama Via.
Namun Via seketika itu menjatuhkan butiran bening yang sedari tadi sudah menggenangi bola matanya. Saking bahagia dan nikmatnya Reza benar-benar bertindak sebagai lelaki yang gagah perkasa tidak membiarkan hal sekecil apapun terlewatkan. Hingga akhirnya Reza benar-benar puas melampiaskan hasratnya dan Via pun lemas tak berdaya. Sore itu menjadi sore menjelang malam terpanjang bagi keduanya. Rezapun tertidur pulas di ranjangnya sedangkan Via duduk sembari mendekap kedua kakinya dan menangis pilu.
Pagi hari Reza baru membuka matanya dan ia terkejut ketika melihat jarum jam sudah menunjukan pukul 08.00 ia langsung loncat dari ranjangnya dan berlari ke kamar mandi. Kali ini dia benar-benar terburu-buru karena pukul 09.00 pagi ada meeting penting dengan kliennya dari Jepang. Setelah rapi ia langsung meninggalkan apartemennya.
Bi Saroh yang sedari tadi malam gelisah memikirkan keadaan Via langsung masuk ke kamar setelah Reza keluar apartemen. Bi Saroh terkejut ketika menyentuh keningnya ternyata Via demam tinggi dan lemas sekali.
"Astaga,,,YA ALLAH panas banget non, kita kerumah sakit saja ya non?."
Bujuk Bi Saroh.
Namun Via menolak ia terus menggelengkan kepalanya dan meneteskan air mata. Bi Saroh hanya bisa mencoba mengompres berharap akan segera turun demamnya. Hampir satu jam lebih Via mencoba tetap bertahan namun kali ini raganya sudah tak sanggup dan terkulai.
Via terlalu lemas dan demamnya semakin tinggi akhirnya Via tak sadarkan diri. Melihat keadaan Via, Bi Saroh semakin panik dan ia memutuskan menghubungi Reza namun tak di jawab oleh Reza, karena ia sedang berada didalam ruang meeting. Lalu Bi Saroh berinisiatif mengirimkan chat;
'Assalamualaikum,,,maaf mengganggu mas Reza, Bibi mau kasih kabar, Non Via demam tinggi dan sekarang dia pingsan. Bibi ingin membawanya kerumah sakit tapi Bibi bingung, sopir kita sedang cuti. Bibi mohon Mas Reza segera' pulang,kasian non Via, Mas.'
Begitu selesai meeting, Reza yang hatinya pun tiba-tiba menjadi gelisah segeralah dia melihat ponselnya, Reza panik karena terlihat ada 15 kali panggilan tak terjawab dari Bi Saroh. Baru saja hendak menelepon balik, chat masuk dan Reza segera membuka chat dan membacanya.Setelah membaca Reza segera membalas chat Bi Saroh untuk memberi tahu kalau dia segera pulang. Reza sangat panik dan bergegas pulang ke apartemen.
Sesampainya di apartemen Reza langsung mengecek keadaan Via.
"Astaga panas sekali!"
Teriak Reza karena kaget.
"Sejak kapan begini Bi?."
Tanya Reza sembari membelai-belai kening Via dengan lembut.
"Dari kemarin non Via sudah tidak enak badan Mas, dan tadi pagi sewaktu mas Reza pergi Bibi langsung mengeceknya ternyata sudah begini."
Jelas Bi Saroh pada Reza.
Mendengar penjelasan Bi Saroh, Reza merasa sangat bersalah karena sudah memaksa Via padahal Via sedang sakit.
"Via maafkan aku!"
Rintih Reza sambil menangkupkan kedua tangannya ke pipi Via dan menatapnya dalam-dalam penuh rasa sesal. Lalu Reza segera membopong tubuh Via untuk segera di bawa kerumah sakit.
Sesampainya di IGD, Via langsung di periksa oleh Dokter dengan cepat dan sigap. Akhirnya segala proses pemeriksaan dan penanganan darurat selesai. Reza yang duduk di samping ranjang masih tetap memandangi wajah istrinya sembari menggenggam erat tangan Via, dalam batinnya terus menjerit.
"Bangun Vi,,,bangun,,,aku mohon bangun Vi!"
Via perlahan mulai sadar dan membuka matanya. Melihat Via mulai sadar Reza sedikit merasa lega dan mengelus-ngelus kening Via.
"Kamu sudah bangun?"
Via yang baru sadar agak bingung dengan keberadaanya.
"Kenapa kita di sini Mas?"
Tanya Via merintih.
"Kamu sakit, kamu harus dirawat Vi."
Jawab Reza dengan penuh kelembutan, Reza terus mengelus-elus wajah Via dan menatap dalam penuh makna hingga tak sadar Reza pun meneteskan butiran bening yang sudah membanjiri bola matanya tepat di wajah Via seraya berkata;
"Maafkan aku, maafkan aku, maafkan aku Vi!"
Reza menempelkan keningnya ke kening Via dan mengecup kening Via.
Via yang masih lemas dan bingung hanya bisa memeluk Reza dengan erat.
bersambung,,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ana Ekawati
nyesek banget... 😭😭😭😭
2022-01-02
0
Sri Winarni
apaan sii blum apa apa reza yg gaga perkasa nangis kesanya ga banget woi.....
2021-11-30
0
Della Saputri
dehhhh masa iya gak nyadari lw bini sakit sehhh..keburu hareudang kayaknya kd kalap gak bisa ngersa lagi.
2021-04-29
0