Diruang kerjanya Reza terlihat sibuk mengecek berkas-berkas yang ada di meja.
Kemudian ponselnya berdering dan Reza segera mengangkatnya.
"Halo bagaimana?"
Tanya Reza dengan singkat.
"Setelah kami selidiki beberapa hari ini kami menemukan kejanggalan yang terjadi disini dan kami juga sudah mengumpulkan beberapa bukti yang akan segera kami kirimkan ke anda Pak!"
Jawab lelaki yang berada di ujung telepon.
"Baik, terus awasi sampai mendapat bukti yang valid!"
Perintah Reza kepada lelaki itu
"Baik Pak!"
Jawab lelaki itu dan langsung mematikan teleponnya.
Setelah beberapa menit foto-foto terkirim di ponsel Reza.
Reza kaget, kecewa dan marah saat melihat foto-foto tersebut.
"Brengsek!!!
Tega sekali kamu melakukan ini padaku?
Dan ini terjadi sudah sejak lama dan aku tidak tau bahkan tidak menyadarinya sama sekali!
Begitu bodoh kau Reza!"
Dengan wajah marah seolah harimau yang siap menelan hidup-hidup mangsanya.
Reza mengepalkan kedua telapak tangannya dan akhirnya mendaratkan tinjunya ke meja kerjanya.
"Braakkk,,,!"
Terdengar sangat keras hingga ke ruangan Roni.
Mendengar suara itu, Roni segera masuk keruangan Reza untuk mengeceknya.
Roni melihat kemarahan Reza lalu berusaha mendekatinya pelan-pelan.
"Reza!
Kendalikan dirimu!
Aku tau kau kecewa tapi stop bertingkah seperti ini.
Ini sangat menjijikan, tidak pantas seorang Reza Atmaja bersikap seperti ini apalagi di kantormu sendiri!"
Reza masih terdiam seribu bahasa dan meneteskan airmatanya berusaha meredam emosinya.
"Aku tidak menyangka Ron, dia setega ini padaku, kurang apa aku ini?
Jangankan cuma kebutuhan, segala keinginan, cita-cita, mimpi-mimpinya bahkan ide gilanya pun aku selalu turuti, aku kabulkan aku wujudkan semuanya.
Bahkan aku sanggup menerima segala "kekurangannya" aku tidak bermasalah dengan semua itu.
Beginikah caranya membalas cintaku?
Dan mengapa harus lelaki itu Ron, lelaki yang sudah "merusaknya" sebelum aku menikahinya?"
Roni tau persis keadaan yang sedang dialami sahabat sekaligus bosnya itu terlihat sedih dan menyesal, bagaimana tidak?
Sebenarnya ia sudah curiga sejak lama bahkan sejak Reza dan Bela belum menikah, karena kebetulan istri Roni dulu satu kampus dengan Bela dan dia tau betul desas desus tentang sisi lain Bela yang sesungguhnya.
Dan Roni juga sudah pernah mengingatkan tentang hal ini kepada Reza namun Reza yang saat itu sedang dimabuk cinta ia sangat murka pada Roni bahkan hubungan mereka sempat renggang karena masalah itu.
Dan akibatnya, yang dulunya Roni dekat sekali bahkan menjadi kaki tangan pengganti Reza harus terpisah karena hal itu.
Untung saja Roni tidak dipecat dari kantor Reza saat itu.
Melihat Reza kacau membuat Roni marah melihat sahabatnya menjadi seperti ini.
"Please Reza!
Stop air matamu itu!
Wanita itu tidak layak untuk kamu menangisi!"
Lalu Roni menepuk-nepuk bahu Reza seraya berkata;
"Bangkitlah Reza!
Bangkitlah!
Selesaikan urusanmu dengannya dan jangan pernah kamu menangisi dia lagi!"
Mendengar kata-kata Roni, Reza berusaha untuk kuat dan semangat.
"Baiklah, akan aku lakukan tugasku!
Tolong siapkan semuanya dan akhiri drama gila ini!"
Pungkas Reza memerintah Roni.
"Ok!
Akan segera ku bereskan!"
Jawab Roni sambil menepuk-nepuk bahu Reza dan menatap tajam mata Reza.
"Percayalah, akan ada pelangi setelah hujan!"
Ujar Roni dan bermaksud menyemangati sahabatnya dengan harapan baru yang indah.
Lalu Roni memeluk Reza dengan kehangatan seorang sahabat.
---------------------------------------
Waktu sudah larut malam Reza menyendiri di balkon apartemennya sambil menatap langit yang terlihat gelap hitam pekat karena malam ini seolah mewakili perasaan Reza, bintang pun ikut merunduk tak menampakan wajahnya.
Reza tenggelam dalam lamunannya, didalam pikirannya langsung flashback ke masa yang lalu.
Reza terus mengintrospeksi dirinya sendiri.
Ponsel Reza bergetar menandakan ada chat yang masuk di WhatsAppnya, ternyata chat itu dari Via, Reza cukup kaget dan senang ketika Via chat dia terlebih dahulu.
Betapa senangnya Reza menerima chat dari istrinya ini.
Reza segera membuka chat dari Via lalu di membacanya.
"Assalamualaikum!
Maaf Mas aku mau tanya, kapan Mas bisa jemput aku dan Bi Saroh?"
Melihat isi chat itu hati Reza seketika berbunga-bunga, ia senyum-senyum sendiri bahkan rasa lelah dan kacaunya hilang begitu saja.
Reza langsung membalas chat Via.
"Baiklah, secepatnya aku akan menjemputmu.Tunggulah aku istriku😘😘😘
Via membalas.
"Ok Mas, terimakasih, akuu tunggu😊😊😊"
Reza langsung menghubungi Roni memberitahukan bahwa beberapa hari ini dia tidak akan masuk kerja.
"Halo!
Ron beberapa hari kedepan handle semua urusan kantor karena aku tidak akan masuk untuk beberapa hari kedepan!"
"Kenapa Za?
Apa kau sekacau itu sampai harus meninggalkan perusahaan mu?"
Tanya Roni, khawatir sahabatnya akan bertindak konyol.
"Hahaha!
Aku tidak sebodoh itu Ron, aku mau menjemput bidadari surgaku!"
Jelas Reza penuh percaya diri.
Diujung telepon Roni menarik nafas lega dan bahagia mendengar kabar itu.
"Hemmm,.gitu dong tertawa.
Aku senang jika melihatmu bahagia seperti ini.
Ya sudah, nikmati hidupmu akan aku urus semuanya!"
Ujar Roni sambil meledek Reza.
Reza hanya tersenyum-senyum saja lalu mematikan sambungan teleponya.
---------------------------------------
Pagi sekali Reza sudah ada di bandara dan siap terbang ke kota istrinya.
Tak butuh lama pesawat sudah menerbangkannya dan sampailah di kota kelahiran Via.
Sesampainya di kampung halaman Via, Reza melihat Via sedang berdiri di depan pintu langsung berjalan cepat menuju Via dan memeluk erat-erat tubuh Via.
Reza melampiaskan kerinduannya terhadap Via yang sudah dua minggu tak berjumpa.
Tadinya Via terlihat biasa saja tak merespon pelukan Reza namum dalam lubuk hati Via yang terdalam tersimpan rasa penyesalan karena sudah pergi dengan kemarahannya dan meninggalkan Reza dengan waktu yang lumayan lama.
sesungguhnya Via juga merasakan rindu yang sama dan akhirnya Via pun membalas pelukan hangat Reza dengan melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Reza.
(Hemmm,,,rasanya nyaman dan menenangkan teman, author jadi pengen di peluk🤭🤭🤭).
Cukup lama mereka berpelukan hingga akhirnya Bapak datang dan mendehem.
"Ehemmm!"
Mendengar deheman Bapak mereka saling melepaskan pelukannya.
Dan Reza langsung mengulurkan tangannya untuk menyalami bapak mertuanya lalu mencium punggung tangan laki-laki yang sudah terlihat menua itu, sedangkan Via tertunduk malu karena ketahuan berpelukan didepan Bapak.
Padahal suami sendiri kenapa harus malu Vi sedangkan Reza biasa saja meskipun di saksikan Bapak mertuanya sendiri.
Lalu mereka masuk ke dalam rumah dan Bapak mengobrol di ruang tamu bersama Reza, sedangkan Via ke dapur untuk membuat minuman.
"Mas, kamu mau minum apa?"
Tanya Via terhadap Reza.
"Kopi saja."
Jawab Reza.
"Bapak sama ya Vi!"
Tambah Bapak.
Via mengangguk lalu pergi ke dapur untuk membuat minuman.
Sambil mengobrol di ruang tamu, kopi pun datang.
Setelah menaruh kopi di meja dan menawarkan untuk diminum, Via ke kamar untuk merapihkan barang-barang bawaannya untuk kembali ke Jakarta.
Diruang tamu setelah ngobrol panjang, Reza beranjak dan berpamitan kepada Bapak untuk istirahat di kamar, dihentikan Bapak sejenak.
Sambil memegang pundak Reza, Bapak menyampaikan isi hatinya dengan lirih kepada Reza.
"Reza, Bapak titip Via padamu!
Tolong jaga dan lindungi putri Bapak!
Walaupun Bapak tau pernikahan kalian atas dasar sebuah perjanjian, dan semua itu sebabnya karena Bapak, Bapak mohon maaf padamu?
Bapak mohon dan berharap padamu, perlakukanlah putri Bapak selayaknya seorang istri, jangan pernah sakiti dia!
Jujur saja Reza, setiap hari Bapak terus kepikiran jika saat itu tiba, kamu menceraikan Via, lalu Via menjadi janda yang sudah punya anak dan,,.
Bapak tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya nanti?"
Belum selesai Bapak berbicara Reza, Reza memotong perkataan Bapak karena tak tega mendengarnya.
Sembari menangkup kan kedua tangannya di tangan bapak mertuanya Reza dengan percaya diri dan yakin bicara sebagai seorang laki-laki.
"Pak, memang kapan aku pernah bilang akan menceraikan Via?
Itu hanya ada di perjanjian Via dengan Bela, bukan dengan aku.
Meskipun pernikahan kita atas dasar perjanjian, tapi aku menikahi anak Bapak dengan sadar tidak untuk main-main dan itu sah dimata agama dan hukum.
Ketika aku mengucapkan ijab qobul aku sudah memutuskan dalam hatiku bahwa apapun yang terjadi kedepan nanti aku tidak akan pernah menceraikan Via, Via akan tetap menjadi istriku selamanya.
Aku tidak peduli Via menjadi yang kedua atau yang ke berapa?
Yang aku tau Via akan tetap menjadi istriku selamanya dan ini keputusanku dan aku tidak akan pernah merubahnya!
Aku mohon sama Bapak dan Ibu, tolong maafkan aku jika sampai saat ini aku belum bisa membahagiakan Via?
Aku akan terus berusaha dan tentunya aku berharap doa dari Ibu dan Bapak!
Mulai sekarang Bapak dan Ibu jangan pernah berpikir soal perceraian ya, karena aku tidak akan pernah melakukanya.
Aku janji!"
Penjelasan Reza membuat Bapak lega akan masa depan Via.
Bapak pun menghela nafasnya dalam-dalam dan membuangnya perlahan dan tersenyum memandang wajah menantunya dan menepuk pundak Reza dan berkata;
"Terimakasih banyak nak!"
Reza tersenyum lalu Reza meninggalkan Bapak ke kamar, karena ia merasa kurang enak badan semenjak dari Jakarta, tapi ia mengabaikannya.
bersambung,,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Sari Mulia
haaa SDH kuduga,!!! Bella Bella !!!
2021-04-19
0
Anggraini Anggraini
reza yg tegas ya. pasti dia mempertahankan via. setelah tau bella selingkuh.
pasti yg di ceraikan itu bella bukan via
2021-04-04
0
Mayang
lebih baik jd yg k-2 tp d utamakan.. drpd yg prtama tp di duakan... tapiiii q ga milih smuanya huahahah
2020-04-08
15