MENJADI ISTRI KEDUA

MENJADI ISTRI KEDUA

01.Awal berjumpa.

Sore hari di sebuah danau yg terletak dipinggir ibukota terasa agak sunyi, karena memang hari ini bukanlah akhir pekan.

Cuaca pun lumayan bagus sehingga sang fajar menyingsing pun masih bisa terlihat dan semilir angin sedikit menggerogoti bulu kuduk hingga menyentuh kulit menimbulkan rasa yang sejuk.

Ditepi danau terlihat ada gadis yang duduk, entah menatap fajar yang mulai tenggelam atau menikmati pemandangan air danau yang tenang atau mungkin dia hanya sekedar mencari angin segar yang sedari tadi sudah mulai menyapa kulitnya yang berwarna kuning langsat.

Ya...dia adalah Via, jarak tiga meter darinya tiba-tiba terlihat satu wanita cantik berambut panjang memakai setelan kemeja lengan pendek berwarna cokelat muda yang dimasukkan didalam rok plisket berwarna coklat bergradasi kehitam-hitaman yang berbentuk payung dan panjangnya dibawah lutut.

Namanya Bela, dia semakin terlihat sempurna dengan tas hitam bermerk terkenal di lengannya, namun raut wajahnya berbanding terbalik dengan penampilan cantiknya.

Sepertinya dia sedang memiliki masalah besar.

Duduklah wanita itu sejajar dengan Via, tak disangka disaat yang bersamaan mereka berteriak bersamaan.

"Haaaaaaaaaaaaaaaaa!"

Merasa suaranya terdengar ada dua, mereka langsung menoleh kearah sumber suara yang sama dengan mereka.

Mereka saling menatap penuh tanda tanya, namun juga agak sedikit tersenyum geli karena tingkah mereka sendiri.

Setelah saling menatap mereka kembali memalingkan tatapan mereka kearah danau.

Seketika dalam benak mereka berfikir dan bergeming.

"Ada apa dengan dia?

Apa dia juga sedang bermasalah sama sepertiku?"

Lalu Bela berkata dalam hati.

"Mungkinkah dia bisa ku ajak bicara?

Siapa tau kita bisa saling berbagi, lagi pula aku juga butuh teman untuk sekedar bercerita tentang masalahku.

Mungkin saja gadis ini berguna!"

Sambil mengerutkan keningnya, Bela bergeming.

"Baiklah akan kucoba!"

Bela bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju Via.

Setelah cukup dekat Bela menyentuh pundak Via yang terlihat tenang jauh dalam lamunannya.

Bela menyapa sambil tersenyum.

"Hei, bolehkah aku duduk di sampingmu?"

Tentu saja Via seketika menoleh kearah Bela dan terkejut dengan kedatangan tiba-tiba seorang wanita yang tidak ia kenal sebelumnya.

Namun Via segera sadar dan tersenyum manis kepada Bela, tanda ia menerima kedatangan Bela kemudian mempersilahkan duduk disampingnya.

"Silahkan, jika anda berkenan!"

Bela pun segera duduk di samping Via.

Semetara Via sedari tadi menatap Bela penuh tanya, lalu Bela memulai pembicaraan.

"Kamu sedang apa disini?"

Belum terjawab oleh Via, Bela melanjutkan perkataanya dengan percaya diri.

"Sepertinya kita sedang dalam situasi yang sama, bisa kita berbagi cerita?"

Dalam hati Via bergeming.

"Memang ada ya orang belum kenal tapi ingin curhat?

Apalagi wanita yang penampilannya seperti ini?

Tidak mungkin kan kalau dia tidak memiliki banyak teman hanya sekedar untuk berbicara?Sambil berfikir, sepertinya dia memang butuh teman untuk sekedar mendengar ceritanya."

Via langsung menjawab dengan santai dan tersenyum.

"Boleh, dengan senang hati."

Bela langsung mengulurkan tangannya kepada Via sebagai tanda ingin mengajak berkenalan.

Dan Via langsung menyambut tangan Bela.

"Bela."

Dan Via menyahutnya sambil tersenyum.

"Via."

Terdiam sejenak, lalu Via membuka suara dan mempersilahkan Bela untuk mulai bercerita sambil tersenyum.

"Mmm,,,silahkan!"

Bela yg dari tadi ingin segera bercerita langsung membuka kembali ingatan dipikirannya tentang semua masalah yang sedang ia hadapi.

Dan tak lama ia pun memulai bercerita pada orang asing yang baru ia kenal ini.

"Aku sedang menghadapi masalah besar dalam hidupku."

Via pun masih tertegun mencoba untuk mendengarkan dan berusaha mencerna kata demi kata yang terlontar dari bibir Bela.

Bela melanjutkan ceritanya.

"Kehidupanku dulu sempurna sesuai dengan yang aku inginkan.

Aku memiliki suami yang mencintaiku, yang mendukung segala keinginanku, bahkan suamiku rela melakukan apapun demi impian-impian ku."

Padahal suamiku tidak begitu menyukai wanita karir, karena impiannya ialah mempunya istri yang mengabdikan dirinya untuknya dan anak-anaknya, bukan seorang wanita karir.

Tapi aku sangat beruntung, walaupun impian suamiku demikian, dia tetap mewujudkan segala keinginanku.

Aku juga memiliki mertua yang sayang sekali padaku.

Apalagi ibu mertuaku, mendukung sekali aku menjadi wanita karir karena ibu mertuaku juga seorang wanita karir.

Sempurna bukan hidupku selama 5 tahun terakhir ini?"

Via pun berfikir demikian.

"Wah...hidupnya bahagia sekali, apa gerangan yang membuat wanita ini seperti ada dalam masalah besar?"

Karena Via merasa penasaran ia melontarkan pertanyaan.

"Lantas apa yang membuatmu seperti memiliki masalah yang sangat besar?"

Bela pun langsung menjawab tanpa ragu dan berusaha menjabarkan masalahnya.

"1 bulan yang lalu kami pergi ke dokter untuk periksa kondisi seputar kehamilan.

Kami sudah 5 tahun menikah, tapi kami belum juga diberi keturunan.

Pada saat itu aku dinyatakan mandul oleh Dokter, tapi kami tidak bermasalah, karena kami berfikir bisa adopsi anak.

Tapi tidak dengan papa mertuaku, beliau ngotot ingin anak kandung dari putranya.

Karena mertuaku hanya memiliki 3 orang anak dan hanya suamiku satu-satunya anak lelaki dari mertuaku, sehingga beliau ngotot ingin anak kandung dari suamiku.

Dengan harapan anak itu yang akan menjadi keturunan yang akan melanjutkan usaha keluarga suamiku.

1 bulan ini kami sudah berdiskusi, namun belum juga mendapat solusi yang tepat.

Aku dan suamiku tidak mau dan tidak mungkin bercerai karena kami saling mencintai.

Tapi disisi lain, apa yang diinginkan papa mertuaku juga mutlak tidak bisa di tawar lagi.

Akhirnya kemarin kami semua memutuskan supaya suamiku menikah lagi.

Disaat semua sudah setuju, tapi suamiku malah tidak mau, dia merasa itu tidak adil untuk ku.

Padahal aku tidak bermasalah karena aku berfikir, kita kan hanya butuh anak kandung dari suamiku, jika suamiku nantinya tidak mau lagi dengan istri keduanya, kan setelah melahirkan bisa bercerai."

Sepanjang mendengarkan cerita Bela, Via menarik kesimpulan dalam hatinya ia berkata.

"Semudah itu wanita ini mengatakan perceraian!

Sebenarnya dia wanita macam apa?

Tidakkah memiliki perasaan, sebagai sesama wanita?

Tapi mungkin saja dia sudah benar-benar lelah berfikir hingga dia tak lagi menggunakan hatinya, sebab dia sendiri tidak keberatan berbagi suami dengan wanita lain.

Jika itu terjadi, pasti sangat berat baginya harus merelakan suami tercintanya menikah lagi.

Entahlah?"

Ketika Via sedang fokus dengan pikirannya lalu Bela balik menyodorkan pertanyaan dengan antusias kepada Via.

"Sekarang ceritakan, apa masalahmu?"

Via berfikir sejenak.

"Apa mungkin aku bercerita tentang masalahku kepada orang asing ini?

Ya sudahlah, lagipula dia juga tadi sudah bercerita tentang masalahnya, apa pedulinya juga kalau dia tau masalahku.

Kalau di lihat dari penampilannya, siapa tau dia bisa bantu aku mendapatkan pekerjaan tambahan.

Mungkin?"

"Aku.

Sebenarnya ini bukan masalahku, tapi lebih tepatnya masalah orang tuaku dikampung.

Aku disini hanya mengadu nasib, karena lulus sekolah aku tidak mendapat kesempatan untuk melanjutkan kuliah karena masalah ekonomi keluarga yang harus memupuskan impianku.

Aku cukup sadar diri meski aku ingin sekali kuliah.

Impian itu sudah lenyap seiring dengan berjalanya waktu, aku sudah nyaman dengan bekerja.

Walaupun pendapatannya tidak besar, tapi itu cukup untuk menghidupi diriku dan Alhamdulillah, bisa sedikit membantu kedua orangtuaku dan adik-adik ku yang saat ini sedang aku perjuangkan untuk bisa lulus kuliah.

Tapi sekarang aku harus lebih menguatkan tenagaku, otakku, dan usahaku lagi, ketika aku mengetahui orang tuaku ternyata selama ini memiliki hutang kepada orang lain sebesar Rp.100.000.000,00.

Bagiku angka itu cukup besar, bagaimana caranya aku harus membayar?

Aku bingung, aku harus memulai darimana.

Sedangkan yang memberi hutang hanya memberi waktu 1 sampai 2 bulan dari sekarang.

Aku merasa jika aku harus bekerja seumur hidupku, itu belum tentu sanggup melunasinya, apalagi ini hanya diberi waktu 1 atau 2 bulan saja."

Seketika Via meneteskan air mata karena masalah yang ia hadapi benar-benar berat baginya.

Ditempatnya, Bela mulai berfikir untuk bisa mengajak barter masalahnya dengan Via.

Tidak butuh waktu lama Bela menyampaikan apa yang ada di pikirannya.

"Bagaimana kalau kita barter Vi?"

Dalam keadaan setengah bengong dan sadar, Via terkejut dan langsung menyahut penuh dengan tanda tanya.

"Maksudmu?"

Mudah saja bagi Bela untuk menjabarkan maksud kata-katanya tadi.

"Kamu menikah dan melahirkan anak dari suamiku, aku akan bereskan semua hutang orang tuamu beserta bonus-bonusnya, sehingga kamu tidak perlu lagi berfikir dan bersusah payah mencari jalan keluar atas masalahmu.

Aku akan permudah segala urusanmu

Bagaimana?"

Via geram pada wanita ini.

"Dia sudah gila ya dengan tawarannya, memang dia pikir aku semurah itu?

Sama saja aku menjual tubuhku, harga diriku sekaligus masa depanku."

Via pun mencoba bernegosiasi lagi.

"Apa tidak ada penawaran lain?

Mungkin pekerjaan tambahan untukku?

Jadi apapun asal jangan jadi istri kedua suami mu.

Lagi pula aku juga sudah bekerja dan hanya butuh pekerjaan tambahan saja biar aku cepet dapet uang banyak untuk melunasi hutang orang tuaku.

Kalau penawaran mu tadi, menurutku apa tidak berlebihan?

Jika kamu menawarkannya padaku?

Sebab antara kamu denganku itu bagai bumi dan langit!

Apa tidak akan menjadi masalah nantinya kalau keluargamu memiliki keturunan dari orang biasa sepertiku?"

Mendengar perkataan Via, Bela malah tertawa meledek penuh arti.

"Kalau kamu sekedar bekerja saja, sampai kapan kamu mau punya uang segitu untuk membayar hutang orang tuamu?

Bukankah tadi kamu bilang hanya dikasih waktu 1 sampai 2 bulan saja?"

Jelas Bela sembari mengernyitkan senyum di bibirnya, tanda mementahkan semua perkataan Via.

"Soal anak itu gampang, semua data-data pribadinya akan tertulis namaku sebagai ibu kandungnya, bukan dirimu.

Kamu cukup mengandung dan melahirkan saja."

Jelas Bela kepada Via.

Jelas ini terdengar menyakitkan sekali bagi Via.

Lalu Via pun berfikir.

"jelaslah, nama dia yang harus tertulis di data-data anak itu kelak, sebab akan jadi masalah besar nantinya jika nama ibu kandungnya yang tertulis didata itu, kalau ibu kandungnya orang miskin sepertiku."

Karena fajar benar-benar sudah tenggelam dan menandakan hari mulai memasuki petang, datanglah sebuah kuda besi mewah di belakang mereka.

Disaat mereka mengobrol, Bela sudah mengirimkan chat kepada sopirnya untuk segera menjemputnya.

Kemudian Bela hendak pergi meninggalkan Via, namun sebelum Bela pergi Bela terlebih dahulu meminta nomor telepon Via.

Karena merasa tidak enak hati, akhirnya Via pun memberi nomor teleponnya kepada Bela, lalu Bela pun mengambil kartu nama dari dalam tasnya dan diberikan kepada Via sambil berkata.

"Pikirkan tawaranku, lalu segera hubungi aku jika kamu setuju, ok!"

Sambil menerima kartu nama itu Via tercengang dengan perkataan Bela lalu memasukan kartu nama Bela kedalam tas sambil menatap tajam kepada Bela.

Bela pun beranjak pergi meninggalkan Via yang masih terdiam dalam keterkejutannya.

Terlihat lambaian Bela dari balik kaca kuda besinya.

bersambung,,.

Terpopuler

Comments

Adiba Fajri

Adiba Fajri

Aku datang bawa like sama Hadiah..Mampir Di Sirnanya Cinta DiMalam Pertama Ya say...

2022-10-19

1

zahra🥀🥀

zahra🥀🥀

awal yang menarik,,aku lanjut baca deh

2020-09-17

0

Asih Triani

Asih Triani

tolong dirapihin lagi paragrafnya.

2020-04-05

13

lihat semua
Episodes
1 01.Awal berjumpa.
2 02.Keputusan dalam galau.
3 03.Pertemuan dan pernikahan.
4 04.Kehidupan baru.
5 05.Ibu mertua.
6 06.Bela.
7 07.Dipaksa dan tak berdaya.
8 08.Keterpurukan Via.
9 09.Pulang kerumah orangtua.
10 10.Kerinduan Reza vs kerinduan Ilham.
11 11.Nasehat dari Bapak.
12 12.Kemarahan dan Kejujuran.
13 13.Serangan Kedua.
14 14.Ungkapan Hati Reza.
15 15.Kedatangan mama mertua lagi.
16 16.Hadiah untuk istriku.
17 17.Perasaan Via.
18 18.Ungkapan hati Via.
19 19.Bentuk rasa cinta Via terhadap Reza.
20 20.Sikap bijak Via.
21 21.Permainan Reza terhadap Bela.
22 22.Mendampingi Via.
23 23.Keterpurukan Bela vs kehamilan Via.
24 24.Kemarahan Via.
25 25.Keputusan.
26 26.Ketegasan Reza terhadap Bela.
27 27.Morning Sick.
28 28.Suami siaga.
29 29.Sahabat sejati.
30 30.Kunjungan keluarga Reza.
31 31.Perhatian Reza.
32 32.Sikap Via.
33 33.Kunjungan Roni beserta keluarga.
34 34.Bercumbu di Ruang Rawat.
35 35.Kedatangan keluarga Via.
36 36.Permintaan Via.
37 37.Kegalauan Reza.
38 38.Melepas kepergian Reza.
39 39.Rencana busuk Bela (part 1).
40 40.Rencana busuk Bela (part 2).
41 41.Rencana busuk Bela (part 3).
42 42.Penjelasan dan kejujuran Reza.
43 43.Permohonan maaf Reza kepada keluarga Via.
44 44.Bentuk rasa cinta.
45 45.Bercanda ala suami istri di pagi buta.
46 46.Suasana sarapan.
47 47.Konferensi pers.
48 48.Dunia lain Reza.
49 49.Akhir kisah Bela dan Andre.
50 50.Reza vs Ilham.
51 51.Perdebatan sesaat.
52 52.Makan siang di kantor.
53 53.Usaha Ilham.
54 54.Cara cinta Reza bekerja.
55 55.Reza ngidam.
56 56.Menikmati kolak cinta.
57 57.Tiba-tiba menari.
58 58.Cemburu buta.
59 59.Ilham.
60 60.Kecemburuan dan kemarahan Reza.
61 61.Pertikaian batin Reza.
62 62.Hukuman untuk Reza.
63 63.Sikap aneh Via.
64 64.Kejujuran Reza.
65 65.Kejujuran Via.
66 66.Emosi Reza.
67 67.Kejutan ulang tahun untuk Reza.
68 68.Kado untuk Reza.
69 69.Bersenda gurau ala Reza dan Via.
70 70.Jepit rambut.
71 71.Priksa kandungan melihat jenis kelamin Baby.
72 72.Marisa.
73 73.Sikap bijak Via.
74 74.Rumah Sakit.
75 75.Jemput Sharleen di Sekolah.
76 76.Keingintahuan Sharleen vs penjelasan Reza.
77 77.Quality time.
78 78.Akhirnya berjumpa.
79 79.Mengenal lebih dekat lagi.
80 80.Bermain bersama.
81 81.Belajar mengaji.
82 82.Was was tapi panas.
83 83.Makan malam bersama.
84 84.Reza vs Sharleen.
85 85.Gelisah.
Episodes

Updated 85 Episodes

1
01.Awal berjumpa.
2
02.Keputusan dalam galau.
3
03.Pertemuan dan pernikahan.
4
04.Kehidupan baru.
5
05.Ibu mertua.
6
06.Bela.
7
07.Dipaksa dan tak berdaya.
8
08.Keterpurukan Via.
9
09.Pulang kerumah orangtua.
10
10.Kerinduan Reza vs kerinduan Ilham.
11
11.Nasehat dari Bapak.
12
12.Kemarahan dan Kejujuran.
13
13.Serangan Kedua.
14
14.Ungkapan Hati Reza.
15
15.Kedatangan mama mertua lagi.
16
16.Hadiah untuk istriku.
17
17.Perasaan Via.
18
18.Ungkapan hati Via.
19
19.Bentuk rasa cinta Via terhadap Reza.
20
20.Sikap bijak Via.
21
21.Permainan Reza terhadap Bela.
22
22.Mendampingi Via.
23
23.Keterpurukan Bela vs kehamilan Via.
24
24.Kemarahan Via.
25
25.Keputusan.
26
26.Ketegasan Reza terhadap Bela.
27
27.Morning Sick.
28
28.Suami siaga.
29
29.Sahabat sejati.
30
30.Kunjungan keluarga Reza.
31
31.Perhatian Reza.
32
32.Sikap Via.
33
33.Kunjungan Roni beserta keluarga.
34
34.Bercumbu di Ruang Rawat.
35
35.Kedatangan keluarga Via.
36
36.Permintaan Via.
37
37.Kegalauan Reza.
38
38.Melepas kepergian Reza.
39
39.Rencana busuk Bela (part 1).
40
40.Rencana busuk Bela (part 2).
41
41.Rencana busuk Bela (part 3).
42
42.Penjelasan dan kejujuran Reza.
43
43.Permohonan maaf Reza kepada keluarga Via.
44
44.Bentuk rasa cinta.
45
45.Bercanda ala suami istri di pagi buta.
46
46.Suasana sarapan.
47
47.Konferensi pers.
48
48.Dunia lain Reza.
49
49.Akhir kisah Bela dan Andre.
50
50.Reza vs Ilham.
51
51.Perdebatan sesaat.
52
52.Makan siang di kantor.
53
53.Usaha Ilham.
54
54.Cara cinta Reza bekerja.
55
55.Reza ngidam.
56
56.Menikmati kolak cinta.
57
57.Tiba-tiba menari.
58
58.Cemburu buta.
59
59.Ilham.
60
60.Kecemburuan dan kemarahan Reza.
61
61.Pertikaian batin Reza.
62
62.Hukuman untuk Reza.
63
63.Sikap aneh Via.
64
64.Kejujuran Reza.
65
65.Kejujuran Via.
66
66.Emosi Reza.
67
67.Kejutan ulang tahun untuk Reza.
68
68.Kado untuk Reza.
69
69.Bersenda gurau ala Reza dan Via.
70
70.Jepit rambut.
71
71.Priksa kandungan melihat jenis kelamin Baby.
72
72.Marisa.
73
73.Sikap bijak Via.
74
74.Rumah Sakit.
75
75.Jemput Sharleen di Sekolah.
76
76.Keingintahuan Sharleen vs penjelasan Reza.
77
77.Quality time.
78
78.Akhirnya berjumpa.
79
79.Mengenal lebih dekat lagi.
80
80.Bermain bersama.
81
81.Belajar mengaji.
82
82.Was was tapi panas.
83
83.Makan malam bersama.
84
84.Reza vs Sharleen.
85
85.Gelisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!