Hari sudah mulai larut, semua orang sudah kembali pada aktifitasnya.
Keluarga Via pun setelah acara makan-makan langsung kembali ke kampung halamannya.
Via yang sekarang sudah sah menjadi istri Reza pengusaha kaya raya tidak diperbolehkan tinggal di kontrakannya lagi.
Sejak acara sudah dimulai Bela sudah memerintahkan anak buahnya untuk memindahkan barang-barang Via dari kontrakan ke apartemen milik Reza.
Sesuai kesepakatan Via akan tinggal di apartemen milik Reza sedangkan Bela tetap tinggal di rumah besar milik keluarga Reza bersama dengan keluarga Reza.
Karena hari ini pernikahan Via dan Reza, Bela pun mengambil inisiatif untuk mengirim pengantin baru ini ke Hotel.
Tibalah Via dan Reza di Hotel, mereka memasuki kamar yang sudah disiapkan oleh Bela.
Dua anak manusia yang tidak saling bertatap tidak saling berucap tapi saling memikirkan hal yang sama.
Yaitu pernikahan yang terpaksa mereka lakukan.
Didalam kamar Hotel suasana sangat hening dengan kesibukan masing-masing.
Via membereskan isi kopernya dan Reza yang duduk di sofa sambil sibuk mengecek pekerjaan kantornya lewat laptopnya.
Setelah selesai dengan pekerjaannya, tiba-tiba Reza memecah keheningan yang seakan terasa seabad tak ada kehidupan.
"Hei, kemari!"
Sembari menatap sinis dan tajam kearah Via.
Via yang sedang beres-beres setengah melamun, kaget mendengar suara itu.
Namun Via segera tersadar dan segera mendekati Reza dengan menunduk takut.
Dengan santainya Reza pun menyuruh Via untuk duduk disampingnya.
"Duduklah!"
Karena takut Via segera duduk di samping Reza dengan posisi tubuhnya menghadap Reza.
Reza pun sudah memposisikan dirinya menyamping menghadap Via.
Lalu Reza memulai pembicaraannya.
"Tahukah kamu?
Aku sangat mencintai istriku lebih dari apapun.
Dan pernikahan ini atas keinginanya, jadi aku pastikan tidak akan pernah terjadi apapun diantara kita!
Meski kita bersama, jangan berharap lebih dari apa yang sudah kamu dapatkan, Karena itu tidak akan pernah mungkin.
Sekarang kau istriku, jadi kau harus mengikuti aturan mainku.
Aku tidak memberimu izin untuk bekerja!
Cukup kamu nikmati apa yang aku berikan.
Sesuaikan dirimu dengan kehidupanku, jangan sampai membuat aku dan keluargaku malu.
Ya...
Walaupun begitu, tetap saja kamu adalah mimpi buruk dalam hidupku!"
Jelas Reza sambil mengernyitkan senyumannya, tanda sedang meremehkan Via.
Tentu saja dada via terasa sesak, bagai di timpa beban yang sangat berat mendengar perkataan Reza.
Hati yang rapuh belum juga sembuh, malah dihancurkan seketika oleh orang asing yang sekarang menjadi suaminya.
Via hanya bisa mengangguk dan menahan air matanya untuk tidak jatuh, agar dia tidak semakin merasa terhina.
Setelah itu, Reza pun melanjutkan bicaranya.
"Kau tidur di ranjang dan aku tidur di sofa!"
Mendengar perintah Reza, Via segera bangkit dari duduknya dan menuju tempat tidur lalu memberikan bantal dan selimut untuk Reza.
Setelah itu, Via mulai merebahkan tubuhnya di ranjang.
Dua jam berlalu, namun Via tak bisa memejamkan matanya, pikirannya di penuhi segudang masalah baru, sedang hatinya hancur berkeping-keping karena menganggap dirinya sendiri sudah terhina semakin tambah dihina.
Dalam kesunyian malam akhirnya bola matanya pun mulai memuntahkan butiran bening di pipinya.
Via hanya bisa beristigfar dan menyebut nama Rabbnya, sebagai obat penenang baginya hingga ia pun pada akhirnya terlelap.
----------------------------------------
Pagi hari pukul 05.00 WIB, Via sudah bangun dari tidurnya.
Lalu Via membersihkan diri dan dia sholat subuh.
Selesai sholat subuh, Via melanjutkan mengaji, karena itu sudah menjadi rutinitas Via sehari-hari.
Via memang mewajibkan dirinya untuk mengaji ketika selesai sholat.
Reza tiba-tiba terbangun.
Setelah sadar, Reza terpaku melihat pemandangan baru di depan matanya dan bisa dipastikan ini pengalaman pertama Reza, karena memang sebelum ini dia tidak pernah mengalaminya.
Telinga Reza yang jarang mendengar lantunan ayat suci pun mulai merasa nyaman dan menenangkan hatinya meskipun ini pengalaman pertama baginya.
Tanpa disadari Reza pun menikmatinya hingga ia bergeming dalam hati.
"Inikah kelebihannya?
Inikah wanita yang tidak membuatku sama sekali tertarik?
Dialah istriku?"
Saat Reza sedang tertegun, Via pun menyudahi kegiatannya, dan melihat Reza yang sudah bangun dari tidurnya.
Karena merasa masih terlalu pagi dan merasa mengajinya sudah mengganggu tidur suaminya, Via pun segera menghampiri Reza untuk memohon maaf.
"Maafkan aku pak, suaraku sudah mengganggu istirahat bapak."
Meski terpukau tapi Reza pasang wajah jaim karena masih malu untuk mengakui bahwa dirinya mulai tertarik pada istrinya.
Dengan angkuh, Reza menyahut.
"Tidak masalah!"
Mendengar jawaban Reza membuat Via lega dan sedikit tersenyum.
Reza segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Sambil berjalan dia berkata pada Via.
"Kemasi barang-barang kita!
Setelah sarapan pagi, kita akan pulang ke apartemen."
Mendengar perintah Reza,tanpa menjawabnya Via segera membereskan barang-barangnya kekoper.
----------------------------------------
Tibalah via dan Reza di apartemen.
Via merapihakn barang-barangnya dan Reza melanjutkan kerjanya lewat HP dan laptopnya.
Beberapa kali Via memperhatikan Reza yang mulai terlihat lelah dan mengantuk berat.
Via pun berinisiatif menawarkan pada Reza untuk membuatkan minuman.
Via mendekati Reza dan berkata;
"Mmm...maaf pak!
Maukah ku buatkan minuman untuk bapak?"
Reza yang merasa lelah dan mengantuk merasa terbantu dengan tawaran Via.
Tanpa pikir panjang Reza langsung menyebut minuman yang diinginkannya.
"Kopi ya!"
Via langsung menuju dapur dan membuatkan kopi pertamanya untuk suaminya.
Ya...walaupun suami paksaan, tapi Via cukup sadar posisinya sebagai istri adalah wajib melayani suami walaupun antara hati, pikiran dan tindakan tidaklah sinkron.
Setelah membuat kopi, lalu Via menyuguhkannya kepada Reza.
Reza pun yang sibuk dengan laptop dan ponselnya sesekali menyeruput kopi buatan Via.
Reza merasakan kopi yang ia minum lain dari yang biasa di buatkan oleh pembantunya dirumah.
(Entah karena kopinya yang lain merk atau cara meracik atau karena pembuatnya?
Tapi yang jelas, karena keikhlasannya ya readers! Hehehehe🙈🙈🙈)
Jam mulai menunjukkan pukul 11.00 WIB, tanda memasuki waktunya makan siang.
Via memasak di dapur dengan bahan-bahan seadanya di dapur, karena memang apartemen ini jarang ditempati oleh pemiliknya dan hanya sesekali saja ketika Reza atau keluarganya bosan apartemen ini dihuni.
Menu masakan pertama dalam pernikahan Via adalah nasi merah, ayam bakar kecap dan sayur capcay.
Setelah selesai memasak dan dihidangkan, Via langsung menawarkan makan siang kepada Reza, walaupun masih dengan perasaan takut.
"Pak!
Makan siang mu sudah siap."
Telinga Reza merasa risih, karena dari semalam dirinya dipanggil pak oleh Via.
Akhirnya Reza protes.
"Bisakah kau tidak memanggilku pak!
Mengapa pak, pak, pak terus?
Apa menurutmu aku ini terlihat seperti bapak-bapak?"
Via kaget dan mulai takut.
Tetapi Reza masih meneruskan perkataanya.
"Kan bisa panggil aku yang lain!
Mas mungkin?"
Via langsung menyahutnya.
"Baik pak!
Ehh, mas."
Sambil menepuk jidatnya sendiri.
Lalu merekapun menuju meja makan dan Via segera menyendokkan nasi beserta kawan-kawannya ke piring suaminya.
Melihat perlakuan Via, lagi-lagi Reza terpukau.
Selama ini ketika dia makan dirumah, biasanya yang melakukan itu adalah pembantunya dirumah, bukan Bela selaku istrinya.
Karena Bela orang yang sibuk, jadi dia tidak punya waktu untuk melakukan hal yang sebagian orang menganggapnya remeh.
Dan mereka pun makan bersama.
Reza sangat menikmati makan siangnya kali ini, semua terasa berbeda dari yang biasa ia jalani selama ini.
Sampai-sampai Reza yang biasanya makan cuma sedikit, kali ini Reza nambah hingga dua kali.
---------------------------------------
Sore hari datanglah wanita paruh baya dia adalah bibi Saroh pembantu untuk Via di apartemen.
Dia salah satu pembantu yang sudah bekerja cukup lama di rumah Reza dan sengaja Reza kirim ke apartemen untuk menemani dan membantu Via.
Setelah mengenalkannya pada Via, Reza lalu pergi meninggalkan apartemen.
Sembari beres-beres, Via dan bi Saroh berbincang-bincang hangat walaupun baru kenal tapi sepertinya mereka cocok.
bersambung,,.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Ana Ekawati
gmn mo cepet hamidun d sentuh aja g
2022-01-02
0
Asna Deli
tuh sebesar apa pun cinta mu sma istri pertama mur reza..ujung2nya berbalik sma istri ke 2mu..karna istri ke2 mu byk kelebihan nd kebaikan...sebentar lgi reza akan bucin akut..wkwkwk
2021-03-25
0
Karina
inilah kelebihan orang ga punya selalu dikerjakan sdr klau udah jd ibu rt seperti saya heeeee
2021-01-19
0