Mutiara menatap lelaki yang dihadapannya dengan pandangan bingung tak mengerti maksud perkataan Exsan,
tak tahu harus menjawab bagaimana. Marah karena perlakuan kasar Exsan
juga kesal karena diperlakukan seenaknya serta bertindak semaunya
sendiri. Selama ini Exsan mengabaikan dirinya sementara sekarang mulai berani mengatur, melarang-larang, boleh
atau tidaknya berdekatan dengan siapapun. ‘ Berani bener dia, selama ini kemana
saja belum ketemu sampai dua puluh empat jam sudah mulai mengatur hidupku’
batin Mutiara dengan kesal
“ Kenapa gak boleh? ” tanya
Mutiara marah sambil memegangi tangannya yang
masih terasa sakit akibat diterik
terlalu keras oleh Exsan..
“ Pokoknya gak boleh, satu yang pasti kamu sudah memiliki suami ”
jawab Exsan ketus.
Semakin marah dengan kesewenang-wenangan Exsan, membuat
Mutiara bertambah marah “ memang selama
ini kamu gak memiliki kekasih ” wajah
Exsan berubah merah malu ‘ masih bisa malu
dia’ timbul kemarahan dalam dirinya. “
Hah…jadi kamu
mengakui selama ini memiliki kekasih jadi kenapa aku tak boleh sama denganmu sama-sama memiliki kekasih??”
sebelum Exsan menjawab Mutiara lebih dulu berkata “ Mas Exsan saja bebas
memiliki kekasih selama ini jadi jangan marah atau melarangku memiliki kekasih, lagian selama ini kita tinggalnya jauh-jauhan bebas
dong selama masing single ”
Exsan marah tetapi
dia tak bisa membela diri memang betul selama mereka tinggal berjauhan dia
memiliki kekasih, dari satu wanita ke wanita yang lain selalu berganti-ganti
tak pernah berhenti. Exsan tak pernah kekurang teman wanita, bahkan saat dia
datang ke suatu acara dengan ditemani pasangan saat itu masih saja ada wanita
yang berani secara terang-terangan mendekatinya.
Kemudian terdengar
suara batuk yang cukup keras Mutiara sehingga melihat
kebelakang ternya Nur dedang batuk dengan keras,
Mutiara heran ada apa dengan Nur kenapa batuk begitu keras apa dia sakit? Lalu Mutiara bertanya kepada sang suami “ ada apa Nur sakit apa dia?”
Exsan hanya bisa mengangkat bahu
karena tak tahu harus mengatakan apa, jelas sudah Nur sedang menertawakan dia menutupi tawanya dengan terbatuk, biar saja dia
tersedak dengan batuk bikinan sudah sangat keterlaluan
asistennya itu sama sekali tak ada rasa takut kepadanya. ‘ Sialan ’ umpat Exsan lirih.
Exsan dan Nur sebenarnya teman
sepermainan dari kecil karena ayah Nur sebelum pensiun untuk beristirahat setelah
usia tua. Walaupun Nur hanya anak seorang
petani yang bekerja untuk kakek dan ayahnya tak membuat Exsan merasa harus
menjauhinya malah sebenarnya Exsan lebih merasa nyaman dengan Nur dari pada
dengan saudara sepupunya. Exsan merasa kalau sepupunya memiliki kelicikan walau
tak pernah menunjukkan kepadanya
secara langsung, hanya dalam hati Exsan ada rasa tak nyaman apabila sedang bersama sepupunya itu berbeda dengan Nur. Nur
lebih berani membantah maupun menegur apabila Exsan telah berbuat kelewat batas. Seringnya Exsan senang Nur
ada bersamanya hanya saja sekarang dia merasa kalau Nur
senang melihat dirinya terpojok serta tak bisa melakukan
apa-apa saat menghadapi kemarahan Mutiara.
Exsan sadari saat Mutiara berjalan meninggalkannya, sebelum pergi terlalu dia berdiri didepan sang istri untuk menghadang dia pergi, alis Mutiara
dinaikkan menanyakan apa maksudnya tanpa bicara dan Exsan kembali menariknya
ketempat semula kali ini dengan
lembut, tangan Mutiara masih merah bekas jari tangannya ketuka menarik tangan
sang istri dengan terlalu keras “ kita belum selesai
bicaranya Tiar ” tapi istrinya hanya menatap menunggu Exsan melanjutkan denga tak tertarik “ Mutiara kamu
telah memiliki seorang suami dan menurut Negara dan Agama kita sah sebagai
suami istri, kalau sampai kamu
mencintai laki-laki lain ataupun memiliki kekasih kamu akan dianggap
berselingkuh, kamu sadarkan?”
Kesal dengan tuduhan Exsan tanpa pikir
panjang tangan Mutiara melayang tamparan ke pipi
suaminya, Exsan sangat terkejut dengan kekasaran Mutiara tak pernah terpikir
olehnya bahwa istrinya berani menamparnya. Sambil mengusap wajahnya yang masih
sakit dan merah tanda bekas jari-jari tangan istrinya. Sadar dari keterkejutan
Exsan akibat tamparan sang istri, dia mengejar Mutiara dengan marah. Begitu bisa menyusul sang istri bukannya
mendapatkan kata maaf Exsan hanya mendapatkan dampratan kasar dari Mutiara sambil berbalik menghadap dengan pelototan marah dan
mata berkaca-kaca.
“ Brengsek kamu Mas, berani sekali
menuduhku selingkuh, lalu selama ini kamu
memiliki banyak kekasih dianggap
apa” teriaknya menggelegar “
sama se___ling___kuh” lanjut sabil menekankan kata selingkuh “
Kamu pikir hanya karena seorang laki-laki sah-sah saja dengan bebas memiliki banyak kekasih serta tak dianggap bersalah sementara seorang wanita akan dianggap
selingkuh hanya dengan berteman dengan
laki-laki lain\, begitu___ ” Tiar langsung
melanjutkan jalannya kearah bibi Sundaridan Nur.
“ Tiar…Tiar…. lalu kau bilang apa
menampar suaminya seperti itu ” balas Exsan dengan kesal.
“ Itu memang pantas kamu terima harusnya lebih”
tambahnyasambil berjalan pergi
meninggalkan Exsan yang marah serta kebingungan.
Exsan menatap
kepergian istri sambil merenung, apa benar dia pantas mendapatkan tamparan ini.
Tangannya masih memegang pipinya, ternyata Mutiara kuat juga tanggan. Bekas
tamparannya masih terasa sakit, ya ampun apa tadi dia telah menuduh sang istri
selingkuh. Lalu selama ini dia dengan beberapa wanita disebut apa, dia benar dirinya
pantas mendapatkan tamparan mungkin lebih.
Sesampainya disebelah bibi dan Nur
mereka sangat terkejut saat dilihatnya kedua suami istri itu sama-sama bertampang marah dan kesal.
Bibi Sundarikebingungan melihat
keduanya hingga dia lebih dulu bertanya kepada Mutiara.
“ Ada apa Tiar, kenapa kalian
saling berteriak ditempat umum seperti itu…..malu dilihat orang ” sebelum
Mutiara menjawab bibinya Exsan terlebih dulu memotong pembicaraan.
“ Bi…apa ini cara bibi mendidik
istriku dengan bersikap kurang ajar seperti itu, liat wajahku dia berani
menamparku” kata Exsan dengan mengusap wajahnya yang masih merah.
Bibinya tersinggung mendengar
perkataan keponakannya “ Exsan kau benar-benar tidak punya sopan-santun, itukah hasil didikan orang
tua dan juga kakekmu hah….?”
“ Maaf bi..”
Exsan menunduk malu
telah berani menuduh bibinya, bibi Sundari hanya mengangguk lalu tatapannya beralih dengan tajam kepada Mutiara meminta jawaban “ Mutiara
apa kamu mau menceritakan yang sebenarnya sedang
terjadi dengan kalian dua ”
Dengan marah Mutiara menceritakan “
begini bi…. bibi yang bisa menilai siapa yang pantas ditampar, Mas Exsan
melarangku dekat-dekat dengan laki-laki lain dan menuduhku berselingkuh tanpa
tahu apa-apa tentang hidupku, selama ini yang dia tahu tentang Mutiara apa? baru beberapa jam kami bertemu seolah dia tahu segalanya tentang diriku”
Mutiara berbicara dengan berapi-api “ yang menyakitkan bibi, dia
berani menuduhku telah berselingkuh sementara selama ini dia-lah yang memiliki
banyak kekasih ” dia berkata sambil
menunjuk-nunjuk kepada Exsan “ kalau dia sebagai seorang laki-laki bebas
memiliki banyak kekasih
walau telah memiliki seorang istri sementara seorang wanita
dia anggap berselingkuh hanya karena memiki
teman dekat seorang lelaki begitu ” selesai berkata
Mutiara tetap menatap Exsan yang membalas tatapannya.
Bibinya marah mendengar penuturan Mutiara “ memang sudah sepantasnya kamu harus ditampar Exsan,
seharusnya lebih atas perlakuanmu selama ini kepada Mutiara, tak bisa begitu saja tiba-tiba
meminta hakmu sementara bertahun-tahun mengabaikannya tanggung jawabmu sebagaiseorang suami ”
“ Hah…. benerkan apa kataku,
seharusnya lebih dari sekedar tamparan benerkan Nur….?” tanya Tiar kepada Nur
yang berdiri disamping bibinya.
Nur hanya mengangguk sambil tersenyum
yang langsung mendapatkan pelototan Exsan yang membuat Nur kembali diam. “ sialan kamu Nur, kamu juga membela
perselingkuhannya ”tuduhnya.
Mutiara kembali menerjang Exsan
dengan tenaga yang lebih keras saat mendengar kata selingkuh kembali dikatakan Exsan,
tetapi Exsan lebih siap yang langsung memedang tangannya Mutiara dengan satu tangan sementara tangan yang lain
memeluk pinggang istrinya. “ sekarang diam dulu Tiar nanti baru kamu boleh teriak-teriak maupun memukulku
kembali, dan bibi, Nur sekarang dengar
apa aku salah kalau mengatakan istriku berselingkuh
” tubuh yang dia peluk langsung kaku mendengan kalimat berselingkuh tetapi Exsan tetapi meneruskan perkataannya
“ Tiar
apa kau mencintai Leo” Exsan menatap istrinya dengan tajam ingin mendapat jawaban yang benar dari matanya.
“ Tentu saja aku mencintai Leo ”
katanya ketus dan juga keheranan mendengar pertanyaan Exsan tentang Leo.
Wajah Exsan langsung pucat seperti
arah terkuras dari wajahnya lalu
merah padam menahan amarah yang bergejolak, tangannya mencengkeram keras tangan istrinya“ benarkan
bi….coba bibi katakan kalau itu bukan perselingkuhan ” teriak Exsan dengan
geram. Mutiara dan bibinya kebingungan tidak mengerti dengan perkataan Exsan
semakin membuat Exsan marah, tetapi disampingnya Nur hanya tersenyum geli
mendengar tuduhan Exsan kepada Mutiara.
“ Apa yang salah dari mencintai Leo ” jawab Mutiara dengan pandangan bingung.
“ Ya jelas salah kamu sudah memiliki suami ”
kata Exsan dengan marah.
“ Oke terus apa masalahnya akumencintai Leo walaupun
sudah memiliki suami…” semakin tidak mengerti Tiar dengan tuduhan suaminya.
“ Tiar, kamu ngerti gak sih sebenarnya, seorang
istri tak boleh mencintai laki-laki lain apabila dia telah memiliki seorang suami…
yaitu aku suamimu….” Diangkatnya tangan Exsan mengacak-acak rambutnya pusing
dengan istrinya yang tak mengerti juga dengan penjelasannya, Exsan tak suka
kalau istrinya mencintai laki-laki lain saat telah memilikinya. Namun bukannya
membantah Mutiara kelihatan bingung dan tak mengerti arah pembicaraannya,
Mutiara dengan bibinya hanya bengong tetapi kemudian sepertinya ada yang lucu
dari perkataannya yang membuat ketiganya tertawa sangat keras bahkan tak bisa
menghentikan tawa mereka. Exsan
menunggu mereka selesai tertawa meminta penjelasan apanya yang lucu.
Exsan marah tetapi tak bisa berbuat
apa-apa hanya menunggu mereka berhenti dan yang bisa dilakukannya hanya bisa memelototin
ketiganya dengan kesal. bukannya berhenti tertawa mereka semakin menjadi, tertawa
yang lebih keras. Setelah berhenti Exsan cemberut karena kesal bukannya
mendapat jawaban malah sepertinya mereka bersenang-senang. Setelah berhenti
tawa, baru Mutiara berkata “ Mas Exsan
dapat ide dari mana kalau Leo itu laki-laki yang telah menawan hatiku ini ” ejek
Mutiara masih diselingi tawa.
“ Nur bilang kalau kakakmu
membiarkan Leo berdekatan denganmu dan sepertinya mendukung dengan kedekatanmu
dengan si Leo itu ” semakin kesal saja Exsan saat berkata tawa Mutiara kembali dengan keras sambil memegangi perut.
“ Nur… Nur... kamu iseng ya membuat orang
kebakaran jenggot, tetapi bagus sekarang kita tahu bagaimana perasaan Exsan
kepada Tiar” kata bibinya tertawa geli.
“ Ada apa dengan perasaanku?”
katanya kesal.
“ Kau cemburu Exsan saat tahu kalau
Tiar memiliki kekasih ” kata bibinya.
Tersentak dengan penjabaran bibinya
dengan yang baru dilakukannya, apa benar dia
cemburu mendengar istrinya dekat dengan laki-laki lain atau itu hanya kekesalan
saja. Saat menatap Mutiara istrinya itu hanya tersenyum malu-malu mendengar
perkataan bibi Sundari.
Dan Exsan tak berani menjawab tidak karena sebenarnya dia benar-benar tak
menyukai tentang kedekatan istrinya dengan laki-laki.
“ Tiar coba ceritakan yang
sebenarnya kepada suamimu siapa sebenarnya Leo itu, laki-laki yang mengganggumu
menurut Exsan. Pelajarang ini Exsan supaya lain kali jangan terlalu
terburu-buru menuduh orang ” kata bibinya sambil tersenyum geli.
“ Sebenarnya Mas Exsan, Leo itu anaknya Mas
Tama dia keponakanku dan baru berumur tiga tahun sekarang ” melihat kelegaan
diwajah suaminya dan ketegangan pada bahunya yang langsung menghilang saat
mendengar penjelasannya Mutiara senang “ aku memang mencintainya dan mereka keluargaku yang juga
mencintaiku….” Tiar berhenti berkata saat melihat suaminya mendekat dengan
menatapnya dengan tatapan yang tak biasanya. “ tak masalahkan Tiar
mencintainya… mereka keluargakuyang terdekat dan sangat berarti untukku ” Exsan telah berada didekatnya dan
hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Kenanga
maaf Thor masih bnyk typo nya dan kata" yg berbelit..
🙏
2020-06-14
0
ViVi
maaf y thor. ga mksd bully atau apa. mempertanyakan knp dlm novel sering banget penulis buat peran utama cowo main2 dlm pernikahan atau tdk paham apa itu nikah. contohnya author buat ini soal si suami yg mempunyai pacar. real nya deh (beda dgn mmg tukang selingkuh) ... anak2 yg setara SMA aja umurnya yg udh menikah mrk paham peran suami apa, apa yg ga bolh dan boleh di lakuin. knp ya di novel gampang banget pernikahan tuh di buat main2. kalian sutradaranya.. tapi pleaseee pleasee baca cerita yg begini.. apa imbas nya ke pembaca??? pernikahan itu sakral tapi sungguh... semua hanya mainan di buat penulis.
2020-06-12
2
nia
knpa di kasih tau sich klw leo itu ponakan tiar biar ajh tuch si exsan cemburu terus biar tau rasanya di abai kan aku ngedukung sich exsan ama tiar tpi aku masih kesel karna dllu tiar di abaikan
2020-02-29
0