Episode 13

Mutiara menatap lelaki yang dihadapannya dengan pandangan bingung tak mengerti maksud perkataan Exsan,

tak tahu harus menjawab bagaimana. Marah karena perlakuan kasar Exsan

juga kesal karena diperlakukan seenaknya serta bertindak semaunya

sendiri. Selama ini Exsan mengabaikan dirinya sementara sekarang mulai berani mengatur, melarang-larang, boleh

atau tidaknya berdekatan dengan siapapun. ‘ Berani bener dia, selama ini kemana

saja belum ketemu sampai dua puluh empat jam sudah mulai mengatur hidupku’

batin Mutiara dengan kesal

“ Kenapa gak boleh? ”  tanya

Mutiara marah sambil memegangi tangannya yang

masih terasa sakit akibat diterik

terlalu keras oleh Exsan..

“ Pokoknya gak boleh, satu yang pasti kamu sudah memiliki suami ”

jawab Exsan ketus.

Semakin marah dengan kesewenang-wenangan Exsan, membuat

Mutiara bertambah marah “ memang selama

ini kamu gak memiliki kekasih ” wajah

Exsan berubah merah malu ‘ masih bisa malu

dia’ timbul kemarahan dalam dirinya. “

Hah…jadi kamu

mengakui selama ini memiliki kekasih jadi kenapa aku tak boleh sama denganmu sama-sama memiliki kekasih??”

sebelum Exsan menjawab Mutiara lebih dulu berkata “ Mas Exsan saja bebas

memiliki kekasih selama ini jadi jangan marah atau melarangku memiliki kekasih, lagian selama ini kita tinggalnya jauh-jauhan bebas

dong selama masing single ”

Exsan marah tetapi

dia tak bisa membela diri memang betul selama mereka tinggal berjauhan dia

memiliki kekasih, dari satu wanita ke wanita yang lain selalu berganti-ganti

tak pernah berhenti. Exsan tak pernah kekurang teman wanita, bahkan saat dia

datang ke suatu acara dengan ditemani pasangan saat itu masih saja ada wanita

yang berani secara terang-terangan mendekatinya.

Kemudian terdengar

suara batuk yang cukup keras Mutiara sehingga melihat

kebelakang ternya Nur dedang batuk dengan keras,

Mutiara heran ada apa dengan Nur kenapa batuk begitu keras apa dia sakit? Lalu Mutiara bertanya kepada sang suami “ ada apa Nur sakit apa dia?”

Exsan hanya bisa mengangkat bahu

karena tak tahu harus mengatakan apa, jelas sudah Nur sedang menertawakan dia menutupi tawanya dengan terbatuk, biar saja dia

tersedak dengan batuk bikinan sudah sangat keterlaluan

asistennya itu sama sekali tak ada rasa takut kepadanya. ‘ Sialan ’ umpat Exsan lirih.

Exsan dan Nur sebenarnya teman

sepermainan dari kecil karena ayah Nur sebelum pensiun untuk beristirahat setelah

usia tua. Walaupun Nur hanya anak seorang

petani yang bekerja untuk kakek dan ayahnya tak membuat Exsan merasa harus

menjauhinya malah sebenarnya Exsan lebih merasa nyaman dengan Nur dari pada

dengan saudara sepupunya. Exsan merasa kalau sepupunya memiliki kelicikan walau

tak pernah menunjukkan kepadanya

secara langsung, hanya dalam hati Exsan ada rasa tak nyaman apabila sedang bersama sepupunya itu berbeda dengan Nur. Nur

lebih berani membantah maupun menegur apabila Exsan telah berbuat kelewat batas. Seringnya Exsan senang Nur

ada bersamanya hanya saja sekarang dia merasa kalau Nur

senang melihat dirinya terpojok serta tak bisa melakukan

apa-apa saat menghadapi kemarahan Mutiara.

Exsan sadari saat Mutiara berjalan meninggalkannya, sebelum pergi terlalu dia berdiri didepan sang istri untuk menghadang dia pergi, alis Mutiara

dinaikkan menanyakan apa maksudnya tanpa bicara dan Exsan kembali menariknya

ketempat semula kali ini dengan

lembut, tangan Mutiara masih merah bekas jari tangannya ketuka menarik tangan

sang istri dengan terlalu keras “ kita belum selesai

bicaranya Tiar ” tapi istrinya hanya menatap menunggu Exsan melanjutkan denga tak tertarik “ Mutiara kamu

telah memiliki seorang suami dan menurut Negara dan Agama kita sah sebagai

suami istri, kalau sampai kamu

mencintai laki-laki lain ataupun memiliki kekasih kamu akan dianggap

berselingkuh, kamu sadarkan?”

Kesal dengan tuduhan Exsan tanpa pikir

panjang tangan Mutiara melayang tamparan ke pipi

suaminya, Exsan sangat terkejut dengan kekasaran Mutiara tak pernah terpikir

olehnya bahwa istrinya berani menamparnya. Sambil mengusap wajahnya yang masih

sakit dan merah tanda bekas jari-jari tangan istrinya. Sadar dari keterkejutan

Exsan akibat tamparan sang istri, dia mengejar Mutiara dengan marah. Begitu bisa menyusul sang istri bukannya

mendapatkan kata maaf Exsan hanya mendapatkan dampratan kasar dari Mutiara sambil berbalik menghadap dengan pelototan marah dan

mata berkaca-kaca.

“ Brengsek kamu Mas, berani sekali

menuduhku selingkuh, lalu selama ini kamu

memiliki banyak kekasih dianggap

apa” teriaknya menggelegar  “

sama se___ling___kuh” lanjut sabil menekankan kata selingkuh “

Kamu pikir hanya karena seorang laki-laki sah-sah saja dengan bebas memiliki banyak kekasih serta tak dianggap bersalah sementara seorang wanita akan dianggap

selingkuh hanya dengan berteman dengan

laki-laki lain\, begitu___ ” Tiar langsung

melanjutkan jalannya kearah bibi Sundaridan Nur.

“ Tiar…Tiar…. lalu kau bilang apa

menampar suaminya seperti itu ” balas Exsan dengan kesal.

“ Itu memang pantas kamu terima harusnya lebih”

tambahnyasambil berjalan pergi

meninggalkan Exsan yang marah serta kebingungan.

Exsan menatap

kepergian istri sambil merenung, apa benar dia pantas mendapatkan tamparan ini.

Tangannya masih memegang pipinya, ternyata Mutiara kuat juga tanggan. Bekas

tamparannya masih terasa sakit, ya ampun apa tadi dia telah menuduh sang istri

selingkuh. Lalu selama ini dia dengan beberapa wanita disebut apa, dia benar dirinya

pantas mendapatkan tamparan mungkin lebih.

Sesampainya disebelah bibi dan Nur

mereka sangat terkejut saat dilihatnya  kedua suami istri itu sama-sama bertampang marah dan kesal.

Bibi Sundarikebingungan melihat

keduanya hingga dia lebih dulu bertanya kepada Mutiara.

“ Ada apa Tiar, kenapa kalian

saling berteriak ditempat umum seperti itu…..malu dilihat orang ” sebelum

Mutiara menjawab bibinya Exsan terlebih dulu memotong pembicaraan.

“ Bi…apa ini cara bibi mendidik

istriku dengan bersikap kurang ajar seperti itu, liat wajahku dia berani

menamparku” kata Exsan dengan mengusap wajahnya yang masih merah.

Bibinya tersinggung mendengar

perkataan keponakannya “ Exsan kau benar-benar tidak punya sopan-santun, itukah hasil didikan orang

tua dan juga kakekmu hah….?”

“ Maaf bi..”

Exsan menunduk malu

telah berani menuduh bibinya, bibi Sundari hanya mengangguk lalu tatapannya beralih dengan tajam kepada Mutiara meminta jawaban “ Mutiara

apa kamu mau menceritakan yang sebenarnya sedang

terjadi dengan kalian dua  ”

Dengan marah Mutiara menceritakan “

begini bi…. bibi yang bisa menilai siapa yang pantas ditampar, Mas Exsan

melarangku dekat-dekat dengan laki-laki lain dan menuduhku berselingkuh tanpa

tahu apa-apa tentang hidupku, selama ini yang dia tahu tentang Mutiara apa? baru beberapa jam kami bertemu seolah dia tahu segalanya tentang diriku”

Mutiara berbicara dengan berapi-api “ yang menyakitkan bibi, dia

berani menuduhku telah  berselingkuh sementara selama ini dia-lah yang memiliki

banyak kekasih ” dia berkata sambil

menunjuk-nunjuk kepada Exsan “ kalau dia sebagai seorang laki-laki bebas

memiliki banyak kekasih

walau telah memiliki seorang istri sementara seorang wanita

dia anggap berselingkuh hanya karena memiki

teman dekat seorang lelaki begitu ” selesai berkata

Mutiara tetap menatap Exsan yang membalas tatapannya.

Bibinya marah mendengar penuturan Mutiara “ memang sudah sepantasnya kamu harus ditampar Exsan,

seharusnya lebih atas perlakuanmu selama ini kepada Mutiara, tak bisa begitu saja tiba-tiba

meminta hakmu sementara bertahun-tahun mengabaikannya tanggung jawabmu sebagaiseorang suami ”

“ Hah…. benerkan apa kataku,

seharusnya lebih dari sekedar tamparan benerkan Nur….?” tanya Tiar kepada Nur

yang berdiri disamping bibinya.

Nur hanya mengangguk sambil tersenyum

yang langsung mendapatkan pelototan Exsan yang membuat Nur kembali diam. “ sialan kamu Nur, kamu juga membela

perselingkuhannya ”tuduhnya.

Mutiara kembali menerjang Exsan

dengan tenaga yang lebih keras saat mendengar kata selingkuh kembali dikatakan Exsan,

tetapi Exsan lebih siap yang langsung memedang tangannya Mutiara dengan satu tangan sementara tangan yang lain

memeluk pinggang istrinya. “ sekarang diam dulu Tiar nanti baru kamu boleh teriak-teriak maupun memukulku

kembali, dan bibi, Nur sekarang dengar

apa aku salah kalau mengatakan istriku berselingkuh

” tubuh yang dia peluk langsung kaku mendengan kalimat berselingkuh tetapi Exsan tetapi meneruskan perkataannya

“ Tiar

apa kau mencintai Leo” Exsan menatap istrinya dengan tajam ingin mendapat jawaban yang benar dari matanya.

“ Tentu saja aku mencintai Leo ”

katanya ketus dan juga keheranan mendengar pertanyaan Exsan tentang Leo.

Wajah Exsan langsung pucat seperti

arah terkuras dari wajahnya lalu

merah padam menahan amarah yang bergejolak, tangannya mencengkeram keras tangan istrinya“ benarkan

bi….coba bibi katakan kalau itu bukan perselingkuhan ” teriak Exsan dengan

geram. Mutiara dan bibinya kebingungan tidak mengerti dengan perkataan Exsan

semakin membuat Exsan marah, tetapi disampingnya Nur hanya tersenyum geli

mendengar tuduhan Exsan kepada Mutiara.

“ Apa yang salah dari mencintai Leo ” jawab Mutiara dengan pandangan bingung.

“ Ya jelas salah kamu sudah memiliki suami ”

kata Exsan dengan marah.

“ Oke terus apa masalahnya akumencintai Leo walaupun

sudah memiliki suami…” semakin tidak mengerti Tiar dengan tuduhan suaminya.

“ Tiar, kamu ngerti gak sih sebenarnya, seorang

istri tak boleh mencintai laki-laki lain apabila dia telah memiliki seorang suami…

yaitu aku suamimu….” Diangkatnya tangan Exsan mengacak-acak rambutnya pusing

dengan istrinya yang tak mengerti juga dengan penjelasannya, Exsan tak suka

kalau istrinya mencintai laki-laki lain saat telah memilikinya. Namun bukannya

membantah Mutiara kelihatan bingung dan tak mengerti arah pembicaraannya,

Mutiara dengan bibinya hanya bengong tetapi kemudian sepertinya ada yang lucu

dari perkataannya yang membuat ketiganya tertawa sangat keras bahkan tak bisa

menghentikan tawa mereka. Exsan

menunggu mereka selesai tertawa meminta penjelasan apanya yang lucu.

Exsan marah tetapi tak bisa berbuat

apa-apa hanya menunggu mereka berhenti dan yang bisa dilakukannya hanya bisa memelototin

ketiganya dengan kesal. bukannya berhenti tertawa mereka semakin menjadi, tertawa

yang lebih keras. Setelah berhenti Exsan cemberut karena kesal bukannya

mendapat jawaban malah sepertinya mereka bersenang-senang. Setelah berhenti

tawa, baru Mutiara berkata “ Mas Exsan

dapat ide dari mana kalau Leo itu laki-laki yang telah menawan hatiku ini ” ejek

Mutiara masih diselingi tawa.

“ Nur bilang kalau kakakmu

membiarkan Leo berdekatan denganmu dan sepertinya mendukung dengan kedekatanmu

dengan si Leo itu ” semakin kesal saja Exsan saat berkata tawa Mutiara kembali dengan keras sambil memegangi perut.

“ Nur… Nur... kamu iseng ya membuat orang

kebakaran jenggot, tetapi bagus sekarang kita tahu bagaimana perasaan Exsan

kepada Tiar” kata bibinya tertawa geli.

“ Ada apa dengan perasaanku?”

katanya kesal.

“ Kau cemburu Exsan saat tahu kalau

Tiar memiliki kekasih ” kata bibinya.

Tersentak dengan penjabaran bibinya

dengan yang baru dilakukannya, apa benar dia

cemburu mendengar istrinya dekat dengan laki-laki lain atau itu hanya kekesalan

saja. Saat menatap Mutiara istrinya itu hanya tersenyum malu-malu mendengar

perkataan bibi Sundari.

Dan Exsan tak berani menjawab tidak karena sebenarnya dia benar-benar tak

menyukai tentang kedekatan istrinya dengan laki-laki.

“ Tiar coba ceritakan yang

sebenarnya kepada suamimu siapa sebenarnya Leo itu, laki-laki yang mengganggumu

menurut Exsan. Pelajarang ini Exsan supaya lain kali jangan terlalu

terburu-buru menuduh orang ” kata bibinya sambil tersenyum geli.

“  Sebenarnya Mas Exsan, Leo itu anaknya Mas

Tama dia keponakanku dan baru berumur tiga tahun sekarang ” melihat kelegaan

diwajah suaminya dan ketegangan pada bahunya yang langsung menghilang saat

mendengar penjelasannya Mutiara senang “ aku memang mencintainya dan mereka keluargaku yang juga

mencintaiku….” Tiar berhenti berkata saat melihat suaminya mendekat dengan

menatapnya dengan tatapan yang tak biasanya. “ tak masalahkan Tiar

mencintainya… mereka keluargakuyang terdekat dan sangat berarti untukku ” Exsan telah berada didekatnya dan

hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

Terpopuler

Comments

Kenanga

Kenanga

maaf Thor masih bnyk typo nya dan kata" yg berbelit..

🙏

2020-06-14

0

ViVi

ViVi

maaf y thor. ga mksd bully atau apa. mempertanyakan knp dlm novel sering banget penulis buat peran utama cowo main2 dlm pernikahan atau tdk paham apa itu nikah. contohnya author buat ini soal si suami yg mempunyai pacar. real nya deh (beda dgn mmg tukang selingkuh) ... anak2 yg setara SMA aja umurnya yg udh menikah mrk paham peran suami apa, apa yg ga bolh dan boleh di lakuin. knp ya di novel gampang banget pernikahan tuh di buat main2. kalian sutradaranya.. tapi pleaseee pleasee baca cerita yg begini.. apa imbas nya ke pembaca??? pernikahan itu sakral tapi sungguh... semua hanya mainan di buat penulis.

2020-06-12

2

nia

nia

knpa di kasih tau sich klw leo itu ponakan tiar biar ajh tuch si exsan cemburu terus biar tau rasanya di abai kan aku ngedukung sich exsan ama tiar tpi aku masih kesel karna dllu tiar di abaikan

2020-02-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!