Episode 5

Setiap hari di rumah duduk-duduk tanpa ada kegiatan serta tak

ada kesibukan membuat Mutiara sangat bosan

serta semakin jenuh saja. Apalagi mendapat kabar

dari beberapa temannya yang sebagian

kerja di kota besar dan ada yang kerja di pemerintahan serta

sebagian lagi buka usaha sendiri. Saat duduk-duduk di bawah pohon jambu air,

jatuh daun kering dan bunga bakal buah

jambu yang tidak akan menjadi buah. Rata-rata yang jatuh telah mengering, karena ingat masih ada

sisa cat air yang dipakainya untuk menggambar. Diambilnya daun serta bunga jambu itu lalu dia coba di cat dan dibentuk kedua benda yang

didapat lalu dilem dengan batang yang sudah mengering dan

hasilnya tara....sangat

bagus yang langsung membuat Mutiara memiliki ide cara memiliki

penghasilan tetapi tetap bisa menyenangkan kakak serta bibi.

Akhirnya ditengah

kegundahannya datang sebuah inspirasi secara tiba-tiba. Mutiara akan membuat

aksesoris dari bahan-bahan yang ada di sekelilingnya, baik  daun, batang maupun bunga serta kulit dan

masih banyak yang lain. Bisa juga serangga yang sudah mati lalu dikeringkan

bisa diubah menjadi aksesoris cantik dan unik.

‘ Kalau ada banyak yang

seperti ini pasti kan terbentuk Cinderamata yang bernilai jual ’ batin Mutiara, tetapi

bagaimana cara memasarkannya, itu harus Mutiara pikirkan nanti, terlebih

dahulu yang penting sekarang bagaimana membuat

cinderamata yang bagus, cantik dan unik. Teringat teman kampusnya Agni mengabarkan

baru buka butik dan aksesoris juga ada pernak pernik hiasan yang unik-unik

mungkin kalau temannya mau menaruh beberapa cinderamata buatannya dibutik

temannya siapa tahu laku.

Setelah membuat beberapa cinderamata

Mutiara bawa ke butik Agni dan dia mau membantu memasarkan

dengan pembagian keuntungan, senang rasanya bisa menemukan kegiatan untuk

menghabiskan waktu, karena Mutiara  tak tahu mau sampai kapan akan

seperti ini. Kabar baik datang seminggu kemudian saat temannya mengabarkan

bahwa cinderamata bikinannya sebagian terjual dan ada yang memesan untuk

oleh-oleh keluarganya. Mendengar itu Mutiara sangat gembira tetapi sekarang

bagaimana caranya memenuhi pesanan itu jika Mutiara mengerjakan semua sendirian

pasti tidak akan bisa terpenuhi.

Kebetulan datang

teman-teman sekitar rumah bibi yang

biasa main kerumahnya timbul ide baru kenapa tidak mempekerjakan mereka untuk

mengisi waktu luang dari pada mereka hanya bergosip tentang laki-laki yang

mereka sukai atau sinetron apa yang menarik

ceritanya.

Ditengah pikiran

Mutiara yang sedang berkelana ke mana-mana terlihat mobil

sedan berwarna putih berhenti dihalaman rumah, ‘aneh

siapa yang datang’ pikir Mutiara tetapi ketika yang keluar dari balik kemudi adalah wanita berparas cantik dengan pakaian yang modis model sekarang Mutiara yakin sepertinya

itu Agni temannya yang memiliki butik.

Di butik Agnilah Mutiara menitipkan cinderamata

buatannya. Agni dengan percaya diri berjalan menuju

pintu, dengan body tak berbeda dengan para model cantik dia

dengan yakinnya berjalan. Agni datang dengan temannya dengan wajah yang sama

cantiknya hanya teman yang Agni bawa berbadan lebih pendek. Mutiara

langsung membuka pintu tepat sebelum Agni mengetuk pintu.

“ Hai Agni tumben ” Mutiara bertanya

setelah berjabat tangan dan cipika cipiki serta menyilahkan tamunya untuk duduk dikursi.

Tanpa banyak

basa-basi dia langsung bicara sambil mengenalkan teman yang bersamanya “

Ini temanku Sintia kebetulan sedang datang melihat butik, eh melihat cinderamata buatanmu yang unik serta menarik itu Tiara, Sintia bilang kalau dia menyukainya. Dan

kebetulan dia mau married tidak lama

lagi karena belum menemukan souvenir untuk dibagi ke para  tamu undangan makanya waktu melihat buatanmu

itu dia langsung suka dan akan pesan tetapi dengar warna seperti tema yang dia pilih untuk pernikahannya,

bagaimana apa kamu

bisa memenuhi order itu ” tanya Agni dengan suara senang dan penuh harap.Sebab apabila Mutiara menerima ordernya dia juga ikut

kebagian keuntungan.

“ Sepertinya bias, tinggal kasih tahu aku

warna kesukaanmuapa serta ingin dibuatkan yang seperti apa modelnya ” jawab Mutiara dengan

antusias.

Hampir sepanjang sore itu Mutiara

mendengarkan keinginan Sintia dengan penuh semangat dan gembira. Usaha

kecil-kecilan yang dia

rintis mulai ada kemajuan dengan Sintia yang memesan untuk 500 undangan. Dan ternyata Sintia menyukai

tempat perhiasan dengan warna emas dan silver kesukaannya. Dan Sintia ingin

namanya terukir didalamnya dan yang jangan mudah rusak atau lepas. Mutiara menyanggupinya

karena sudah pernah membuat itu semua dengan perekat yang lebih kuat. Ketika

Sintia menanyakan harganya Agni menjawab bahwa satunya seharga 25.000 rupiah

satuannya, harganya lebih mahal 2 kali lipat dari harga yang dia buat untuk butik

Agni. Agni tertawa melihat tatapan terkejut Mutiara tetapi melanjutkan nego

dengan Sintia dan yang membuat Mutiara semakin bingung Sintia tidak menolak

dengan harga itu.

“ Boleh aku ke toilet ”

“ Oh silahkan, jalan lurus saja

mentok ke sebelah kiri ada pintu itu kamar mandi kami. Maaf tidak terlalu bagus

seperti di kota ”

“ Ah ga apa, sama saja. Permisi ya

Begitu Sintia pergi ke kamar mandi

Mutiara langsung menanyakan apa maksud dari semua itu. “ souvenir yang kamu buat bagus apalagi bisa pesan

khusus dari model, sampai warna jadi menurut pandangan bisnisku harga segitu worthedlah ” Agni menjelaskan menurutnya semua yang

Mutiara buat sangat unik dan bagus jadi sudah

sewajarnya di tarik seharga itu. Untuk kedepannya kalau mereka akan berbisnis

bersama dengan 10% pembagian laba dari hasil penjualan. Akhirnya mereka setuju

untuk berbisnis bersama.

Tak berapa lama Sintia balik ke

ruang tamu dengan mengusulkan kalau dia ikut memasarkan produknya akankah dia

mendapatkan pembagian keuntungan. Sisa waktunya di habiskan dengan pembahasan

bisnis yang akan mereka rintis bersama karena ada kemungkinan pasar kurang

menyukainya tetapi mereka percaya barang

yang Mutiara buat akan banyak menarik pembeli.

Setelah magrib Sintia dan Agni baru pulang, Mutiara rasanya lemas setelah emosi

tercabik-cabik antara semangat dan ketakutan akankah dirinya sanggup serta mampu memenuhi permintaan pemesanan yang banyak untuk pertama kalinya ini.

Bibi Sundari menanyakan siapa yang

datang kok main lama, kemudian Mutiara menjelaskan bahwa temannya Agni yang punya butik tempat Mutiara menitipkan cinderamata buatannya. Lalu kemudian dia membawa

temannya Sintia yang kebetulan suka dan

sedang mencari souvenir untuk pernikahannya memesan 500-an untuk

dibagikan kepada tamu undangan sebagai souvenir.

Bibinya ikut bergembira mendengan berita itu.

“ Loh mukamu bukannya senang kok

kelihatan bingung ”kata bibi Sundari

tertawa melihat wajah kebingungan Mutiara.

“ Gimana gak

bingung bi.... kita seneng saja menerima order

tapi kalau kita tidak bisa memenuhi

semua pesanan bagaimana, bisa berabe... ”sahut Mutiara sambil berjalan hilir mudik di ruang tamu.

“ Berabe bagaimana tohh”

“ La iku ( lah itu ) yang membantu

membuat pesanan 500 buah siapa, sekarang yang membantu hanya Sari dan Nina

saja. Gak cukup untuk membuat

sebanyak itu dalamwaktu 1 bulan ”

“ Kan banyak ibu-ibu yang nganggur

hanya mengurus anak bisa kamu ajak,

ajari cara membuatnya, mesti iso ( pasti bisa ) ”

Senyum tersungging di bibir Mutiara

benar juga kata bibinya ibu-ibu itu bisa di

mimta untuk mengumpulkan daun, buah dan ranting yang

sudah kering. Tiba-tiba semua kebingungannya terpecahkan, besok dia akan mengumpulkan

ibu-ibu dari pada ngerumpi tak jelas,

buang waktu percuma lebih baik manfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Dengan kesibukan barunya Mutiara sebagai pebisnis aksesoris, cinderamata, souvenir tak

terlalu mengingat masalah yang selama ini membelitnya bahkan mendengar Pratama belum bisa berkunjung, Mutiara tidak terlalu kecewa.

Kesibukan barunya yang sekaligus bisa

mendapatkan penghasilan baru membuatnya sangat bahagia dan tidak lagi teringat

akan Exsan kembali. Membuat hidup

untuk menyongsong masa depah terasa lebih

cerah serta  indah.

Terpopuler

Comments

Aas Nurhayati

Aas Nurhayati

lanjut thor

2020-06-14

0

Purwanti Idar

Purwanti Idar

buang aj kelaut exsan,cr yg baru

2020-06-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!