Seharian sudah Lila berusaha mencari pekerjaan, namun tak satupun yang mau menerima dirinya, entah apa yang kurang dari dirinya. Lila merasa putus asa dan memilih pulang dengan rasa lelah bercampur kecewa karena begitu banyak penolakan.
Ingin rasanya segera merebahkan diri di kamar melepas penat. Sesampainya di rumah, Lila melihat Bagas sedang santai menikmati sore dengan secangkir capuccino.
Lila yang sudah leleh tak menghiraukan keberadaan Bagas, sampai Bagas menyapa dengan santainya.
"Sore Lila, gimana sudah dapat pekerjaan belum?" tanya Bagas yang selalu langsung pada intinya tanpa basa-basi.
"Tapi dilihat dari wajahnya yang kusut seperti nya, belum dapat ya he...he... sabar ya nanti juga dapat." imbuh Bagas membuat Lila gregetan tapi males meladeni.
"Besok, saja ya ngobrol nya, aku lelah sekali mau istirahat dulu." saut Lila
"Oh...begitu....silahkan."
Lila langsung masuk kerumah dan menutup pintu, sedangkan Bagas malah senyum- senyum seperti bahagia melihat penderitaan Lila.
"Lila.... Lila.... kamu masih saja terlihat cantik walau wajahmu terlihat kucel." Bagas berbicara sendiri dan kembali menikmati capuccino miliknya.
Didalam rumah Lila menggerutu sendiri, melihat tetangganya yang sok akrab, baru pagi tadi kenal lagaknya sudah seperti sudah kenal lama.
"Kenapa sih, harus punya tetangga seperti dia, bikin gregetan aja, awas saja kalau dia nyusahin aku." Lila marah-marah sendiri merasa jengkel melihat tetangganya yang sok akrab padanya.
sebelum istirahat,Lila pun membersihkannya diri, setelah mondar-mandir mencari pekerjaan, dan membuat tubuhnya terasa lengket.
Tak terasa hari sudah malam bukannya mau tidur ini malah bangun tidur. Lila terbangun mendengar Bagas menggedor pintu rumahnya sambil memanggil nama Lila.
"Lila buka pintunya dong...."panggil Bagas dan merasa Lila tak mendengar Bagas kembali menggedor pintu.
"Lila ayolah, buka pintunya tolong aku"panggil Bagas lagi.
Sedangkan Lila, masih mengucek matanya dan melihat jam sudah pukul 22.45 wib
"Sebentar, ngapain malam-malam ganggu orang tidur."teriak Lila sambil beranjak membukakan pintu.
Lila pun membuka pintu dan melihat Bagas sedang berdiri sambil memegang perutnya.
"Ngapain malam-malam, bangunin orang tidur, mengganggu saja." Lila yang terlihat gak suka.
"Lila, kamu punya makanan gak aku lapar nie." ucap Bagas
"Gak punya, memangnya gak masak apa dirumah. kelaparan kok malah ke rumah tetangga." ejek lila
"Ayo lah Lila, aku belum beli gas ni, jadi mana bisa aku masak dan nie kan sudah malam mana ada yang jualan makanan di luar."
"Aku gak punya makanan, kecuali kalau
mau makan mie instan, hanya itu yang aku punya."
"Iya...gak papa yang penting aku gak kelaparan."Bagas langsung nyelonong masuk kedalam rumah.
"Tolong masakin ya Lila,aku mohon." rengek Bagas.
Dengan lapang dada, Lila membuatkan Bagas mie instan.
"Ni mienya sudah jadi.cepat makan dan kalau sudah selesai cepat kembali ke rumahmu.
"Makasih Lila" dengan segera Bagas memakan mie instan buatan Lila.
Lila hanya memperhatikan Bagas yang sedang makan, Lila menyangga kepalanya dengan tangan sambil memperhatikan Bagas.
"Dilihat Bagas saat makan kenapa sangat mirip Rangga,wajahnya juga mirip, ah gak mungkin sikap mereka sangat jauh berbeda, kalau yang ini sukanya bikin aku emosi tingkat dewa." Lila berbicara sendiri sendiri sambil terus memperhatikan Bagas.
"Lila...lila...."panggil Bagas.
"eeeemmm." Lila yang baru tersadar dari lamunannya.
"Aku sudah kenyang."
"kalau sudah kenyang cepat pulang, aku mau melanjutkan tidurku."
"Jadi aku di usir ni.."
"iya kenapa...pulang kerumah cukup satu langkah sampai masa mau nginap disini, ahh cepat keluar dan pulang." usir Lila
"Baiklah, aku juga sudah ngantuk." tanpa permisi Bagas nyelonong keluar dan meninggalkan sisa mie instan di meja makan. membuat Lila makin marah.
"Memang ya manusia gak punya adat, kaya gak pernah didik, tengah malam ganggu orang malam minta makan, sudah kenyang gak dibersihkan makanan nya langsung nyelonong pulang." Lila ngoceh sendiri sambil membersihkan sisa makanan Bagas.
Setelah selesai, sebelum tidur melihat jam sudah menunjukkan pukul 23.30.
Lila pun melanjutkan tidurnya dan berencana untuk bangun siang.
pagi-pagi rumah Lila kembali digedor Bagas dan berteriak namanya.
"Lila....bangun...sudah pagi nie." teriak Bagas Lila berusaha menutup telinganya dan berusaha tetap tidur namu gak bisa karena terlalu berisik.
Lila yang terbangun mendengar suara nyaring ,membuatnya makin stres.
"ahhhh, kenapa orang ini gak bosan-bosannya ganggu, apa lagi sih maunya." dengan menggerutu Lila memabukakan pintu.
"Ngapain pagi-pagi sudah gedor pintu orang." dengan ketus Lila bertanya.
"kamu mau kerja gak, ditempat aku kerja lagi butuh karyawan baru ni, kalau kamu mau nanti bareng aku, kamu sudah bisa langsung kerja, kemaren aku chat bos, katanya kamu disuruh datang ke restoran pagi ini. "
"Gak mau ah, kerja bareng kamu, yang ada nanti kesialan yang datang" tolak Lila.
"Ayolah, ini kesempatan, susah Lo bisa kerja di restoran terkenal." bujuk Bagas
"Gak mau" Lila langsung menutup pintu berharap Bagas pergi, tebakan Lila salah Bagas masih mengetok kembali pintu.
"Ayolah Lila, aku janji gak akan menyusahkan kamu." Bagas berjanji dan kelihatan bersungguh-sungguh.
mendengar Bagas yang sudah berjanji, membuat Lila berfikir lagi.
"baik, aku mau kerja bersamamu tapi janji kamu harus menelati janji gak akan menyusahkan ku.
"iya aku janji."
"jam berapa kita berangkat."tanya Lila
"jam 08.00"
"baiklah kalau gitu aku siap-siap dulu, cepat pulang atau mau tetap jadi penjaga pintu."usir Lila.
Setelah selesai bersiap, lagi-lagi Bagas teriak-triak di depan rumah.
"Lila sudah siap belum, aku sudah menunggu di luar nie."panggil Bagas sambil teriak.
"sabar...gak bisa apa kalau gak teriak-teriak telingaku masih waras gak tuli." oceh Lila memarahi bagas
"ya maaf, soalnya aku lagi semangat nie,ayo kita berangkat." ajak bagas
"Maksudmu naik motor ini."tanya Lila
"Iya kenapa, gak mau atau takut." goda Bagas
"eeeemmm anu." Lila menggaruk kepala bingung menjelaskannya
"gak papa kok, nanti pegangan padaku, aku pasti hati-hati."ucap Bagas sambil memasangkan helm di kepala Lila.
"Ayo berangkat...." ajak Bagas
"iya..."dengan hati-hati Lila naik motor di bonceng
Mereka pun pergi bersama.menuju tempat kerja Bagas.
terimakasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐✍️🧿 ditungggu..
jangan lupa kasih bintang 5 ya kak, soalnya ritenya turun ni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
ARDIANSYAH GG
like lagi
2021-01-04
0
Uyinayun 21
lanjut thor
2020-11-12
2
Titinnya Yayan
lanjut
2020-11-11
2