inspirasi remaja

Dengan pelan-pelan, ku kompres memar di wajah ku.

"Lila,betapa bodoh nya kamu,wajah cantikmu jadi rusak gara-gara tingkah konyol mu itu."aku berbicara sendiri didepan kaca.

Ku dengar suara mobil memasuki halaman rumah.

"Itu pasti Rangga sudah pulang." akupun bergegas naik keranjang pura-pura tidur dan menutupi seluruh tubuhku agar Rangga tak mengetahui memar di wajah ku.

Ku dengar suara pintu kamar terbuka,akupun was -was takut Rangga membuka selimut ku.

"buka selimutmu,aku tau kau belum tidur"perintah Rangga.

"gak mau,aku sedang kedinginan"tolak ku sambil mempererat selimutku.

"sudah jangan disembunyikan,aku tau wajah mu memar." ucap rangga

"tahu darimana?" tanyaku sambil membuka selimut dan duduk.

"pak Joni tadi menelpon."

"ohhhh,pak Joni...."

"kamu gak marah kan,aku kaya gini?"

"buat apa aku marah,itu wajahmu, yang sakit juga kamu."

"nie ada salep sama obat,aku tadi mampir ke apotik."

"makasih sudah perhatian."

Rangga pun duduk di sampingku dan mengambil salep dari tanganku.

"sini biar aku yang ngolesin." Rangga pun mengolesi wajah ku dengan salep.

"aaauuuhhhh,pelan-pelan sakit tau."aku merasa kesakitan saat jari Rangga mengoleskan salep di wajah sambil sesekali meniup wajahku.

"kenapa wajahmu sampai memar kaya gini,habis beradu dengan banteng."ejek Rangga.

"iya,banteng berdiri."saut ku aku pun teringat sudah meminjam uang pada pak Joni.

"Oya aku lupa,bisakah aku minta uang,buat bayar pak Joni,tadi aku pinjam uang dengannya buat bayar taksi.

"emangnya pak Joni gak jemput."

"aku yang bilang gak usah dijemput,jangan marahi pak Joni."

"sudah,cepat minum obat dan istirahat."Rangga pun berdiri

"mau kemana?" ku pegang tangan Rangga.

"mau keruang kerja,masih ada yang harus ku kerjakan."Rangga pun pergi.

Setelah Rangga keluar kamar, akupun pergi keluar kamar mencari keberadaan pak Joni.

Setelah berkeliling akhirnya aku bertemu pak Joni yang sedang ngobrol dengan scurity di dekat gerbang rumah.dengan segera aku menghampiri pak Joni.

"pak Joni,bisakah bapak bantu saya."

"bantu apa non? kelihatan penting." tanya pak Joni dan aku menyerahkan surat pada pak Joni.

"apa ini non?"

"pak Joni tolong bantu saya untuk jadi wali saya,soalnya Dosen kampus meminta walinya datang."

"tolong saya ya pak,soalnya hanya bapak yang bisa bantu."sambil menyatukan dua telapak tangan memohon agar pak Joni mau.

"baiklah non."

"makasih pak."akupun kegirangan dan kembali masuk kekamar.

pak Joni dan pak beni pun membahas surat yang ku serahkan pada pak Joni.

"Jon,lebih baik bilang dulu dengan pak Rangga, biar pak Rangga nanti yang nentuin kamu bisa jadi walinya tau tidak."ucap pak beni.

"bener juga kamu Ben, daripada nanti pak Rangga marah. Ya udah aku ke rumah dulu datangin pak Rangga."pak Joni pun bergegas masuk rumah.

Setelah dilihat kondisi aman dan aku gak terlihat, pak Joni menghampiri Rangga.

"maaf pak saya mau laporan,ini nona Lila memberi saya surat dan meminta saya jadi walinya untuk datang ke kampus."

dengan segera Rangga mengambil surat itu dan membacanya.

"biar saya saja yang datang, pak Joni jangan katakan pada Lila,tapi nanti Lo ditanya bilang saja akan kesana."

"baik pak, kalau begitu saya permisi dulu."

"Lila.... Lila dasar cewek liar."

🌺🌺🌺🌺

Pagi ini aku sudah seperti orang yang terserang flu, dengan memakai masker, kacamata dan memakai sweater.

tak lupa sebelum berangkat aku sarapan pagi, dan rupanya Rangga sudah ada di meja makan sedang menikmati secangkir kopi.

"sudah baikan wajahmu?"tanya Rangga

"sudah agak mendingan."

"belajar yang pinter,biar nanti jadi wanita sukses."

"siap bos."aku pun menghabiskan sarapanku.

"ya udah aku berangkat Dulu,tadi sudah janji sama teman mau berangkat lebih awal."

akupun meninggalkan Rangga yang masih menikmati kopinya dan membaca koran,

dengan segera pak Joni mengantarku ke kampus.

"gimana non,dah mendingan wajahnya?"

"sudah pak,tadi malam Rangga belikan salep sama obatnya.jadi pagi ini terasa mendingan."

"maaf ya non,kemaren bapak bilang sama pak Rangga,soalnya kasian bapak Dengan wajah non."

"iya gak papa.tapi bapak jadi kan nanti ke kampus?"

"iya non,tapi bapak pulang dulu,malu kalau masih pakai baju supir."

"iya deh,tapi janji ya bapak akan datang."akupun keluar mobil dan menghampiri Ina dan Dimas yang sudah menunggu.

"hai Lila....."sapa Dimas dan Ina

"hai Ina, Dimas, tumben kalian berdua."

"biasa aja kali,gimana keadaan mu?"tanya Ina

"baik-baik aja, dah mendingan kok.ya walaupun harus dandan kaya gini biar gak malu." sambil berjalan ke kelas.

tak lama kemudian Ina memberitahu ku kalau Bu Susan dan Fina sudah datang.

"Lila,tu diluar ibu tiri mu sama Fina dah datang.terus siapa wali mu Lila,apa Bu Susan juga."

"gak sudi aku punya wali dia. Bentar lagi wali pura-pura ku juga datang."

"suruh siapa kamu Lila." Ina yang penasaran.

tiba-tiba kampus ramai teriak-teriak kaya kedatangan idolanya.

"ada apa diluar tu Ina."aku yang penasaran.

"kita lihat aja yuk."ajak Ina dan kita pun keluar melihat mereka berkerumun.

"kamu tunggu sini ya,biar aku yang nerobos kerumunan."ucap Ina lalu bergegas pergi kearah kerumunan.

disisi lain,Bu Susan dan Fina datang menghampiriku.

"apa kabar Lila,lama tak bertemu."sapa Bu Susan.

"gak usah repot-repot,nanya kabarku,anda orang asing bukan keluarga ku.

"dasar anak gak tau diri."Bu Susan mengangkat tangannya ingin menamparku namun sempat ku tangkap tangannya.

"eh Bu,saya bukan anak ibu jadi gak usah ngurusin kehidupan saya,urus saja anak ibu.saya disini masih menghargai ibu,jadi jangan membuat ulah disini atau saya akan berbuat kasar dengan ibu."nadaku sedikit kasar sebelum melepas tangannya.sedangkan Fina hanya diam.

Mereka pun memilih pergi sebelum aku membuat ulah lagi.

Sedangkan Ina datang menghampiri ku.

"Lila.... aku seneng banget...bisa melihat langsung pengusaha muda yang sukses itu."Ina kegirangan

"maksudmu..."aku masih kebingungan

"itu.... Rangga Saputra, pengusaha sukses diusia muda yang jadi inspirasi anak muda sekarang, karena kesuksesannya."ucap Ina yang masih kegirangan.

"dia disini ngapain ya,andai saja aku bisa dapat tandatangannya."

Akupun baru teringat.

"gak mungkin kan, Rangga kesini jadi waliku aku kan nyuruh pak Joni buat kesini."batinku

Ponsel pun berdering dengan segera akupun mengangkat nya.sambil berjalan menghampiri Rangga.

"hallo...kamu dimana,aku sudah di kampus menggantikan pak Joni."

"aku dibelakang mu."ucapku seketika Rangga membalikan tubuhnya kearah ku.

"kenapa kamu yang datang,aku kan minta pak Joni yang kesini?"

"sudahlah kita bahas nanti,sekarang cepat bawa aku bertemu dosen mu, disini terlalu panas karena dikerumuni banyak wanita."ucapnya dan segera mematikan panggilannya.

Rangga pun menarik tanganku agar segera menghindari kerumunan masa.

👉terimakasih sudah mampir...jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐✍️🧿.

kritik dan sarannya juga ya.....✍️

Terpopuler

Comments

Lisdiana Putri Tungal

Lisdiana Putri Tungal

ganteng dan cantik pisualnya😍😍😍
lanjut

2020-11-26

1

Musyarofah Salim

Musyarofah Salim

heeem Rangga uda kaya baik hati pula

2020-11-19

0

Jumeroh Doank

Jumeroh Doank

next

2020-10-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!