Akupun berjalan menghampiri Fina yang berada di ujung sana,entah apa yang sudah direncanakannya.
"Ada apa kau mencari ku?" tanyaku dan tanpa basa basi Fina langsung menyerang ku.
"Memang ya,dasar perempuan penggoda, wanita yang serakah sudah gagal mempertahankan Kevin terus mencari pria lain dan sekarang masih mau merebut kevin dariku."ucap Fina
"tutup mulutmu Fina ,jangan seenaknya merendahkan ku. kau pikir dirimu siapa, aku sudah berbaik hati tidak menggugatmu mengenai harta yang kau rampas, memang kau dan ibumu hanyalah parasit dalam kehidupan aku dan papaku,demi uang kau menggerogoti kami hingga hancur dan sekarang kau masih ingin menghancurkan kebahagiaan ku,tidak akan aku biarkan itu terjadi lagi."
"aku sangat puas dengan hiburan yang diberikan kevin, dimatanya aku lebih spesial ketimbang dirimu dan lihatah dirimu yang tak berharga Dimata Kevin, bagi dia kamu adalah sebuah pajangan dan tak akan pernah bisa mendapatkan hati Kevin."lanjut ku.
"Aku takkan pernah kalah darimu, Kevin adalah milikku dan selamanya milikku jangan pernah mengambilnya dariku, atau aku tak kan segan-segan menghancurkan mu." ancam Fina sambil mendong ku ujung lantai kolam."
"lakukan saja kalau kau bisa dengan senang hati aku menerima nya."tantang ku namun tubuhku mulai gemetaran dan perlahan mulai lemah.
Fina yang mulai memuncak emosinya dengan sengaja tiba-tiba mendorong ku seketika akupun jatuh kolam renang yang dalam.
akupun tercebur dalam kolam,dan berusaha minta tolong namun Fina malah meninggalkan ku,perlahan ketakutan ku memuncak, kepanikan ku melanda tak mampu berteriak, tubuh ku terlalu lemah sebelum aku tenggelam ke dasar kolam.
Sebuah tangan meraih tubuhku yang tak berdaya membawaku keluar dari dalam air.
"Lila....Lila...sadar Lila..." panggil Davan
Aku yang sudah tak sadar diri, denyut nadiku pun berhenti. Davan berusaha melakukan CPR/ teknik Resusitasi Jantung Paru(RJP) padaku dengan memberi tekanan pada dadaku dengan kedua telapak tangan dan memberi nafas buatan.
Rangga dan yang lain mengetahui aku yang sedang tergeletak bergegas datang menghampiri.
"Lila... bangun.... Lila....."panggil Rangga yang panik, sedangkan Davan masih berusaha menyelamatkan ku.
Tak lama kemudian, jantungku kembali berdetak dan seketika aku memuntahkan air yang sempat terminum dan kembali pingsan.
Dengan sigap Rangga mengangkat ku dan bawaku pergi dan melewati tamu dan tanpa peduli diriku yang basah dan bergegas membawaku kerumah sakit.
Sesampainya rumah sakit,akupun langsung di bawa ke ruang ICU untuk tindakan lebih lanjut.
Rangga dan Davan menunggu diluar dengan harap-harap cemas sambil mondar-mandir.
"Davan apa sebenarnya yang terjadi? kenapa Lila bisa tenggelam di dalam kolam renang."tanya Rangga yang cemas
"Aku gak tahu, tadi aku gak sengaja melihat Lila yang sudah mampir tenggelam. lalu aku menolongnya. Aku harap Lila selamat, aku kuatir saat nafasnya terhenti." ucap Davan
"kita tunggu hasilnya, sampai dokter keluar."
Rangga dan Davan yang gelisah menunggu kabar.
Tak lama kemudian, dokter.pun keluar.
"gimana dok keadaan nya."tanya Rangga
"Pasien masih dalam keadaan kritis,karena jantungnya melemah. Mudah-mudahan pasien bisa melewati masa kritisnya besok." jelas dokter.
"biarkan malam ini pasien istirahat dan jangan ada yang mengganggu, siapa diantara kalian keluarga nya, saya ingin berbicara sebentar mengenai kondisi pasien." lanjut dokter
"Saya dok."ucap Rangga
"baiklah pak,mari ikut saya sebentar."
Rangga pun mengikuti dokter keruang kerjanya meninggalkan Davan.
"Dok, bagaimana sebenarnya keadaan Lila?"
"begini pak, sebelum nya apakah pasien memiliki trauma berat dengan air atau pernah terjadi insiden tenggelam yang membuatnya jadi trauma?"
"maaf dok,saya tidak tahu."jawab Rangga.
Dokter pun menghela nafas panjang.
"Begini pak,menurut analisa, bahwa pasien mengalami trauma berat dengan air. sedikit saja terlambat,bisa membuat nyawa pasien melayang."Dokter pun menjelaskan panjang lebar mengenai kondisiku dan memberi saran untuk mengatasi trauma.
Rangga pun hanya bisa menarik nafas panjang.Mendengar semua penjelasan dokter dan kembali menemui Davan.
Rangga berjalan sangat lamban pikirannya melayang mengingat kembali penjelasan dokter.
"Rangga..... Rangga...."panggil Davan dan Rangga pun baru tersadar dari lamunannya setelah Davan memanggil.
"Terimakasih Davan, kau sudah menyelamatkan Lila tepat waktu,jika tidak nyawa Lila bisa melayang, karena Lila memiliki trauma,mungkin dia pernah tenggelam yang membuatnya jadi begini."jelas Rangga sambil menghela nafas.
"Mudah-mudahan Lila bisa melewati masa kritisnya.".
Tak lama kemudian kevin datang menyusul kerumah sakit.
"gimana keadaan Lila,apa dia baik-baik saja?" tanya Kevin
"Lila masih menghadapi masa kritisnya."jawab Davan. Kevin pun lihat diriku dibalik pintu.
Rangga,Davan, dan Kevin pun menungguku dengan wajah-wajah gelisah. Rangga pun sudah menghubungi informan untuk menyelidiki penyebab trauma diriku agar bisa menjalani terapis.
sedangkan Fina dilanda ketakutan karena perbuatannya.
"ma, gimana kalau Lila meninggal tau dia kembali sadar dan menceritakan semuanya kalau aku yang melakukan nya, ma...aku benar-benar takut Kevin akan menyalahkan ku.
"dasar kamu selalu ceroboh dalam bertidak, gak difikirkan dulu apa akibatnya nya." Bu sunan marah pada Fina
"mana aku tahu ma, kalau Lila gak bisa renang, aku tadi cuma mau main-main dengannya."
"Sudahlah, sudah ada kabar belum dari Kevin?"tanya Bu Susan dan Fina Hanya menggelengkan kepala.
"apa perlu Fina hubungi Kevin ma,buat mastikan keadaan Lila."
"gak usah, tunggu kabar dari Kevin saja."
"baik ma."
"Lain kali, pikirkan dulu sebelum bertindak, mengerti."
Fina dan Bu Susan pun menjadi kepikiran tentang diriku,entah apa yang ada di hatinya, merasa bersalah atau merasa senang dengan keadaanku.
Rangga mondar-mandir gelisah dan sesekali melihatku yang terbaring dari balik pintu.
"Kenapa aku begitu ceroboh membiarkan Lila pergi,kalau tahu jadi begini gak mungkin aku mengizinkannya." Rangga marah pada diri sendiri.
"Davan,selain Lila apa tidak ada orang lain,di sana."tanya Rangga
"tidak ada hanya Lila saya, memangnya kenapa."
"masalahnya dia izin pergi ke toilet, dan arah ke toilet dan ke kolam renang rumahmu kan berbeda, berarti ada seseorang yang Lila temui disana.Mana mungkin dia mendekati kolam renang jika dia sendiri tahu kalau dia fobia dengan air yang dalam."
"entah orang yang ditemui Lila sengaja atau tidak dengan menceburkan Lila ke kolam, jika ada unsur kesengajaan, aku akan membuat perhitungan Dengan siapa pun dia." ucap Rangga
Rangga, Davan dan Kevin tidak hentinya gelisah dan berharap aku bisa melewati masa kritis. dan akhirnya merekapun tertidur di kursi karena terlalu lelah menungguku. Hanya Rangga yang masih terbangun karena terlalu cemas dan bercampur rasa bersalah.
terimakasih sudah mampir, Jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐✍️🧿 ditungggu
kritik dan sarannya juga ya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
ARDIANSYAH GG
like again
2021-01-04
0
Musyarofah Salim
kok kejam banget kamu Fina
2020-11-19
0
Siti Aisyah
lanjut kk
2020-10-28
1