Jangan Di Baca
(Maaf bab satu gak sengaja ke hapus permanen dan gak bisa dikembalikan, jadi saya gabung dengan bab dua🙏🙏)
Namanya Lila, kini usianya 22 tahun, Lila masih kuliah disalah satu universitas favorit. Lila tinggal bersama ayah dan termasuk orang kalangan menengah keatas dan menjalani kehidupan yang bahagia, namun setelah kehadiran ibu tiri dan anaknya membuat hari-hari Lila jadi berantakan. Lila yang tak bisa menerima papanya menikah lagi, menjadi bumerang dalam hidupnya, Lila mulai jauh dengan papanya, bahkan kehidupan Lila mulai kacau, dia sering mabuk-mabukan di club malam tempat yang sering ia kunjungi untuk menghilangkan kesedihan.
Sejak wanita dan anaknya itu masuk dalam keluarga,papanya menjadi tidak peduli padanya.
Wanita itu, mengendalikan papa Lila dan semuanya.sampai saat disaat Lila harus kehilangan papa yang meninggal dunia.
Lila begitu sedih karena kedua orangtuanya kini meninggalkannya untuk selamanya, Dan semua harta Milik orang tua Lila di ambil alih oleh ibu tirinya.
Ibu tiri Lila bernama Susan dan anaknya bernama Fani.
Fani kuliah ditempat yang sama dengan Lila, Lila sangat membencinya karena semua yang Lila miliki direbut olehnya, bahkan pacarnya pun diambilnya, walaupun yang memutuskan terlebih dahulu adalah Lila tapi itu semua adalah rencana Fani. Sungguh berat hidup yang dijalani Lila
Setelah beberapa waktu, setelah kepergian papanya, ibu tiri Lila tiba-tiba mengusirnya dari rumah tanpa mengizinkan Lila mengemasi barang-barang. Lila keluar dari rumah hanya membawa baju di badan dan sedikit uang ditangan.
Entah apa yang ada dipikirannya, bukannya menghemat, malah Lila bawa pergi ke club malam untuk mabuk mungkin hanya itu yang bisa membuatnya tenang untuk saat itu.
Ketika Lila sedang menikmati kesendirian ku, ada seorang pria datang menghampiri Lila,
"Sendiri saja di sini?" tanyanya sambil memesan minuman alkohol, Lila yang sedang mabuk pun tak menghiraukan pertanyaan nya.
"Jangan menggangguku, aku sedang sedih, aku diusir dari rumah sama wanita jahat,aku gak punya uang, aku bingung mau tinggal dimana."oceh Lila tanpa perduli siapa yang diajaknya bicara saat mabuk ternyata pria itu pun mabuk.
"Aku juga sedang sedih, kekasihku meninggalkanku memilih pergi keluar negeri untuk menggapai mimpinya, dia putus denganku" oceh nya saat sedang mabuk.
Lila dan pria itu menghilangkan kesedihan dengan mabuk.
"Baiklah pria tampan, aku akan pergi berkelana, selamat tinggal."
"Mau kemana cantik, ikutlah bersamaku kita bersenang senang lagi."
Lila dan pria itu yang sama-sama mabuk,pergi ke salah satu hotel entah dimana persisnya.
Lila tak tahu apa yang terjadi malam itu, dan yang dia tahu pagi ini, pria itu ada dibelah lila tidur. Dengan tubuh yang hanya ditutupi oleh selimut.
"aaawwkkk..."teriak Lila membuat pria itu terbangun.
"Apa yang terjadi padaku, apa yang kau lakukan padaku." Lila pun menangis terisak-isak.
"Kenapa menangis, bukannya kita sama-sama mau."
"Apa maksud mu, kita....!!!" Lila pun mengingat-ingat kejadian tadi malam dan maru menyadarinya.
Lila pun tinggal menyesali perbuatan yang sudah kulakukan tanpa sadar.
Mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur, Lila pun tak bisa menyalakannya,karena keduanya dalam keadaan sama-sama sedang mabuk.
Lila pergi mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah kotor. Lila merasa jijik dengan dirinya, apalagi kini dia kehilangan kesuciannya pada orang yang tak ia kenal sekarang ini.
Setelah selesai semua.pria itu memberikan Lila uang dan kartu nama.
"Ambilah, anggap saja itu kompensasi,jika kurang datang saja ke alamat itu.
Rangga Saputra, pengusaha muda yang sukses, memiliki perusahaan besar yang terkenal di kota ini dan memiliki beberapa cabang.
orang yang sangat susah ditemui,sekarang berada dihadapan Lila dan sudah menikmati tubuh Lila.
" Aku bukan wanita munafik, karena saat ini aku memang sedang butuh uang untuk mencari kontrakan dan biaya kuliah, tapi jangan menganggap ku wanita murahan dan akan ku simpan kartu nama ini semoga suatu saat bisa berguna." Lila mengambil uang dan kartu nama yang Rangga berikan padanya.
"Tidak, aku tidak akan merendahkan mu, hanya saja jangan sampai kau buka mulut atas kejadian ini, mengerti. jika kau mau kau bisa tinggal di salah satu villa ku, hitung-hitung biar ada yang ngurus." jawab Rangga
"Oya namamu siapa?" tanya Rangga
"Namaku Lila." jawab Lila
"Terimakasih untuk tawarannya, tapi maaf aku bisa mencari kontrakan sendiri, aku akan pergi sekarang dan aku harap ini adalah pertemuan pertama dan terakhir kita." Lilapun berdiri dari sofa dan ingin pergi namun Rangga malah menarik tubuhnya hingga Lila berada di pelukannya.
"Semoga kita tak bertemu lagi,dan jangan pernah membocorkan rahasia ini." bisik Rangga ditelinga Lila dan untuk perpisahan dia mengecup bibir mungil Lila mendadak.
Lila pun mematung dengan apa yang dilakukan oleh Rangga.
"Kenapa kaku,bukanya tadi malam kau sangat menikmatinya" ucap Rangga sontak membuat wajah Lila memerah karena dipermalukan lagi oleh Rangga.
"Aku pergi." dengan segera Lila pun pergi dari hotel dan meninggalkan Rangga disana.
Lila pun menggunakan uang yang diberikan Rangga untuk mencari kontrakan yang tak jauh dari kampus, setelah mendapatkannya Lila langsung membayar untuk satu tahun ke depan.
Lila pun membeli perlengkapan masak dan pakaian untuk kebutuhannya, Lila yang diusir oleh ibu tirinya tanpa membawa apa-apa.
Gosip tentang Lila yang sekarang miskin sudah menyebar di kampus, bahkan semua menjauhi lila, hanya Ina yang masih mau menjadi sahabat Lila.
"Ina, aku sekarang ini sudah miskin,gak punya apa-apa gak bisa traktir kamu lagi. Apa kau masih mau menjadi sahabatku." tanya lila
"Lila, aku berteman denganmu bukan karena statusmu,biar kamu kaya ataupun miskin,kau tetap sahabatku." ucap Ina dan mereka pun berpelukan.
"Terimakasih sudah mau menjadi sahabat ku disaat aku jatuh."
Saat mereka masuk ke kelas, banyak anak-anak menghinanya, Lila sadar mungkin ia terlalu sombong dulu, hingga mereka sekarang balas dendam padanya atas perbuatan yang pernah ia lakukan.
" Kamu gak papa, Lila." tanya Ina
"Gak, aku gak papa, aku akan terbiasa nantinya jangan cemaskan aku."
Tiba-tiba Fina muncul dihadapan Lila.
"Hai gadis miskin, masih berani kuliah disini." hina Fina
"Memang kanapa,apa aku tak boleh kuliah disini, aku masih bisa bayar,bukan kaya kamu dan mamamu yang jahat memanfaatkan papa untuk mengambil harta papa." balas Lila, Fina yang tak terima dengan ucapan ku pun menjambak rambut Lila.
"aaawwhhh." teriak Lila
"Dasar gadis miskin." hinanya sambil menjambak rambutku Lilapun segera membalas menjambak nya dan akhirnya merekapun saling menjambak rambut.
Teman-teman yang lain malah mengadu mereka tanpa ada yang melerai.sampai Kevin mantan Lila yang sekarang kelasih Fina.
"Hentikan, apa yang kalian lakukan, seperti anak kecil saja." lerai Kevin dan merekapun berhenti dengan rambut yang sama-sama acak-acakan.
"Sayang dia duluan, menghinaku dan ibuku." hasut Fina membuat lila makin jijik padanya.
"Kenapa kau lakukan itu, mereka saudaramu bukan musuhmu."
"Saudara, aku tidak punya saudara yang seperti mereka, dasar lintah darat. memang kalian ini pasangan yang sangat cocok." akhirnya Lila mengalah pergi meninggalkan mereka.
"Lila tunggu."panggil Kevin dan Lilapun tak menggubris nya.
Lila pun meninggalkan mata kuliah hari ini dan memilih untuk pulang kerumah.
🙏🙏🙏🙏🙏🙏
(Ini bab dua ya...maaf kalau digabung, soalnya hilang permanen teks aslinya mau di tulis ulang, urutannya jadi kacau.🙏🙏🙏)
Setelah meninggalkan kampus.seharian tak ada aktivitas yang Lila lakukan, hanya menghabiskan cemilan yang dia beli saat pulang tadi.
Banyak pesan masuk dari Ina yang menanyakan keadaannya yang belum sempat ia balas, tak cuma Ina, Kevin pun ada beberapa kali melakukan panggilan dan biarkan Lila bahkan Dimas pun menghubunginya.
"Lihatlah dirimu Lila kau wanita cantik, seksi dan menggoda, banyak pria lain yang menyukai mu, malah memilih Kevin yang membuat hidupmu tambah malang, punya pacar lagi sayang-sayangnya malah diambil orang, kurang apa lagi coba." Lila yang memaki dirinya sendiri yang harus kalah dengan Fina.
Memikirkan Kevin yang jelas-jelas sudah tak mencintai nya ditambah kini sendirian membuat otaknya membeku seperti es batu
Seperti biasa hal yang sering dilakukan Lila disaat otaknya tak mau bekerja, tujuan terakhirnya adalah club.
"Hai Dimas...." sapa Lila
"Hai Lila, sudah lama gak kesini.".sapa Dimas
Dimas adalah teman kuliah, dan bekerja paruh waktu di club malam.
"Biasalah, lagi gak ada duit, stok tipis." jawab Lila
"Ada apa tadi menghubungi ku?" tanya Lila
"Aku menghawatirkan kamu tau."
"Kenapa tadi gak masuk, bertengkar lagi dengan fina."
"Dia dulu yang buat masalah, gengsi dong kalau aku harus mengalah." saut Lila
"Tapi, jangan mengabaikan kuliah gitu dong."
"Ya...maaf, soalnya otakku lagi buntu nie."
"Dasar kancil kecil." ejek Dimas sambil memberiku minuman favorit ku.
"Baiklah, aku lanjut kerja dulu, selamat bersenang-senang.dimas meninggalkanku
Aku pun menikmati minumanku dan mendengarkan alunan musik DJ.
"Pria yang baik" ucapku
Ponselku pun berdering, Lila tak ingat pernah menyimpan nomor Rangga di ponselnya.
"Angkat gak, angkat gak, angkat.aaahhh angkat."
"Halo sayang, apa kau rindu pada ku,.sudah ku katakan, jangan mencari ku." oceh ku
"Apa kau sedang mabuk?" tanya Rangga
"Tidak, aku hanya bersenang-senang saja, dari mana kau tahu nomorku, aku kan tak pernah memberikannya padamu."
"Jangan cerewet, tunggu aku disitu,dan jangan kemana-mana." Rangga pun mematikan panggilannya dan pergi menemui Lila.
Tak lama kemudian Rangga datang menemui Lila.
"Cepat sekali sampainya." Lila pun tersenyum.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Rangga
"Aku hanya bersenang-senang saja. Hai...kenapa kau mencari ku,.apa kau rindu padaku."
"Ayo ikut aku pulang. Kita bicarakan di rumah."
"Tidak, aku masih ingin menghabiskan minumanku." Tolak Lila
"Dirumah, banyak minuman yang kau mau tinggal pilih saja."
"Benarkah." semangat Lila mendengar banyak minuman alkohol di rumah Rangga, akhirnya Lila pun luluh dengan ajakan Rangga
Selama di perjalanan Lila tak henti-hentinya ngoceh, karena sudah mabuk berat, tubuhnya dan nafasnya yang bau alkohol tak dipedulikan Rangga.
"Apa seperti ini kebiasaan mu suka mabuk-mabukan?"
"Tidak,.aku hanya bersenang-senang menghilangkan beban hidup ku."
"kau tak tahu betapa berat hidup yang kujalani, ingin rasanya aku gantung diri tapi masih takut mati."
"Apa kau bisa memberiku uang, aku butuh uang, aku gak punya uang."
"Apa uang yang kuberikan beberapa hari lalu habis?" tanya Rangga dan Lila pun mengangguk
"Aku akan memberimu uang yang banyak, asal kau bisa menurut."
"Benarkah, baik bos aku akan patuh jadi budak mu." ucap Lila sebelum ambruk di tubuh Rangga.
"Dasar wanita pemabuk."
Lila tak tahu lagi apa yang dilakukan Rangga pada tubuhnya, yang dia tahu saat Lila bangun sedang berada dikamar bersama Rangga, namun aku masih memakai baju lengkap tapi bukan baju yang dikenakan malam tadi.
Lila memandang wajah Rangga yang tampan, hidung mancung, dan memang pria idaman.
"Kenapa kau datang lagi dalam hidupku sudah ku katakan waktu itu adalah yang pertama dan yang terakhir."
"Apakah aku tampan?" tanya Rangga dan seketika Lila kaget dan salah tingkah, sampai akan terjatuh ke lantai dengan sigap Rangga meraih tubuhnya dan menariknya, dan membuat tubuh Lila memeluk tubuh Rangga yang masih telanjang dada.
"Dasar ceroboh."
"Siapa yang memandang mu, apa yang terjadi padaku, dan siapa yang Mengganti bajuku." pertanyaan konyol Lila.
"Apa kamu tak ingat,.tadi malam kau menggodaku,.kau bilang sangat merindukan kan ku."
"Tidak-tidak mungkin aku bilang begitu."
apa kau tak percaya, aku ada rekamannya nya saat kau merayuku."
"Apa kau merekam ku."
"Di kamar ini ada cctv-nya."ucap rangga dan Lil memutar bola matanya melihat sekeliling memastikan dimana cctv-nya.
Wajah lila pun memerah, mendengar ucapan Rangga, "Jika benar aku merayu Rangga betapa malunya aku sekarang ini mungkin dimatanya aku wanita penggoda" dalam hati Lila.
Sedangkan Rangga senyum-senyum berhasil mempermalukan Lila kembali.
Rangga mengambil sebuah berkas dan menyerahkan nya pada ku,
"Tandatangani kontrak ini."
"Kontrak apa ini?"
"Setelah ku pikir-pikir aku tak bisa melepaskan mu begitu saja, apalagi kau sering mabuk dan mudah sekali ngoceh, aku takut kau membongkar rahasia ini dan menghancurkan reputasi ku.
"Aku tak mau menandatangani kontrak ini, apalagi banyak menguntungkan pihak pertama daripada pihak kedua.
"Hai, kita sama-sama untung, aku memegang kendali atas dirimu dan kau bisa menikmati uangku Bahkan kau sudah menikmati tubuhku yang berharga ini."
"Apa kau bilang, aku menikmati,.aku tak pernah merasa kenikmatan itu disaat aku sedang mabuk."
"Apa kau mau menikmatinya lagi."
"Tidak aku tidak mau."
"Kalau begitu cepat tandatangani kontrak ini, agar kau tak bisa macam-macam dan bulan depan kita akan menikah, aku gak suka menjalin hubungan terlarang."
"Menikah, aku gak mau menikah dengan mu. Berikan aku alasan untuk menikah denganmu."
"Kau sudah menikmati tubuhku yang berharga ini."
"Bukankah kita sama-sama mau, lagian itu pasti sudah biasa buat mu."
"Itu pertama kalinya aku melakukannya denganmu."
"Hai.... bukannya pria kaya tu suka main-main dengan wanita."
"Dasar....aku ini pria terhormat, reputasi ku akan hancur jika tahu aku malakukan skandal s*ks dengan mu, lagian aku gak bisa sembarang main perempuan."
"Terus kenapa kau lakukan padaku."
"Kau yang menggodaku."
"Kau pikir aku seorang penggoda." Lila pun sedikit marah dan melempar bantal kearah Rangga.
"Sungguh rendahnya aku, Dimata Rangga sedangkan diluar sana masih banyak yang suka dan menghargai aku sebagai wanita baik-baik."
"Sudahlah, cepat tandatangani, agar kau tak macam-macam."
Akupun terpaksa menandatangani kontrak itu. Sekarang Lila dalam kendali Rangga, dan tak bisa berkutik lagi.
"Mulai sekarang kamu tinggal disini, dan supir akan mengantar jemput mu kuliah, dan ingat jangan macam-macam."
"Oke, tapi jangan ikut campur dengan masalah pribadiku dan kuliahku, selama di luar, kau adalah orang asing bagiku."
Lila pun membuat kesepakatan konyol menurutnya, mengikat perjanjian dengan orang yang baru di kenal beberapa hari lalu dari pertemuan yang kurang baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Naina Rahmania
aduuuhhhh kaseppp pisan cuihhhhh
2022-04-12
0
Nur Fadillah
wwooooww thorr keren Anissa👍👍
2021-01-07
0
ARDIANSYAH GG
hadir.... maaf Thor telat 🙏
2021-01-04
0