Aku takut

"ma....ma....jangan pergi ma...jangan tinggalkan Lila,Lila takut ma..." yang selalu ku panggil dalam mimpiku.Mimpi itu muncul dalam tidurku.Aku bermimpi mama datang menemui ku...hanya sebentar memberikan senyum padaku dan pergi meninggalkan ku.

Akupun terbangun dari mimpi buruk ku.setelah melewati masa kritis. Akupun tersadar dengan tangan menggenggam erat Rangga.

"Lila,kau sudah bangun, Apa yang terjadi, apa kamu mimpi buruk." tanya Rangga yang melihatku sadar dengan keadaan ketakutan.

"mama...mama pergi meninggalkan ku, hiks...hiks..."ucapku yang sepenuhnya belum sadar karena rasa takut dan menangis Rangga pun langsung memelukku.

"tenang Lila,aku ada di sini bersama mu." Rangga mencoba menenangkan ku.

"jangan pernah pergi tinggalkan aku,aku takut sendirian sangat takut ."akupun memeluk erat tubuh Rangga.

Trauma yang ku alami,membawa ketakutan dalam diriku.mimpi buruk ku selalu menghantui. Aku sangat takut sendirian.

Tak ada yang paham,dengan penderitaan ku yang selama ini ku tutupi.

Dua hari setelah aku sadar, dan mulai pulih.

Rangga selalu ada menemani ku, dengan telaten merawat ku. Tak ada yang diizinkan menjengukku, aku sendiri yang meminta.

Bahkan disaat aku tidur Rangga selalu ada dan membiarkanku memeluk tubuhnya membuat diriku tetap nyaman agar tak merasa sendirian.

Pagi ini, aku tak melihat Rangga di sampingku. Terasa ada yang kurang, aku hanya sendirian duduk diranjang dan memeluk erat lutut ku sambil menundukkan wajah dengan rambut terurai.

seorang perawat masuk ke kamar rawat.

"Selamat pagi nona." sapa perawat padaku yang baru datang, membawa sarapan sekaligus memeriksa perkembangan ku.

"suster, Rangga dimana." tanyaku.

"pak Rangga tadi pergi, beliau berpesan untuk menemani nona sampai beliau kembali."ucap suster.

"Sekarang nona harus sarapan dulu lalu minum obat."

"aku ingin sendiri sus."ucapku dengan nada lemah.

"Suster,bisakah suster keluar aku ingin sendiri."

"maaf saya harus disini,nona tidak boleh sendirian pesan pak Rangga."

"pergi...aku bilang pergi"teriakku.

"Baik,saya akan keluar tapi anda harus sarapan dan obatnya diminum,nanti saya kembali lagi."suster itupun mengalah dan meninggalkan ku.

Saat trauma ku muncul, halusinasi ku pun ikut mengiringi, ini adalah kedua kalinya traumaku kembali muncul kenangan menyedihkan yang pernah ku lihat dan ku alami membuat susah disembuhkan.

Tanpa terkendali,aku menangis di sudut ruangan,dan obat yang diberikannya suster ku hambur kan, aku terlihat sangat kacau.

Tak lama kemudian Rangga pun kembali,entah dari mana dia pergi meninggalkanku,dan dia pun terkejut melihat diriku yang sedang duduk dilantai dan memeluk kedua lutut ku.Dengan segera Rangga datang menghampiri.

"Lila apa yang kau lakukan,ayo berdiri." ucap Rangga yang berjongkok di sampingku sambil mengelus kepalaku namun aku tak bergeming tak mau .Aku marah pada Rangga yang meninggal ku sendirian.

"kenapa kamu Lila,bisa jadi begini."sambil menyibakkan rambutku yang menutupi wajah.

"aku takut, aku takut sendirian.Kenapa kamu jahat ninggalin aku sendirian.

"Maaf,aku tadi pergi sebentar,tapi aku sudah berpesan dengan perawat untuk menjagamu,kemana perginya."

"Aku suruh pergi,Aku gak mau orang lain."jelas ku

"sudah jangan takut lagi, aku janji takkan mengulanginya lagi,Aku akan disini menemani mu sepanjang waktu, ayo berdiri kamu harus istirahat diranjang." Rangga mengangkat tubuhku keatas ranjang, dan meminta dokter untuk memeriksaku lagi.

dokter pun datang dan memeriksa keadaan ku, dan menyuntikkan ku dengan obat penenang agar aku lebih stabil,tapi tidak cepat membuat ku tertidur.

"Dok, sebenarnya seberapa parah trauma yang dialami Lila dok,kenapa sampai kondisinya begini." Rangga bertanya kepada Dokter yang menangani aku.

"pasien,mengalami trauma yang berat dalam hidupnya, rasa takut dan cemas yang dialami saat tenggelam memicu otaknya untuk mengingat semua yang pernah dia alami. Jalan satu-satunya dengan terapi dan mengisi hari-hari nya dengan kebahagiaan,agar bisa melupakan masa lalu yang pahit, dan jangan biarkan dia sendirian, tidak ada obat yang lebih manjur selain kehidupannya yang bahagia.

"Dok....apa aku bisa sembuh dan normal kembali."tanyaku.

"tentu saja,yang terpenting nona harus punya keinginan besar untuk sembuh."

"Kamu dengarkan,kamu harus bisa melawan rasa takut mu yang berlebih, agar bisa cepat pulih."

"baiklah,kalau begitu saya permisi dulu."ucap dokter.

setelah bicara dengan dokter,Rangga pun duduk di sampingku. Memandang wajahku yang pucat dan menggenggam tanganku.

"aku yakin, kamu akan segera sembuh, Lila adalah gadis kuat."ucap Rangga yang masih memegang tanganku dan menepuk punggung tangan ku.

Tak lama kemudian, suster masuk kembali membawakan makan siang untukku. Perutku pun mulai proses.

kkkrrruuuuk.... kkkrrruuuuk....

suara cacing diperut ku, karena gak sarapan pagi.

"Nona,jangan lupa dimakan, setelah itu minum obat lagi."perintah suster.

"Terimakasih,biar nanti saya yang memberikan nya."ucap Rangga dan suster itupun keluar.

"kamu lapar...."tanya Rangga sambil tersenyum mendengar cacing diperut ku protes kelaparan. Tanpa malu-malu akupun menganggukkan kepala.

"Baiklah,sekarang aku akan menyuapi mu makan,tapi harus dimakan sampai habis." Rangga mengambil makanan yang diantarkan suster. Rangga sambil satu sendok makanan dan ditiup sebelum Rangga suapkan padaku.

"Kenapa tadi sarapannya gak dimakan."tanya Rangga sambil tetap menyuapiku makan.

"Aku,marah padamu. Karena kau meninggalkanku disini sendirian." ucapku sambil mengunyah makanan di mulutku.

"maaf, aku tak kan mengulanginya lagi. Tadi aku benar-benar ada penting."

"baik,kali ini aku maafin,tapi kalau masih diulangi,Aku gak akan mau memaafkan mu." Akupun mengulurkan jari kelingking dan meminta Rangga untuk berjanji.Dengan segera Rangga melingkarkan jari kelingkingnya ke kelingking ku.

"baiklah, Lila bawel aku janji."Rangga terus menyuapiku sampai habis.

setelah selesai makan, Aku harus minum obat lagi sebanyak lima butir.

"ini obatnya diminum biar kamu cepat sembuh." Rangga memberikan lima butir obat ke tanganku dan segelas air minum.

"Sekarang kamu harus istirahat,dulu biar cepat sembuh." Rangga membantu ku merebahkan tubuhku dan menyelimuti serta mengecup keningku.

"Aku ingin disaat aku bangun,kamu masih ada disini di sampingku."pintaku

"iya..aku tak kan kemana-mana, aku ada disini menunggumu sampai kau bangun kembali,mimpikan aku,agar kamu tak mimpi buruk lagi."ucap Rangga sambil mengusap kepalaku. dan akupun menganggukkan kepala sebelum kantuk ku menyerang.

seperti biasa, Rangga duduk di samping ku dan memberikan tangannya padaku,agar aku bisa memegangnya. Rangga rela menjagaku sampai aku terlelap tidur.

Dengan perhatian dan kasih sayang Rangga yang diberikan padaku membuatku terasa nyaman bersamanya. Rangga rela menghabiskan waktunya hanya untuk bersamaku.

terimakasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐✍️🧿

kritik dan sarannya ditunggu ya....

Terpopuler

Comments

ARDIANSYAH GG

ARDIANSYAH GG

like terus Thor... kejar

2021-01-04

0

Nissa Zidna

Nissa Zidna

iissss ganteeng nya rangga...😘😘😊

2020-10-31

2

S Nur Asiyah

S Nur Asiyah

next

👍

2020-10-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!