Rangga dengan buru-buru menarik tanganku dan segera ke ruang dosen. Di dalam ternyata sudah ada Bu Susan dan Fani begitu juga pak Gunawan.
Dengan segera, Rangga duduk kursi bersebelahan dengan Bu Susan sedangkan aku dan Fina berdiri dibelakang.
"Selamat pagi Bu Susan wali dari Fina dan pak Rangga, maaf apa hubungan Anda dengan Lila?"tanya pak Gunawan.
"Saya,calon suaminya, Karena Lila sudah tidak punya keluarga makanya saya yang bertanggung jawab."jelas Rangga.
"oh...jadi ini, setelah keluar dari rumah, Lila mencari pria kaya buat memenuhi kehidupan nya." hina Bu Susan. sebelum aku melawan perkataan Bu Susan lebih dulu Rangga bicara.
"Maaf ya nyonya, saya tidak tahu hubungan Anda dan Lila,tapi bila ini menyangkut Lila saya tidak bisa tinggal diam,dia calon istri saya dan kita saling cinta, masalah harta saya tidak mempermasalahkan karena saya yang memberi nya bukan dia yang meminta. Tolong hargai Lila mulai dari sekarang.
Ibu Susan terdiam seketika. Mendengar ucapan Rangga.
"Baiklah apa bisa kita mulai saja,untuk membahas masalah antara Fani dan Lila yang sudah sering kali membuat masalah di kampus."
Mereka pun membahas bersama, dan akhirnya membuat kesepakatan bersama, aku dan Fani di skors selama satu bulan. Dengan banyak pertimbangan.
aku sangat sedih mendengar keputusan yang diberikan padaku. Sampai aku meneteskan air mata. Rasanya tak adil buatku dengan keputusan ini.
Dengan segera aku keluar dari ruang dosen dan diluar Ina sudah menunggu ku, dengan segera akupun memeluknya dan menangis.
"Ini gak adil buatku.. hiks...hiks..."ku lampiaskan tangis ku pada Ina.
"sabar Lila." Ina mencoba menenangkan ku.
Rangga pun datang menghampiri.
"ayo kita pulang." Ajak Rangga dan berjalan mengikuti Rangga dari belakang dan diantar Ina menuju mobil.
"Mana buku mu." pintaku pada Ina.
"Untuk apa?" Tanya Ina sambil memberikan buku padaku.
Akupun mengambil buku dari tangan Ina dan memberikan nya pada Rangga.
"tandatangani ini." Pintaku pada Rangga dan dengan segera Rangga menandatangani nya.
setelah menandatangani nya, kuberikan kembali pada Ina.
"Sudah ku dapatkan tandatangannya. Aku pergi dulu sampai jumpa bulan depan."
"Terimakasih Lila, hati-hati." Ina pun melambaikan tangan.
Selama diperjalanan, Aku tak henti-hentinya menangis.
"Sudahlah, jangan menangis ini hanya sebulan bukan setahun."
"Satu bulan itu lama. Terus apa yang ku lakukan selama sebulan."
"banyak yang bisa kau lakukan,seperti belajar masak,membersihkan rumah dan lain-lain."
"apa kau menghinaku." ucapku sambil terisak- isak.
"Tidak,tapi nyatanya kan kamu tidak bisa melakukan pekerjaan itu kan."ucap Rangga sambil tersenyum meledek.
"tidak, Aku bisa melakukan nya."
"buktikan,aku ingin mencicipi masakan mu."
"baiklah." ku terima tantangnya sambil masih sedikit terisak-isak karena masih mengingat hukuman yang didapat dari kampus.
Ponsel Rangga berdering.
"Hentikan dulu tangis mu."pemerintah Rangga yang sedang menerima panggilan dan pelan-pelan ku hentikan tangis ku.
Setelah selesai menerima panggilan, Rangga bilang akan kekantor dulu.
" Kita kekantor dulu, ada mitting dadakan."ucap Rangga dan menyetir mobil nya menuju kantor.
Sesampainya aku merasa takjub,melihat perusahaan yang begitu besar didepan mata, bahkan pimpinan nya ada dihadapan ku.
"ayo ikut aku."ajak Rangga sedangkan aku masih menutupi wajahku dengan masker dan kacamata.
Sesampainya di ruangan kerja Rangga, aku mengelilingi ruangan yang begitu luas.
"Ruangan kerjamu sangat luas dan nyaman. Suatu hari aku pasti bisa seperti mu."
"Kau takkan bisa seperti Aku selama tingkah laku mu tidak kau rubah, butuh kerja keras agar bisa sampai dititik ini."
"Terimakasih tadi sudah membela ku di depan Bu Susan." ku kecup bibir Rangga seketika dan kupeluk tubuhnya.
"walaupun aku tak bisa sesukses dirimu paling tidak aku sudah pernah mencicipi nya." Rangga pun membalas pelukan ku.
Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dengan segera aku sembunyi dibelakang Rangga.
"UPS... maaf aku gak tau kalau kau lagi berduaan."ucap seseorang.
"Coba kenalkan pada kami,jangan disembunyikan gitu dong.
Akupun menilik dari belakang Rangga ternyata ada pria-pria tampan.
"Keluarlah Lila."panggil Rangga sambil menarik tanganku.
"Kenapa wajahmu ditutupi nona."
"Dia pemalu. Kenalkan ini Lila."
"Lila, mereka rekan bisnis ku,namanya Dika, Revan, Dafa, Jonatan, dan Davan ."
"Hai....." sapa mereka bersamaan, akupun hanya melambaikan tangan.
Dari mereka berenam Rangga dan Davan yang menurutku yang paling Keren.
"Lila kamu bisa istirahat dulu di kamar itu,nunggu sampai aku selesai mitting bersama mereka. mungkin akan sedikit lama." Rangga menunjuk salah satu pintu.
Dengan segera aku pergi menuju kamar yang ditunjuk Rangga, kamarnya tak begitu luas tapi nyaman untuk istirahat.
Setelah bola mataku memutari ruangan,mataku tertuju pada kulkas mini yang ada di sudut ruangan dengan segera ku buka kulkas dan ternyata isinya berbagai minuman beralkohol dengan berbagai merk dan dengan kadar alkoholnya lumayan tinggi.
"maafkan aku Rangga mengingkari janji, Aku tergoda yang ada di depan ku." ku ambil salah satu botol yang kurasa belum pernah mencoba nya.
kucoba sedikit, kurasa ada sensasi yang nikmat membuat ku ingin meneguknya lagi dan lagi. Akhirnya satu botol pun habis dan membuatku tergeletak di lantai tak berdaya.
Setelah selesai, mitting Rangga menuju kamar dan melihat aku yang sudah tergeletak di lantai.
Davan yang menghampiri Rangga dan melihat ku tergeletak membuat Davan keheranan.
" Rangga gadismu sangat liar rupanya." ledek Davan
"Aku menemukan nya jaga seperti ini." jawab Rangga sambil mengangkat ku keranjang dan menyelimuti tubuhku.
"Sepertinya aku tak bisa ikut, aku gak bisa ninggalin dia sendirian."ucap Rangga pada Davan.
"baiklah, jaga gadis liar mu baik-baik jangan sampai lepas,nanti ada yang menangkap nya." Davan pun pergi meninggalkannya Rangga.
"dasar liar,sudah kukatakan jangan mabuk lagi,masih saja diulangi."ucap Rangga sambil menarik nafas panjang mengingat setiap ulahku.
makasih kak dah mampir, jangan lupa dukungannya 👍❤️⭐✍️🧿 ditungggu
✍️📱jangan lupa kritik dan saran juga ya kak.🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Nur Fadillah
maniss nya😘
2021-01-07
0
Lisdiana Putri Tungal
lanjut
2020-11-26
1
Musyarofah Salim
duh kok cewek"doyan mabuk
2020-11-19
0