Bolehkah aku bertanya?

"Kenapa belum istirahat?"tanya Rangga yang baru keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk kimono dan rambut yang masih basah.

"Mataku belum ngantuk."jawabku sambil menatap Rangga.

"Sudah minum obat?"tanyanya lagi.

"Belum aku belum meminumnya."sambil menggelengkan kepala.

"Kenapa belum diminum obatnya, jangan seperti anak kecil dong masa minum obat akan harus disuruh."

Setelah berganti baju dan sekarang mengenakan baju kaos dan celana pendek. Rangga yang duduk di ranjangnya, sedangkan aku masih duduk di ranjang ku. Aku dan Rangga saling berhadapan.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" ucapku pada Rangga.

"Mau tanya apalagi, kemarilah duduk di sampingku." panggil Rangga sambil tangannya menepuk kasur. Dengan segera akupun pindah ke ranjang Rangga dan duduk disebelahnya.

"Aku masih penasaran dengan perkataan mu tadi, kamu bilang mereka semua tahu kalau kita tunangan, yang jadi pertanyaan ku bagaimana respon mu saat semua orang tahu tentang hubungan kita?"

"Biasa aja. Aku sudah tahu kalau ini bakalan terjadi. Aku mengenal dirimu pada orang lain berarti aku sudah menyiapkan semua jawaban jika mereka bertanya."

"Bagaimana kalau Bella tahu, dan datang kembali mengajak balikkan, kalian kan dah hampir tunangan juga.?"

"kenapa kau sampai berfikiran seperti itu?"

"Jika dia kembali pasti kamu akan memilihnya dan meninggalkan aku benarkan?"ucapku tanpa berpikir dulu.

"Kenapa pikiranmu sejauh itu, jangan pernah katakan itu lagi, jika kamu gak mau kehilangan aku maka buatlah diriku mencintaimu dan melupakan dia."ucap Rangga padaku.

" jadi selama ini kamu gak mencintai aku, terus semua perhatian dan kasih sayangmu itu untuk apa?" ucapku sedikit kecewa.

Rangga menarik nafas panjang.

"seperti ini lah diriku yang sebenarnya, kamu tahu kalau aku terlalu lemah dengan wanita yang berharga di mataku, aku akan menjaganya seperti menjaga sebuah permata."ucap Rangga yang sedikit lemah.

"Lihatlah dirimu, tampan, gagah, baik, orang kaya pula. Pasti semua wanita akan meleleh dengan sikapmu seperti itu, termasuk aku, tapi aku sekarang sakit hati, ternyata aku salah menilai mu, aku kira kamu mencintaiku ternyata kau menipuku, lebih baik aku jauh darimu biar gak tambah sakit hati."oceh ku tapi malah Rangga mencubit kedua pipiku seperti gemes padaku.

"Aaauuuhhhh...sakit tau lepaskan pipiku nanti merah." teriakku sambil berusaha melepas cubitan Rangga.

"Makanya jangan bawel,mungkin perasanku padamu baru tumbuh dua puluh persen saja." ucap Rangga padaku.

"Apa....dua puluh persen.... berarti aku harus berusaha delapan puluh persen lagi. Malas aaaahhh lebih baik aku tidur, dan melupakan wajahmu yang membuatku jadi sebel."ucapku dan langsung pergi dari ranjang Rangga dan kembali ke kasurku dan langsung menyelimuti seluruh tubuh ku dengan selimut. sedangkan Rangga hanya tersenyum melihat ulahku.

Melihat diriku yang merajuk, Rangga menghampiri dan duduk diranjang ku.

"Bangun buka selimutmu Sekarang." perintah Rangga.

"Gak mau, aku gak mau ngomong denganmu aku marah sama kamu,aku gak mau melihat wajahmu pergi sana." ucapku dari dalam selimut dan Rangga mencoba membukanya namun ku tahan.

"Baiklah,kalau gak mau membuka selimutnya dan gak mau duduk, aku akan pergi, lebih baik tidur di luar dan mengurangi perasaan ku padamu tinggalkan sepuluh persen . Sekarang pilih mana, mau duduk atau aku pergi."

"Baiklah, aku duduk" akupun membuka selimutku dengan kasar.

"Apa mau mu sekarang?" tanyaku dengan wajah cemberut.

"Nih, minum obatnya dulu sebelum tidur." ucap Rangga sambil memberikan aku beberapa obat dan segelas air.

"Makanya kalau gak mau diganggu, obatnya diminum dulu." ledek Rangga sambil mengambil kembali gelas yang aku berikan.

"Sudah, sekarang kamu istirahat lagi, dan jangan ngambek." Rangga merapikan selimutku dan mengecup keningku.

Rangga pun kembali keranjangnya. Sebenarnya gak terlalu jauh jaraknya.

Kami saling berhadapan di ujung ranjang.

"Apa Bella pernah selingkuh selama pacaran dengan mu."

"Aku gak tahu, tapi beberapa bulan sebelum dia memutuskan aku, sikapnya sangat berubah, dia jarang ada waktu dengan ku dan ada masalah sepele saja dia besar-besarkan membuat kami sering bertengkar. Kanapa tiba-tiba menanyakan itu?"

"Gak papa, berarti cintamu padanya sangat besar, sampai tak ingin kehilangannya." tanyaku yang kelihatan serius.

"Cintaku padanya sangat besar, bahkan aku sering sekali memaafkan semua kesalahannya. Mungkin aku terlalu buta akan cinta sampai aku gak mau melihat kesalahannya, yang ada di pikiran aku sangat mencintainya dan dia pasti mencintai ku juga."

"Kalau ternyata dia memutuskan mu karena memilih pria lain bagaimana."

"Jika itu pilihannya, maka aku akan melepaskannya, walau sakit dan kecewa hatiku, tak mungkin bisa mempertahankan jika cintanya yang sudah dibagi, lebih baik aku yang mengalah."

Mendengar ucapan Rangga,yang terlalu pasrah membuat telingaku sakit mendengarnya.

"Kamu tu jadi cowok ternyata sangat lemah banget ya. Hanya gara-gara wanita kamu lupa akan statusmu dan penampilan mu lebih berharga.Kalau aku jadi kamu, sudah ku buang jauh-jauh wanita seperti itu. Pantang buat pria mengemis cinta, beri dia pelajaran bahwa gak cuma dia yang bisa mencintai mu, masih banyak wanita lain yang lebih baik darinya dan bisa membahagiakan mu." akupun gregetan mendengar prinsip Rangga yang terlalu lemah.

"Benarkah, apa kau bisa mengajariku."

"Malas aku mengajarimu, nanti malah tambah sakit hati adanya. Aku akan mengajari caranya jatuh cinta padaku, itu yang akan aku lakukan padamu."

"Oya....aku tunggu sampai Lila bisa meluluhkan hatiku sebelum menikah kontrak, waktunya tinggal dua Minggu lagi, apa kamu bisa melakukan nya."

"Apa ini tantangan."

"Anggap aja begitu, apa kau sanggup."

"Akan ku buktikan itu, jangan meremehkan kemampuan ku. Sudahlah aku mau tidur mataku sudah redup, akan ku pikirkan lagi besok, selamat malam."

"Baiklah,aku juga sudah lelah berdebat denganmu,selamat malam semoga mimpi indah, jika terbangun tengah malam bangunkan aku."

"siap bos."

Sebelum benar-benar terlelap tidur,pikiranku melayang mengingat kembali kejadian dirumah Dika, wanita itu sangat mirip dengan Bella bahkan namanya pun sama, apa mungkin Bella selingkuh dengan Dika dan Rangga tidak menyadari nya atau Rangga sudah tahu tapi pura-pura tidak tahu, yang mana yang benar hanya mereka yang tahu.

Sekarang fokus ku adalah mengejar cinta Rangga agar dia bisa melupakan Bella dan bisa mencintaiku sebelum pernikahan ini terjadi, atau aku akan menyesal seumur hidup karena gagal.

Lambat laun mataku pun terpejam dan semua pikiranku ikut larut dalam lelap tidur, aku tak tahu apa Rangga juga sudah tidur karena aku sudah tak mampu melihatnya lagi.

terimakasih sudah mau mampir, Jangan lupa tinggalkan jejak 👍❤️⭐✍️🧿 ditunggu

kritik dan sarannya juga....

Terpopuler

Comments

ARDIANSYAH GG

ARDIANSYAH GG

go Lila..... buat Rangga jatuh cinta ❤️

2021-01-04

0

Rizka Filiadelfia

Rizka Filiadelfia

suka

2020-11-11

1

Woelan Pradipta

Woelan Pradipta

ga kuat sama lesung pipi nya,,,,bikin meleleh

2020-11-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!