"Ayah, duduklah. Kita bisa bicarakan dengan baik." Ze Yue mendekati Yang Yue lalu memapahnya duduk ke kursi.
Yang Yue pasrah ketika Ze Yue memapahnya, tapi pandangan tajam yang dilontarkannya tidak pudar meski Ze Yue sudah bersikap baik. Yang Yue hanya kecewa, bagaimana bisa Ze Yue mengobarkan harga diri Qian Yue demi menjalakan rencananya! Memikirkan itu membuat Yang Yue ingin memarahi anaknya itu.
Ze Yue duduk tidak jauh dari Yang Yue. Suasana sedikit tegang sebab pandangan tajam Yang Yue padanya tidak pernah lepas, membuat Ze Yue merasa sedikit tertekan. Sejenak Ze Yue menghela nafas, berusaha mencairkan rasa tertekan yang dia rasakan.
"Ayah, aku yakin Ayah telah mendengar rumor itu?" Ze Yue memberanikan menatap Ayahnya, "Aku tidak merencanakan semua itu," jelasnya lagi dengan suara terdengar pasrah. Ucapan terakhir Ze Yue membuat ekspresi Yang Yue mendadak berubah.
Yang Yue semakin menatap tajam Ze Yue, mencari kebenaran dari kalimat Ze Yue barusan. Tapi melihat Ze Yue sedikit kesulitan seakan sedang memikirkan sesuatu, Yang Yue mengerti, anaknya itu tidak berbohong padanya.
"Jika bukan rencanamu, lalu rencana siapa?" tanya Yang Yue sembari memberikan ekspresi kebingungan.
Ze Yue telah mengakui bukan dirinya yang membuat rencana seperti itu, jika bukan Ze Yue lalu siapa?
Ze Yue juga berpikir keras mengenai penyebar rumor itu, apalagi mengetahui penyebar rumor ada di kediaman Jenderal Besar Yue. Tidakkah seperti ada sosok lain yang mendukung Qian Yue batal melakukan perjodohan? Siapa sosok yang ingin membantu secara sembunyi itu. Ze Yue juga berpikir, tidak mungkin Pangeran Pertama melakukan trik konyol seperti itu, jika pun Pangeran itu melakukannya, hanya akan menjatuhkan harga dirinya sebagai Adipati kerajaan.
Beberapa saat berpikir, Ze Yue teringat akan satu sosok di kediaman ini yang tidak pernah senang melihat kebahagian Qian Yue, Wangxia. Tapi, jika dipikir bahwa Wangxia yang melakukan rencana itu cukup mustahil, Selir Ayahnya itu sedang menjalankan hukuman dikurung selama seminggu, dan ini baru hari pertama Wangxia dikurung. Bagaimana bisa Wangxia berhubungan dengan orang luar, terkecuali mendapat bantuan lagi dari seseorang.
Ze Yue mengerutkan keningnya cukup kuat, "Yue Sua, dia ...," gumam Ze Yue sedikit gusar.
Yang Yue menatap Ze Yue lagi sesaat dia mendengar anaknya itu menyebut nama anaknya yang ke empat, "Ze Yue, ada apa dengan Yue Sua?" Penasaran tidak bisa Yang Yue sembunyikan, dia tahu jika Ze Yue sudah menyebut nama seseorang, berarti seseorang itu terlibat dalam masalah ini.
Ze Yue menggelengkan kepalanya pelan, kemudian dia menatap Yang Yue sedikit kesulitan, "Aku rasa penyebar rumor itu adalah Adik ke Empat," ucap Ze Yue setelah memikirkan dengan keras bahwa Yue Sua terlibat dalam rumor ini.
Yang Yue tidak bisa menutupi rasa terkejutnya, dengan cepat Yang Yue membalas anaknya itu, "Ze Yue, apa maksudmu Yue Sua lah yang membuat semua itu?" tanya Yang Yue dengan nada sedikit membentak. Sedikit marah sebab Ze Yue menyebut Yue Sua lah yang membuat rumor itu. Tentu Yang Yue tidak akan semudah itu percaya.
Ze Yue sudah menduga bagian ini, Yang Yue pasti tidak akan semudah itu percaya tanpa adanya bukti, lagi pun semua itu masih asumsi Ze Yue.
"Ayah, siapapun yang membuat rumor ini, kita mendapat sedikit bantuan. Perjodohan Qian'er dan Pangeran Mahkota menjadi semakin sulit dilakukan, mengingat para rakyat lebih mendukung Pangeran Pertama yang menjadi suami Qian'er. Sekarang kita tinggal memanfaatkan situasi, mendatangi Pangeran Pertama untuk berkerjasama," jelas Ze Yue mengalihkan topik sebelumnya. Yang terpenting adalah rumor ini membantu Qian Yue bukan?
Yang Yue terdiam untuk beberapa saat, berpikir lagi memang benar rumor ini membantu Qian Yue terlepas dari perjodohan, tapi ... rumor ini juga membuat nama baik Qian Yue rusak. Mendatangi seorang pria sendirian, tidakkan Qian Yue terlihat seperti seorang jal*ang? Tapi masih lebih lumayan dengan sebutan itu dari pada berada digenggaman orang yang salah seperti Permaisuri Yin Xinian. Tentunya setelah Qian Yue menikah dengan Pangeran Mahkota, kendali atas kebebasan Qian Yue akan ditekan oleh suaminya dan juga ibu mertuanya. Memikirkan semua itu membuat Yang Yue tidak tahan, tidak mungkin dia membiarkan anak gadisnya berada di tempat yang salah.
"Lalu bagaimana sekarang?" Yang Yue membuka suara setelah cukup lama terdiam bergelut dengan pikirannya.
Ze Yue menatap Yang Yue sejenak, "Kita hanya perlu membuat Pangeran Pertama mengakui rumor itu," jawab Ze dengan tenang.
"Kenapa kau bisa berpikir Pangeran Pertama harus mengakui rumor itu, aku tidak yakin dia akan setuju!" Yang Yue harus mengingatkan lagi, di antara semua Pangeran anak Kaisar Shu Jin, Pangeran Pertama yang paling berbahaya dan harus dijauhi. Tidak hanya berbahaya, Pangeran itu juga cerdik memanfaatkan dan menjatuhkan seseorang, contohnya sudah banyak terjadi pada para pejabat yang keluar dari pemerintahan setelah diketahui melakukan kejahatan yang bisa mengancam kerajaan dan Kaisar.
"Aku tidak pernah melihat Pangeran Pertama berkeinginan menjadi Kaisar berikutnya. Sepertinya Pangeran Pertama hanya ingin membantu masa kepemimpinan Kaisar Shu Jin dengan baik." Ze Yue mulai menganalisis lagi tentang Shu Chunyin sang Pangeran Pertama, "Bisa aku katakan, di antara semua Pangeran, Qian'er akan lebih aman bersama Pangeran Pertama." Sambung Ze Yue lagi dengan nada cukup tenang namun tegas.
Yang Yue tidak bisa menutupi rasa bingungnya mendengar ucapan Ze Yue barusan. Ze Yue lebih setuju Pangeran Pertama menjadi suami Qian Yue, apakah Ze Yue tidak salah berbicara, membiarkan adiknya bersama Pangeran Pertama yang cukup misterius, tidakkah itu lebih berakhir buruk? Tapi ... Yang Yue tahu, apa yang dikatakan Ze Yue pasti yang terbaik saat ini. Ze Yue memiliki kecerdasan bisa dikatakan luar biasa, jadi tidak sepenuhnya apa yang dikatakan Ze Yue salah.
Yang Yue menghela nafas sejenak, "Pangeran Pertama memang tidak pernah menunjukkan niat ingin menjadi calon Kaisar berikutnya. Tampaknya Pangeran Pertama hanya ingin membantu masa kepemimpinan Kaisar Shu Jin, dengan ikut serta menjadi anggota politik kerajaan, bahkan sekarang Pangeran Pertama telah menjadi Adipati dari desa Gongchenzi." Sesaat Yang Yue berhenti berbicara, menarik nafas lagi sedikit berat lalu menghembuskan sedikit kasar, "Mungkin memang lebih baik Qian'er bersama Pangeran Pertama. Tapi ... dengan menikahnya Pangeran Pertama dengan Qian'er, bukankah sama saja membuka jalan bagi Pangeran Pertama menjadi kandidat calon Kaisar berikutnya." Yang Yue tidak bisa menutupi rasa khawatirnya lagi, kepada Pangeran siapapun Qian Yue menikah nanti, pada intinya mereka bisa menjadi lawan saing Pangeran Mahkota.
Ze Yue mengerti kekhawatiran Ayahnya, "Pangeran Pertama tidak memiliki dukungan manapun, dari awal sosok Pangeran itu berdiri atas kemampuannya sendiri sehingga dia bisa seperti sekarang, tidak hanya memiliki reputasi cukup baik, tapi juga menerima banyak kepercayaan dari aparat pemerintah." Ze Yue memijit pelipisnya, merasa sedikit pusing karena terus berpikir, "Pangeran Pertama juga pasti telah melakukan perjanjian dengan Qian'er. Pertemuan mereka tentu bukan semata mengingatkan masalah perbatasan." Ze Yue menjadi sedikit bimbang, untuk pertama kalinya dia dibuat bingung seperti ini. Pada dasarnya mereka harus menentukan kepada siapa Qian Yue bisa aman.
"Pangeran Pertama hanya mendapat dukungan dari He Guifei, sebab He Guifei mengangkatnya sebagai anak angkatnya. Meskipun begitu, Perdana Menteri He Zunyi tidak mendukung pihak Pangeran Pertama meski anaknya He Guifei mendukung Pangeran Pertama. Dalam artian Perdana Menteri He berada di posisi netral." Ze Yue mengingat Pangeran Pertama tidak memiliki dukungan selain dari He Guifei, tapi meskipun begitu, Ayah dari He Guifei tampaknya juga tidak memberikan dukungan pada Pangeran Pertama, sebab anaknya He Wenli adalah Selir dari Pangeran ke Tiga Shu Ho. Bukankah jelas Perdana Menteri tidak bisa hanya mendukung satu belah pihak sedangkan ke dua Putrinya itu berada di kubu yang berbeda. Sebab itu Perdana Menteri memilih tidak ikut serta dalam mendukung Pangeran siapapun dalam merebut takhta Kaisar.
Kening Ze Yue kembali berkerut, "Tapi meskipun begitu, He Guifei juga memiliki kedudukan lumayan tinggi. Tapi, He Guifei tampaknya tidak membiarkan Pangeran Pertama ikut serta dalam perang dingin merebut takhta Kaisar berikutnya. Hal ini semakin membuat Pangeran Pertama sangat tepat untuk Qian'er." Cukup panjang lebar Ze Yue menjelaskan, dan pada akhirnya dia hanya bisa membiarkan Pangeran Pertama saat ini yang cocok dengan adiknya.
Yang Yue terdiam setelah mendengar semua penjelasan Ze Yue, otakya kembali berpikir keras, setelah cukup lama dirinya bergelut dengan pikirannya, Yang Yue membuka suara, "Aku akan menemui Pangeran Pertama setelah usai makan malam." Jawaban Yang Yue sudah cukup jelas membuat Ze Yue mengerti kalau Yang Yue setuju Pangeran Pertama menjadi suami Qian Yue nantinya. Tapi persetujuan itu hanya sementara.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara langkah kaki berlari menjauhi kediaman Yang Yue yang spontan membuat Yang Yue terkejut. Yang Yue berniat mengecek siapa yang baru saja menguping pembicaraannya dengan Ze Yue, tapi Ze Yue segera menahannya berdiri.
"Ayah, tenanglah, itu hanya Hua Yun," ujar Ze Yue dengan tenang sambil menatap Yang Yue.
Yang Yue kembali duduk, tapi raut wajahnya masih belum bisa tenang, seseorang baru saja menguping tentu saja Yang Yue tidak bisa tenang, tapi kenapa Ze Yue justru begitu tenang.
"Ze Yue, kenapa kau menahan Ayah menghentikan Hua Yun?" tanya Yang Yue sembari menatap Ze Yue bingung.
Terdengar Ze Yue menghela nafas lagi, "Aku sudah tahu Hua Yun sejak tadi menguping, dan aku membiarkannya. Biarkan dia memberitahukan berita ini kepada Qian'er. Dengan begitu Qian'er akan datang dengan sendirinya ke sini."
***
Seorang gadis beranjak bangun dari lantai setelah dia cukup lama duduk di lantai dengan air matanya. Gadis itu menghapus air matanya sembari menyeringai tipis. Kemudian dia duduk di kursi dan memanggil pelayan pribadinya. Setelah sosok gadis lain barusan pergi meninggali kediamannya, gadis cantik ini menghentikan dramanya.
"Ha Young, bisa kau lihat betapa naifnya Qian Yue tadi? Dia secara terang-terangan mengatakan tidak menyukaiku di hadapan banyak orang." Gadis itu semakin mengukir senyum, dikuti dengan pelayan yang bernama Ha Young mendekat ke arahnya.
"Nona, mungkin dia belum tahu rumor tentangnya telah menyebar. Dengan begitu, Nona Pertama semakin tidak tepat menjadi istri sah Pangeran Mahkota. Sedangkan dirinya akan terjebak dalam perjodohan dengan Pangeran Pertama yang terkenal dingin." Ha Young membalas disertai seringai licik menghiasi wajahnya.
Gadis di samping Ha Young mendengus pelan sedikit mengasihani nasib Kakaknya Qian Yue akan terjebak dengan Pangeran Pertama. Sedangkan dirinya bisa sedikit lagi memiliki Pangeran Mahkota, "Salahnya dia telah menyinggung diriku di hadapan banyak orang, sekarang dia akan merasakan hidup bersama Pangeran dingin."
Ha Young terus tersenyum, dirinya tidak bisa menghentikan kebahagian yang baru saja majikannya dapatkan. Rumor yang mereka sebarkan lewat prajurit telah berhasil membuat Qian Yue dan Pangeran Pertama berjodoh, seorang Pangeran yang tidak menginginkan kekuasaan tinggi. Sedangkan Pangeran Mahkota, mereka berdua cukup yakin Qian Yue tidak akan sulit memiliki Pangeran Mahkota.
Yue Sua telah berhasil menjalakan rencana seperti apa yang Wangxia tuliskan lewat kertas putih yang dibawa Ha Young. Meski sedikit ada perubahan, tapi perubahan itu membuat rencana Yue Sua dan Wangxia semakin berhasil.
Yue Sua menatap Ha Young, "Ha Young, kirim pesan pada Wangxia bahwa rencana sedikit berubah. Tapi kita telah berhasil membatalkan perjodohan meski hanya sebagian, untuk selebihnya akan ditunjukkan di hari esok."
Ha Young menganggukkan kepalanya sekali, sembari membungkuk memberi hormat, "Baik, Nona. Wangxia pasti akan senang mendengar berita ini."
Gadis itu mengulum senyum lagi, membuat wajahnya semakin elok di pandang, hanya saja senyumannya itu tidak sebaik dengan wajahnya yang cantik.
"Tentu saja dia akan senang. Jika aku berhasil menjadi istri sah Pangeran Mahkota, dengan begitu aku bisa menjadi calon Permaisuri di masa depan. Dan derajat Wangxia pastinya akan terangkat juga," balas gadis itu dengan nada cukup percaya diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
𝙮𝙞𝙛𝙖𝙣ˡᵒᵛᵉ🍃🍃
mampir juga dong guys, kenovel ku..cek profil ku yaa..hehehe..baru coba jadi penulis..pengen di hujat- hujat juga gimana rasa nya diriku 😂
2021-05-26
1
penikmat kopi
👣JEJAK👣
2021-02-17
0
M£♡
semangat thor♡♡
2021-02-16
0