7. Semua Karena Tanggung Jawab

[Episode telah direvisi]

____________________

"Qian Yue!" Nada suara Fang Yue naik satu oktaf membuat Qian Yue sedikit terkejut, namun tetap berusaha setenang mungkin, dia sudah tahu ini pasti akan terjadi. Dia belum menjelaskan secara detail pada Fang Yue, tentu saja ucapannya barusan tidak akan langsung masuk ke dalam kepala Fang Yue.

"Apa kau tahu apa yang kau katakan tadi? Berbicara sembarangan kau bisa berakhir mengenaskan!" Lanjut Fang Yue lagi.

Qian Yue menatap lekat Fang Yue, pria hangat dan humoris ini ternyata lebih berbahaya dari Ze Yue jika marah, semalam saat Qian Yue akan pulang dari kediaman Ayahnya, Ze Yue mengajak Qian Yue mampir sejenak ke kediamannya sebab ada hal yang ingin Ze Yue sampaikan, dia tidak mengatakan di dalam kediaman Yang Yue sebab tak ingin Ayahnya itu tahu. Sebab semua ini masih dugaan Ze Yue saja.

Qian Yue mengikuti Ze Yue menuju kediaman Kakaknya, namun ternyata Ze Yue tidak membawa Qian Yue masuk ke dalam kediaman Kakaknya itu. Ze Yue justru mengajaknya ke sebuah bangunan kecil yang di dekat kolam kecil kediaman Kakaknya. Di pendopo kecil dengan 3 kursi dan 1 meja disertai 1 vas bunga di atas meja itu. Pemandangan pendopo kecil itu lumayan menyejukkan mata apalagi saat malam ditemani bulan dan bintang.

Qian Yue menatap Ze Yue saat setelah mereka berdua telah duduk berhadapan. Qian Yue sedikit penasaran hal apa yang ingin Ze Yue sampaikan? Yang jelas sesuatu penting melihat pandangan Ze Yue padanya sedikit berbeda, dingin dan intens terhadapnya.

"Qian Yue harusnya kau tahu apa alasanku ingin berbicara padamu setelah semua hal kau perlihatkan jelas padaku? Apa maksud semua itu?" Ze Yue mulai membuka suara, tidak perlu banyak basa-basi lagi setelah melihat semua apa yang Qian Yue perlihatkan jelas padanya. Sangat jelas Qian Yue sedang menargetkan dirinya.

Sejak Qian Yue menebak banyak ini dan itu perbuatan Permaisuri Yin Xinian, Qian Yue seperti sedang menarik perhatian seseorang dengan membahas hal itu begitu detail, ya Ze Yue tahu dialah yang ditargetkan Qian Yue sebab sepertinya gadis itu tahu cara jalan pikir mereka berdua sama, kemungkinan besar tujuan mereka juga sama. Jika Yang Yue jelas dia berbeda dengan jalan pikir Qian Yue dan Ze Yue begitu tajam dan penuh kewaspadaan. Sedangkan Yang Yue begitu berpikir positif ke depan.

Qian Yue mengulum senyum tipis, benar dugaannya, sedari mereka berbincang di kediaman Yang Yue mengenai hal Permaisuri Yin Xinian mampu menarik perhatian Ze Yue. Dan lebih cerdasnya lagi Ze Yue sadar akan hal itu tapi memilih tempat lain untuk membahasnya. Dan di pendopo kecil inilah dia menanyakan semua maksud Qian Yue itu.

"Kak Ze Yue sang ahli strategi ... pengamatan Kakak sungguh jeli. Hampir semua gerakanku dapat Kakak baca," balas Qian Yue dengan nada kagum.

Wajah Ze Yue tidak berubah, masih tetap dingin seperti awalnya. Dia sendiri masih belum bisa menebak tujuan asli Qian Yue membuat semua kegaduhan ini. Mulai dari membongkar kedok Kasim Furong lalu beralih ke Permaisuri Yin Xinian. Semua itu, tentu tidak mudah ditebak, tapi Qian Yue justru seperti sengaja menebak semuanya.

"Qian Yue, kau harus berikan alasan yang kuat. Jika tidak, jangan salahkan aku menghukummu atas semua perbuatanmu ini."

Melihat Ze Yue begitu tidak ingin banyak basa-basi Qian Yue hanya bisa menghela nafas pelan. Ternyata mendekati Kakaknya bukan suatu hal yang mudah, apalagi para Kakaknya ini pria berpikiran cerdas dan logistik.

"Wangxia," ucap Qian Yue singkat seakan ucapannya itu mampu membuat Ze Yue langsung mengerti.

Alis Ze Yue saling bertaut, tidak paham kenapa Qian Yue menjawab nama Wangxia, Selir dari Ayah mereka. Sejenak Ze Yue memikir kembali, dia tahu jalan pikir Qian Yue sangat simpel seperti selembar kertas namun bisa berbelit seperti coretan cat.

Setelah memikirkan matang kenapa Qian Yue menyebut nama Wangxia seketika Ze Yue langsung teringat akan ingatan adiknya. Mungkinkah Qian Yue telah mengingat semuanya? Tapi kenapa bisa secepat itu? Dan kapan? Kenapa Qian Yue tidak menceritakan kepada siapapun jika dia telah mengingat semuanya.

Namun setelah dipikir-pikir lagi tidak mungkin Qian Yue mengingat semuanya ingatannya. Dari cara adiknya itu bertanya tentang orang ini dan orang itu, sudah jelas dia tidak mengenal siapa mereka. Jika ia dia telah mengingat kembali semuanya seharusnya dia tidak perlu menanyakan hal yang seharusnya sudah dia ketahui.

Teringat lagi kalau Qian Yue sangat dekat dengan Wangxia, namun setelah gadis itu hidup kembali dari kematiannya yang hampir sehari membuat keluarganya berkabung, tiba-tiba saja membenci Wangxia. Semua orang tahu kedekatan Wangxia dan Qian Yue seperti seorang Ibu pada anak kandungnya sendiri. Kemungkinan besar Qian Yue memiliki dendam tersembunyi pada Wangxia, atau mengetahui sesuatu tentang Wangxia sehingga dia melakukan semua hal ini.

Cara berpikir Qian Yue sungguh sangat sulit dimengerti banyak orang, apalagi dia bahkan dalam kurung beberapa menit bisa menerka semuanya dan ajaibnya hampir 70% tebakannya itu benar. Mukjizat seperti apa yang Qian Yue dapat dari Langit setelah gadis itu jatuh tenggelam di kolam belakang.

"Qian Yue, cara berpikirmu kadang tak sebanyak cara berpikir orang lain. Sebab itulah dibuatlah namanya penjelasan."

Mengerti kalau Ze Yue butuh penjelasan lebih panjang lagi dari jawaban Qian Yue sebelumnya, Qian Yue menangkup ke dua tangannya lalu menopang dagunya.

"Wangxia termasuk dalang dari pemberontakan Permaisuri Yin Xinian." Kali ini jawaban Qian Yue memang lebih panjang dan jelas. Dan pastinya dapat membuat Ze Yue mengerti.

Mendengar jawaban Qian Yue memang sedikit mengejutkan Ze Yue, namun reaksi terkejutnya itu tidak dia perlihatkan. Ze Yue memang sedikit bisa menebak kalau kata seperti itu bisa saja Qian Yue keluarkan, namun apa bukti Qian Yue menuduh Wangxia dalang dari pemberontakan Permaisuri Yin Xinian.

"Jelaskan alasanya?" tanya Ze Yue pelan sambil menatap Qian Yue serius.

"Jika bukan karena penjelasan Kak Ze Yue, bagaimana mungkin aku bisa menembak kejahatan Permaisuri Yin Xinian dan Wangxia?" Qian Yue menurunkan tangannya ke meja membuat posisi duduknya menjadi lebih santai, "Wangxia, aku tak tahu dia dalang utamanya atau dia hanya catur yang dimanfaatkan saja. Ketika aku telah lupa ingatan, aku meminta Hua Yun menceritakan semua tentang diriku secara jujur. Dan setelah aku mendengar semuanya, aku sadar ... Wangxia adalah akibat kenapa aku bisa berakhir di kolam."

Pandangan Ze Yue mulai berubah, mendengar ucapan terakhir Qian Yue membuat Ze Yue mendadak emosi. Raut wajahnya mengetat memperlihatkan urat-urat yang menonjol di leher dan pelipisnya. Ze Yue mengepalkan tangannya lalu memukul meja lumayan kuat.

"Sudah kuguda dari awal Wangxia adalah sumber bencana dalam keluarga ini! Semua perbuatannya memang bisa menipu Ayah! Tapi tidak denganku!" ucap Ze Yue dengan nada sedikit tinggi. Ze Yue mantap Qian Yue sedikit sendu, teringat dia akan pesan Qian Mie Ibu mereka sebelum sosok malaikat itu pergi meninggalkan mereka bertiga.

'Jaga dan sayangi Adik dan Ayahmu. Ke depannya kalian akan mengalami banyak kesulitan.' Kata terakhir Qian Mie masih teringat jelas di ingatan Ze Yue. Sudah sangat jelas pula sang Ibu menitipkan 2 adik dan Ayahnya pada Ze Yue. Dan yang lebih jelasnya lagi, dari kalimat itu terdengar seperti peringatan bahwa ke depannya kediaman Ayahnya tidak akan tenang seperti biasanya seakan ke depannya nanti akan banyak masalah menghampiri kediaman Yang Yue. Seolah Qian Mie telah tahu bahwa ada sosok tersembunyi berniat menghancurkan kediaman suaminya.

Ze Yue melemaskan rahang dan kepalan tangannya, berusaha menahan emosi yang semakin meningkat. Di Saat seperti ini dia tidak boleh emosi.

"Qian Yue, kenapa kau berpikir bahwa Wangxia lah yang merencanakan kematianmu di kolam? Kemungkinan saja bisa jadi orang suruhan musuh Ayah yang melakukannya," ucap Ze Yue setelah amarahnya tenang kembali.

Melihat Ze Yue bisa mengendalikan emosinya begitu cepat, Qian Yue hanya bisa berdecak kagum. Bisa mengendalikan emosi secepat itu bukanlah hal yang mudah dilakukan, termasuk Qian Yue sendiri.

"Apa yang Kak Ze Yue katakan memang benar. Memang benar mungkin bisa saja musuh Ayah atau bahkan musuh Kakak yang menyewah pembunuh bayaran untuk melakukan semua itu. Tapi apa Kakak tahu? Salah satu pelayan kediaman Wangxia menceritakan kegilaan majikan mereka saat di belakang kediaman Wangxia. Saat itu aku tak sengaja lewat kediaman Wangxia menuju kediaman Ayah, dan mendengar gosip dua pelayan itu," balas Qian Yue.

"Apa yang dua pelayan itu gosipkan? Mungkinkah ...." Ze Yue memandang Qian Yue dalam.

Qian Yue tersenyum tipis lalu menjawab, "Wangxia gagal membunuh Nona Pertama."

"Qian Yue, kau tahu apa yang kau katakan?" sahut Ze Yue langsung masih berusaha tenang dan menganggap cerita Qian Yue hanyalah tebakan belaka.

Qian Yue menghela nafas pelan, berbicara dengan Ze Yue memang bukan semudah yang dia pikirkan, Qian Yue pikir beberapa ungkapan kata saja Ze Yue akan percaya, tapi ternyata tidak. Tampaknya Ze Yue masih berpikir yang Qian Yue ucapkan karena sikap Qian Yue yang membenci Wangxia. Namun semua itu cukup masuk akal, Qian Yue dibunuh Wangxia bisa saja terjadi. Tapi Ze Yue pikir Wangxia tidak akan senekat itu di dalam kediaman Jenderal Besar Yue, kecuali dia sudah ....

"Kak Ze Yue, kau sudah paham kedatangan Wangxia ke kediaman ini bukan untuk kebaikan Jenderal Besar Yue. Justru kentara dia berada di pihak yang sama dengan Permaisuri Yin Xinian, bisa saja masuknya Wangxia ke kediaman Ayah juga ada sangkut pautnya dengan, Permaisuri Yin Xinian," ucap Qian Yue setenang mungkin.

Ze Yue terdiam sejenak, mengingat ulang kembali saat kedatangan Wangxia secara tidak terduga. Bahkan Ze Yue sendiri tidak tahu kenapa Yang Yue bisa membawa Wangxia ke kediamannya. Hanya Yang Yue, Wangxia dan Qian Mie yang tahu jelas hal itu. Semua ini masih menjadi misteri yang harus dipecahkan.

"Wangxia," gumam Ze Yue pelan sambil menatap ke samping, tampak sekali tatapannya itu mengandung kebencian dan kemarahan tapi Ze Yue masih bisa mengendalikannya.

"Kita harus segera menyingkirkan Wangxia jika ingin membuat satu peluang ,Permaisuri Yin Xinian gagal. Dia mengirim Kasim Furong dan ditambah lagi Wangxia juga memiliki tujuan yang sama, menghancurkan kediaman Ayah." Qian Yue menatap tangannya sambil memikirkan lagi hal yang akan terjadi ke depannya jika dia tidak segera menyelesaikan semua secepatnya.

Di kehidupan Qian Yue kali ini, dia tidak pernah berharap akan bertemu kehidupan berkonflik seperti ini, apalagi berurusan dengan aparat petinggi seperti kerajaan. Semua orang tahu, peraturan kerajaan sangatlah kejam dari pada dimakan singa. Tapi keadaan memaksakan Qian Yue untuk melakukan semua ini, di kehidupan kali ini dia memiliki keluarga, ada Kakak dan Ayahnya. Tentu tidak akan Qian Yue sia-siakan kehidupannya kali ini. Di mana dia mengharapkan ada keluarga yang menghargainya dan menyayanginya.

"Aku hanya tahu satu hal, Ayah menikahi Wangxia karena tangguh jawab. Kemungkinan Ayah telah melakukan sesuatu pada Wangxia sehingga Ayah harus bertanggung jawab padanya. Saat itu Ayah pulang bersama Wangxia saat Wangxia tengah mengandung Yue Sua," ucap Ze Yue menjelaskan beberapa hal yang dia ketahui tentang kedatangan Wangxia. Saat itu Ze Yue masih berusia 7 tahun, sedangkan Fang Yue masih 3 tahun dan Qian Mie tengah hamil tua mengandung Qian Yue. Beberapa hari setelah kedatangan Wangxia, Qian Mie melahirkan Qian Yue.

Pada saat umur 7 tahun Ze Yue masih belum mengerti apa-apa, dia hanya paham kalau Ayahnya itu menikahi Wangxia karena tanggung jawab yang harus Yang Yue lakukan sebagai Jenderal Besar terhormat. Dari Qian Mie sendiri, Ibunya hanya menjelaskan singkat kalau Ze Yue mulai saat itu akan memiliki 2 Ibu dan Adik lain selain dari Qian Mie.

Dan sekarang umur Ze Yue sudah 24 tahun, dia sudah bisa berpikir secara logistik dan luas. Dia bahkan mencari tahu kembali alasan Ibunya meninggal, Ze Yue masih belum percaya kalau Qian Mie meninggal karena sakit yang dia derita. Pasti masih ada tambahan lain yang tersembunyi, namun sampai saat ini Ze Yue masih belum bisa mengungkap apa-apa, ditambah dirinya selalu sibuk.

Qian Yue beralih menatap Ze Yue saat mendengar penjelasan singkat tentang alasan Wangxia bisa masuk ke dalam kediaman ini. Semua itu hanya karena tanggung jawab. Mendengar hal itu, Qian Yue sudah bisa menebak, adegan seperti ini kerap kali Qian Yue dapatkan saat dia menonton film tentang dinasti, bahkan di novel dan manga pun adegan seperti ini sering muncul.

"Tanggung jawab, seperti itu ya? Aku masih penasaran siapa dalang yang membuat Ayah harus bertanggung jawab." Qian Yue berpikir keras lagi, namun informasi yang dia miliki masih sangat kurang, dia harus mencari informasi baru lagi.

Ze Yue langsung menatap Qian Yue saat mendengar gumaman Qian Yue.

"Kau sudah bisa menebaknya?" tanya Ze Yue.

Qian Yue menggelengkan kepalanya, "Tidak. Tapi yang jelas Wangxia datang karena Ayah telah menghamili Wangxia. Aku tidak tahu, apakah Ayah memang melakukan itu atau tidak, tapi yang terpenting rencana di dalang ini telah berjalan lancar sejak saat itu," jawab Qian Yue.

"Benar juga. Semua karena tanggung jawab," gumam Ze Yue pelan sambil tersenyum kecut. Karena status Ayahnya sangat dipandang tinggi semua orang, sudah seharusnya juga Ayah memiliki rasa tanggung jawab jika telah  melalukan kesalahan, apalagi Yang Yue adalah seorang Jenderal Besar.

Inilah konsekuensinya lahir di keluarga bangsawan seperti ini, hidup mereka mungkin glamor dan terpandang, tapi tidak menjamin kebahagian akan terus berlangsung sampai usia senja.

Qian Yue beranjak berdiri, "Aku akan mencari tahu dengan Kak Fang Yue," ucap Qian Yue setelah memikirkan semuanya.

Ze Yue juga ikut berdiri, "Fang Yue? Dia ...." Ze Yue terdiam sejenak, Qian Yue mencari tahu dari Fang Yue apa alasannya? Namun saat Ze Yue tersadar akan sesuatu dia langsung paham jalan pikir Qian Yue.

"Yin Hua, adik Permaisuri Yin Xinian. Kau berpikir Wangxia masuk ke kediaman Ayah karena Permaisuri Yin Xinian?" Ze Yue tidak tahu harus memuji seperti apa lagi kejelian Qian Yue apalagi saat berpikir. Otak Qian Yue terlalu tajam, hanya karena beberapa penjelasan saja dia sudah bisa menebak.

Qian Yue mengangguk mengiyakan ucapan Ze Yue, "Masih hanya dugaanku saja, apa Permaisuri Yin Xinian juga termasuk dalang dari masuknya Wangxia ke kediaman Ayah, kita berdua tahu, di kekaisaran Wei hanya Permaisuri Yin Xinian yang menginginkan kehancuran. Bisa kemungkinan Wangxia datang karena, Permaisuri Yin Xinian."

"Baiklah, aku juga akan bertanya pada Ayah kenapa dia bisa bertemu dengan Wangxia." Ze Yue melepaskan jubah yang dia kenakan, lalu memberikannya pada Qian Yue, "Pakai ini. Malam sangat dingin tidak baik untuk kesehatanmu."

Qian Yue menatap jubah di tangan Ze Yue merasa sedikit tersentuh Ze Yue sangat peduli dengan kesehatannya. Beginikah kasih sayang dari seorang Kakak? Pikir Qian Yue.

Qian Yue meraih jubah milik Ze Yue lalu memakainya, setelah memakainya Qian Yue menatap sejenak Ze Yue kemudian berbicara, "Aku pergi Kak, Ze Yue."

Itulah alasan Qian Yue datang ke kediaman Fang Yue, dia ingin mencari tahu tentang Permaisuri Yin Xinian dari Fang Yue sebab Kakaknya yang satu ini ialah istri dari adik Permaisuri Yin Xinian sendiri. Qian Yue berpikir Fang Yue pasti memiliki informasi penting. Walau pun Qian Yue telah berbohong tentang satu hal, dia telah mengingat Wangxia. Semua ini Qian Yue lakukan demi memancing Fang Yue.

Qian Yue menatap Fang Yue tenang, walau pun Fang Yue tampak sedang marah, Qian Yue yakin Kakaknya itu tidak akan berani memukulnya.

"Kakak, aku tahu apa yang aku ucapkan ini sangat berbahaya untuk hidupku. Tapi ini tak sebanding dengan apa yang Wangxia lakukan pada Ayah," balas Qian Yue sedikit tegas.

Fang Yue mengerutkan keningnya, "Wangxia, apa kau berpikir Wangxia adalah sumber bencana dalam keluarga ini?"

"Benar," balas Qian Yue singkat, Qian Yue mengalihkan pandangannya pada jendela yang tak jauh dari ruang tengah tempat mereka berdua berbincang saat ini. Dari tempat Qian Yue duduk, dia bisa melihat suasana di luar sangat sepi, kemungkinan Fang Yue tidak terlalu memperketat keamanan di kediamannya karena cukup percaya akan ilmu bela dirinya sendiri.

"Kakak bisa bertanya langsung dengan Kak Ze Yue. Kami sudah berpikir akan menyingkirkan Wangxia dan Kasim Furong." Lanjut Qian Yue lagi.

"Kasim Furong? Kenapa dia bisa masuk?" Fang Yue yang tak tahu kejadian semalam tentu tidak tahu kejahatan macam apa yang Kasim Furong lakukan pada kediaman Ayahnya.

Qian Yue beralih menatap Fang Yue, "Dia telah membantu musuh negara ini melakukan kejahatan," jawab Qian Yue.

Alis Fang Yue semakin bertaut, memperlihatkan wajah yang masih kebingungan. Qian Yue yakin beberapa ucapannya saja tidak akan cukup membuat otak Kakaknya ini bisa menebak maksud Qian Yue.

"Ini masih dugaanku dan Kak Ze Yue. Permaisuri Yin Xinian berniat menghancurkan kekaisaran Wei. Apa Kakak tidak sadar, akhir-akhir ini musuh terus menyerang secara terang-terangan dalam waktu lama. Seolah semua telah direncanakan secara baik, keahlian musuh menebak titik terlemah kekaisaran Wei sangat hebat, apa Kakak pikir mereka sepintar itu? Tentu tidak tanpa bantuan dari orang dalam," jelas Qian Yue, pasti Fang Yue sudah dapat paham. Seharusnya begitu.

Fang Yue terkejut mendengarnya, kemudian dia langsung berpikir sendiri. Semua yang dikatakan Qian Yue memang masuk akal, selama ini terus terjadi perlawanan di berbagai perbatasan dalam waktu lama, ditambah lagi pihak musuh sangat tahu jelas kelemahan pasukan Jenderal Besar Yue. Jika bukan karena Ze Yue si ahli strategi, bagaimana mungkin mereka bisa menang akan perlawan musuh saat itu. Ditambah lagi seminggu lagi mereka akan kembali ke perbatasan sebab ada pesan dari penjaga perbatasan pasukan kekaisaran Liu kembali menyerang. Semua ini sudah cukup membenarkan ucapan Qian Yue. Tidak mungkin musuh bisa sehebat itu menebak jika bukan karena bantuan dari dalam kekaisaran Wei.

"Jadi maksudmu Permaisuri Yin Xinian yang membantu pihak Kekaisaran Liu?" balas Fang Yue.

Qian Yue tersenyum tipis, ternyata Fang Yue telah mengerti. Qian Yue menganggukkan kepalanya lalu menjawab, "Benar. Saat kalian sibuk berperang di perbatasan, Permaisuri Yin Xinian sibuk merencakan kehancuran kediaman Jenderal Besar Yue dengan memasukkan Kasim Furong ke kediaman Ayah. Karena Permaisuri Yin Xinian sadar, selama kediaman Jenderal Besar Yue masih berdiri kokoh percuma saja Kekaisaran Liu terus menyerang. Ayah dan Kakak adalah kunci kegagalan mereka."

Pandangan Fang Yue menjadi lirih, "Tapi kenapa?" Itulah yang menjadi pertanyaan Fang Yue setelah dia tahu Permaisuri Yin Xinian adalah salah satu dalang dari penyerangan yang kerap kali terjadi di perbatasan.

Qian Yue juga masih bingung, kenapa Permaisuri Yin Xinian melakukan itu? Apa motif sebenarnya? Itu masih menjadi misteri.

"Aku dan Kak Ze Yue masih mencari tahu, kenapa Permaisuri Yin Xinian melakukan itu," balas Qian Yue pelan sambil menunduk.

Fang Yue mengangkat wajahnya, takdir keluarganya sungguh berat. Itulah yang Fang Yue katakan dalam hatinya.

"Wangxia, apa kedatangan Wangxia juga karena Permaisuri Yin Xinian?" tanya Fang Yue yang masih menatap ke atas, menatap langit-langit kediamannya.

Qian Yue mengangkat wajahnya menatap Fang Yue, "Aku masih belum bisa mengatakan apakah Wangxia juga rencana dari Permaisuri Yin Xinian atau tidak? Tapi yang jelas Wangxia juga memiliki tujuan yang sama seperti Permaisuri Yin Xinian, mengacaukan kediaman Ayah."

Mendengar jawaban Qian Yue, Fang Yue tersenyum pahit. Sepertinya dugaannya benar, Wangxia juga merupakan sumber bencana dalam keluarga ini. Kenapa Fang Yue berpikir seperti itu? Semua sejak Ibunya meninggal dan plakat hak mengurus kediaman jatuh pada Wangxia. Tidak sedikit dari beberapa peraturan hampir berubah, kekacauan kecil mulai terjadi seperti kerenggangan keluarga. Itulah alasan Fang Yue berpikir Wangxia bukan wanita baik.

"Kakak, aku datang ke sini sebab ingin mempertanyakan tentang, Permaisuri Yin Xinian. Sebagai Suami dari adik, Permaisuri Yin Xinian, seharusnya Kakak tahu beberapa hal?" Qian Yue mantap Fang Yue berharap banyak informasi penting yang Fang Yue ketahui.

Fang Yue menurunkan pandangannya menatap ke arah Qian Yue, paham kalau Qian Yue yang sekarang telah berbeda. Sekarang mereka telah memiliki tujuan utama yang sama, menjaga kediaman Ayah mereka tetap berdiri kokoh.

"Yang aku ketahui, Permaisuri Yin Xinian bukanlah anak kandung Menteri Yin Zhougu, dia hanya anak angkat dari Menteri Yin Zhougu dan Ning Shi," jawab Fang Yue dengan pandangan datar.

Qian Yue tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, Permaisuri Yin Xinian bukan anak kandung Yin Zhougu dan bukan Kakak kandung Yin Hua? Bagaimana bisa terjadi? Sebenarnya apa yang terjadi?

Qian Yue menggigit ibu jarinya, tampak sekali Qian Yue tengah berpikir lagi, membuat Fang Yue mengerti satu hal lagi, Qian Yue yang sekarang akan sering berpikir.

Qian Yue menatap Fang Yue serius, "Kakak bisa jelaskan lagi kenapa bisa Menteri Yin Zhougu mengadopsi, Permaisuri Yin Xinian?"

"Semua karena tanggung jawab," jawab Fang Yue singkat.

________________

A/N: Like, komen dan berikan hadiah ya

jika ada kesalahan penulisan silakan komen

Terpopuler

Comments

AK_Wiedhiyaa16

AK_Wiedhiyaa16

Jgn kan di zaman old, bahkan trik kotor tentang alasan 'tanggungjawab' masih sering digunakan hingga di zaman now.. Entah itu di keluarga biasa sampai keluarga high class.. Intinya trik kotor ky gini merupakan trik yg sgt mudah tapi efeknya luarbiasa, keluarga yg tdinya harmonis adem ayem, dgn masuknya orng ketiga secara tdk langsung sama dengan menanamkan bom waktu, cepat atau lambat daya ledaknya pasti akan menghancurkan.. Jadi dlm keluarga saling menjaga itu penting, selain kepercayaan, terutama utk mereka2 yg punya pasangan yg nyaris perfect, jaga baik2 krna yg ky gitu jelas jdi incaran empuk orng2 yg berhati busuk

2021-03-02

6

Sulati Cus

Sulati Cus

ak curiga klu permaisuri py dendam dgn kerajaan suaminya bisa jg permaisuri py hubungan dg kaisar Liu🤔

2021-02-22

3

Yoni Hartati

Yoni Hartati

thor kpn update cerita ini?

2020-12-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!