17. Bagian Dari Rencana

*Beberapa waktu sebelum rumor datang ke kediaman Jenderal Besar Yue*

Setelah Qian Yue menerima hukuman dan pergi ke kuil leluhur menjalani hukumannya, Ze Yue mengajak Yang Yue ke halaman kediaman Ayahnya. Alasan Ze Yue mengajak Yang Yue agar Ayahnya itu tidak menganggu masa hukum Qian Yue, karena Ze Yue tahu Ayahnya itu sangat penasaran apa yang diperbincangkan Qian Yue dengan Pangeran Pertama, Shu Chunyin.

Di bawah pohon persik, Ze Yue dan Yang Yue duduk di kursi kayu, sebelum mereka memulai pembicaraan, Ze Yue meminta para pelayan menjauh dan menjaga di sekitaran agar tidak seorang pun mendengar pembicaraan mereka.

Ze Yue tampak diam, menyusun kalimat yang tepat agar Ayahnya bisa memahami keadaan, apalagi setelah melihat Yang Yue begitu kecewa dan marah Qian Yue pergi tanpa pamit, membuat Ze Yue harus berhati-hati dalam berkata.

Setelah menemukan kalimat yang tepat, Ze Yue membuka suara, "Ayah penasaran perbincangan apa yang dibicarakan Qian'er dan Pangeran Pertama, bukan?"

Mendengar ucapan Ze Yue, Yang Yue terdiam untuk sesaat. Yang Yue berpikir Ze Yue pasti mengetahui sesuatu, "Apa semua itu juga bagian dari rencanamu, Ze Yue?" tanya Yang Yue sambil memberikan tatapan mencurigai.

Ze Yue tidak lagi kaget jika Ayahnya bertanya seperti itu, sebab dia sendiri telah menduga-duga apa yang akan dipertanyakan Yang Yue padanya, "Sebenarnya tidak, jika tidak seandainya salah satu penjaga tidak memberitahukanku bahwa Qian'er meninggalkan kediaman." Jawaban Ze Yue membuat Yang Yue mengerutkan keningnya, tapi Ze Yue kembali berbicara, "Qian'er merencanakan kepergiannya atas kemauannya sendiri."

"Dan kau membiarkannya?" sela Yang Yue dengan nada sedikit mulai meninggi. Yang Yue jelas sudah tahu bahwa kepergian Qian Yue pasti juga ada bantuan dari orang dalam. Tidak mungkin seorang gadis bisa keluar kediaman Jenderal Besar Yue begitu saja tanpa diketahui, ternyata ... Ze Yue membantu Qian Yue dengan sengaja.

Jika seandainya pengawal itu tidak melapor tentu Ze Yue juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Qian Yue pergi keluar dengan cara menyelinap, setelah mengetahui ke mana perginya Qian Yue, Ze Yue sempat berpikir menarik pulang adiknya itu sebab bertemu dengan Pangeran Pertama secara tertutup. Tapi setelah memikirkan lebih lanjut, Ze Yue mengerti apa yang dilakukan adiknya itu.

Ze Yue juga sengaja membuat Yue Sua yang mengadu soal kepergian Qian Yue dengan menarik perhatian salah satu pelayan yang berkerja di bawa perintah Yue Sua.

Ze Yue menganggukkan kepalanya, mengiyakan pertanyaan Yang Yue, "Ze Yue bagaimana bisa kau membiarkan Adikmu pergi begitu saja? Tidakkah kau berpikir dia akan mendapat masalah nantinya?!" Nada bicara Yang Yue semakin meninggi, mungkin karena tidak menduga bahwa anaknya yang satu ini memiliki pemikiran berbahaya seperti itu.

Tapi, semua yang dilakukan Ze Yue pasti ada alasannya bukan?

Yang Yue mengatur kembali nafasnya, "Berikan aku alasan kau melakukan itu?" tanya Yang Yue setelah merasa sedikit tenang.

Ze Yue yang sebelumnya menunduk kini mengangkat pandangannya menatap Ayahnya, "Sepertinya Pangeran Pertama mengajak Qian'er untuk berkerjasama membatalkan perjodohan." Yang Yue terlihat sedikit terkejut mendengar jawaban Ze Yue, "Bukankah sebaiknya kita juga memanfaatkan bantuan Pangeran Pertama? Dengan begitu Qian'er tidak perlu menikah dengan Pangeran Mahkota." Pernyataan Ze Yue membuat Yang Yue menatapnya tajam.

"Ze Yue, apa kau pikir Pangeran Pertama bisa dimanfaatkan begitu saja?" tanya Yang Yue, dia hanya tidak mengerti bagaimana bisa Ze Yue berpikir ingin memanfaatkan Pangeran Pertama sedangkan pria yang satu itu sangat misterius dan sulit ditebak.

Ze Yue juga tahu, seperti apa dan bagaimana Pangeran Pertama dalam dunia politik, tegas dan adil, hanya saja cara pria itu menyelesaikan sesuatu terkadang tidak pernah terpikirkan banyak orang, sedikit lebih nekat.

"Jika Pangeran Pertama bisa melakukannya, kita juga bisa, kita tinggal ikut menjalankan apa yang direncanakan, tapi ... juga tetap harus berhati-hati," balas Ze Yue, sejenak Ze Yue mengalihkan pandangannya, "Qian'er juga harus diperhatikan, dia tidak memberitahukan apa yang dia rencanakan, sepertinya Qian'er memiliki rencana tersendiri."

Yang Yue membuka mulutnya tapi tidak ada kalimat apapun yang keluar, kembali dia menutup mulutnya dan sejenak berpikir tenang. Yang Yue paham sekarang, Ze Yue membantu Qian Yue pergi karena berharap Pangeran Pertama membantu Qian Yue lepas dari perjodohan besok. Tapi meski Pangeran Pertama telah membantu, Yang Yue meragukan Pangeran itu.

'Pangeran Pertama, dia memiliki ambisi besar ... memanfaatkan seseorang bukan lagi masalah baginya.' Yang Mu tidak bisa berpikir seperti apa jadinya Qian Yue jika Pangeran Pertama memanfaatkannya, yang pasti jarang berakhir dengan baik, 'Lalu Qian'er, dia telah berubah banyak ... anak itu menjadi lebih peka terhadap sekitarnya.' Yang Yue menghela nafas berat membuat Ze Yue memandangnya seketika.

Ze Yue bisa menduga kalau Yang Yue pasti sedang memikirkan apa yang akan terjadi pada Qian Yue, meskipun Yang Yue tahu rencana Pangeran Pertama memberi sedikit keuntungan bagi Qian Yue agar gadis itu terlepas dari perjodohan dengan Pangeran Mahkota. Tapi ... pasti selalu ada resiko dan sesuatu yang harus dikorbankan.

"Ayah ... apa yang kulakukan semuanya untuk kebaikan Qian'er," ucap Ze Yue penuh kepastian. Intinya apa yang dilakukan Ze Yue hanya untuk membantu Qian Yue terlepas dari perjodohan dari Pangeran Mahkota.

Yang Yue memandang Ze Yue untuk sejenak, "Ayah mengerti, tapi ... tidak akan semudah itu mengubah apa yang Yang Mulia Kaisar perintahkan. Meskipun, Pangeran Pertama melakukan banyak cara." Yang Yue masih meragukan apa iya dengan rencana seperti ini bisa membuat Kaisar Shu Jin membatalkan apa yang dia rencanakan, Yang Yue sangat mengenal pria itu, Kaisar Feng Kim pasti memiliki banyak cara membuat keadaan berbalik, ditambah lagi dengan ada Permaisuri Yin Xinian.

Ze Yue mengangguk pelan, apa yang dikatakan Ayahnya ada benarnya, Kaisar Feng Kim tentu tidak akan semudah itu mengubah apa yang telah dia rencanakan dengan matang hanya karena Qian Yue dekat dengan Pangeran Pertama, terkecuali ....

"Ayah, tidak perlu khawatir ... aku memiliki rencana. Pangeran Pertama juga pasti memiliki rencana," ungkap Ze Yue sambil memberikan pandangan penuh keyakinan.

Yang Yue mengerutkan keningnya, "Rencana? Rencana apa?" tanyanya kebingungan.

Ze Yue mengulum senyum tipis, telah berpikir bahwa rencana yang dia dapat bisa membantu banyak, "Tenang saja Ayah, serahkan semuanya kepadaku."

***

"Hei, apa kalian tidak tahu, Pangeran Pertama dan Nona Pertama kediaman Yue memiliki hubungan dekat. Aku dengar-dengar mereka melakukan pertemuan secara tersembunyi pagi tadi." Seorang pria berpakaian lusuh berwarna cokelat menatap beberapa teman seduduknya di kedai. Ketika dia membahas hubungan Pangeran Pertama dan Nona Pertama kediaman Yue, seketika semua pandangan tertuju padanya.

"Ah ... yang benar. Aku tidak menyangka Pangeran Pertama jatuh hati kepada Nona Pertama Yue," sahut pengunjung lain sambil memasang ekspresi terkejut.

"Benar ... aku mendengar dari pengawal yang berjaga di sekitaran kediaman Jenderal Besar Yue. Nona Pertama Yue mengunjungi Pangeran Pertama, bukankah itu sudah jelas, pria dan wanita berdua dalam kediaman, aku yakin mereka melakukan sesuatu." Pria berbaju  cokelat kembali menjelaskan dengan raut wajah cukup serius.

Para pengunjung kedai yang sebelumnya berada di kursi lain segera mendekati kerumunan yang menceritakan rumor Pangeran Pertama dan Nona Pertama kediaman Yue. Bahkan beberapa pelayan kedai makan itu juga ikut menguping pembicaraan.

"Bukankah mereka serasi, demi memperjuangkan cinta mereka, Nona Pertama Yue datang menemui Pangeran Pertama secara diam-diam tanpa izin dari keluarganya," jelas pria berbaju cokelat itu lagi, sesaat dia mengulum senyum penuh rasa percaya diri karena berita yang dia bawa memang benar nyatanya, "Sekarang Nona Pertama Yue menerima hukuman di kuil leluhurnya. Aku menjadi kasihan dengan cinta mereka berdua." Dia menghela nafas seakan merasa kasihan akan cinta Nona Pertama Yue dan Pangeran Pertama yang tidak bisa bersama.

Salah satu pengunjung menyahut, "Kenapa tidak bisa bersama? Bukankah Pangeran Pertama bisa mengajukan perjodohannya kepada Yang Mulia Kaisar?"

Pertanyaan yang sangat tepat, tapi alangkah baiknya jika pengunjung itu memikirkan lagi pertanyaannya sebelum mengeluarkannya.

"Yang Mulia Kaisar berniat menjodohkan Nona Pertama Yue dengan Pangeran Mahkota besok sebagai hadiah atas kemenangan Jenderal Besar Yue," jawab pria berbaju cokelat itu dengan suara melemah, untuk sesaat pandangannya menunduk, "Dan mereka berdua melakukan pertemuan tadi pagi untuk terakhir kalinya."

Ucapan terakhir pria itu membuat semua pengunjung yang mendengarnya merasa lemah, bahkan beberapa dari mereka menghela nafas berat. Mungkin merasa kasihan dengan cinta Pangeran Pertama dan Nona Pertama Yue yang tidak bisa bersama karena titah dari Kaisar.

"Aku rasa lebih baik jika yang menikah dengan Nona Pertama Yue adalah Pangeran Pertama, dengan begitu Pangeran Pertama bisa menjadi lawan saing Pangeran Mahkota dalam merebut takhta Kaisar. Bukankah lebih pantas Pangeran Pertama yang jenius dari pada Pangeran Mahkota yang hanya menghabiskan waktunya dengan wanita-wanitanya." Terdengar suara dari pengujung lain yang membuat beberapa pandangan tertuju padanya.

Pria pembawa berita menghela nafas lagi, "Benar, aku setuju jika Pangeran Pertama menjadi Kaisar nantinya. Pangeran Pertama sangat cerdas dan bijaksana, bahkan kedudukannya saat ini sebagai Adipati dari desa Gongchenzi setelah berhasil membantu desa itu selamat dari para bandit," jelasnya dengan suara lemah. Pandangannya tertuju lagi kepada para pengunjung lainnya, "Kita tidak bisa membantu banyak, tapi jika kita menyebar luaskan seberapa besar cinta mereka berdua. Aku yakin rumor ini akan sampai di kerajaan, dengan begitu Kaisar pasti akan mempertimbangkan kembali keputusannya," ungkapnya dengan senyuman ceria.

"Benar juga, kita bisa membantu cinta mereka seperti ini!" sahut pengujung lainnya penuh semangat.

Pengunjung lainnya juga ikut menyahut setuju mendukung kisah cinta Pangeran Pertama dengan Nona Pertama Yue meski mereka tidak tahu benar apa yang telah terjadi, tapi menurut sudut pandang mereka, hanya Pangeran Pertama yang cocok dengan Nona Pertama Yue.

***

Silih waktu mulai berganti, awan putih perlahan berubah kemerah-merahah akibat pantulan dari sang baskara. Bersamaan dengan itu, angin semilir berdengung lembut, menari-nari di langit menuju arah angin berhembus. Warna langit yang kian memerah membuat beberapa yang menyaksikan, merasa sedikit gentir akan kuasa alam, karena untuk pertama kalinya mereka melihat langit semerah itu, seakan langit telah murka dan kecewa.

Di bawah langit murka, seorang pria berjalan begitu cepat memasuki kediaman yang terkenal sebagai kediaman Jenderal Besar Yue. Pria itu terlihat negitu tergesa-gesa, raut wajah yang dia tampilkan juga terlihat cukup panik. Pria berbaju coklat putih itu berjalan ke kediaman Tuan Besar.

"Tuan Besar, saya membawa berita besar," ucap pria itu setelah dia memasuki kediaman Jenderal Besar Yue.

Yang Yue yang pada saat itu sedang menatap langit segera berbalik, melihat pelayan terpercaya datang dengan wajah begitu panik. Yang Yue pun berjalan mendekati pria itu dan bertanya,  "Ada apa, Zhuan, kenapa kau terlihat begitu panik?"

Yang Yue duduk di salah satu kursi kayu, menunggu jawaban dari pelayan terpercayanya itu.

"Tuan, kota Sudong digemparkan rumor kisah cinta Pangeran Pertama dengan Nona Pertama Yue. Berita itu sudah menyebar luas sejak siang tadi," jawab Zhuan dengan nada begitu panik seperti raut wajahnya. Zhuan baru saja pergi ke kota untuk memeriksa bahan pokok yang harusnya datang ke kediaman majikannya di toko penjualan yang menjadi toko kepercayaan kediaman Jenderal Besar Yue jika berbelanja, dan saat dia mengecek Zhuan mendengar rumor itu dari salah satu pengunjunv toko, dan dengan cepat Zhuan kembali ke kediamannya untuk memberitahukan rumor itu kepada Yang Yue.

Tentunya mendengar kabar yang dibawa Zhuan membuat Yang Yue mendadak berdiri sambil memukul meja, raut wajahnya juga yang sebelumnya tenang kini berubah marah.

"Siapa! Siapa yang menyebarkan rumor seperti itu!" tanya Yang Yue dengan suara membentak.

Zhuan menjadi gelagapan melihat kemarahan majikannya, dengan cepat Zhuan menggelengkan kepala, "Tidak tahu Tuan, tapi katanya seseorang mendengar rumor itu dari kediaman Jenderal Besar Yue," jawab Zhuan bergetar.

Semakin meledak lagi emosi Yang Yue mendengar jawaban Zhuan, "Apa!? Dari kediaman ini! Siapa yang berani menyebar berita seperti itu!"

"Ayah, bisakah aku masuk." Tiba-tiba muncul suara lain yang cukup familiar. Seketika pandangan Yang Yue dan Zhuan tertuju ke arah pintu.

"Ze Yue? Ada Apa dia ke-" Yang Yue menghentikan gumamnya saat tersadar sesuatu. Kedatangan Ze Yue sangat tepat dengan datangnya Zhuan membawa rumor, Yang Yue bisa menebak kedatangan Ze Yue pasti berhubungan dengan tersebarnya rumor itu.

Yang Yue beralih menatap Zhuan, "Keluarlah, masalah ini jangan sampai tersebar di kediaman kita," ujar Yang Yue penuh penekanan kepada Zhuan.

Zhuan mengangguk paham, setelah menerima perintah dia segera keluar, dan bertemu Ze Yue di depan pintu kediaman Yang Yue. Zhuan mempersilakan Ze Yue masuk.

Kepergian Zhuan diganti dengan datangnya sosok pemuda tampan dan cerdas milik kediaman Jenderal Besar Yue. Ze Yue berjalan mendekati Yang Yue dengan ekspresi cukup tenang. Sebelum Ze Yue benar-benar dekat dengan Yang Yue, Ayahnya itu langsung melontarkan pertanyaan.

"Ze Yue jangan katakan ini juga bagian dari rencana yang kau katakan siang tadi."

_________________

A/N : Aku mengharapkan dukungan kalian, entah berupa like, hadiah atau vote 😊🍁

Jika ada waktu mampir ke ceritaku ya, mohon dukungannya 🙂

Terpopuler

Comments

senja

senja

hanya Pangeran Pertama yg cocok dg Nona Pertama Yue, itu mereka ada dengar ttgnya yg buruk kah? kan dia hampir sm kek PM yg suka cwe-cwo cantik

2021-04-15

1

penikmat kopi

penikmat kopi

👣JEJAK👣

2021-02-15

0

M£♡

M£♡

semangat thor♡♡

2021-02-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!