[Episode telah direvisi]
____________________
Fang Yue, anak ke dua Jenderal Besar Yang Yue dan Qian Mie. Fang Yue terkenal sikapnya yang lebih hangat dan humoris dibanding Kakak pertamanya Ze Yue. Walau pun kecerdasan Ze Yue jauh di atasnya, namun prestasi Fang Yue tidak jauh kalah dari Ze Yue. Jika Ze Yue ahli dalam strategi perang, maka Fang Yue ahli menguasai arena peperangan. Penghargaan atas jasa Fang Yue dalam peperangan sudah banyak dan sangat diakui pejabat mau pun rakyat.
Pada usia 6 tahun Fang Yue sudah ahli menunggang kuda, memanah dan bermain pedang. Pada pertandingan festival berburu antar bangsawan, Fang Yue memenangi urutan pertama.
Karena jasanya teramat besar, Kaisar menjodohkan Fang Yue dengan anak gadis Menteri Pembangunan, Yin Zhougu, dari keluarga Yin. Yin Hua adik dari Permaisuri Yin Xinian. Yin Hua memiliki wajah yang tak kalah jauh cantik dari Kakaknya, Yin Xinian, namun kecerdasan kakaknya jauh di atasnya.
Yin Hua terkenal sebagai 'Dewi Suara', karena kemerduannya dalam memainkan berbagai alat musik serta menyanyi sudah menjadi nomer 1 di kekaisaran Wei. Saat Yin Hua tampil bernyanyi sambil bermain musik, banyak orang akan terhenyu karena kepiawaiannya. Membuat hati siapa akan tenang dan nyaman.
Dengan kombinasi adik kakak yang begitu hebat, sang ahli strstegi dan ahli bela diri, menguasai medan perang bukan lagi hal biasa bagi mereka. Peperangan yang terjadi di perbatasan beberapa hari yang lalu, hampir menghabiskan waktu satu tahun itu, berhasil mereka menangkan. Walau banyak pengorbanan yang harus mereka berikan atas kemenangan.
Fang Yue menatap lurus ke depan, tepatnya pada Yin Hua yang tengah sibuk memainkan alat musik suling untuknya sambil menutup mata. Fang Yue baring di atas paha sang istri. Ulasan senyuman hangat terus terpampang di wajah Fang Yue, jujur saja dua pasangan sejoli ini ialah pasangan teromantis di kekaisaran Wei. Dua pasang insan yang memiliki sifat yang sama, sama-sama penyayang dan hangat terhadap banyak orang. Sehingga banyak para pasangan begitu iri dengan sepasang suami istri ini. Walau pun mereka bersatu karena perjodohan, namun siapa sangka mereka berakhir saling mencintai dan menghargai dari hasil perjodohan yang awalnya tak pernah mereka duga.
Beberapa saat, suara seruling Yin Hua berhenti mempertandakan bahwa lagu telah usai. Yin Hua membuka matanya dan menatap Fang Yue yang ada di pangkuan pahanya. Mereka berdua langsung tersenyum satu sama lain, saat pandangan mereka bertemu.
"A Fang," panggil Yin Hua dengan suara pelan dan lembut.
"Hua'er ... seperti biasa. Lagumu selalu membuatku tenang," ucap Fang Yue sambil mengusap pipi Yin Hua.
Yin Hua sedikit terkejut saat tangan Fang Yue menyatuh pipinya, karena mereka sangat jarang bisa bersama akibat terus terjadi perlawanan di perbatasan membuat Fang Yue sering meninggalkannya, sentuhan Fang Yue membuatnya sangat terkejut namun hanya sebentar.
"Syukurlah jika, A Fang menyukainya," balas Yin Hua dengan senyuman hangat. Yin Hua juga membalas sentuhan tangan Fang Yue, mengapai tangan Fang Yue yang ada di pipinya lalu mengusapnya lembut.
Fang Yue melingkarkan tangannya di leher Yin Hua, membuat Yin Hua perlahan menunduk ke arahnya. Wajah mereka berdua perlahan mendekat, semakin lama semakin dekat ... Yin Hua menutup matanya membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Fang Yue juga menutup matanya, menghayati suasananya yang akan terjadi. Namun baru saja ke dua bibir pasangan ini hendak bersentuhan, muncul suara mengganggu mereka.
"Kakak ke dua, apa kau ada di dalam?" tanya suara perempuan dari balik pintu bersamaan suara ketukan pintu.
Fang Yue berteriak keras dalam hatinya, suara itu bukan lagi tidak dia kenal, siapa lagi kalau bukan suara Qian Yue. Fang Yue membuka matanya dengan raut wajah kesal, kesal adegan romantisnya dengan Yin Hua terganggu.
Yin Hua juga langsung membuka matanya saat mendengar suara Qian Yue dari luar. Sejenak Yin Hua menatap Fang Yue yang masih berada di pangkuannya, meminta suaminya itu segera memindahkan kepalanya sebab Yin Hua ingin membukakan pintu untuk Qian Yue.
Melihat tatapan yang diberikan Yin Hua padanya, Fang Yue sudah paham, istrinya itu ingin membukakan pintu untuk adiknya. Fang Yue segera duduk kemudian tersenyum pada Yin Hua.
"Pergilah," ucap Fang Yue sambil beranjak berdiri dan berjalan menuju kursi di ruang tengah kediaman mereka berdua.
Yin Hua segera beranjak bangun berjalan menuju pintu, setiba di depan pintu dia langsung membuka pintu dan melihat seorang gadis tengah berdiri sambil tersenyum manis. Gadis itu adalah Qian Yue.
"Selamat pagi, Kakak Ipar, salam dari adik ke tiga. Apakah aku menggangu pagi Kakak ipar?" tanya Qian Yue dengan raut wajah dibuat polos, sebenarnya dia sendiri sudah tahu, datang pagi-pagi begini ke kediaman sepasang kekasih tentu saja menunggu waktu mereka.
Niat Qian Yue setelah selesai makan pagi nanti mendatangi kediaman Fang Yue, tapi karena ada sesuatu yang ingin Qian Yue sampaikan, dia berpikir sekalian saja daripada mengganggu makan pagi nanti.
Yin Hua membalas senyuman Qian Yue, "Adik tidak menggangu, ayo masuk." Yin Hua mempersilahkan Qian Yue masuk.
Qian Yue masuk dengan senang hati, disambut hangat seperti ini membuat Qian Yue merasa lega. Qian Yue melenggang masuk, berjalan bersama Yin Hua menuju ruang tengah. Di ruang tengah mereka bisa melihat ada Fang Yue tengah duduk sambil menyesap secangkir teh dengan 1 buku di tangan kanannya. Seolah tengah bersantai di pagi hari sambil membaca buku.
Melihat Fang Yue bertingkah seperti itu, Qian Yue yakin bahwa telah terjadi sesuatu pada Kakaknya itu, sehingga dia bersikap seperti itu. Mengingat Hua Yun menceritakan sangat detail tentang Fang Yue, pria berhati hangat dan humoris. Tapi Qian Yue masih belum yakin, apa dia harus bertindak biasa pada Fang Yue atau tidak sebab dia sendiri masih belum mengenal dekat Fang Yue. Kalau Ze Yue, Qian Yue sudah sedikit mengerti Kakaknya yang satu itu, serius dan tenang. Hampir satu sifat dengan Qian Yue.
"Selamat pagi Kakak ke dua, salam dari adik ke tiga." Qian Yue menegakkan sedikit badannya memberi salam pada Kakaknya sesuai tradisi di dalam keluarga bangsawan.
Fang Yue mengalihkan pandangan pada Qian Yue, saat adiknya itu memberi salam padanya. Sedikit terkejut melihat adiknya bisa bersikap anggun seperti wanita bangsawan. Karena Fang Yue tahu selama ini Qian Yue sangat jarang memberi salam pada saudaranya, bertindak seperti bukan gadis bangsawan bertikat.
Fang Yue menurunkan buku di tangan kanannya ke meja, "Duduklah adik ke tiga. Ada urusan apa kau datang ke kediaman Kakakmu ini?"
Qian Yue duduk di kursi dekat Yin Hua, tepat di depan Fang Yue. Alis kanan Qian Yue berkedut mendengar ucapan Fang Yue terdengar dingin di telinganya, namun senyuman hangat tidak hilang dari wajah Qian Yue. Qian Yue menatap Fang Yue dengan pandangan sedikit bingung.
"Kakak, apakah kedatanganku mengganggumu? Sepertinya Kakak tidak suka akan kedatanganku." Qian Yue memasang wajah sedih yang dibuat-buat tapi terlihat nyata di mata Yin Hua.
"Qian Yue, aku tahu kedatanganmu pasti bukan niat baik? Kapan Adikku ini tidak pernah menyusahkan Kakaknya?" balas Fang Yun dengan senyuman meledek, tahu kalau kedatangan Qian Yue pasti bukan hal baik untuknya. Hal seperti ini sudah sering terjadi padanya.
Qian Yue tersenyum lebar, ternyata Fang Yue bisa memahami kedatangan Qian Yue dengan mudah, kalau seperti ini Qian Yue tidak perlu repot-repot mengungkapkannya pada Fang Yue nanti.
"Kakak paling tahu tentangku, seperti Kakak sudah bisa menduga alasanku datang ke sini?"
Fang Yue mendengus pelan seraya memutar bola matanya malas, "Qian Yue, jangan katakan kau ingin berlatih ilmu bela diri lagi? Sepertinya setengah sifatmu tidak berganti," sindir Fang Yue sambil menatap Qian Yue sedikit tajam.
Qian Yue sedikit tersentak, ucapan Fang Yue terdengar sangat menyakitkan di telinganya. Bagaimana mungkin Fang Yue begitu dingin dengan adiknya sendiri? Apakah mungkin pernah terjadi sesuatu antara Fang Yue dan Qian Yue dulu? Astaga ... Qian Yue yang dulu sangat banyak melakukan kesalahan.
"Kakak, aku tidak ingat apakah di masa lalu aku dan Kakak pernah berselisihan atau tidak? Tapi setelah melihat cara berbicara Kakak padaku, aku sadar ... di masa lalu pasti Adikmu ini pernah melakukan kesalahan. Sebelum itu aku ...." Qian Yue beranjak bangun dari kursi lalu membungkukkan badannya rata, "Qian Yue meminta maaf pada Kakak atas semua kesalahanku di masa lalu. Tidak hanya untuk Kakak, tapi untuk Kakak ipar juga."
Melihat Qian Yue membungkuk Fang Yue langsung berdiri memegang ke dua lengan Qian Yue membantunya menegakkan kembali tubuhnya. Fang Yue tidak suka melihat adik perempuan satu-satunya yang dititipkan Ibunya pada Fang Yue dan Ze Yue bersikap seperti ini.
Fang Yue merasa malu pada dirinya sendiri, di sini dialah yang merasa salah, sebagai Kakak seharusnya dia bisa menjadi arahan yang baik untuk adik bungsunya. Tapi kenyataanya, mereka telah lambat membimbing Qian Yue menjadi baik, sikap Qian Yue semakin memburuk di bawah bimbingan Wangxia. Mungkin tidak banyak bisa menyadari hal itu, tapi untuk Ze Yue dan Fang Yue, tentu mereka sadar akan kesalahan mereka. Mereka berdua telah melalaikan wasiat sang Ibu menjaga adik perempuan mereka.
Melihat Qian Yue membungkuk meminta maaf, Yin Hua sontak terkejut. Dia langsung berdiri dan meminta Qian Yue untuk berdiri tegap lagi. Di sini Yin Hua juga merasa bersalah, dia adalah Kakak ipar Qian Yue, seharusnya dia bisa membimbing adik iparnya itu dengan baik.
"Qian Yue. Kau tidak perlu membungkuk seperti Ini, di sini akulah yang salah. Seharusnya dulu aku selalu perhatian padamu, sehingga semua ini tidak perlu terjadi jika aku tidak lalai sebagai Kakakmu," ucap Fang Yue dengan nada sedikit bergetar dan raut wajah menyesal.
"Adik Qian Yue, bangunlah kembali." Yin Hua juga ikut menambahkan.
Qian Yue menegapkan kembali badannya, menatap Fang Yue dan Yin Hua bergantian. Sedikit terharu pada dua pasangan ini masih peduli dengannya. Di sisi lain Qian Yue juga senang, ternyata dugaannya benar, dua pasangan ini akan cepat memaafkannya dengan cara seperti ini, tidak sia-sia Qian Yue memikirkan berbagai cara semalam.
"Terimakasih, Kakak ke dua dan Kakak ipar mau memaafkanku," ucap Qian Yue dengan wajah terharu.
"Kau bicara apa Qian Yue? Tentu saja kami akan memaafkanmu. Maaf ... aku sebagai Kakakmu juga tidak bisa menjadi Kakak yang baik." Fang Yue merasa bersalah, Qian Yue meminta maaf padanya, seharusnya dialah yang meminta maaf lebih awal. Sebagai Kakak dia telah gagal menjaga adiknya, bahkan adiknya ini hampir mati karena kegagalannya menjaganya.
"Kakak tidak gagal, sebagai Letnan kerajaan tentu saja Kakak jarang punya waktu. Hampir setiap bulan Kakak dan Ayah menjaga perbatasan dari perlawanan Kekaisaran Liu. Adakah waktu hanya untuk mengurus adiknya yang manja Ini? Tentu tidak ... keamanan Kekaisaran Wei lebih utama daripada keluarga sendiri. Karena semua orang di kekaisaran Wei adalah keluarga," balas Qian Yue dengan senyuman penuh arti. Qian Yue menatap Fang Yue memberikan tatapan pengertian, atau dengan kata lain, Qian Yue paham masalah Kakak dan Ayahnya tidaklah mudah, sebagai pejabat kemiliteran Kekaisaran Wei sudah menjadi tanggung jawab mereka menjaga keamanan. Untuk mengurus Qian Yue tentu mereka tidak punya waktu, lagi pun ada Wangxia sebagai selir Yang Yue atau Ibu ke dua mereka, tugas seperti itu sudah menjadi tanggung jawab Wangxia.
Ditambah lagi Fang Yue dan Ze Yue sudah punya keluarga sendiri, apa mungkin mereka juga harus mengurus adik mereka sedangkan ada Wangxia di kediaman Ayah mereka.
Fang Yue sungguh terkejut akan perubahan Qian Yue, semenjak tenggelam di kolam taman belakang adiknya ini menjadi lebih dewasa. Apakah kepala Qian Yue terbentur sesuatu sehingga adiknya ini bisa berubah drastis? Tidak seperti dulu selalu merengek ini dan itu.
"Qian Yue, aku tidak tahu harus senang atas perubahanmu atau tidak. Kau tahu aku merasa merinding melihat perubahanmu," ucap Fang Yue sambil mengusap ke dua lengannya, seolah merasa membenarkan ucapannya sendiri.
Yin Hua melihat sikap suaminya langsung mendekati Fang Yue lalu mencubit perutnya, "A Fang ... kau tidak boleh berkata seperti itu. Adik Qian Yue bisa berubah lebih baik itu sudah menjadi berkah baginya, seharusnya kau senang." Yin Hua menatap tajam Fang Yue, bercanda boleh saja, tapi ada waktu dan tempatnya.
Fang Yue meringis keras tatkala cubitan Yin Hua semakin kuat, "Aaaa ... sakit Hua'er. Iya, iya maaf ... aku hanya bercanda."
Qian Yue tertawa kecil melihat adegan suami istri itu, sungguh keluarga hangat dan romantis. Mendadak Qian Yue merasa sakit hati, umur aslinya bahkan tak jauh dari umur Kakak pertamanya, namun dia tidak pernah merasakan apa itu cinta? Mengingat kata itu, Qian Yue merasa malu, dia seperti perawan tua di dalam kediaman ini. Karena kesibukannya di dunia hukum, dia tidak pernah memikirkan masalah hubungan asmaranya. Pernah ia menjalin perkenalan dengan lawan jenis, tapi karena Qian Yue bersikap begitu formal, pria itu merasa aneh akan sikap Qian Yue sehingga hubungan perkenalan mereka gagal. Sejak saat itu, Qian Yue tidak pernah mementingkan lagi dunia asmara, karena menurutnya jodoh akan datang dengan sendirinya sesuai ketentuan takdir.
Tapi apa iya begitu? Bahkan sampai ia mati tercebur ke laut, dia tidak pernah menjalin hubungan asmara dengan pria mana pun. Miris sekali takdir Qian Yue.
"Ehem ... Kakak ke dua dan Kakak ipar bisa melanjutkan hubungan romantis kalian nanti. Apa kalian tega melihat adik polos ini menyaksikan adegan suami istri yang membuat siapa saja iri?"
Sadar kalau ada Qian Yue tengah menatap mereka, dua pasangan itu langsung menghentikan pertikaian romantis mereka. Yin Hua merasa paling malu, sebagai Kakak ipar bagaimana mungkin dia memperlihat hubungan asmara mereka pada adik iparnya yang belum menikah. Pipi Yin Hua mulai memerah sempurna seperti tomat, malu sendiri mendengar ucapan Qian Yue. Berbeda dengan Fang Yue, dia justru memeluk Yin Hua sambil menyeringai lebar.
"Maka dari itu, adik Qian Yue segeralah menikah. Umurmu sudah enam belas tahun, kapan kau akan menikah?" balas Fang Yue dengan nada meledek.
Mulut Qian Yue terbuka, tangan kanannya terangkat ingin menunjuk Fang Yue tapi ia hentikan. Apa maksud Fang Yue menyidir dirinya? Bahkan usia asli Qian Yue lebih tua dari Fang Yue, beraninya bocah itu menegur senior!
Qian Yue tersenyum lebar, alis kanannya berkedut lumayan kuat, "Kakak ... terimakasih atas sarannya." Qian Yue menghela nafas pelan.
Tunggu dulu, di zaman ini belum menikah di umur 16 tahun adalah hal tabu, dan sudah dianggap perawan tua. Tapi di dunia Qian Yue abad 21, menikah di umur 16 tahun adalah hal dilarang karena usia yang masih muda, dan seharusnya masih sekolah. Jadi wajar saja Qian Yue masih perawan di usia 23 tahun sebab dia sendiri masih fokus menuntut ilmu di luar negeri.
Kembali ke alasan utama Qian Yue datang ke kediaman Fang Yue. Qian Yue sadar dia tidak punya banyak waktu berkelebat dengan Fang Yue, sebagai senior lebih tua dari Fang Yue, Qian Yue akan mengalah.
"Kakak, langsung saja. Aku tidak punya banyak waktu ... kedatanganku ke sini bukan hanya untuk berlatih ilmu bela diri. Tapi juga ingin membicarakan sesuatu." Qian Yue kembali duduk ke kursi dengan tenang.
Mendadak wajah Fang Yue menjadi berubah, raut wajah humoris itu terganti raut wajah datar penuh keseriusan. Melihat perubahan Fang Yue, Qian Yue mengerutkan keningnya. Inikah sifat tersembunyi Fang Yue? Ternyata seorang Letnan memang tidak bisa menyembunyikan sikap seriusnya.
"Qian Yue, aku juga ada beberapa pertanyaan untukmu," balas Fang Yun, sejenak pandangannya tertuju pada Yin Hua, memberikan ucapan lewat tatapan, adik kakak ini butuh waktu berdua.
Mengerti maksud tatapan Fang Yue, Yin Hua langsung pamit pergi dengan alasan menemui Fhu Sua istri Ze Yue kebetulan juga ada urusan yang ingin dia lakukan dengan Fhu Sua. Setelah kepergian Yin Hua, tinggallah ruangan hening yang menyisakan sepasang adik kakak saling menatap satu sama lain.
Qian Yue mengerti arti tatapan Fang Yue terhadapnya, begitu penuh kewaspadaan. Dari cerita yang ia dengar dari Hua Yun, bahwa Qian Yue lebih dekat dengan Fang Yue daripada Ze Yue, sehingga semua sikap Qian Yue sangat Fang Yue kenal. Sosok Fang Yue tidak hanya humoris dan hangat, tapi dia juga sosok yang penuh kewaspadaan tinggi sama seperti Ze Yue.
"Kakak ... tatapanmu itu sungguh menakutkan. Tapi aku paham ... kau pasti curiga. Apakah aku ini Qian Yue yang sangat kau kenal atau tidak?" ucap Qian Yue setelah menerka beberapa saat apa yang ada di pikiran Fang Yue.
Sikap Fang Yue semakin mendingin, Qian Yue bisa menebak isi pikirannya dengan mudah itu sungguh luar biasa. Di kediaman ini hanya Ze Yue paling over prospektif terhadap semua orang termasuk Fang Yue sendiri. Sebab itu mereka tidak akan asal-asalan bersikap pada semua orang.
"Qian Yue. Kau sungguh cerdas ... sungguh jauh berbeda dari dirimu yang dulu. Aku yakin sikap seperti ini bukanlah milik Qian Yue yang sebenarnya. Kau harusnya tahu, dengan perubahan sederastis ini ... siapa bisa dengan mudah percaya?" balas Fang Yue dingin, disertai tatapan tajam seakan memberikan ancaman pada Qian Yue untuk segera membongkar kedok aslinya.
Bukannya takut atau gugup karena tatapan Fang Yue, Qian Yue justru tertawa kecil membuat Fang Yue mengerutkan keningnya. Qian Yue tertawa tanpa sebab apakah ucapan Fang Yue tadi adalah sebuah lelucon di telinganya? Apakah dia tidak sadar kalau Fang Yue tengah mengancamnya?
"Tidak salah, pengamatan sang ahli bela diri memang sangat tajam. Ternyata perubahanku ini memang sangat mencolok untuk Kakak." Qian Yue sangat mengakui kejelian pengamatan Fang Yue terhadapnya. Tidak hanya itu, sikap Kakaknya ini sebelumnya sungguh berbeda sebelum tinggal mereka berdua di ruangan ini.
Semua perubahan yang Qian Yue tunjukkan pada seluruh keluarganya bukan hanya perubahan biasa saja, Qian Yue sengaja melakukan itu sebab dia ingin menarik perhatian siapa saja yang begitu cepat tanggap akan perubahannya. Mungkin jika hanya berubah etikat saja, Fang Yue tidak akan securiga ini sebab sebagai gadis bangsawan terhormat Qian Yue memang harus merubah sikapnya menjadi lebih anggun. Hal itu sudah menjadi peraturan utama sebagai perempuan bangsawan.
Tapi perubahan Qian Yue mulai dari membenci Wangxia dari peringatan semalam, sudah menjadi bukti kuat untuk Fang Yue. Kalau pun Qian Yue memang benar lupa ingatan, tidak seharusnya dia memberikan ucapan ancaman yang hanya segelintir orang cerdas bisa paham. Apalagi cara Qian Yue lupa ingatan menjadi lebih tegas dan terbuka, tidak sesuai dengan adegan lupa ingatan. Seharusnya dia menjadi lebih pendiam dan berusaha mengakrabkan diri pada semua orang.
"Harus aku akui status Letnan memang tidak salah untuk Kakak. Tapi ... mencurigai aku bukan adik kalian? Itu sangat membuat hatiku sakit." Qian Yue memasang wajah sedih sambil memegang dadanya seolah merasa sakit hati akan sikap Fang Yue.
"Aku akan jujur satu hal, tapi Kakak harus berjanji untuk tidak memberitahukan pada siapa pun. Rahasia ini hanya Kak Ze Yue dan Kak Fang Yue yang tahu."
Mendengar nama Ze Yue disebut, Fang Yue langsung mengerutkan keningnya, pandangannya terhadap Qian Yue berubah, "Apa maksudmu Ze Yue? Apa dia sudah ...." Fang Yue terdiam sejenak, bagaimana mungkin dia lupa kalau Ze Yue memiliki pengamatan yang lebih tajam darinya. Tentu saja dia sudah bisa menebak Qian Yue lebih awal darinya.
"Ah ... baiklah aku paham." Fang Yue menatap Qian Yue kembali, meminta lewat tatapannya untuk melanjutkan kembali ucapan Qian Yue.
Qian Yue tersenyum kecil melihat sikap Fang Yue, "Kak Ze Yue dia sudah lebih awal curiga akan perubahanku. Karena ini semua memang menjadi tujuanku ... memancing kalian berdua curiga padaku."
Fang Yue menautkan alisnya, bingung apa maksud dari ucapan Qian Yue. Memancing mereka berdua? Sebenarnya apa yang ada di pikiran Qian Yue itu? Kenapa cara berpikirnya membuat Fang Yue bingung, seandainya ada Ze Yue di sini, mungkin dia bisa paham lebih cepat maksud Qian Yue.
"Mungkin ini terdengar tidak masuk akal di kepala kalian. Tapi kebenarannya memang seperti ini ... aku memang telah melupakan semua orang tapi tidak untuk Wangxia yang ingin membunuhku dengan cara menenggelamkanku di kolam. Karena dendamku begitu besar padanya, tentu tidak akan bisa kulupakan Wangxia, sekali pun aku berada di dunia yang berbeda! Dendam dan benci ini ... harus aku balaskan!"
____________
A/N : Like, komen dan berikan hadiah ya
jika ada kesalahan penulisan silakan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
senja
ku suka alur ini, ada satu novel disini yg juga jadi favoritku, kurang lebih alur awal backgroundnya sama, tp cara penyelesaian di novel ini dan novel yg satu sama2 ku suka, smoga novel ini bisa dibaca banyak orang dan sampai ke season dua juga seperti novel kesukaanku itu^^
semangat Ka
2021-04-14
0
Orpmy
semangat thor dan terimakasih sudah mampir di novel ku pruso
2020-11-27
0
Jumainah Sll
next
2020-11-03
0