"Hadiah?" Yue Sua mengerutkan keningnya, sungguh dia tidak paham apa maksud dari Qian Yue. Datang ke kediamannya meminta hadiah, sejak kapan Yue Sua menjanjikan hadiah untuk Qian Yue.
Melihat tampang bingung yang dikeluarkan Yue Sua membuat senyuman yang sebelumnya mekar mulai pudar, "Yue Sua, apa mungkin kau berbohong perihal itu?" tanya Qian Yue lemah, terlihat kecewa dan semakin membuat Yue Sua kebingungan.
'Perihal? Perihal apa?' tanya Yue Sua dalam hatinya, memaksakan otaknya berpikir apa yang sebenarnya Qian Yue maksud.
Ha Young awalnya tidak paham, akan maksud Qian Yue meminta hadiah, tapi setelah mendengar kalimat terakhir Qian Yue, dia tersadar sesuatu. Seketika Ha Young mendekati Yue Sua dan berbisik, beberapa detik Ha Young berbisik, dia kembali menjauh dari Yue Sua.
Yue Sua yang tadinya berwajah sedikit kesulitan, kini mulai mengukir senyuman, sesaat Yue Sua menatap Qian Yue diiringi dengan tawa di hati. Yue Sua tahu, hadiah apa yang diinginkan Qian Yue.
"Ha Young, ambil sapu tangan di dalam laciku," ucap Yue Sua penuh ketenangan. Ha Young segera melaksanakan perintah, dengan cepat dia mengambil sapu tangan sulam bermotif bunga persik. Dengan sangat berhati-hati, Ha Young meletakkan sapu tangan sulam itu di meja.
"Bukankah ini yang Kakak mau?" Yue Sua membuka suara dengan nada sedikit berbeda, "Ini adalah sapu tangan yang semalam aku buat untuk Kakak, sebagai bentuk permintaan maaf dari Wangxia." Tambah Yue Sua lagi dengan senyuman hangat.
Mata Qian Yue menatap sapu tangan di meja, cukup terkesan Yue Sua sudah menyiapkannya dari awal. Tanpa bertanya lagi, Qian Yue menerima sapu tangan itu. Sesaat Qian Yue memberikan senyuman singkat kepada Yue Sua sambil berkata, "Sapu tangan yang bagus, sepertinya Adik memang berbakat. Tidak hanya cantik, namun juga memiliki banyak bakat."
Senang, sudah pasti Yue Sua senang mendengar pujian Qian Yue, bahkan dia memuji dirinya sendiri dalam bahwa dia memang berbakat dan cantik. Tapi karena Qian Yue adalah Kakaknya, Yue Sua tidak boleh mengungkapan rasa senangnya di depan Qian Yue.
Yue Sua tersenyum malu, tangannya tanpa sadar bergerak menutup bibir mungilnya, "Kakak terlalu memuji, bakatku tidaklah sebanding dengan bakat Kakak," balas Yue Sua.
Tahu kalau Yue Sua sebenarnya sedang merendahkan dirinya, Qian Yue hanya bisa tersenyum tipis. Bakat? Jika mengungkit masalah bakat semua orang di kediaman ini juga tahu, bakat Qian Yue hanyalah pandai ilmu bela diri, tidak bisa menari, melukis, bahkan menyulam. Pantas saja bukan Yue Sua lebih disanjung dibanding dengan Qian Yue.
Qian Yue tahu, Yue Sua hanya merendah, hanya saja Yue Sua secara sengaja juga menyinggung bakatnya. Jika Qian Yue memarahi Yue Sua sedang menyinggung dirinya, justru akan membuat Qian Yue mendapat masalah. Tapi meskipun begitu, Qian Yue bukan lagi Qian Yue yang sama.
Perlahan senyuman Qian Yue memudar, bersamaan dengan itu Qian Yue menatap Yue Sua cukup tajam, "Kau merendahkanku, Yue Sua?" tanya Qian Yue dengan nada sedikit tidak senang.
Melihat Qian Yue terpancing, Yue Sua tertawa dalam hati mentertawakan betapa mudahnya Qian Yue terpancing olehnya, "Kakak, aku tidak berniat merendahkan, Kakak," dalih Yue Sua dengan nada bergetar, terlihat telah melakukan kesalahan.
Alih-alih bingung mau bersikap seperti apa lagi, Qian Yue memandang Yue Sua semakin tajam, "Jika tidak merendahkan apa lagi? Mengingatkan maksudmu?" timpal Qian Yue.
Yue Sua terlihat panik, "A-aku, Aku tidak berniat merendahkan Kakak." Meskipun sikapnya hanya drama, tapi Qian Yue cukup salut dengan aktingnya, "Percayalah Kak, aku hanya merendah untuk Kakak." Yue Sua beranjak dari kursinya, mendekati Qian Yue lalu menyentuhnya.
Meskipun Yue Sua sudah terlihat memohon, tapi tampaknya Qian Yue masih diam dengan tampang dinginnya. Melihat Yue Sua memohon tentu Ha Young tidak akan tinggal diam begitu saja, Ha Young juga segera berlutut meminta pemaafan dari Qian Yue atas nama majikannya.
"Nona Pertama, mohon maafkan Nona ke Dua jika menyinggung perasaan, Nona Pertama," ucap Ha Young tegas namun tidak keras dan tidak pula terdengar bergetar seperti nada bicara Yue Sua.
Sejenak Qian Yue menghela nafas pelan, tangannya meraih bahu Yue Sua, membantu gadis itu bangkit, "Adik, kau tidak berperlu berlutut begini, apa kau ingin aku terlihat buruk di mata banyak orang?" Berpikir bahwa Qian Yue akan merasa bersalah, tapi justru membuat Qian Yue semakin tajam berkata. Yue Sua menatap Qian Yue nanar.
"Kakak, aku tidak mungkin memiliki niat seperti itu," dalih Yue Sua sedikit keras membuat beberapa pelayan dan pengawal yang berada di luar mendengar suaranya, "Bagaimana mungkin aku berniat seperti itu, bahkan memikirkannya saja aku tidak berani." Perkataan Yue Sua mulai melemah, merasa sangat begitu bersalah.
Sungguh Qian Yue ingin menarik rambut Yue Sua lalu membenturkannya ke meja, betapa muak dan geramnya Qian Yue melihat akting yang adiknya itu tampilkan, sangat terlihat nyata dan tepat. Andaikan, Qian Yue tidak mengingat status Ayah, sudah pasti Yue Sua tidak perlu sedrama ini di depannya. Cukup memberi sedikit peringatan, Yue Sua pasti akan melihatkan sifat aslinya.
Ha Young juga tidak jauh berbeda dengan majikannya, terlihat pelayan itu semakin bersujud di lantai, seakan sangat, sangat meminta belas kasihan dari Qian Yue. Bukan Qian Yue terlihat seperti penjahat di sini?
"Jika tidak berani memikirkannya, bagaimana mungkin Adikku ini berani membuatku terlihat semakin buruk? Tidak hanya di hadapan Ha Young, tapi juga di hadapan pelayan yang lain." Qian Yue menatap Yue Sua semakin tajam, "Yue Sua terus terang aku tidak suka caramu berpura-pura, terlalu mudah dibaca. Mungkin sebagian orang akan termakan dan terjerat, memilih untuk mengalah dari pada bermasalah, tapi untukku ... bermasalah denganmu bukan masalah besar bagiku." Qian Yue memperlihatkan senyuman sekilas, meski yang sesaat tapi senyuman ini mengartikan penghinaan, "Yue Sua, tidak salah kau adalah anak dari seorang Selir." Tambah Qian Yue dengan nada menekan di kalimat terakhir.
Yue Sua menatap Qian Yue dengan mata membulat, seakan tidak percaya dengan apa yang baru dia lihat dan dengar, Qian Yue baru saja menyinggung statusnya, Qian Yue secara terang-terangan merendahkannya. Setetes air mata berhasil lolos, Yue Sua menitihkan air mata, mengejutkan Ha Young dan beberapa pelayan yang melihat. Tapi di mata Qian Yue, air mata itu hanyalah air mata palsu demi mendapat belas kasihan dari orang di sekitarnya. Tentunya dengan sikap seperti ini, akan semakin banyak orang tidak menyukai Qian Yue.
Qian Yue mendengus pelan, tangannya juga perlahan mengelus pipi Yue Sua menghapus air mata, "Yue Sua, trik murahan seperti ini, sudah sering aku temui. Sesekali, lebih cerdiklah lagi jika ingin menjatuhkanku," ujarnya dingin.
Setelah berucap demikian, Qian Yue berdiri kemudian berbalik dan melenggang pergi meninggalkan Yue Sua yang tercengang karena sikapnya.
***
"Apa? Pangeran Pertama bertemu dengan Nona Pertama kediaman Yue?" Seorang wanita berusia hampir 3 dekade itu terkejut menatap pembawa kabar. Gelas yang dia pegang hampir terjatuh, tapi untungnya wanita itu masih sanggup menahan rasa emosionalnya.
Sejenak wanita itu tampak terdiam, memikirkan sesuatu membuat otaknya berkelebat dengan perasaannya, 'Pangeran Pertama bertemu dengan Nona Pertama kediaman Yue secara tersembunyi? Apa jangan-jangan Pangeran Pertama ingin merebut hati Nona Pertama kediaman Yue agar bisa mendapat dukungan menjadi saingan Pangeran Mahkota? Tapi ... rasanya tidak mungkin. Aku sangat mengenal Pangeran Pertama, dia bukanlah pria yang haus akan kekuasaan.' Wanita itu memegang dahi dan secara perlahan memijitnya, seakan kepalanya baru saja sakit.
Wanita berusia 34 tahun itu adalah Xia He, anak dari Perdana Menteri He, He Zunyi. Berstatus sebagai Selir Guifei (貴妃)[1] dari Kaisar Shu Jin, memiliki seorang Putri bernama Shu Peiyu, satu-satunya Putri milik Kaisar Shu Jin. He Guifei, biasa akrab dipanggil dengan sebutan itu. He Guifei tidak hanya memiliki seorang Putri tapi juga memiliki seorang Putra angkat yaitu Pangeran Pertama. He Guifei mengangkat Pangeran Pertama karena janjinya pada sahabatnya, Lien-Hua, untuk menjaga Putra sahabatnya Pangeran Pertama, Shu Chunyin. Jadi tidak heran jika dia terkejut mendengar Shu Chunyin sedang berdekatan dengan Nona Pertama kediaman Yue.
Sesaat pandangan He Guifei tertuju pada pelayan wanita di depannya, "Xiaoyu, selidiki lagi apa tujuan Pangeran Pertama mendekati Nona Pertama kediaman Yue, anak itu ... pasti sedang merencanakan sesuatu." He Guifei tidak masalah jika Shu Chunyin dekat dengan siapa saja asalkan tidak membahayakan dirinya, tapi mendengar Nona Pertama kediaman Yue, He Guifei merasa ada yang tidak beres.
Sebagai ibu angkat dari Shu Chunyin jelas dia tahu setiap gerak-gerik anaknya itu, bahkan sikap dan caranya pun sangat He Guifei ketahui. Jika Shu Chunyin mendekati Nona Pertama kediaman Yue hanya untuk menjalin perasaan, itu tidak mungkin. Mengenal betapa cerdik san liciknya Shu Chunyin berpikir, pasti pangeran itu sedang memanfaatkan sesuatu dari Nona Pertama kediaman Yue.
Pelayan bernama Xiaoyu itu membungkuk dan menjawab, "Baik, He Guifei." Xiaoyu segera mengundurkan diri setelah menerima perintah, meninggalkan majikannya itu yang sedang berkelebat dengan pikirannya.
'Shu Chunyin, jangan bilang anak itu mau memanfaatkan Nona Pertama kediaman Yue untuk membatalkan perjodohan dan rencana Permaisuri Yin Xinian.' He Guifei hanya bisa berpikir sampai di sini, Shu Chunyin pasti memanfaatkan Nona Pertama kediaman Yue untuk membatalkan perjodohan dan rencana Permaisuri Yin Xinian besok. Tapi alangkah baiknya, Shu Chunyin tidak memanfaatkan seseorang demi mencapai tujuannya, bukan begitu tidak akan ada perselisihan nantinya.
He Guifei melirik kepada wanita di dekatnya, "Katakan padaku, seperti Nona Pertama kediaman Yue?" tanyanya pada wanita di sampingnya.
Wanita di samping He Guifei tersenyum tipis, tidak merasa terkejut saat dia mendengar Pangeran Pertama menemui Nona Pertama kediaman Yue secara tertutup, dan padahal kabar itu mulai tersebar di seluruh kota Sudong.
"Jawab, He Guifei. Nona Pertama kediaman Yue memiliki rumor cukup buruk, bahkan hubungannya terhadap keluarganya juga cukup renggang," jawab wanita itu dengan sopan.
He Guifei mengerutkan keningnya, "Seburuk itukah?" He Guifei kembali memikirkan Shu Chunyin, merasa bingung kenapa anak angkatnya itu memilih Nona Pertama kediaman Yue. Ya, meski dia tahu Nona Pertama kediaman Yue adalah target Permaisuri Yin Xinian, hanya saja, kenapa Shu Chunyin melakukan pertemuan tertutup dengan Nona Pertama kediaman Yue, tapi tiba-tiba saja pertemuan mereka tersebar. Bukan ada yang aneh.
Tanpa He Guifei sadari, tangannya mulai memijit keningnya lagi, pandangannya tertuju pada lantai, tampak sekali dia sedang berusaha memikirkan sesuatu secara paksa, bisa dilihat dari raut wajahnya yang terlihat sedikit kesulitan.
Wanita di samping He Guifei tampaknya tidak tega melihat majikannya kesulitan berpikir, akhirnya dia mengeluarkan pemikirannya sendiri, "Mungkin Pangeran Pertama memanfaatkan rumor Nona Pertama kediaman Yue. Dengan begitu, perjodohan itu bisa saja tidak terjadi. Yang Mulia Kaisar pasti tidak ingin Putra Mahkota memiliki istri sah seperti rumor yang beredar." Jawaban wanita itu membuat He Guifei tersadar.
He Guifei memukul pelan pelipisnya, kenapa dia baru menyadari hal itu? Dengan rumor seburuk itu, ditambah dengan Nona Pertama kediaman Yue melakukan pertemuan seorang diri dengan Pangeran Mahkota, bukan mereka terlihat seperti memiliki hubungan tersembunyi. Orang-orang pasti akan berpikir, bahwa dua insan itu memiliki perasaan satu sama lain. Sedang Kaisar, akan sulit menjodohkan Pangeran Mahkota selama rumor itu beredar, orang-orang akan berpikir bukankah lebih baik jika menyatukan Pangeran Pertama dengan Nona Pertama kediaman Yue sebagai hadiah atas jasa Jenderal Besar Yue.
"Shu Chunyin, aku tidak sangka dia akan senekat ini demi membatalkan semua rencana, Permaisuri Yin Xinian."
***
Qian Yue baru saja memasuki kediamannya, tapi tiba-tiba saja Hua Yun muncul mengejutkannya.
"Nona! Nona! Ada berita buruk Nona!" Hua Yun berbicara setengah teriak, membuat Qian Yue langsung membekam mulut Hua Yun dengan tangannya.
"Hua Yun, bisakah kau pelan-pelan berbicara? Suaramu bisa saja membuat para penjaga mengira terjadi sesuatu di kediamanku," balas Qian Yue dengan tatapan sedikit tajam, bersamaan dengan itu dia juga menurunkan tangannya dari mulut Hua Yun.
Meski Qian Yue baru saja memarahinya, tapi Hua Yun masih menunjukkan ekspresi begitu buruk, membuat Qian Yue penasaran, ada apa dengan Hua Yun?
Qian Yue berjalan mendahului Hua Yun, dia duduk di salah satu bangku lalu meraih teko kecil dan menuang air ke gelas. Tampak tak jauh dari Qian Yue, pelayan pribadinya itu mendekatinya.
"Hua Yun, sepertinya kau terlihat panik. Ada apa?" tanya Qian Yue dengan tenang meski sudah melihat ekspresi Hua Yun begitu buruk.
Hua Yun menjadi sedikit gusar untuk mengatakan, tapi ... cepat atau lambat Qian Yue juga pasti akan tahu, "Nona rumor anda memiliki hubungan dengan Pangeran Pertama tersebar luas. Tadi salah satu bawahan Tuan Besar membawa berita itu," jawab Hua Yun. Dia menatap Qian Yue sangat dalam, seakan ingin tahu ekspresi terkejut seperti apa yang akan majikannya itu keluarkan.
Namun berpikir bisa melihat Qian Yue panik mendengar rumornya, Qian Yue justru terlihat tenang membuat Hua Yun mengerutkan keningnya kuat, "Nona sepertinya anda tidak terkejut mendengar rumor itu, mungkinkah Nona sudah mendengarnya?" Melihat betapa tentangnya Qian Yue, membuat Hua Yun berpikir bahwa Qian Yue telah mendengar rumor itu.
Qian Yue tersenyum tipis, "Itu hanyalah rumor, benar atau tidak bukankah seharusnya kau bertanya padaku, Hua Yun?" Jawaban Qian Yue membuat Hua Yun sedikit tertegun.
"Ah ... itu. Aku terlalu panik Nona, sehingga tidak berpikiran ke sana," balas Hua Yun dengan suara rendah.
"Tidak masalah, lagi pun itu hanyalah rumor. Tidak mungkin bukan kau percaya pada rumor itu?" Qian Yue meneguk air di gelas yang baru saja dia isi.
"Tentu tidak percaya, Nona. Tapi ... Tuan Besar seakan percaya dengan rumor itu, Tuan Besar berniat menjodohkan Nona dengan Pangeran Pertama. Tuan Besar bahkan berniat mendatangi kediaman Pangeran Pertama setelah makan malam," balas Hua Yun, kali ini nada bicara lebih tinggi agar Qian Yue bisa mendengarnya dengan jelas.
Qian Yue yang pada saat itu sedang meminum airnya tiba-tiba saja menyemburkan kembali air di dalam mulut, karena kaget Qian Yue menjadi tersedak, "Uhuk ... uhuk! Siapa, siapa yang mengusulkan ide buruk seperti itu!" sahut Qian Yue sedikit tinggi. Meskipun dia sempat berpikir Ayahnya memiliki pemikiran akan menjodohanya dengan Pangeran Pertama setelah rumor itu sampai ke telinganya, hanya saja Qian Yue tidak berpikir kalau Ayahnya akan secepat itu memutuskan ide seperti itu. Tidakkah Ayahnya ingat, pernikahan membutuhkan persetujuan dari Qian Yue?
Melihat Qian Yue tersedak, Hua Yun buru-buru mendekati Qian Yue, "Nona kau tidak apa-apa?" Hua Yun justru menanyakan keadaan Qian Yue daripada menjawab pertanyaan dari Qian Yue.
"Aku tidak apa-apa." Qian Yue menutup mulutnya sambil menggelengkan kepala, "Hua Yun siapa yang memberi ide buruk itu kepada Ayahku. Tidak mungkin bukan Ayah begitu saja percaya pada rumor itu?!" Dibandingkan dengan mengkhawatirkan dirinya sekarang, Qian Yue lebih mengkhawatirkan tindakan Ayahnya.
"Semua karena Tuan Pertama mengusulkan perjodohan itu," jawab Hua Yun yang membuat Qian Yue sedikit terkejut.
'Sudah aku duga, siapa lagi jika bukan Kak Ze Yue yang memiliki pemikiran seperti itu.'
______________
Guifei (貴妃)[1] : Gelar untuk Selir resmi tinggi, hanya dua di istana. Biasanya bagi yang sudah melahirkan paling tidak satu orang putri untuk Kaisar.
_____________________
A/N : Njirr! air mulut lu kena muka gue 😬😨
Ayok jan lupa like dan vote gaes 😁😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
senja
OMG, sm Kakaknya dibantu "tenggelam" dong, wkwk
padahal kl nikah kan waktu persiapan pasti sebentar, apa mereka emang dah kenal watak masing2 ya jd dia percaya kl baik ke adeknya?
2021-04-15
1
Ros Miyati
semangat Thor ceritanya bagus up teruS
2021-02-14
0
penikmat kopi
👣JEJAK👣
2021-02-13
2