Perjuangan melawan ular

Jeritan Riz langsung menggema di sana, ia berteriak seperti perempuan. Namun ironisnya kakinya mati rasa, sehingga ia hanya bisa berdiri ketakutan. Ular itu langsung menerjang ke arahnya, membuat teriakan Riz serasa melebihi guntur yang yang turun ke bumi.

“Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa  ...!!!!!”

“Buaagh!” sebuah serangan dahsyat pun jatuh dari langit-langit menerjang si ular. Ular itu langsung terpental ke samping sebelum sepuluh langkah lagi melahap Riz.

“Apa ular itu sudah mati?!” tanya Ri panik. Posenya yang bertanya sambil menggigil kedinginan itu menimbulkan tatapan aneh dari malaikat penolongnya.

“Hei kau! Apa kau seorang guider? Bagaimana bisa ada guider sepecundang ini? Apa kata dunia?!” teriak orang itu.

Tapi belum sempat mereka  bisa beristirahat sejenak, ular itu pun menghempaskan ekornya dengan keras. Gelombang yang diciptakan hempasan itu langsung menerjang Riz, sehingga ia terpental ke belakang.

Lain halnya dengan si penyelamat Riz, ia melompat tinggi-tinggi lalu jatuh mendarat ke perut Riz yang mengambang di air.

“Dasar bodoh,” ucap orang tersebut dengan nada menyindir. Tentu saja hal itu membuat Riz tenggelam, ia pun meronta-ronta karena sang penyelamat malah menjadi dewa kematian untuknya.

“Huaah! Hah ... Hah ... Hah ...” napas Riz yang terengah-engah. Akhirnya kaki orang itu tidak lagi menginjak perutnya yang tenggelam. “Hei! Anda mau membunuhku ya!’ pekik Riz emosi.

“Tidak, aku hanya ingin memakaimu sebagai pijakan. Sepertinya kamu sudah salam paham,” kata pria yang usianya diperkirakan sekitar 35 tahun.

“Sialan! Itu berarti anda ingin membunuhku!”

“Apa tata bahasamu buruk? Kamu bisa membayarku untuk mengajarimu bahasa yang baik dan benar.”

“Aku tidak butuh!” Riz mendengus kesal.

Perdebatan tak berguna itu sementara melupakan keberadaan sang ular yang sudah murka. Ular itu tampak sangat marah, ia membuka lebar mulutnya ke arah mereka. Kepalanya yang sebesar badan sapi mendadak melebar hampir sebesar gajah dengan lidah terjulur keluar.

“Oi! Oi! Oi! Dia akan menyemburkan bisanya!” teriak pria itu. “Lari!” ucapnya pada Riz.

Riz yang spontan kaget langsung mengikuti laju kaki pria itu dengan cepatnya. Rasa takut berhasil mengalahkan mati rasa di kakinya. Mereka berlari memasuki semak belukar yang tak jelas ke mana tujuannya. Satu hal tertulis jelas di otak mereka yang penting tidak dikejar ular gila itu lagi.

“Deg!” detak jantung pria itu seolah kaget akan sesuatu.

“Menunduk!” pekiknya tiba-tiba. Riz yang sudah terlanjur berlari cepat tak sempat menunduk atau pun berhenti, sehingga pria itu merentangkan tangan kanannya untuk menghentikan Riz yang berlari di belakangnya.

“Duaaagh!” suara tubuh Riz yang menabrak tangan pria itu.

“Wuuush! Plaaassh!” suara semprotan bisa yang mendarat tepat di pohon depan mereka. Pohon itu langsung meleleh karena bisa ular tersebut.

“Oi, bukankah tembakan bisanya terlalu jauh? Kita pasti jadi tulang kalau sampai kena!” sahut pria itu sambil tersenyum aneh.

“Uugh! Dadaku!” Riz meringis kesakitan akibat dadanya yang menabrak keras tangan orang itu. “Kupikir, aku akan mati barusan.”

“Sayangnya kau masih hidup berkatku.”

Riz tak mempedulikan ucapannya, “a-apa-apaan itu?!” pekik Riz kaget saat matanya melirik ke depan. Sebuah cairan hijau membasahi batang pohon besar berdaun rimbun. Batang pohon pun tampak meleleh karena cairan hijau itu.

“Itu bisa ular! Ini semua gara-garamu. Kau membangkitkan ular yang sedang tidur itu dan sekarang dia jadi mengejar kita!” gerutunya.

“Itu ...” Riz tak bisa berkata-kata, apalagi suara berisik di belakang mereka sangat ribut membuat kakinya gemetar. “A-apa yang harus kita lakukan?!” mata Riz melotot saat kayu-kayu di belakangnya tumbang satu-persatu akibat kedatangan sang ular.

“Tak ada pilihan lain! Kita harus lari!”

“Lari?! Bagaimana?! Bisanya saja terbang seperti itu! Ular itu sangat besar! Padahal ular yang kutemui sangatlah kecil dan patuh! Tunggu! Patuh? Benar! Itu dia!” Riz bersemangat seolah mendapat pencerahan.

“Apa yang kau ucapkan bocah?!” pria itu tampak jengkel padanya.

“Kita jinakkan saja ularnya!”

“Apa kau gila?!”

“Reve saja bisa menjinakkan ular! Kita pasti bisa!”

“Siapa Reve? Apa yang kau bicarakan?!” pria itu terlihat tidak paham dengan maksud ucapan Riz.

Sorot mata mereka sama-sama teralihkan dengan kedatangan ular mengerikan itu. Kaki Riz benar-benar gemetaran, rasa takut saat melihat rupa ular yang besar dan bisa melahapnya tanpa sisa itu melumpuhkan pikirannya, sehingga ia tidak bisa berpikir jernih sejak bertemu sang ular.

“U-ular, tidak! Salah-salah! Maksudku tu-tuan ular, a-aku tak bermaksud mengganggumu. A-aku d-datang kemari begitu saja, ka-karena itu a-ayo kita berteman,” ucap Riz pean-pelan.

“Bodoh! Apa yang kau katakan?!” mendengar teriakan pria itu, ular tersebut langsung menggila. Ia menghempaskan ekornya ke sana kemari dengan ganasnya, meluluh-lantakkan pohon-pohon yang lebih lemah darinya.

“Uwaaa!” jerit Riz kaget.

Ular itu mengangkat tubuh tinggi-tinggi, seperti sedang memasang kuda-kuda, dengan sangar dan mulut menganga ular itu meluncur ke depan, menyerang siapa pun yang ada di hadapannya.

“Aaaaaaaaaa ...! Ibuuuuuuuu!” pekik Riz.

“Cih! Berisik!” pria itu menarik kasar Riz ke belakang dan dia pun jatuh terpental akibatnya.

Pria itu lalu mengangkat tangannya, tiba-tiba ada cahaya yang muncul di sekitar tangannya. Sebuah kapak langsung berwujud di tangan yang terangkat, dengan ayunan tanpa ragu, pria itu mengarahkannya ke ular yang menyerang.

“Wuussh!” suara serangan kasat mata dilayangkan pria itu. “Buaagh! Craaat! Craat!”

Tak disangka, badan ular itu pun langsung terbelah dua memanjang, membuat pemandangan mengerikan yang takkan pernah diduga.

Riz hanya bisa melongo, melihat kejadian yang mengejutkan jantungnya. Tapi hal yang membuatnya lebih kaget adalah pria itu, padahal ia terlihat penakut sepertinya, namun nyatanya ia bisa membunuh ular itu begitu saja.

“Ayo lari!” perintah pria itu pada Riz. Riz yang masih melongo diseret paksa oleh pria itu untuk menjauh dari sana, entah apa alasannya hal tersebut masih misteri.

“Lepaskan! Jangan seret bodoh!” Riz menepis tangan pria itu lalu berlari mengikutinya. “Hei tuan! Kenapa kita harus lari?! Bukankah ular itu sudah mati?!”

“Lari saja! Atau kita akan mati!” oceh pria itu tanpa menoleh ke belakang.

Lari yang berkelit-kelit dan tampak lihai membuat Riz kesusahan mengejarnya. Tapi ia tetap mengikutinya walau napasnya sudah terengah-engah.

Pria itu menoleh ke kanan saat menyadari ada sebuah gua kecil di sebelah sana. Ia langsung berbelok, berlari ke arah gua itu tanpa ragu.

Dengan cepat ia mengeluarkan sesuatu yang tampak seperti sebuah botol kaca dengan cairan berwarna hitam. Ia membuka tutup botol dan menuangkan isinya di depan pintu masuk gua, “raika snakeya (pelindung ular)” lirihnya.

Dari tanah tempat cairan itu ia siramkan, sebuah kristal bening pun muncul menutupi pintu masuk gua. Dan terlebih parahnya lagi, kristal itu mengeluarkan bau anyir yang menjijikan.

“Hah!” pria itu menghela napas lelah karena sudah melakukan sesuatu yang berat baginya. Tubuhnya terasa lunglai dan butuh pijatan yang menenangkan diri. “Hei bocah! Pijat aku!” perintahnya.

“Hah?! Yang benar saja!”

“Jangan lupa kalau aku telah menyelamatkanmu!”

“Cih! Iya-iya!” Nuraninya merasa terinjak mendengar perkataan pria itu.

Apalah daya, kenyataannya pria itu memang telah menyelamatkannya. Dengan berat hati, RIz memaksakan tangannya memijat tubuh pria itu, walau sebenarnya ia tak rela menyentuh punggung lawan sejenisnya.

Ia memijat pria itu dengan raut wajah berkerut, menahan kesal karena tak suka diperintah begitu.

“Oh ya! Kenapa anda berpura-pura ketakutan? Jika anda punya kemampuan seperti itu, seharusnya dari awal saja anda bunuh ular itu. Ini kita sampai lari-lari tak jelas, dadaku juga sakit nih!” gerutu Riz.

“Sudah jelas aku sedang kabur, kalau aku membunuhnya dan menimbulkan kehebohan, itu sama saja aku memberi tahukan posisiku bodoh!” balas pria itu jengkel.

“Memangnya anda kabur dari siapa?” tanya Riz penasaran.

Terpopuler

Comments

『Minecraft』

『Minecraft』

Rlz= Riz

2022-04-01

0

Dania

Dania

10 November 2021
Selamat Hari Pahlawan
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
7in1 NT 💃🏼💃🏼💃🏼💃🏼

2021-11-10

0

Dark Peppermint -_-

Dark Peppermint -_-

Semangat 😄

2021-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Dibully
3 Maafkan aku
4 Alasan kebencian
5 Takkan berbalik
6 Kontrak perjanjian
7 Near, sang ular
8 Harapan
9 Dunia Guide
10 Perjuangan melawan ular
11 Hukum rimba
12 Toz Nidiel dan kesialannya
13 Lantunan nyanyian aneh
14 Makan ikan lengserkan ular
15 Penyusup
16 Bangsa asli dunia Guide
17 Arti sebuah guider
18 Hydragel Kers sang pemimpin Hydra
19 Arti kontrak perjanjian
20 Empat golongan
21 Siksaan induk beruang
22 Pemuda berambut merah
23 Gerbang cincin
24 Arti sebuah penglihatan
25 Lima patung raksasa
26 Cincin dan kemampuan
27 Lima serigala dan seorang raksasa
28 Diriku yang sesungguhnya
29 Keberadaan sang dewa dan ciptaannya
30 Ketahuan
31 Pecundang berkemampuan hebat
32 Menghabiskan hari di ruang besi
33 Informasi sang legenda
34 Perjalanan ke bukit Kristal
35 Bukit Kristal
36 Kematian empat pemuja
37 Kesepakatan dan sayembara
38 Pecahnya pertarungan
39 Kuda hitam arena
40 Ketegangan assandia dan elftraz
41 Harga seekor ular
42 Tiga pemegang kunci
43 Kerusuhan Bukit Kristal
44 Hukum dunia Guide
45 Sang pendosa
46 Assandia langka
47 Perjanjian terselubung
48 Jabat tanganku teman
49 Insting Beltelgeuse Orion
50 Mitos kuno
51 Pedagang api merah
52 Mata terlarang iblis
53 Gerbang Toz Nidiel
54 Pertarungan sengit
55 Pertarungan sengit 2
56 SEGEL TERLARANG
57 Kecurigaan bangsa Hydra
58 Pemimpin pemalas
59 Bukit Lagarise
60 Sekaratnya dua pemuda
61 Eksekutor berdarah Empusa
62 Pembantaian
63 PENGUMUMAN
64 Bangkitnya Reve
65 Sang Petinggi VS Sang Pemegang Kunci
66 Izanami Forseti
67 Kursi tiga belas Raja
68 Sang serigala
69 Pedang bermata dua
70 Jiwa dari ras Dewa
71 Kasih sayang para Dewa
72 Penjelasan tak terduga
73 Level energi kemampuan
74 VORTHA
75 Kecurigaan para Tetua
76 Kecurigaan terhadap Empusa
77 Tekanan dua pemuda
78 Pecahnya kesepakatan
79 Kawasan terlarang
80 Penampakan di kawasan terlarang
81 Pesan dalam gagak
82 Scodeaz
83 Eksekusi
84 Pembantaian
85 Ketahuan
86 Kematian Aquila Ganymede
87 Rahasia kuil Dewa
88 Lelucon Raja Hydra
89 Pembakaran mayat mereka
90 Kawasan lembah dingin
91 Pemimpin siren
92 Capricorn
93 Kepekaan Pemimpin Siren
94 Kekejaman Pemimpin Siren
95 Keputusan Blerda Sirena
96 Hukuman dan Keadilan
97 Peringatan Aza Ergo
98 Surat Ratu Siren
99 Sang Raja dan Petinggi
100 Orang-orang tak normal
101 Laki-laki ambisius
102 Tekanan Wakil Raja
103 Pertemuan di Aula Kaca
104 Pecahnya pertemuan
105 Amarah Kagura
106 Pengkhianat lainnya
107 Kelompok gabungan
108 Lima pasukan pemburu
109 Permulaan terbukanya gerbang
110 Pelarian tanah biru
111 Kecurigaan Heksar dan Ilhan
112 Kengerian VS Kegelapan
113 Thertera Aszeria
114 Arena ujian para guider
115 Gemini
116 Kemunculan Para Dewa
117 Penjelasan Rasi Bintang
118 Ramalan aneh
119 Perdebatan Aza dan Heksar
120 Pelepasan para utusan
121 Kerasukan
122 Sang pemanah dari Siren
123 Kupu-kupu aneh
124 Turun tangannya sang Raja
125 Tersiksanya Hellbertha
126 Pemakaman Arjuna
127 Penyebab kerasukan
128 Ketegangan di Exedia
129 Yang bersalah harus membayar harganya
130 Zargion Elgo
131 Siapa kau sebenarnya
132 Mantra ahli kunci
133 Singa bernapas api
134 Cley Vortha & Ragraph Revos
135 Ramalan pembawa masalah
136 Pertarungan berdarah
137 Bala bantuan
138 Tumbal di atas altar
139 Teriakan sang tengkorak
140 Hukuman sang pemilik nurani dingin
141 Cerberus
142 Serangan pembunuh tak kasat mata
143 Serangan besar-besaran
144 Amukan tiga taring
145 Otak sebenarnya
146 Penyerangan pada bangsa-bangsa
147 Tragedi kelam daun muda Hydra
148 Penggalan kisah tiga dunia
149 Turun tangannya para Raja
150 Ellio dan Jion
151 Kebodohan tiga pengembara
152 Keberadaan makam para Vortha
153 Eksekusi di ruang bawah tanah
154 Ledakan amarah Heksar Chimeral
155 Hujatan Rakyat Empusa
156 Sosok pajangan di lemari kaca
157 Kaulah Rajanya, kaulah aturannya
158 Tertangkap oleh petinggi empusa
159 Dua hydra yang saling berlawanan
160 The Story of Hadesia
161 Calon murid Hadesia
162 Ocehan Kers VS Pangeran
163 Sumpah Blerda
164 Sang Pangeran Perang
165 Dia istriku
166 Ayah
167 Anak laki-laki berwajah hancur
168 Sepucuk surat sang kakak
169 Danau terlarang
170 Nama palsu Azkandia
171 Kematian dua guru besar
172 Lascarzio Hybrida
173 Perpisahan Aza dan Betsheba
174 Wahai Yang Termulia
175 Menerima kekuatan
176 Jiwa dari Tengu sang penjaga
177 Penipuan Aza Ergo
178 Adu domba Pangeran pertama
179 Akhir keji sang ibu tercinta
180 Kebangkitan kegelapan
181 Pengorbanan Komandan Ksatria Kerajaan
182 Aligator
183 Pengangkatan petinggi termuda
184 Sang penyair
185 Sosok mengerikan penghuni danau
186 Kematian Kers
187 Istana kematian
188 Dewa Pengacau
189 Masa lalu sebuah nama
190 Lingkaran sihir di Hadesia
191 Kematian Laravell
192 Gugurnya para penghuni Hadesia
193 Pangeran Magma VS Pangeran Es
194 Menuju akhir Hadesia
195 Sembilan murid
196 Rencana terselubung Blerda
197 Saling menyalahkan
198 Saudara seperjanjian
199 Reuni
200 Dokter aneh
201 Tiga belas mantra kunci
202 Kecurigaan terhadap Blerda
203 Buku ramalan Orfeus
204 Pertemuan di kamar Raja Hydra
205 Tiga mayat gantung diri
206 Penemuan mayat setengah tengkorak
207 Kejujuran Aza Ergo
208 Salah satu hantu
209 Diary Kuyang
210 Peti Zeus Vortha
211 Dua Cottia
212 Scodeaz laba-laba
213 Osmo
214 Suara bahaya
215 Petir penghakiman
216 Dibantai
217 Wujud asli sang pemegang kunci
218 Suar api
219 Pertempuran para monster
220 Datangnya sang penantang
221 Membunuh dalam diam
222 Mulai serius
223 Tiga wajah Reygan
224 Sekaratnya para Raja
225 Sekaratnya para petarung
226 Sif Valhalla VS Reygan Cottia
227 Kristal biru memekarkan bunga
228 Fakta penyakit Aza.
229 Amukan merah tiga taring
230 Keindahan Raja Gyges
231 Rencana Laravell
232 Tiga Dewa Pengkhianat
233 Perseus putra Dewa
234 Pohon kehidupan
235 Tiga pasak
236 Munculnya Helga Nevaeh
237 Riz dan Crabius
238 Tugas para Dewa
239 Matinya sang sahabat
240 Neraca tiga dunia
241 Pemulihan
242 Pengumuman
243 Akhir mereka
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Permulaan
2
Dibully
3
Maafkan aku
4
Alasan kebencian
5
Takkan berbalik
6
Kontrak perjanjian
7
Near, sang ular
8
Harapan
9
Dunia Guide
10
Perjuangan melawan ular
11
Hukum rimba
12
Toz Nidiel dan kesialannya
13
Lantunan nyanyian aneh
14
Makan ikan lengserkan ular
15
Penyusup
16
Bangsa asli dunia Guide
17
Arti sebuah guider
18
Hydragel Kers sang pemimpin Hydra
19
Arti kontrak perjanjian
20
Empat golongan
21
Siksaan induk beruang
22
Pemuda berambut merah
23
Gerbang cincin
24
Arti sebuah penglihatan
25
Lima patung raksasa
26
Cincin dan kemampuan
27
Lima serigala dan seorang raksasa
28
Diriku yang sesungguhnya
29
Keberadaan sang dewa dan ciptaannya
30
Ketahuan
31
Pecundang berkemampuan hebat
32
Menghabiskan hari di ruang besi
33
Informasi sang legenda
34
Perjalanan ke bukit Kristal
35
Bukit Kristal
36
Kematian empat pemuja
37
Kesepakatan dan sayembara
38
Pecahnya pertarungan
39
Kuda hitam arena
40
Ketegangan assandia dan elftraz
41
Harga seekor ular
42
Tiga pemegang kunci
43
Kerusuhan Bukit Kristal
44
Hukum dunia Guide
45
Sang pendosa
46
Assandia langka
47
Perjanjian terselubung
48
Jabat tanganku teman
49
Insting Beltelgeuse Orion
50
Mitos kuno
51
Pedagang api merah
52
Mata terlarang iblis
53
Gerbang Toz Nidiel
54
Pertarungan sengit
55
Pertarungan sengit 2
56
SEGEL TERLARANG
57
Kecurigaan bangsa Hydra
58
Pemimpin pemalas
59
Bukit Lagarise
60
Sekaratnya dua pemuda
61
Eksekutor berdarah Empusa
62
Pembantaian
63
PENGUMUMAN
64
Bangkitnya Reve
65
Sang Petinggi VS Sang Pemegang Kunci
66
Izanami Forseti
67
Kursi tiga belas Raja
68
Sang serigala
69
Pedang bermata dua
70
Jiwa dari ras Dewa
71
Kasih sayang para Dewa
72
Penjelasan tak terduga
73
Level energi kemampuan
74
VORTHA
75
Kecurigaan para Tetua
76
Kecurigaan terhadap Empusa
77
Tekanan dua pemuda
78
Pecahnya kesepakatan
79
Kawasan terlarang
80
Penampakan di kawasan terlarang
81
Pesan dalam gagak
82
Scodeaz
83
Eksekusi
84
Pembantaian
85
Ketahuan
86
Kematian Aquila Ganymede
87
Rahasia kuil Dewa
88
Lelucon Raja Hydra
89
Pembakaran mayat mereka
90
Kawasan lembah dingin
91
Pemimpin siren
92
Capricorn
93
Kepekaan Pemimpin Siren
94
Kekejaman Pemimpin Siren
95
Keputusan Blerda Sirena
96
Hukuman dan Keadilan
97
Peringatan Aza Ergo
98
Surat Ratu Siren
99
Sang Raja dan Petinggi
100
Orang-orang tak normal
101
Laki-laki ambisius
102
Tekanan Wakil Raja
103
Pertemuan di Aula Kaca
104
Pecahnya pertemuan
105
Amarah Kagura
106
Pengkhianat lainnya
107
Kelompok gabungan
108
Lima pasukan pemburu
109
Permulaan terbukanya gerbang
110
Pelarian tanah biru
111
Kecurigaan Heksar dan Ilhan
112
Kengerian VS Kegelapan
113
Thertera Aszeria
114
Arena ujian para guider
115
Gemini
116
Kemunculan Para Dewa
117
Penjelasan Rasi Bintang
118
Ramalan aneh
119
Perdebatan Aza dan Heksar
120
Pelepasan para utusan
121
Kerasukan
122
Sang pemanah dari Siren
123
Kupu-kupu aneh
124
Turun tangannya sang Raja
125
Tersiksanya Hellbertha
126
Pemakaman Arjuna
127
Penyebab kerasukan
128
Ketegangan di Exedia
129
Yang bersalah harus membayar harganya
130
Zargion Elgo
131
Siapa kau sebenarnya
132
Mantra ahli kunci
133
Singa bernapas api
134
Cley Vortha & Ragraph Revos
135
Ramalan pembawa masalah
136
Pertarungan berdarah
137
Bala bantuan
138
Tumbal di atas altar
139
Teriakan sang tengkorak
140
Hukuman sang pemilik nurani dingin
141
Cerberus
142
Serangan pembunuh tak kasat mata
143
Serangan besar-besaran
144
Amukan tiga taring
145
Otak sebenarnya
146
Penyerangan pada bangsa-bangsa
147
Tragedi kelam daun muda Hydra
148
Penggalan kisah tiga dunia
149
Turun tangannya para Raja
150
Ellio dan Jion
151
Kebodohan tiga pengembara
152
Keberadaan makam para Vortha
153
Eksekusi di ruang bawah tanah
154
Ledakan amarah Heksar Chimeral
155
Hujatan Rakyat Empusa
156
Sosok pajangan di lemari kaca
157
Kaulah Rajanya, kaulah aturannya
158
Tertangkap oleh petinggi empusa
159
Dua hydra yang saling berlawanan
160
The Story of Hadesia
161
Calon murid Hadesia
162
Ocehan Kers VS Pangeran
163
Sumpah Blerda
164
Sang Pangeran Perang
165
Dia istriku
166
Ayah
167
Anak laki-laki berwajah hancur
168
Sepucuk surat sang kakak
169
Danau terlarang
170
Nama palsu Azkandia
171
Kematian dua guru besar
172
Lascarzio Hybrida
173
Perpisahan Aza dan Betsheba
174
Wahai Yang Termulia
175
Menerima kekuatan
176
Jiwa dari Tengu sang penjaga
177
Penipuan Aza Ergo
178
Adu domba Pangeran pertama
179
Akhir keji sang ibu tercinta
180
Kebangkitan kegelapan
181
Pengorbanan Komandan Ksatria Kerajaan
182
Aligator
183
Pengangkatan petinggi termuda
184
Sang penyair
185
Sosok mengerikan penghuni danau
186
Kematian Kers
187
Istana kematian
188
Dewa Pengacau
189
Masa lalu sebuah nama
190
Lingkaran sihir di Hadesia
191
Kematian Laravell
192
Gugurnya para penghuni Hadesia
193
Pangeran Magma VS Pangeran Es
194
Menuju akhir Hadesia
195
Sembilan murid
196
Rencana terselubung Blerda
197
Saling menyalahkan
198
Saudara seperjanjian
199
Reuni
200
Dokter aneh
201
Tiga belas mantra kunci
202
Kecurigaan terhadap Blerda
203
Buku ramalan Orfeus
204
Pertemuan di kamar Raja Hydra
205
Tiga mayat gantung diri
206
Penemuan mayat setengah tengkorak
207
Kejujuran Aza Ergo
208
Salah satu hantu
209
Diary Kuyang
210
Peti Zeus Vortha
211
Dua Cottia
212
Scodeaz laba-laba
213
Osmo
214
Suara bahaya
215
Petir penghakiman
216
Dibantai
217
Wujud asli sang pemegang kunci
218
Suar api
219
Pertempuran para monster
220
Datangnya sang penantang
221
Membunuh dalam diam
222
Mulai serius
223
Tiga wajah Reygan
224
Sekaratnya para Raja
225
Sekaratnya para petarung
226
Sif Valhalla VS Reygan Cottia
227
Kristal biru memekarkan bunga
228
Fakta penyakit Aza.
229
Amukan merah tiga taring
230
Keindahan Raja Gyges
231
Rencana Laravell
232
Tiga Dewa Pengkhianat
233
Perseus putra Dewa
234
Pohon kehidupan
235
Tiga pasak
236
Munculnya Helga Nevaeh
237
Riz dan Crabius
238
Tugas para Dewa
239
Matinya sang sahabat
240
Neraca tiga dunia
241
Pemulihan
242
Pengumuman
243
Akhir mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!