Alasan kebencian

Kedua murid itu kaget saat menyadari Riz mencuri dengar pembicaraan mereka. “Kamu! Kenapa bisa ada di sini?” tanya salah seorang murid.

“Lupakan aku! Apa maksudmu Toz dihajar? Kenapa dia dihajar lagi oleh Jion?!”

Kedua murid itu terdiam, sampai akhirnya salah satu murid yang mengetahui ceritanya mengatakannya. “Hei Riz! Apa kamu tahu kenapa Jion menghajarmu?”

Riz terdiam, ia merasa heran kenapa ditanyai begitu. “Tidak, aku tak tahu.”

“Sepertinya Toz tahu alasannya, karena itu ia sangat marah lalu memaki-maki Jion dan teman-temannya, sampai akhirnya ia pun diihajar habis-habisan tadi pagi.”

Mendengar itu darah Riz langsung mendidih, ia merasa sangat marah, benar-benar marah. Riz pun berbalik meninggalkan mereka menuju tempat yang tak terduga.

“Jion! Aku ingin bicara denganmu!” teriak Riz emosi. Orang-orang yang mendengar langsung memandang kaget ke arahnya, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.

“Hhahaha! Lihatlah siapa yang datang!” sindir Jion. “Berani juga pecundang ini datang ke sini. Baiklah, bicaralah! Ah! Tunggu sebentar, kalian semua pergilah!” perintahnya pada yang lain.

Sekarang hanya ada mereka berdua di taman belakang sekolah, Jion tampak berdiri dengan angkuhnya, menanti pembahasan apa yang akan ia dengar.

“Kenapa? Kenapa kau melakukan itu? Kenapa kau menyakiti Toz? Memangnya apa salah dia? Jika kau ingin menghajarku maka jangan menyentuhnya!” teriak Riz dengan marahnya.

“Tentu saja aku akan menghajarmu, termasuk dia yang berhubungan denganmu juga akan mendapat bagian.”

“Dasar br*ngs*k!” Riz tak bisa lagi membendung emosinya, pukulan mentah pun ia layangkan pada Jion yang terkenal sadis itu.

“Ini yang kau sebut pukulan? Seharusnya kau terima saja siksaanku dengan tenang!” Jion pun menyikut wajah Riz sehingga ia mundur beberapa langkah. “Baiklah, karena ini hari terakhirku sebelum ke Guide, akan kunikmati sepuasnya,” seringai Jion.

Ia pun menghajar Riz membabi buta, itu sudah wajar karena kemampuan bertarung mereka sangat berbeda. Keluarga Jion mengajarkan bagaimana cara hidup di alam liar dengan kekerasan, sedangkan keluarga Riz mengajarkan ia cara bertahan hidup lewat berjualan pakaian. Tentu saja skill bertarung mereka jauh berbeda.

Selama beberapa hari berturut-turut Riz menerima banyak sekali pukulan dan tendangan yang benar-benar memperburuk kondisi tubuhnya. Ada beberapa anak yang lewat, tapi mereka hanya melirik sekilas seolah tak peduli.

Karena bagaimanapun juga, siapa yang ingin terlibat dengan keluarga berpengaruh seperti Jion? Ada empat guider tingkat tinggi di keluarganya, tentu saja yang lain hanya bisa gigit jari meringkuk ketakutan.

Riz pun tumbang setelah menerima tendangan terakhir di kepalanya. Namun ia masih belum tewas apalagi pingsan, sorot mata yang sayu menemaninya menatap Jion yang tak berbelas kasih itu. “Ke-kenapa? Kau me-lakukan ini padaku?”

Jion membalas tatapannya, “jawabannya mudah saja, karena aku membencimu dan ingin kau menderita.”

“Ke-napa? Memangnya a-apa yang sudah kulakukan pada-mu?” tanya Toz terbata-bata. 

Jion menyunggingkan senyum tipis padanya, “kau ingin tahu? Baiklah! Akan kuberi tahu padamu,” ucapnya sambil berjalan mendekati Riz yang tergeletak tak berdaya itu. “Jadi, apa kau masih ingat dengan Ebelin?”

“Ebe-lin?”

“Ya! Ebelin! Gadis cantik yang sudah bunuh diri itu!” Membuat Riz terdiam bingung karena tak tahu apa hubungannya nama gadis itu dengan ini semua. “Apa yang aku inginkan pasti akan kumiliki, dan perempuan itu membuatku sadar kalau aku sudah gagal,” ucapnya.

Ia pun melanjutkan, “aku menginginkannya, tapi dengan lancangnya ia mengatakan kalau dia suka padamu. Pada orang miskin sepertimu! Apa kau pikir aku bisa terima?! Tentu saja tidak! Sebagai bayaran karena sudah menghinaku, kunikmati tubuhnya, kubuat dia merasakan apa yang kurasakan, dengan begitu dia takkan punya muka lagi untuk berdiri di mana pun juga!”

Riz tersentak kaget saat mendengar pernyataan Jion, darahnya terasa mulai menjalar ke ubun-ubun.

“Tapi sayang sekali, setelah aku menidurinya ia malah bunuh diri. Kalau begitu, apalagi yang harus kulakukan untuk memuaskan diriku? Jawabannya tentu saja kau yang sudah membuatku malu. Yah, tapi sayang sekali temanmu itu sangat cerewet. Saat kuberi tahu ia malah memakiku, tentu saja aku harus menghajarnya agar dia diam. Cukup buruk karena ia tumbang begitu saja,” oceh Jion tanpa rasa bersalah.

“Kepar*t,” gumam pelan Riz. “Kepar*t! Dasar kepar*t!” teriak Riz emosi.

“Buaagh!” tendangan pun dilayangkan pada perutnya yang membuat Riz pingsan seketika.

Seperti biasa, Riz pun terbangun dari tidurnya yang penuh pesakitan itu. Tapi ada hal yang menarik, karena ia tidak bangun di ranjang UKS melainkan di dalam mobil sekarang.

Tapi rasanya ada yang aneh, kenapa ia masih bisa hidup? Biasanya jika dihajar parah sampai berturut-turut kemungkinan besar si tubuh akan meregang nyawa. Tapi kenapa dirinya masih selamat? Apa fisiknya sangat luar biasa? Sampai-sampai dewa kematian pun menolak mendatanginya. Pertanyaan itu akhirnya muncul di benak Riz setelah ia berpikir akan mati tadinya.

“Apa yang kamu pikirkan? Sayang sekali kamu masih belum mati ya,” tukas dokter sekolah dengan santainya. Ia mengemudikan mobil sambil mendengarkan lagu dari anime kesukaannya.

“Anda menyumpahi saya?”

“Tidak, aku hanya menyayangkan.”

Riz memasang muka masam menatapnya, beberapa hari ini ia sering berduaan dengan dokter sekolah itu. Tentu saja dalam artian sebagai murid yang diobatinya. Lekuk wajah si dokter membuatnya terpana, merasa penasaran berapa umur sang dokter sebenarnya.

“Kenapa kau menatapku begitu? Muka jahatmu membuatku merinding,” ucap dokter tersebut.

“Aku hanya penasaran bagaimana anda bisa menjadi dokter.”

“Tentu saja aku bisa, itu karena aku jenius,” pungkasnya sombong. Hidung sang dokter seolah kembang-kempis memamerkan kebanggaannya.

“Cih! Jadi, apakah anda akan mengantarku pulang? Ini bukan jalan ke rumahku.”

“Jangan mimpi! Aku harus pergi ke rumah si bocah satu lagi karena dia juga babak belur sepertimu. Kusuruh tidur di UKS, tapi dia malah menghilang sebelum kuobati. Menyusahkan! Bisakah kalian tidak memperburuk pekerjaanku? Cobalah untuk tidak menyusahkanku!” gerutu dokter tersebut.

“Bocah yang satu lagi?”

“Mmm!”

Mobil itu akhirnya tiba di depan sebuah rumah yang sederhana desainnya. Seorang wanita tampak membersihkan pekarangan rumahnya dengan wajah yang sangat lelah. Kedua orang itu turun dari mobil, terlebih lagi saat Riz menyadari jika itu adalah rumah Toz temannya.

“Selamat siang,” sapa dokter itu pada wanita tersebut.

“Se-selamat siang.”

“Perkenalkan, saya Cley, dokter yang berjaga di sekolah MUAN. Saya datang kemari untuk melihat keadaan Toz Nidiel nyonya.”

“Ah! Silakan! Silakan masuk!” wanita itu mempersilakan mereka berdua masuk ke rumah dengan berlinangan air mata. Riz merasa heran kenapa ibu Toz seperti itu. Sebenarnya apa yang sudah terjadi saat ia terlambat ke sekolah? Apakah Toz dihajar sangat parah oleh Jion? Pertanyaan itulah yang tertera di batin Riz.

“Ini kamar Toz.” Ibunya pun mengetuk pintu. “Toz, ada tamu untukmu.” Namun tak ada jawaban, membuat air mata wanita itu semakin mengalir deras.

“Biar saya saja nyonya.” Dokter itu mengajukan diri untuk mengetuk pintu kamar Toz. “Toz? Ini saya, dokter Cley, apa saya boleh masuk?” nada suaranya terdengar sangat lembut. Berkebalikan dengan hari-hari biasa, di mana Riz merasa merinding mendengarnya. “Bagaimana ini nyonya? Dia tak menjawabnya.”

“Kalau begitu anda masuk saja tuan, tidak apa-apa.”

“Baiklah,” dokter itu membuka pintu kamar setelah diizinkan ibunya Toz. Kamar yang gelap, dengan tirai tertutup dan lampu tak dinyalakan. Langkah dokter tersebut diiringi Riz yang berjalan pelan di belakang.

“Kalau begitu saya ke belakang dulu,” pamit ibu Toz.

Dokter itu mengangguk, lalu membuka tirai kamar Toz. Tampak kamar yang rapi, dengan ranjang yang ditiduri Toz sambil berselimut tanpa celah tubuhnya bisa terlihat. “Toz?” panggil Riz mendekat. “Toz? Kamu kenapa?” ia pun menarik selimut itu. Betapa kagetnya Riz, saat menyadari apa yang terjadi.

Dari mata kanan Toz tampak aliran darah yang membekas karena keluar dari matanya. Bibirnya juga sobek, dengan darah mengering yang menempel di sana. Begitu pula dengan pipinya yang membiru. Riz merasa tak tahan melihatnya, padahal dirinya juga dalam kondisi yang buruk.

“Wow! Luar biasa! Wajah kalian benar-benar hancur!” puji dokter Cley.

Riz menggertakkan giginya, karena merasa kesal atas ucapan dokter Cley tersebut. “Bagaimana bisa anda berkata seperti itu? Apa anda tak kasihan pada kami? Apa luka-luka ini seperti hiburan untuk anda?!”  

“Santai, santai bocah,” dokter Cley mencengkeram erat tangan Riz yang menarik kerah bajunya. “Seharusnya kalian berterima kasih padaku, kalau bukan karena aku kalian pasti sudah mati.”

“Apa maksudmu?” Riz mengerinyitkan dahi bingung. Berbeda dengan Toz yang hanya menangisi kondisinya dalam diam. “Kau pikir bagaimana kau masih hidup? Kalau bukan karena diriku, tubuh kurus kering kalian pasti sudah mati karena dihajar habis-habisan begini.”

“A-apa maksudnya itu?”

“Yah, intinya kalian masih bisa selamat berkat aku. Tanamkan saja itu di otak kalian masing-masing bocah. Benar juga! Bangun kau! Aku harus mengobatimu!” perintah dokter itu pada Toz.

Dengan mata berlinang Toz bangun dibantu Riz yang memegangnya. Dokter itu melepas cincin di jari tengahnya, lalu membacakan sebuah mantera. “Liaythax Nehriem Miagleai,” sebuah cahaya hijau muncul di telapak tangannya dan membentuk bola besar yang mengelilingi Riz dan Toz.

“Apa-apaan ini?!” pekik Riz kaget.

“Diamlah jika kalian ingin sembuh!”

Perlahan-lahan luka di tubuh mereka berdua mulai memudar, lebam dan sakit di wajah Riz dan Toz juga samar. “I-ini,” gumam Toz melihat wajahnya di kaca. Bola hijau besar yang mengelilingi keduanya pun lenyap. Dengan pandangan tak percaya atas apa yang terjadi, mereka meraba-raba tubuh dan wajah masing-masing untuk memastikan luka yang masih tertinggal.

“Luka-lukanya hilang? Bagaimana bisa?!” Riz masih tak percaya. Rasa sakit yang beberapa hari menusuk-nusuk tubuhnya benar-benar tak lagi terasa.

“Tentu saja itu karena aku jenius!” oceh sang dokter dengan sombongnya.

“Anda, anda seorang guider?!” pekik Toz. “A-aku tak percaya!”

“Apa maksudmu? Apa kau ingin bilang kalau aku tak pantas jadi guider?!”

“Ti-tidak! Bukan begitu, hanya saja, aku tak menyangka akan bertemu guider secara langsung seperti ini,” jelas Toz dengan bersemangat. “Lihat Riz! Jika aku bisa jadi guider, maka tak hanya perekonomian keluargaku yang membaik, tapi aku juga akan punya kemampuan seperti ini!”

Riz merasa kagum setelah melihat apa yang bisa dilakukan seorang guider, namun hatinya masih tak tertarik untuk ikut mendaftar menjadi guider.

“Cih! Dasar naif, sepertinya kau terlalu banyak bermimpi bocah!” sindir dokter itu.

“Dokter! Tolong beri tahu aku apa saja yang harus kulakukan agar bisa jadi guider yang hebat dokter!” ucap Toz sambil menggenggam tangannya.

“Mudah saja, kau hanya perlu pintar, hebat, dan kejam, itu saja,” jelasnya singkat yang membuat Riz menatap jengkelnya.

“Apa-apaan itu? Itu saran yang tidak berguna!” timpal Riz emosi. Tentu saja ia emosi, sejak awal bertemu sang dokter, hanya ocehan-ocehan kejam dan tak masuk akal saja yang terlontar dari bibirnya, membuat Riz harus makan hati setiap kali mendengarnya.  

“Tak berguna? Kalian yang tak tahu apa-apa punya hak apa bisa bicara begitu?”

“I-itu,” Riz tergagap menjawabnya.

“Tidak apa-apa Riz, apa yang dikatakan dokter memang benar. Jadi dokter, apa saja yang perlu kusiapkan untuk mendaftar jadi guider?”

“Hmm ... Tak ada, kau hanya perlu bawa tubuhmu saja.”

“Be-benarkah?” Toz agak ragu mendengar jawabannya.

“Ya!”

“Kalau boleh tahu, bagaimana caraku agar bisa mendapatkan kemampuan penyembuh seperti anda?”

“Tak ada cara, kau hanya perlu masuk Guide dan akan tahu jawabannya.”

 

 

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mnarik jg🤔

2021-07-04

0

Rozh

Rozh

🌹💖

2021-02-13

1

mar14mut

mar14mut

knp dibully diemmm ajaaa

2021-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Dibully
3 Maafkan aku
4 Alasan kebencian
5 Takkan berbalik
6 Kontrak perjanjian
7 Near, sang ular
8 Harapan
9 Dunia Guide
10 Perjuangan melawan ular
11 Hukum rimba
12 Toz Nidiel dan kesialannya
13 Lantunan nyanyian aneh
14 Makan ikan lengserkan ular
15 Penyusup
16 Bangsa asli dunia Guide
17 Arti sebuah guider
18 Hydragel Kers sang pemimpin Hydra
19 Arti kontrak perjanjian
20 Empat golongan
21 Siksaan induk beruang
22 Pemuda berambut merah
23 Gerbang cincin
24 Arti sebuah penglihatan
25 Lima patung raksasa
26 Cincin dan kemampuan
27 Lima serigala dan seorang raksasa
28 Diriku yang sesungguhnya
29 Keberadaan sang dewa dan ciptaannya
30 Ketahuan
31 Pecundang berkemampuan hebat
32 Menghabiskan hari di ruang besi
33 Informasi sang legenda
34 Perjalanan ke bukit Kristal
35 Bukit Kristal
36 Kematian empat pemuja
37 Kesepakatan dan sayembara
38 Pecahnya pertarungan
39 Kuda hitam arena
40 Ketegangan assandia dan elftraz
41 Harga seekor ular
42 Tiga pemegang kunci
43 Kerusuhan Bukit Kristal
44 Hukum dunia Guide
45 Sang pendosa
46 Assandia langka
47 Perjanjian terselubung
48 Jabat tanganku teman
49 Insting Beltelgeuse Orion
50 Mitos kuno
51 Pedagang api merah
52 Mata terlarang iblis
53 Gerbang Toz Nidiel
54 Pertarungan sengit
55 Pertarungan sengit 2
56 SEGEL TERLARANG
57 Kecurigaan bangsa Hydra
58 Pemimpin pemalas
59 Bukit Lagarise
60 Sekaratnya dua pemuda
61 Eksekutor berdarah Empusa
62 Pembantaian
63 PENGUMUMAN
64 Bangkitnya Reve
65 Sang Petinggi VS Sang Pemegang Kunci
66 Izanami Forseti
67 Kursi tiga belas Raja
68 Sang serigala
69 Pedang bermata dua
70 Jiwa dari ras Dewa
71 Kasih sayang para Dewa
72 Penjelasan tak terduga
73 Level energi kemampuan
74 VORTHA
75 Kecurigaan para Tetua
76 Kecurigaan terhadap Empusa
77 Tekanan dua pemuda
78 Pecahnya kesepakatan
79 Kawasan terlarang
80 Penampakan di kawasan terlarang
81 Pesan dalam gagak
82 Scodeaz
83 Eksekusi
84 Pembantaian
85 Ketahuan
86 Kematian Aquila Ganymede
87 Rahasia kuil Dewa
88 Lelucon Raja Hydra
89 Pembakaran mayat mereka
90 Kawasan lembah dingin
91 Pemimpin siren
92 Capricorn
93 Kepekaan Pemimpin Siren
94 Kekejaman Pemimpin Siren
95 Keputusan Blerda Sirena
96 Hukuman dan Keadilan
97 Peringatan Aza Ergo
98 Surat Ratu Siren
99 Sang Raja dan Petinggi
100 Orang-orang tak normal
101 Laki-laki ambisius
102 Tekanan Wakil Raja
103 Pertemuan di Aula Kaca
104 Pecahnya pertemuan
105 Amarah Kagura
106 Pengkhianat lainnya
107 Kelompok gabungan
108 Lima pasukan pemburu
109 Permulaan terbukanya gerbang
110 Pelarian tanah biru
111 Kecurigaan Heksar dan Ilhan
112 Kengerian VS Kegelapan
113 Thertera Aszeria
114 Arena ujian para guider
115 Gemini
116 Kemunculan Para Dewa
117 Penjelasan Rasi Bintang
118 Ramalan aneh
119 Perdebatan Aza dan Heksar
120 Pelepasan para utusan
121 Kerasukan
122 Sang pemanah dari Siren
123 Kupu-kupu aneh
124 Turun tangannya sang Raja
125 Tersiksanya Hellbertha
126 Pemakaman Arjuna
127 Penyebab kerasukan
128 Ketegangan di Exedia
129 Yang bersalah harus membayar harganya
130 Zargion Elgo
131 Siapa kau sebenarnya
132 Mantra ahli kunci
133 Singa bernapas api
134 Cley Vortha & Ragraph Revos
135 Ramalan pembawa masalah
136 Pertarungan berdarah
137 Bala bantuan
138 Tumbal di atas altar
139 Teriakan sang tengkorak
140 Hukuman sang pemilik nurani dingin
141 Cerberus
142 Serangan pembunuh tak kasat mata
143 Serangan besar-besaran
144 Amukan tiga taring
145 Otak sebenarnya
146 Penyerangan pada bangsa-bangsa
147 Tragedi kelam daun muda Hydra
148 Penggalan kisah tiga dunia
149 Turun tangannya para Raja
150 Ellio dan Jion
151 Kebodohan tiga pengembara
152 Keberadaan makam para Vortha
153 Eksekusi di ruang bawah tanah
154 Ledakan amarah Heksar Chimeral
155 Hujatan Rakyat Empusa
156 Sosok pajangan di lemari kaca
157 Kaulah Rajanya, kaulah aturannya
158 Tertangkap oleh petinggi empusa
159 Dua hydra yang saling berlawanan
160 The Story of Hadesia
161 Calon murid Hadesia
162 Ocehan Kers VS Pangeran
163 Sumpah Blerda
164 Sang Pangeran Perang
165 Dia istriku
166 Ayah
167 Anak laki-laki berwajah hancur
168 Sepucuk surat sang kakak
169 Danau terlarang
170 Nama palsu Azkandia
171 Kematian dua guru besar
172 Lascarzio Hybrida
173 Perpisahan Aza dan Betsheba
174 Wahai Yang Termulia
175 Menerima kekuatan
176 Jiwa dari Tengu sang penjaga
177 Penipuan Aza Ergo
178 Adu domba Pangeran pertama
179 Akhir keji sang ibu tercinta
180 Kebangkitan kegelapan
181 Pengorbanan Komandan Ksatria Kerajaan
182 Aligator
183 Pengangkatan petinggi termuda
184 Sang penyair
185 Sosok mengerikan penghuni danau
186 Kematian Kers
187 Istana kematian
188 Dewa Pengacau
189 Masa lalu sebuah nama
190 Lingkaran sihir di Hadesia
191 Kematian Laravell
192 Gugurnya para penghuni Hadesia
193 Pangeran Magma VS Pangeran Es
194 Menuju akhir Hadesia
195 Sembilan murid
196 Rencana terselubung Blerda
197 Saling menyalahkan
198 Saudara seperjanjian
199 Reuni
200 Dokter aneh
201 Tiga belas mantra kunci
202 Kecurigaan terhadap Blerda
203 Buku ramalan Orfeus
204 Pertemuan di kamar Raja Hydra
205 Tiga mayat gantung diri
206 Penemuan mayat setengah tengkorak
207 Kejujuran Aza Ergo
208 Salah satu hantu
209 Diary Kuyang
210 Peti Zeus Vortha
211 Dua Cottia
212 Scodeaz laba-laba
213 Osmo
214 Suara bahaya
215 Petir penghakiman
216 Dibantai
217 Wujud asli sang pemegang kunci
218 Suar api
219 Pertempuran para monster
220 Datangnya sang penantang
221 Membunuh dalam diam
222 Mulai serius
223 Tiga wajah Reygan
224 Sekaratnya para Raja
225 Sekaratnya para petarung
226 Sif Valhalla VS Reygan Cottia
227 Kristal biru memekarkan bunga
228 Fakta penyakit Aza.
229 Amukan merah tiga taring
230 Keindahan Raja Gyges
231 Rencana Laravell
232 Tiga Dewa Pengkhianat
233 Perseus putra Dewa
234 Pohon kehidupan
235 Tiga pasak
236 Munculnya Helga Nevaeh
237 Riz dan Crabius
238 Tugas para Dewa
239 Matinya sang sahabat
240 Neraca tiga dunia
241 Pemulihan
242 Pengumuman
243 Akhir mereka
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Permulaan
2
Dibully
3
Maafkan aku
4
Alasan kebencian
5
Takkan berbalik
6
Kontrak perjanjian
7
Near, sang ular
8
Harapan
9
Dunia Guide
10
Perjuangan melawan ular
11
Hukum rimba
12
Toz Nidiel dan kesialannya
13
Lantunan nyanyian aneh
14
Makan ikan lengserkan ular
15
Penyusup
16
Bangsa asli dunia Guide
17
Arti sebuah guider
18
Hydragel Kers sang pemimpin Hydra
19
Arti kontrak perjanjian
20
Empat golongan
21
Siksaan induk beruang
22
Pemuda berambut merah
23
Gerbang cincin
24
Arti sebuah penglihatan
25
Lima patung raksasa
26
Cincin dan kemampuan
27
Lima serigala dan seorang raksasa
28
Diriku yang sesungguhnya
29
Keberadaan sang dewa dan ciptaannya
30
Ketahuan
31
Pecundang berkemampuan hebat
32
Menghabiskan hari di ruang besi
33
Informasi sang legenda
34
Perjalanan ke bukit Kristal
35
Bukit Kristal
36
Kematian empat pemuja
37
Kesepakatan dan sayembara
38
Pecahnya pertarungan
39
Kuda hitam arena
40
Ketegangan assandia dan elftraz
41
Harga seekor ular
42
Tiga pemegang kunci
43
Kerusuhan Bukit Kristal
44
Hukum dunia Guide
45
Sang pendosa
46
Assandia langka
47
Perjanjian terselubung
48
Jabat tanganku teman
49
Insting Beltelgeuse Orion
50
Mitos kuno
51
Pedagang api merah
52
Mata terlarang iblis
53
Gerbang Toz Nidiel
54
Pertarungan sengit
55
Pertarungan sengit 2
56
SEGEL TERLARANG
57
Kecurigaan bangsa Hydra
58
Pemimpin pemalas
59
Bukit Lagarise
60
Sekaratnya dua pemuda
61
Eksekutor berdarah Empusa
62
Pembantaian
63
PENGUMUMAN
64
Bangkitnya Reve
65
Sang Petinggi VS Sang Pemegang Kunci
66
Izanami Forseti
67
Kursi tiga belas Raja
68
Sang serigala
69
Pedang bermata dua
70
Jiwa dari ras Dewa
71
Kasih sayang para Dewa
72
Penjelasan tak terduga
73
Level energi kemampuan
74
VORTHA
75
Kecurigaan para Tetua
76
Kecurigaan terhadap Empusa
77
Tekanan dua pemuda
78
Pecahnya kesepakatan
79
Kawasan terlarang
80
Penampakan di kawasan terlarang
81
Pesan dalam gagak
82
Scodeaz
83
Eksekusi
84
Pembantaian
85
Ketahuan
86
Kematian Aquila Ganymede
87
Rahasia kuil Dewa
88
Lelucon Raja Hydra
89
Pembakaran mayat mereka
90
Kawasan lembah dingin
91
Pemimpin siren
92
Capricorn
93
Kepekaan Pemimpin Siren
94
Kekejaman Pemimpin Siren
95
Keputusan Blerda Sirena
96
Hukuman dan Keadilan
97
Peringatan Aza Ergo
98
Surat Ratu Siren
99
Sang Raja dan Petinggi
100
Orang-orang tak normal
101
Laki-laki ambisius
102
Tekanan Wakil Raja
103
Pertemuan di Aula Kaca
104
Pecahnya pertemuan
105
Amarah Kagura
106
Pengkhianat lainnya
107
Kelompok gabungan
108
Lima pasukan pemburu
109
Permulaan terbukanya gerbang
110
Pelarian tanah biru
111
Kecurigaan Heksar dan Ilhan
112
Kengerian VS Kegelapan
113
Thertera Aszeria
114
Arena ujian para guider
115
Gemini
116
Kemunculan Para Dewa
117
Penjelasan Rasi Bintang
118
Ramalan aneh
119
Perdebatan Aza dan Heksar
120
Pelepasan para utusan
121
Kerasukan
122
Sang pemanah dari Siren
123
Kupu-kupu aneh
124
Turun tangannya sang Raja
125
Tersiksanya Hellbertha
126
Pemakaman Arjuna
127
Penyebab kerasukan
128
Ketegangan di Exedia
129
Yang bersalah harus membayar harganya
130
Zargion Elgo
131
Siapa kau sebenarnya
132
Mantra ahli kunci
133
Singa bernapas api
134
Cley Vortha & Ragraph Revos
135
Ramalan pembawa masalah
136
Pertarungan berdarah
137
Bala bantuan
138
Tumbal di atas altar
139
Teriakan sang tengkorak
140
Hukuman sang pemilik nurani dingin
141
Cerberus
142
Serangan pembunuh tak kasat mata
143
Serangan besar-besaran
144
Amukan tiga taring
145
Otak sebenarnya
146
Penyerangan pada bangsa-bangsa
147
Tragedi kelam daun muda Hydra
148
Penggalan kisah tiga dunia
149
Turun tangannya para Raja
150
Ellio dan Jion
151
Kebodohan tiga pengembara
152
Keberadaan makam para Vortha
153
Eksekusi di ruang bawah tanah
154
Ledakan amarah Heksar Chimeral
155
Hujatan Rakyat Empusa
156
Sosok pajangan di lemari kaca
157
Kaulah Rajanya, kaulah aturannya
158
Tertangkap oleh petinggi empusa
159
Dua hydra yang saling berlawanan
160
The Story of Hadesia
161
Calon murid Hadesia
162
Ocehan Kers VS Pangeran
163
Sumpah Blerda
164
Sang Pangeran Perang
165
Dia istriku
166
Ayah
167
Anak laki-laki berwajah hancur
168
Sepucuk surat sang kakak
169
Danau terlarang
170
Nama palsu Azkandia
171
Kematian dua guru besar
172
Lascarzio Hybrida
173
Perpisahan Aza dan Betsheba
174
Wahai Yang Termulia
175
Menerima kekuatan
176
Jiwa dari Tengu sang penjaga
177
Penipuan Aza Ergo
178
Adu domba Pangeran pertama
179
Akhir keji sang ibu tercinta
180
Kebangkitan kegelapan
181
Pengorbanan Komandan Ksatria Kerajaan
182
Aligator
183
Pengangkatan petinggi termuda
184
Sang penyair
185
Sosok mengerikan penghuni danau
186
Kematian Kers
187
Istana kematian
188
Dewa Pengacau
189
Masa lalu sebuah nama
190
Lingkaran sihir di Hadesia
191
Kematian Laravell
192
Gugurnya para penghuni Hadesia
193
Pangeran Magma VS Pangeran Es
194
Menuju akhir Hadesia
195
Sembilan murid
196
Rencana terselubung Blerda
197
Saling menyalahkan
198
Saudara seperjanjian
199
Reuni
200
Dokter aneh
201
Tiga belas mantra kunci
202
Kecurigaan terhadap Blerda
203
Buku ramalan Orfeus
204
Pertemuan di kamar Raja Hydra
205
Tiga mayat gantung diri
206
Penemuan mayat setengah tengkorak
207
Kejujuran Aza Ergo
208
Salah satu hantu
209
Diary Kuyang
210
Peti Zeus Vortha
211
Dua Cottia
212
Scodeaz laba-laba
213
Osmo
214
Suara bahaya
215
Petir penghakiman
216
Dibantai
217
Wujud asli sang pemegang kunci
218
Suar api
219
Pertempuran para monster
220
Datangnya sang penantang
221
Membunuh dalam diam
222
Mulai serius
223
Tiga wajah Reygan
224
Sekaratnya para Raja
225
Sekaratnya para petarung
226
Sif Valhalla VS Reygan Cottia
227
Kristal biru memekarkan bunga
228
Fakta penyakit Aza.
229
Amukan merah tiga taring
230
Keindahan Raja Gyges
231
Rencana Laravell
232
Tiga Dewa Pengkhianat
233
Perseus putra Dewa
234
Pohon kehidupan
235
Tiga pasak
236
Munculnya Helga Nevaeh
237
Riz dan Crabius
238
Tugas para Dewa
239
Matinya sang sahabat
240
Neraca tiga dunia
241
Pemulihan
242
Pengumuman
243
Akhir mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!