Dibully

Setelah kepergian mereka, beberapa tetangga yang kasihan pun datang menghampiri. Membantu ibu dan anak itu, serta ikut membereskan dagangan yang berserakan.

Seorang wanita yang sedikit lebih tua dari ibu Riz pun menangis, merasa kasihan atas apa yang telah terjadi. Rasa bersalah karena tidak bisa membantu pun tertera jelas di wajah mereka yang masih memiliki nurani. Ingin membela namun apalah daya mereka, karena penyerang itu adalah orang yang berpengaruh di kota itu.

“Maafkan aku tidak membantumu nak,” ucap seorang pria yang mengobati luka Riz. Aku tak berdaya, saat melihat sosok mereka yang seperti itu. Aku benar-benar minta maaf Riz, maafkan aku,” diiringi dengan nada bersalah yang teramat sangat.

“Tidak apa-apa paman, ini bukan salahmu,” lirihnya pelan. Riz menatap ibunya yang sudah baik-baik saja, merapikan barang-barang yang rusak tanpa bicara.

Riz tahu jika itu hanyalah tipuan. Kenyataannya, ibunya tidak baik-baik saja, gemuruh di dada menyesakkan dirinya saat mengingat perlakuan kasar mereka. Ia mengepal erat tangannya, karena merasa benar-benar tak bisa memaafkan mereka.

“Riz, Ayar, kalau begitu kami kembali dulu. Kalian beristirahatlah,” tukas salah satu tetangga.

“Baik tuan, terima kasih banyak sudah membantu kami,” sahut Riz pelan.

Keheningan antara ibu dan anak sekarang memenuhi ruangan. Tetesan air mata membasahi pipi ibu Riz yang mulai terisak-isak.

“Ibu.”

Wanita itu menatap Riz yang sedang mengoleskan obat di perutnya sendiri, “maafkan ibu nak. Jika ibu berhati-hati maka ini semua tidak akan terjadi. Seharusnya ibu tidak membawa mereka, tapi ibu tidak mengira kalau semua ini akan terjadi,” ujar ibunya. Air matanya semakin deras, memacu detak jantung Riz saat menatap wajah sendu ibunya.

“Ibu! Ini bukan salahmu! Ini salah orang-orang sombong itu!”

“Maafkan ibu nak, ini salahku kamu jadi terluka seperti ini.”

“Apa yang ibu bicarakan? Ibulah yang terluka!” Riz pun menghampiri ibunya dan memeluknya dengan ekspresi yang sama. “Aku bersumpah! Sampai mati aku tidak akan memaafkan mereka!”

Waktu pun menelan rasa sakit mereka walau tak pudar.

Riz terbangun dengan memar di wajah yang terasa menendangnya. Ia pun menatap cermin, melihat wajahnya yang semakin hancur akibat ulah-ulah tangan tak bermoral para penindas. Tak peduli apa yang terjadi, ia harus tetap bersekolah. Anak yang hidup dengan modal beasiswa sepertinya tak punya kesempatan untuk bermalas-malasan.

“Riz, kamu sekolah? Bukankah lebih baik kamu libur saja?” tanya ibunya. Riz memandang kaget saat menatap memar biru yang menempel jelas di wajah ibunya. Hal itu pun menambah rasa sakit di hatinya tanpa kasihan.

“Tidak bisa bu, apa pun yang terjadi aku harus tetap sekolah,” jelas Riz pamit tanpa sarapan. Tentu saja ia tak sarapan, karena tak ada yang bisa dimakan. Uang simpanan bahkan sedikit pun tak ada di tangan untuk membeli makanan, jadi apa yang bisa dimakan?

 Bukankah orang-orang itu sangat kejam? Tak hanya merusak isi rumah dan memporak-porandakan semuanya, bahkan uang-uang yang ada dirampas semua tanpa iba. Terlebih itu semua juga disertai dengan penindasan tanpa pandang bulu mereka.

Apa lagi yang lebih kejam dari itu sekarang?

“Hai Riz! Kenapa wajahmu tambah hancur begini?” tanya salah seorang temannya.

Hanya senyum tipis sebagai balasan Riz, sampai akhirnya senyum itu memudar saat Ellio lewat di sampingnya dengan lirikan sekilas. Perlakuan Ellio itu membuat Riz tak tahu lagi apa yang dirasakannya sekarang.

“Aku tidak menyangka Ellio akan seperti itu, padahal kalian sudah seperti saudara.”

Riz hanya bisa menunduk, lalu terkaget saat pemuda yang mengajaknya bicara menarik paksa tangannya. “Hei apa yang kamu lakukan?!” tanya Riz bingung.

“Di sana ada Jion! Jika dia melihatmu mungkin saja dia akan memukulmu lagi!” jelasnya.

Bagaimanapun juga, Jion adalah pembully yang sudah merebut Ellio darinya. Setidaknya itulah yang dirasakan Riz, karena dirinya menolak kenyataan kalau Ellio sendiri yang sudah membuangnya. Sebenarnya laki-laki yang menolong Riz sekarang juga takut mengajaknya bicara, karena ia tak ingin jadi target pemukulan yang sama dengan Riz.

Namun, bantuan Riz pada hidupnya yang membuat orang itu tetap bertahan di sisi Riz. Riz pernah menolongnya saat ia tenggelam di danau karena tak bisa berenang. Riz juga sering membantunya dalam belajar, bukankah itu sudah cukup jadi alasan dari tindakannya untuk bertahan?

Keduanya memasuki kelas. Riz duduk di samping kursi Ellio yang masih kosong. Sementara laki-laki yang bersamanya duduk di belakang Ellio. “Toz, lebih baik sekarang kamu tidak bicara padaku, kamu tahukan apa maksudku?” ucap Riz pada remaja itu.

Toz mengangguk paham, karena sebentar lagi Ellio dan kawanan barunya akan memasuki kelas. Walaupun pemimpin mereka Jion berada di kelas yang berbeda, tapi akan lebih baik jika Riz dan Toz saling diam agar tak jadi target lagi. Kenapa Jion sangat suka membully Riz? Itu masih menjadi tanda tanya sampai sekarang.

Jam pelajaran pun dimulai, tak ada kegaduhan yang terjadi sampai jam istirahat datang. Namun, neraka bagi Riz dimulai saat istirahat itu.

“Riz Alea! Apa-apaan wajah jelekmu itu?” ledek salah satu bawahan Jion yang sekelas dengannya. “Ini bukan ulah kami, kalau kau ingin tambah hancur maka katakan saja! Kami akan melakukannya lebih buruk dari yang kemarin!” tukasnya.

Riz tak menanggapinya. Ia memilih pergi sebelum semuanya bertambah buruk. Tapi sayang, sebuah buku pun dilempar ke kepalanya sebelum ia sempat menjauh.

“Plaak!” suara buku yang melayang ke kepalanya. Rasa sakit pun membuat Riz menoleh tajam padanya, sehingga pemuda yang melempar buku menjadi emosi.

“Br*ngs*k! Beraninya kau melihatku seperti itu?!” teriaknya berlari mendekat.

Toz yang berada di dekat Riz pun kaget dan takut dengan itu. Apa yang bisa dilakukannya? Ia hanya seorang pecundang.

Lain lagi dengan Ellio yang hanya diam menatap ulah rekan barunya. Orang tersebut menjambak rambut Riz yang kesakitan dan menyudutkannya ke dinding. “Orang miskin sepertimu tak pantas melihatku seperti itu!”

Riz pun mencoba melepaskan tangan orang yang menyakitinya, sambil melirik pada Ellio dan berharap akan ada sesuatu yang masih tersisa dalam hubungan mereka.

Apa yang diharapkan Riz? Ellio memandangnya tanpa belas kasihan. Raut wajah damai yang hangat tak lagi terpampang dari wajah Ellio. Sahabatnya itu, benar-benar sudah membuangnya dari janji pertemanan mereka.

Suasana semakin memburuk saat Jion juga datang ke kelas itu. Ia menatap anak buahnya yang sedang berulah tanpa bicara. Sampai akhirnya senyum sinis terlukis jelas di wajahnya, dan membuat yang lain bergidik takut untuk tetap berada di sana.

Toz pun gemetaran tak bisa bergerak dari kursinya, merasa takut jika ia juga akan diperlakukan sama seperti Riz.

“Sepertinya kalian sedang asyik,” sejurus kalimat itu meluncur dari mulut Jion. Sosoknya yang berotot, dengan rambut hitam ikal sebahu membuatnya tambah mengerikan. “Baiklah, bagaimana jika kita pakai dia sebagai latihan sebelum memasuki Guide?”

“Ide bagus bos!” setuju yang lainnya.

Akhirnya, pembullyan masal pun dimulai. Riz yang tak tahu apa salahnya diserang bertubi-tubi tanpa rasa kasihan. Toz yang ketakutan melihatnya pun memilih untuk segera keluar dari kelas. Setidaknya hal itu akan membantu jika ia bisa melaporkan apa yang terjadi pada guru.

“Hei! Mau ke mana?” ucap Jion tiba-tiba. Ia menarik lengan Toz dan menendang perutnya. Tubuh tak berdaya Toz pun terpental ke belakang.

Para murid lain hanya bisa berteriak takut, tanpa ada yang membantu. Sekalipun kasihan, itu lebih baik daripada diri mereka sendiri yang jadi korban. Sehingga, menonton dengan rasa iba terpendam jauh lebih baik bagi mereka daripada ikutan bersuara menentang.      

 

 

 

Terpopuler

Comments

Mafia Girl

Mafia Girl

😭😭

2023-03-08

1

Miharu2tachi

Miharu2tachi

Ah, simpati saja tidak cukup. Aku pernah membantu seseorang dibully dan tidak menyesalinya meskipun aku jadi target berikutnya. Tapi, aku akhirnya berhasil menakuti para pembully itu dengan segala cara dan kelicikan, eh aku orang yg licik.

Aku merencanakan banyak hal untuk membalas mereka lalu memukuli mereka, mata ganti mata, pukul sekali dan mereka kupukul sepuluh kali, ahaha, itu memuaskan...

2022-02-08

1

Dania

Dania

10 November 2021
Selamat Hari Pahlawan
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩
7in1 NT 💕💕💕💕

2021-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Dibully
3 Maafkan aku
4 Alasan kebencian
5 Takkan berbalik
6 Kontrak perjanjian
7 Near, sang ular
8 Harapan
9 Dunia Guide
10 Perjuangan melawan ular
11 Hukum rimba
12 Toz Nidiel dan kesialannya
13 Lantunan nyanyian aneh
14 Makan ikan lengserkan ular
15 Penyusup
16 Bangsa asli dunia Guide
17 Arti sebuah guider
18 Hydragel Kers sang pemimpin Hydra
19 Arti kontrak perjanjian
20 Empat golongan
21 Siksaan induk beruang
22 Pemuda berambut merah
23 Gerbang cincin
24 Arti sebuah penglihatan
25 Lima patung raksasa
26 Cincin dan kemampuan
27 Lima serigala dan seorang raksasa
28 Diriku yang sesungguhnya
29 Keberadaan sang dewa dan ciptaannya
30 Ketahuan
31 Pecundang berkemampuan hebat
32 Menghabiskan hari di ruang besi
33 Informasi sang legenda
34 Perjalanan ke bukit Kristal
35 Bukit Kristal
36 Kematian empat pemuja
37 Kesepakatan dan sayembara
38 Pecahnya pertarungan
39 Kuda hitam arena
40 Ketegangan assandia dan elftraz
41 Harga seekor ular
42 Tiga pemegang kunci
43 Kerusuhan Bukit Kristal
44 Hukum dunia Guide
45 Sang pendosa
46 Assandia langka
47 Perjanjian terselubung
48 Jabat tanganku teman
49 Insting Beltelgeuse Orion
50 Mitos kuno
51 Pedagang api merah
52 Mata terlarang iblis
53 Gerbang Toz Nidiel
54 Pertarungan sengit
55 Pertarungan sengit 2
56 SEGEL TERLARANG
57 Kecurigaan bangsa Hydra
58 Pemimpin pemalas
59 Bukit Lagarise
60 Sekaratnya dua pemuda
61 Eksekutor berdarah Empusa
62 Pembantaian
63 PENGUMUMAN
64 Bangkitnya Reve
65 Sang Petinggi VS Sang Pemegang Kunci
66 Izanami Forseti
67 Kursi tiga belas Raja
68 Sang serigala
69 Pedang bermata dua
70 Jiwa dari ras Dewa
71 Kasih sayang para Dewa
72 Penjelasan tak terduga
73 Level energi kemampuan
74 VORTHA
75 Kecurigaan para Tetua
76 Kecurigaan terhadap Empusa
77 Tekanan dua pemuda
78 Pecahnya kesepakatan
79 Kawasan terlarang
80 Penampakan di kawasan terlarang
81 Pesan dalam gagak
82 Scodeaz
83 Eksekusi
84 Pembantaian
85 Ketahuan
86 Kematian Aquila Ganymede
87 Rahasia kuil Dewa
88 Lelucon Raja Hydra
89 Pembakaran mayat mereka
90 Kawasan lembah dingin
91 Pemimpin siren
92 Capricorn
93 Kepekaan Pemimpin Siren
94 Kekejaman Pemimpin Siren
95 Keputusan Blerda Sirena
96 Hukuman dan Keadilan
97 Peringatan Aza Ergo
98 Surat Ratu Siren
99 Sang Raja dan Petinggi
100 Orang-orang tak normal
101 Laki-laki ambisius
102 Tekanan Wakil Raja
103 Pertemuan di Aula Kaca
104 Pecahnya pertemuan
105 Amarah Kagura
106 Pengkhianat lainnya
107 Kelompok gabungan
108 Lima pasukan pemburu
109 Permulaan terbukanya gerbang
110 Pelarian tanah biru
111 Kecurigaan Heksar dan Ilhan
112 Kengerian VS Kegelapan
113 Thertera Aszeria
114 Arena ujian para guider
115 Gemini
116 Kemunculan Para Dewa
117 Penjelasan Rasi Bintang
118 Ramalan aneh
119 Perdebatan Aza dan Heksar
120 Pelepasan para utusan
121 Kerasukan
122 Sang pemanah dari Siren
123 Kupu-kupu aneh
124 Turun tangannya sang Raja
125 Tersiksanya Hellbertha
126 Pemakaman Arjuna
127 Penyebab kerasukan
128 Ketegangan di Exedia
129 Yang bersalah harus membayar harganya
130 Zargion Elgo
131 Siapa kau sebenarnya
132 Mantra ahli kunci
133 Singa bernapas api
134 Cley Vortha & Ragraph Revos
135 Ramalan pembawa masalah
136 Pertarungan berdarah
137 Bala bantuan
138 Tumbal di atas altar
139 Teriakan sang tengkorak
140 Hukuman sang pemilik nurani dingin
141 Cerberus
142 Serangan pembunuh tak kasat mata
143 Serangan besar-besaran
144 Amukan tiga taring
145 Otak sebenarnya
146 Penyerangan pada bangsa-bangsa
147 Tragedi kelam daun muda Hydra
148 Penggalan kisah tiga dunia
149 Turun tangannya para Raja
150 Ellio dan Jion
151 Kebodohan tiga pengembara
152 Keberadaan makam para Vortha
153 Eksekusi di ruang bawah tanah
154 Ledakan amarah Heksar Chimeral
155 Hujatan Rakyat Empusa
156 Sosok pajangan di lemari kaca
157 Kaulah Rajanya, kaulah aturannya
158 Tertangkap oleh petinggi empusa
159 Dua hydra yang saling berlawanan
160 The Story of Hadesia
161 Calon murid Hadesia
162 Ocehan Kers VS Pangeran
163 Sumpah Blerda
164 Sang Pangeran Perang
165 Dia istriku
166 Ayah
167 Anak laki-laki berwajah hancur
168 Sepucuk surat sang kakak
169 Danau terlarang
170 Nama palsu Azkandia
171 Kematian dua guru besar
172 Lascarzio Hybrida
173 Perpisahan Aza dan Betsheba
174 Wahai Yang Termulia
175 Menerima kekuatan
176 Jiwa dari Tengu sang penjaga
177 Penipuan Aza Ergo
178 Adu domba Pangeran pertama
179 Akhir keji sang ibu tercinta
180 Kebangkitan kegelapan
181 Pengorbanan Komandan Ksatria Kerajaan
182 Aligator
183 Pengangkatan petinggi termuda
184 Sang penyair
185 Sosok mengerikan penghuni danau
186 Kematian Kers
187 Istana kematian
188 Dewa Pengacau
189 Masa lalu sebuah nama
190 Lingkaran sihir di Hadesia
191 Kematian Laravell
192 Gugurnya para penghuni Hadesia
193 Pangeran Magma VS Pangeran Es
194 Menuju akhir Hadesia
195 Sembilan murid
196 Rencana terselubung Blerda
197 Saling menyalahkan
198 Saudara seperjanjian
199 Reuni
200 Dokter aneh
201 Tiga belas mantra kunci
202 Kecurigaan terhadap Blerda
203 Buku ramalan Orfeus
204 Pertemuan di kamar Raja Hydra
205 Tiga mayat gantung diri
206 Penemuan mayat setengah tengkorak
207 Kejujuran Aza Ergo
208 Salah satu hantu
209 Diary Kuyang
210 Peti Zeus Vortha
211 Dua Cottia
212 Scodeaz laba-laba
213 Osmo
214 Suara bahaya
215 Petir penghakiman
216 Dibantai
217 Wujud asli sang pemegang kunci
218 Suar api
219 Pertempuran para monster
220 Datangnya sang penantang
221 Membunuh dalam diam
222 Mulai serius
223 Tiga wajah Reygan
224 Sekaratnya para Raja
225 Sekaratnya para petarung
226 Sif Valhalla VS Reygan Cottia
227 Kristal biru memekarkan bunga
228 Fakta penyakit Aza.
229 Amukan merah tiga taring
230 Keindahan Raja Gyges
231 Rencana Laravell
232 Tiga Dewa Pengkhianat
233 Perseus putra Dewa
234 Pohon kehidupan
235 Tiga pasak
236 Munculnya Helga Nevaeh
237 Riz dan Crabius
238 Tugas para Dewa
239 Matinya sang sahabat
240 Neraca tiga dunia
241 Pemulihan
242 Pengumuman
243 Akhir mereka
Episodes

Updated 243 Episodes

1
Permulaan
2
Dibully
3
Maafkan aku
4
Alasan kebencian
5
Takkan berbalik
6
Kontrak perjanjian
7
Near, sang ular
8
Harapan
9
Dunia Guide
10
Perjuangan melawan ular
11
Hukum rimba
12
Toz Nidiel dan kesialannya
13
Lantunan nyanyian aneh
14
Makan ikan lengserkan ular
15
Penyusup
16
Bangsa asli dunia Guide
17
Arti sebuah guider
18
Hydragel Kers sang pemimpin Hydra
19
Arti kontrak perjanjian
20
Empat golongan
21
Siksaan induk beruang
22
Pemuda berambut merah
23
Gerbang cincin
24
Arti sebuah penglihatan
25
Lima patung raksasa
26
Cincin dan kemampuan
27
Lima serigala dan seorang raksasa
28
Diriku yang sesungguhnya
29
Keberadaan sang dewa dan ciptaannya
30
Ketahuan
31
Pecundang berkemampuan hebat
32
Menghabiskan hari di ruang besi
33
Informasi sang legenda
34
Perjalanan ke bukit Kristal
35
Bukit Kristal
36
Kematian empat pemuja
37
Kesepakatan dan sayembara
38
Pecahnya pertarungan
39
Kuda hitam arena
40
Ketegangan assandia dan elftraz
41
Harga seekor ular
42
Tiga pemegang kunci
43
Kerusuhan Bukit Kristal
44
Hukum dunia Guide
45
Sang pendosa
46
Assandia langka
47
Perjanjian terselubung
48
Jabat tanganku teman
49
Insting Beltelgeuse Orion
50
Mitos kuno
51
Pedagang api merah
52
Mata terlarang iblis
53
Gerbang Toz Nidiel
54
Pertarungan sengit
55
Pertarungan sengit 2
56
SEGEL TERLARANG
57
Kecurigaan bangsa Hydra
58
Pemimpin pemalas
59
Bukit Lagarise
60
Sekaratnya dua pemuda
61
Eksekutor berdarah Empusa
62
Pembantaian
63
PENGUMUMAN
64
Bangkitnya Reve
65
Sang Petinggi VS Sang Pemegang Kunci
66
Izanami Forseti
67
Kursi tiga belas Raja
68
Sang serigala
69
Pedang bermata dua
70
Jiwa dari ras Dewa
71
Kasih sayang para Dewa
72
Penjelasan tak terduga
73
Level energi kemampuan
74
VORTHA
75
Kecurigaan para Tetua
76
Kecurigaan terhadap Empusa
77
Tekanan dua pemuda
78
Pecahnya kesepakatan
79
Kawasan terlarang
80
Penampakan di kawasan terlarang
81
Pesan dalam gagak
82
Scodeaz
83
Eksekusi
84
Pembantaian
85
Ketahuan
86
Kematian Aquila Ganymede
87
Rahasia kuil Dewa
88
Lelucon Raja Hydra
89
Pembakaran mayat mereka
90
Kawasan lembah dingin
91
Pemimpin siren
92
Capricorn
93
Kepekaan Pemimpin Siren
94
Kekejaman Pemimpin Siren
95
Keputusan Blerda Sirena
96
Hukuman dan Keadilan
97
Peringatan Aza Ergo
98
Surat Ratu Siren
99
Sang Raja dan Petinggi
100
Orang-orang tak normal
101
Laki-laki ambisius
102
Tekanan Wakil Raja
103
Pertemuan di Aula Kaca
104
Pecahnya pertemuan
105
Amarah Kagura
106
Pengkhianat lainnya
107
Kelompok gabungan
108
Lima pasukan pemburu
109
Permulaan terbukanya gerbang
110
Pelarian tanah biru
111
Kecurigaan Heksar dan Ilhan
112
Kengerian VS Kegelapan
113
Thertera Aszeria
114
Arena ujian para guider
115
Gemini
116
Kemunculan Para Dewa
117
Penjelasan Rasi Bintang
118
Ramalan aneh
119
Perdebatan Aza dan Heksar
120
Pelepasan para utusan
121
Kerasukan
122
Sang pemanah dari Siren
123
Kupu-kupu aneh
124
Turun tangannya sang Raja
125
Tersiksanya Hellbertha
126
Pemakaman Arjuna
127
Penyebab kerasukan
128
Ketegangan di Exedia
129
Yang bersalah harus membayar harganya
130
Zargion Elgo
131
Siapa kau sebenarnya
132
Mantra ahli kunci
133
Singa bernapas api
134
Cley Vortha & Ragraph Revos
135
Ramalan pembawa masalah
136
Pertarungan berdarah
137
Bala bantuan
138
Tumbal di atas altar
139
Teriakan sang tengkorak
140
Hukuman sang pemilik nurani dingin
141
Cerberus
142
Serangan pembunuh tak kasat mata
143
Serangan besar-besaran
144
Amukan tiga taring
145
Otak sebenarnya
146
Penyerangan pada bangsa-bangsa
147
Tragedi kelam daun muda Hydra
148
Penggalan kisah tiga dunia
149
Turun tangannya para Raja
150
Ellio dan Jion
151
Kebodohan tiga pengembara
152
Keberadaan makam para Vortha
153
Eksekusi di ruang bawah tanah
154
Ledakan amarah Heksar Chimeral
155
Hujatan Rakyat Empusa
156
Sosok pajangan di lemari kaca
157
Kaulah Rajanya, kaulah aturannya
158
Tertangkap oleh petinggi empusa
159
Dua hydra yang saling berlawanan
160
The Story of Hadesia
161
Calon murid Hadesia
162
Ocehan Kers VS Pangeran
163
Sumpah Blerda
164
Sang Pangeran Perang
165
Dia istriku
166
Ayah
167
Anak laki-laki berwajah hancur
168
Sepucuk surat sang kakak
169
Danau terlarang
170
Nama palsu Azkandia
171
Kematian dua guru besar
172
Lascarzio Hybrida
173
Perpisahan Aza dan Betsheba
174
Wahai Yang Termulia
175
Menerima kekuatan
176
Jiwa dari Tengu sang penjaga
177
Penipuan Aza Ergo
178
Adu domba Pangeran pertama
179
Akhir keji sang ibu tercinta
180
Kebangkitan kegelapan
181
Pengorbanan Komandan Ksatria Kerajaan
182
Aligator
183
Pengangkatan petinggi termuda
184
Sang penyair
185
Sosok mengerikan penghuni danau
186
Kematian Kers
187
Istana kematian
188
Dewa Pengacau
189
Masa lalu sebuah nama
190
Lingkaran sihir di Hadesia
191
Kematian Laravell
192
Gugurnya para penghuni Hadesia
193
Pangeran Magma VS Pangeran Es
194
Menuju akhir Hadesia
195
Sembilan murid
196
Rencana terselubung Blerda
197
Saling menyalahkan
198
Saudara seperjanjian
199
Reuni
200
Dokter aneh
201
Tiga belas mantra kunci
202
Kecurigaan terhadap Blerda
203
Buku ramalan Orfeus
204
Pertemuan di kamar Raja Hydra
205
Tiga mayat gantung diri
206
Penemuan mayat setengah tengkorak
207
Kejujuran Aza Ergo
208
Salah satu hantu
209
Diary Kuyang
210
Peti Zeus Vortha
211
Dua Cottia
212
Scodeaz laba-laba
213
Osmo
214
Suara bahaya
215
Petir penghakiman
216
Dibantai
217
Wujud asli sang pemegang kunci
218
Suar api
219
Pertempuran para monster
220
Datangnya sang penantang
221
Membunuh dalam diam
222
Mulai serius
223
Tiga wajah Reygan
224
Sekaratnya para Raja
225
Sekaratnya para petarung
226
Sif Valhalla VS Reygan Cottia
227
Kristal biru memekarkan bunga
228
Fakta penyakit Aza.
229
Amukan merah tiga taring
230
Keindahan Raja Gyges
231
Rencana Laravell
232
Tiga Dewa Pengkhianat
233
Perseus putra Dewa
234
Pohon kehidupan
235
Tiga pasak
236
Munculnya Helga Nevaeh
237
Riz dan Crabius
238
Tugas para Dewa
239
Matinya sang sahabat
240
Neraca tiga dunia
241
Pemulihan
242
Pengumuman
243
Akhir mereka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!