"Apak maksudmu berkata seperti? Kau mau menakuti-nakutiku..!" Harimau Kumbang heran mendengar apa yang dikatakan oleh Keyra.
"Hahaha... Bukannya tadi kau bilang tidak ada kata takut dikamusmu?" Keyra tahu Harimau kumbang sedikit terpengaruh dengan apa yang dia katakan.
"Kau pikir aku selemah itu." Harimau kumbang berusaha tidak terpengaruh dengan ucapkan Keyra.
"Aku harap ketika darahnya sedang mendidih kau tidak ada didekat dia. Kalau tidak mau tulang-tulangmu akan diremukan seperti dia meremas kerupuk." Keyra memperingati Harimau Kumbang dengan serius.
"Aku akan dengan senang hati menanti dia melakukan itu." Harimau Kumbang berkata seperti itu untuk menangkan nyalinya yang bergetar. Harimau Kumbang tahu Keyra bukan orang yang suka berkata bohong.
*****
Satu bulan kemudian.
Hari itu Aisyah sedang berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya diruang tamu. Sejak kejadian Keyra menyerang polisi ditoko sepatu, Aisyah benar-benar tidak berani lagi melangkah keluar gerbang rumahnya.
Reina juga tidak pernah ada inisiatif lagi untuk mengajak Aisyah jalan-jalan keluar. Reina juga khawatir akan terjadi hal buruk lagi kalau seandainya Aisyah berada diluar rumah.
Satu bulan telah berlalu, polisi masih tidak bisa menemukan tanda-tanda keberadaan laki-laki yang memperkosa Aisyah. Laki-laki itu seperti benar-benar ditelan bumi.
Harimau kumbang yakin sampai puluhan tahunpun polisi tidak akan bisa menemukan laki-laki yang memperkosa Aisyah, selama laki-laki itu berada dalam perlindungan Srigala Malam.
Banyak orang telah melakukan pelanggaran hukum meminta perlindungan pada Srigala Malam. Selama ini Srigala Malam selalu berhasil memberikan perlindungan pada setiap orang yang datang meminta perlindungan pada mereka. Kerena selalu berhasil melindungi setiap orang yang datang pada mereka, maka kerena itulah organisasi Srigala Malam semakin terkenal.
"Maaf tuan ada tamu, katanya mau bertemu dengan non Ais." Salah satu pelayan wanita memberi tahu pada Adiguna Cokrominoto.
Terlihat ada wanita muda berjalan dibelakang pelayan wanita yang tadi bicara. Wanita muda itu memakai rok selutut berwarna orange, kemeja lengen pendek berwarna putih, dan high heels putih yang dipakai dikaki indahnya. Rambutnya diikat dengan rapi. Wanita itu terlihat sangat sempurna, penampilan wanita itu tidak ubah seperti pramugari.
Semua yang berada diruangan tamu terlihat sangat terpesona dengan kecantikan wanita itu. Kedatangan wanita itu bagaikan suatu magnet, sehingga membuat semua mata orang-orang ada diruang tamu fokus menatap kearah dia.
"As... salam... mu... alai... kum."
Wanita itu mengucap salam dengan terputus-putus. Dari cara wanita itu mengucapkan salam, sangat jelas kalau wanita itu tidak terbiasa mengucapkan salam.
Siapa yang telah melahirkan pramugari cantik ini?" Reina terlihat sangat terpukau dengan kecantikan wanita itu.
Menyadari semua orang yang dihadapannya memandang dia dengan cara aneh dan juga tidak menjawab salamnya. Wanita itu jadi memandang pada dirinya sendiri.
Apa cara berpakaianku tidak pantas bagi mereka, atau aku mengucapkan salam dengan salah. Wanita itu membatin. "Maaf kalau pakaian saya tidak sopan." Wanita itu terlihat buru-buru mau pergi.
Haaa..! Pramugari ini tidak terlihat pintar seperti penampilannya. Ternyata pramugari ini bodoh. Benar kata orang-orang didunia ini tidak ada yang sempurna. Kalau dia cantik atau tampan pasti isi kepalanya payah. Kalau otaknya encer tapi mukanya ancur. Tapi tidak sepenuhnya teori itu benar. Banyak kok orang yang memiliki otak tidak encer tapi muka ancur. Kok aku jadi memikirkan hal itu. Ahhhh... Bodoh amat. Reina senyum-senyum sendiri kerena pikiran konyolnya.
"Assalamualaikumus salam." Aisyah dan kedua orang tuanya, diikuti juga oleh Reina menjawab salam secara bersamaan, seperti ada yang memberi komando.
Reina berpikir pasti abi Aisyah akan membahas salam wanita itu. Wanita itu selain menjawab salam secara terputus-putus, tapi pengucapannya juga salah.
"Nak jangan sampai kerena kamu tahu agama kami, kamu bersikap pada kami dengan cara agama kami. Bersikaplah pada kami sesuai dengan apa yang agamamu ajarkam padamu. Zaman sekarang tidak sedikit orang yang bersikap diluar ajaran agamanya sendiri demi mendapatkan perhatian orang yang dia inginkan. Banyak orang berganti agama sebelum hari pernikahannya. Dia menukarkan pernikahannya dengan agamanya. Yang jadi pertannyan, apakah dia akan bertahan dengan agama barunya kalau seandainya dia berpisah dengan orang yang menikahinya. Kalau pernikahannya berakhir mungkin dia akan mengakiri juga bertahan diagama barunya."
Wanita yang disebut oleh Reina pramugari cantik tapi bodoh itu menatap tercengang pada Adiguna Cokrominoto. Pramugari cantik tapi bodoh itu (persi Reina) tidak menyangka akan mendengar kata-kata itu dari seorang yang sangat taat agama seperti Adiguna Cokrominoto.
Sekarang wanita itu jadi sadar, semakin dangkal agama seseorang maka semakin dangkal juga toleransinya. Semakin dalam pemahaman agama seorang maka semakin tinggi pula toleransinya.
"Kamu terlihat sangat cantik Natalie." Aisyah tersenyum ramah pada pramugari cantik tapi bodoh (persi Reina).
Ternyata wanita yang baru datang yang telah menghipnotis setiap orang yang ada diruang tamu tadi itu dengan penampilan yang sempurna adalah Natalie. Wanita yang bernama Natalie itu adalah wanita yang dulu telah berhasil mencegah Aisyah untuk melakukan tindakan bunuh diri.
"Ohhh... Ternyata pramugari cantik tapi bo." Reina tidak dapat melanjutkan apa yang akan diucapakannya, kerena Aisyah telah menyikutnya dari samping. Tapi justru kerana kaget dengan apa yang Aisyah lakukannya padanya Reina malah replek melajutkan ucapannya dengan suara yang keras. "Dohhh..! Ini wanita yang bernama Natalie... Hehe." Reina tersenyum malu pada Natalie.
"Kamu pasti Reina sahabat nona Aisyah. Kenalkan nama saya Natalie." Natalie mengulurkan tangannya pada Reina. "Saya memang cantik tapi bukan pramugari... Dan tentu juga tidak bodoh." Natalie mengedipkan mata kirinya sambil tersenyum, setelah Reina menerimah uluran jabatan tangannya. Apa yang dilakukan oleh Natalie itu untuk bemberi tanda pada Reina bahwa dia tidak tersinggung dengan apa yang diucapkan Reina tadi.
"Hehehe... Kamu memang bukan pramugari dan tentu saja tidak bodoh." Reina tersenyum konyol sambil menggaruk pelan pipinya yang tidak gatal.
Reina tidak tahu pasti kenapa dia saat ini bertingkah sangat menggelikan dihadapan Natalie. Bagian suluruh tubuh Reina saat ini seperti tidak bisa bergerak sesuai perintah otaknya. Tubuh Reina saat ini seperti bergetak secara otomstis tanpa bisa Reina kontrol.
"Kok sekarang kamu memanggil aku nona?" Aisyah bertanya seperti itu pada Natalie bukan hanya kerena heran tadi Natalie memanggil nona padanya. Tapi juga kerena ingin menghilangkan rasa tidak nyaman yang tengah Reina rasakan saat ini.
"Nak kamu harus tahu kalau sebenarnnya putri saya tidak pernah nyaman, kalau ada orang dekat dengan dia, orang itu melihat dia sebagai Aisyah Adiguna Cokrominoto, tapi dia hanya mau dikenal sebagai Aisyah... Ingat sebagai Aisyah... Meskipun diKTPnya tertulis nama Aisyah Adiguna Cokrominoto dan dia juga tidak akan pernah bisa mengingkarinya kalau sebenarnya dia adalah bagian dari keluarga Adiguna Cokrominoto." Abi Aisyah berbicara sambil tersenyum pada Natalie.
Semua yang ada disitu kaget mendengar lelucon yang dilontarkan oleh abi Aisyah tadi. Seorang Adiguna Cokrominoto yang selama ini selalu terlihat tegas dan selalu menjaga wibawanya didepan para bawahannya, tapi hari ini sudah bisa tahu bagaimana caranya bergurau.
Bagi seorang anak tidak akan paham bagaimana perjuangan orang tua untuk terus membahagiakan anak-anak mereka. Mereka rela melakukan apa saja demi anak mereka. Bahkan sosok orang tua siap mengorbankan nyawa mereka kalau seandai itu memang satu-satunya cara agar anak mereka bisa bahagia. Jadi apa yang Dilakukan oleh Adiguna Cokrominoto barusan belumlah seberapa.
Huekkk... Huekkk... Tiba-tiba perut Aisyah terasa sangat mual dan membuat dia terasa mau muntah.
"Kamu masuk angin nak?" Umi Aisyah bertanya pada putrinya sambil mengurut belakang leher Aisyah. Walaupun umi Aisyah bertanya seperti itu tapi pikirannya berkata lain.
Adiguna Cokrominoto juga terlihat gelisa dan khawatir melihat apa yang terjadi dengan Aisyah barusan.
Huekkk... Aisyah lagi-lagi terlihat seperti orang yang mau muntah.
Wajah Aisyah terlihat sangat panik dan pucat setelah mengingat sudah hampir sebulan dia belum mengalami menstruasi.
Ya tuhan jangan biarkan ini terjadi. Aisyah terlihat meneteskan air matanya. Lalu Aisyah berlari kearah atas menuju kamarnya.
"Nak kamu kenapa?" Umi Aisyah bertanya sambil berlari menyusul Aisyah
Adiguna Cokrominoto juga menyusul keatas dengan terburu-buru.
mungkinkah...? Reina juga panik kerena mengkhawatirkan keadaan sahabatnya. Reina juga segera menyusul Aisyah kelantai atas
Sesampainya dikamar Aisyah, Reina melihat kedua orang tua Aisyah berdiri didepan pintu kamar mandi. Mereka tidak bisa ikut masuk kerena Aisyah mengunci kamar mandinya dari dalam.
"Nak buka pintunya." Umi Aisyah memanggil dari luar.
Huekk... Suara Aisyah terdengar dari dalam kamar mandi. Tidak lama kemudian terdengar suara air dari shower yang dinyalahkan oleh Aisyah.
"Nak buka pintunya." Umi Aisyah mengengedor-gedor pintu kamar mandi dari luar, agar Aisyah mau membukanya.
cklek suara hendle pintu kamar mandi berbunyi. Aisyah tampak berdiri dipintu kamar mandi menatap kearah kedua orang tuanya. Walaupun Aisyah sudah mencuci mukanya dengan air, tapi tetap saja mata Aisyah masih terlihat merah kerena habis menangis.
"Nakkk..!" Umi Aisyah meraih putrinya kedalam pelukannya.
"Mi Aisyah takut." Aisyah berkata dengan bibir bergetar.
"Kamu tenang dulu, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa sama kamu." Umi Aisyah berusaha menghibur Aisyah agar tidak terlalu panik, Walau sebenarnya Umi Aisyah sendiri juga sangat panik.
Dengan pengelaman yang dimilikinya tentu saja umi Aisyah sudah dapat menduga apa yang terjadi dengan putrinya. Tapi sebisa mungkin umi Aisyah berusaha menyingkirkan pikiran jeleknya.
"Telphon dokter bi." Umi Aisyah meminta suaminya untuk memanggil dokter datang kerumah mereka untuk mengecek keadaan Aisyah.
"Baik mi." Adiguna Cokrominoto segera mengambil HP yang ada disakunya. Lalu menghungi nomor seorang dokter yang tersimpan diHPnya.
"Dok tolong datang kerumah sekarang." Adiguna Cokrominoto bicara setelah sambungan terphonenya diterimah.
"Ba... Baik tuan." Suaru Dokter yang bicara pada Adiguna Cokrominoto terdengar seperti gugup.
"Saya tunggu secepatnya." Adiguna Cokrominoto seperti tidak menghiraukan suara sang dokter yang bicaranya padanya seperti terdengar ketakutan.
Sang dokter yang bicara ditelphon tadi tentu saja merasa ketakutan, kerena tidak biasanya CEO Adiguna Cokrominoto Group itu memanggilnya secara langsung datang kerumahnya. Apa lagi dari nada cara bicara Adiguna Cokrominoto tadi yang terdengar seperti orang yang sedang menghadapi siruasi yang sangat mendesak.
Dokter itu diliputi dengan berjuta-juta pertanyaan didalam kepalanya. Apa penyebab dia dipanggil secara langsung oleh Adiguna Cokrominoto. Apakah dia sudah melakukan kesalahan fatal yang membuat Adiguna Cokrominoto marah padanya. Tapi dia segera menyangkal dan menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan yang ada dikepalanya. Dia meyakinkan dirinya sendiri kalau dia tidak pernah melakukan kesalahan.
Sering kali saat seseorang saat sedang menghadapi situasi panik dan bingung, ditubuh seorang itu seperti memiliki dua jiwa. Dua jiwa seseorang itu seperti bisa berdialog, yang satu bertanya dan yang satunya lagi menjawab.
Beberapa jam kemudian dokter yang dipanggil oleh Adiguna Cokrominoto tadi sudah tiba dirumah Adiguna Cokrominoto. Dokter itu langsung dibawah pak Lukman menuju kamar Aisyah. Dokter itu itu terlihat berjalan dalam kondisi sangat gugup dibelakang pak Lukman.
"Papa...?"
Terdengar ada suara wanita muda yang memanggilnya papa, saat sang dokter baru saja melangkahkan kakinya dikamar Aisyah.
Kerena masih dalam kondisi gugup sang dokter hanya berdiri mematung menatap pada suara yang tadi memanggilnya papa. Masih belum ada satupun sang dokter mendapat jawaban dari pertanyaan atas pemanggilannya kerumah Adiguna Cokrominoto. Sekarang berjuta pertanyaan datang lagi bersarang didalam kepalanya. Setelah melihat wanita muda yang memannggilnya papa berada dikamar putri Adiguna Cokrominoto.
"Pa ini Natalie." Ternyata yang memanggil papa pada sang dokter tadi adalah Natalie. Natalie berkata seperti itu kerena Natalie melihat sang dokter yang dia panggil papa tadi melihat kearah dia dengan pandangan secara aneh, seolah-olah dia orang asing dimata sang dokter.
"Natalie..? Kenapa kamu berada dirumah tuan Adiguna Cokrominoto?" Sang dokter masih memandang heran pada Natalie. Sang dokter seolah-olah tidak mempercayai apa yang dia lihat.
"Jadi nak Natalie putri dokter Reinhard?" Adiguna Cokrominoto memandang kearah sang dokter, Adiguna Cokrominoto seperti ingin memastikan kalau tadi dia tidak salah dengar.
"Ya tuan... Natalie adalah putri saya." Dokter Reinhard memjawab pertanyaan Adiguna Cokrominoto. Dokter Reinhard juga tidak kalah kaget mengetahui kalau putrinya juga kenal dengan orang yang menjadi pemilik rumah sakit tempat dia bekerja selama ini.
"Tidak kusangka dunia sesempit ini." Adiguna Cokrominoto berjalan kearah dokter Reinhard dan langsung memeluk dokter Reinhard. "Terimah kasih dok, ternyata istrimu sudah melahirkan malaikat terbaik. Sehingga malaikat kecil itu bisa menyelamatan putriku." Adiguna Cokrominoto berkata seperti itu pada dokter Reinhard, suara Adiguna Cokrominoto terdengar seperti orang sedang sangat terharu.
Dokter Reinhard seperti mengalami tiga kali KO secara beruntun, sehingga membuat dokter Reinhard tidak bisa berkutik sedikitpun. Seperti itulah kira-kira gambaran situasi yang sedang dihadapi dokter Reinhard.
KO pertama kerena dokter Reinhard tidak bisa menjawab atas dasar apa pemanggilannya kerumah Adiguna Cokrominoto. KO kedua dia tidak menyangka bisa melihat anaknya berada dikamar putri Adiguna Cokrominoto. Dan KO ketiga tiba-tiba Adiguna Cokrominoto memeluk dia dengan pelukan hangat.
Adiguna Cokrominoto sama sekali tidak menyangka ternyata wanita yang dulu berhasil menyelamatan putrinya dari percobaan bunuh diri adalah anak dari dokter yang telah bertahun-tahun telah menjadi orang kepercayaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
ternyata utk disegani itu ga perlu dgn adu urat dgn kata kata bijak dr seorang Adiguna mampu meluluhkan hati seorang pembunuh bengis sklpn
2020-07-09
1
Miss R⃟ ed qizz 💋
next
2020-03-26
1
Tutty Hardianti
penasaran bgt sama laki laki itu 🤔
2020-02-23
3