KEBOHONGAN REINA

"Sebenarnya pak Lukman kekamar saya mau bilang apa?" Aisyah yakin kepala pelayan rumahnya itu datang kekamar dia bukan hanya sekedar untuk ngobrol.

Mendengar pertanyaan Aisyah itu pak Lukman baru ingat, kalau tujuan dia datang kemar Aisyah sebenarnya untuk memberi tahu kalau tuannya menyuruh nona mudahnya itu supaya datang keruangan kerjanya.

"Non Ais disuruh datang keruang kerja tuan." Pak lukman memberi keterangan.

"Ada apa ya pak lukman?" Aisyah heran, tidak biasanya abinya meminta dia datang keruang kerjanya.

"Lebih baik non segera kesana untuk lebih jelasnya." Pak lukman tidak mau menjelaskan apa sebabnya Aisyah dipanggil abinya keruangan dia.

"Kenapa gak bilang dari tadi pak lukman." Aisyah jadi cemberut.

"Lupa non." Pak lukman nyengir kuda untuk menutupi rasa bersalahnya.

Tanpa memperdulikan pak lukman lagi Aisyah segera buru-buru pergi kelantai tiga tempat ruangan kerja abinya. Aisyah tidak mau abinya marah gara-gara kelamaan nunggu kedatangan dia.

Tok tok tok terdengar ketukan pintu ruang kerja Adiguna Cokrominoto dari luar.

"Masukkk..!" Nada bicara Adiguna Cokrominoto terdengar seperti orang yang sedang kesal.

"Abi manggil Aisyah?" Aisyah bertanya setelah berada didalam ruangan kerja abinya.

"Kamu kenal mereka?" Adiguna Cokrominoto bertanya pada Aisyah sambil menunjuk kearah dua orang yang ada dihadapannya.

Aisyah bingung harus jawab apa pada abinya. Bagaimana dia bisa mengenal orang kalau hanya sekedar melihat dari punggung mereka saja.

"Kemarilah." Adiguna Cokrominoto meminta Aisyah mendekat setelah menyadari kalau putrinya tidak dapat mengenali dua orang yang sedang duduk dihadapannya itu, kerena posisi dua orang itu membelakangi Aisyah.

Setelah Aisyah mendekat. Aisyah berusaha mengenali siapa dua orang yang duduk dihadapan abinya itu, dan Aisyah mencoba melihat kearah mereka sedikit lebih lama, tapi tetap saja Aisyah tidak dapat mengenali kedua orang itu, mungkin kerena kedua orang itu menundukan kepalanya, jadi Aisyah tidak bisa melihat muka mereka secara jelas. Tapi kalau melihat dari kondisi mereka, Aisyah tahu kalau mereka sedang merasa ketakutan.

"Angkat mukamu nak, agar putri bapak bisa melihat kamu lebih jelas." Adiguna Cokrominoto berkata lembut pada Serly.

Adiguna Cokrominoto tahu putrinya tidak akan dapat mengenali siapa dua orang yang sedang duduk dihadapannya itu, kalau mereka terus menundukan kepala.

Aisyah coba melihat sekali lagi pada dua orang itu. Tapi Aisyah tetap tidak dapat mengenali mereka berdua.

Setelah melihat kearah Serly sedikit lebih lama, Aisyah merasa pernah melihat Serly. Tapi Aisyah belum dapat mengingat kalau sebenarnya Serlylah yang telah menghina dia direstaurant tadi pagi.

"Maaf non saya yang tadi pagi telah bertengkar dengan nona direstsurant." Serly bicara sambil gemetaran.

"Tutup mulut kamu anak kurang ajar..! Tuan sama nona tidak minta kamu bicara..!"

Arya Pamungkas langsung membentak Serly, Arya Pamungkas khawatir kalau Adiguna Cokrominoto akan menjadi marah kerena anaknya langsung bicara tanpa diminta terlebih dahulu oleh Adiguna Cokrominoto. Tangan Arya Pamungkas sudah diarahkan kearah Serly untuk menampar Serly. Tapi Adiguna Cokrominoto segera berdiri dan memegang bahu Arya Pamungkas untuk mencega agar Arya Pamungkas tidak menampar Serly.

Melihat kemarahan Arya Pamungkas secara tiba-tiba itu, bukan hanya Serly yang terlihat ketakutan. Tapi Aisyah juga menjadi kaget dan takut.

Suasana menjadi hening beberapa saat.....

Lalu beberapa waktu kemudian barulah Adiguna Cokrominoto buka suara.

"Nak ini pak Arya dan putrinya Serly. Mereka datang kesini kerena merasa ketakutan, sampai mereka bersujud pada abi untuk meminta maaf. Katanya kamu sudah mengancam anak pak Arya. Gara-gara sudah bertengkar dengan kamu." Adiguna Cokrominoto berkata dengan muka lesu, seperti menyesali apa yang telah terjadi.

"Ya sekarang Aisyah ingat, dia adalah wanita yang bertengkar dengan Reina tadi pagi." Aisyah jadi ingat setelah mendengar keterangan abinya.

Kata-kata Aisyah itu sebenarnya adalah suatu isyarat untuk memberi tahu pada abinya kalau yang bertengkar tadi pagi itu bukanlah dia, tapi Reina. Kerena Reinalah yang menampar Serly. Sedangkan dia tidak melakukan apa-apa. Malah dia yang berusaha meleraikan pertengkaran mereka. Walaupun penyebabnya Reina marah gara-gara Serly telah menghina Aisyah.

Aisyah sebenarnya merasa heran mengingat apa yang dikatakan oleh abinya tadi. Kalau Serly dan papinya sampai bersujud pada abinya. Setahu Aisyah abinya bukanlah orang menakutkan, sehingga harus membuat orang lain sampai bersujud kerena saking ketakutannya.

Atau jangan-jangan mereka bersujud bukan kerena ketakutan sama abi. Tapi demi untuk menutupi rasa malu mereka. Kerena telah merasa bersalah menghina anak adiguna cokrominoto. Aku yakin kalau aku bukan anak adiguna cokrominoto, mereka pasti tidak akan sampai bersujud seperti ini. Bisa-bisanya mereka sampai harus merendahkan diri sendiri bersujud pada abi, demi mempertahankan nama baik mereka dimata abi.

Aisyah berpikir bapak dan anak ini tipe seorang penjilat, yang rela mempermalukan diri sendiri demi mencari muka kepada atasan, dan mereka juga pasti tidak akan segan-segan menginjak orang yang dibawah mereka demi keuntungan mereka.

"Bi sebenarnya Aisyah tidak terlalu mempermasalahkan lagi apa yang telah terjadi tadi pagi. Aisyah juga sudah melupakannya. Jadi tidak mungkinlah Aisyah sampai mengancam mereka."

Mendengar keterangan Aisyah itu Serly dan papinya saling pandang dengan wajah kebingungan. Kalau bukan Aisyah yang melakukannya berarti siapa.

Adiguna cokrominoto juga terlihat bingung.

"Tapi pak Arya bilang ban mobil putrinya ada memecahkannya dan dikaca mobil depan ada tullisan yang mengancam mau membunuh putrinya, setelah kejadian beberapa waktu bertengkar dengan kamu."

"Tapi bukan Aisyah bi yang melakukanya. Mungkin orang lain." Aisyah merasa sedikit frustasi mendengar kata-kata abinya yang terkesan menuduh itu.

Aisyah berkata seperti itu bukan sekedar hanya untuk membela diri. Tapi Aisyah berpikir bisa jadi benar ada orang lain yang sakit hati pada Serly, kerena sifat Serly yang selama ini suka menghina dan merendahkan orang lain.

"Maksud kamu?" Adiguna cokrominoto masih kurang paham dengan apa yang dikatakan oleh Aisyah.

"Mungkin ada orang lain yang sakit hati sama dia, dan bisa Jadi orang yang sakit hati itulah yang melakukannya."

"Dasar anak kurang ajar..! Jadi kamu selain membuat masalah dengan nona Aisyah kamu juga membuat masalah dengan orang lain..?!" Arya Pamungkas melotot tajam kearah Serly.

Arya Pamungkas marah kerena sedikit terpengaruh dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Aisyah. Arya Pamungkas sangat malu kalau sampai apa yang dikatakan oleh Aisyah barusan itu benar-benar terjadi. Itu sama saja membuka aib keluarganya pada Adiguna Cokrominoto, Kalau keluarga Adiguna Cokrominoto tahu anaknya itu adalah orang yang suka mencari-cari masalah.

Mendengar apa yang dikatakan Aisyah itu Serly hanya bisa diam. Serly tidak mau kalau dia menjawab apa yang dikatakan Aisyah itu, akan membuat papinya membentak dia lagi. Dalam hati juga Serly tidak menyangkal apa yang dikatakan oleh Aisyah. Serly sadar memang selama ini dia sudah terlalu sering membuat orang sakit hati. Mungkin benar orang yang mengancam akan membunuh dia itu adalah orang yang sakit hati sama dia, sesuai seperti apa yang dikatakan oleh Aisyah.

"Pak Arya sebagai orang tua kita jangan terlalu mengambil hati dengan apa yang telah terjadi dengan anak-anak kita. Saya yakin dengan seiring berjalannya waktu, nanti juga mereka akan tahu mana yang harus mereka lakukan dan mana yang tidak harus mereka lakukan." Adiguna Cokrominoto berkata bijak.

Adiguna Cokrominoto berkata seperti itu kerena tidak mau Arya Pamungkas menjadi terbeban dengan apa yang telah terjadi dengan anak mereka.

"Terimah kasih tuan." Arya Pamungkas terharu mendengar apa yang dikatakan oleh big bosnya itu.

Arya Pamungkas merasa sangat lega dan bersyukur, kerena adiguna cokrominoto tidak merasa tersinggung dengan apa yang telah dilakukan serly pada Aisyah. Tadinya Arya Pamungkas berpikir apa yang telah anaknya lakukan pada Aisyah itu akan membuat hubungan dia dengan CEO Adiguna Cokrominoto Group akan menjadi rusak.

Serly juga tidak menduga kalau Adiguna Cokrominoto akan dengan semudah itu melupakan apa yang telah dia lakukan pada putrinya.

Setelah melihat sikap Adiguna Cokrominoto itu serly jadi sadar dengan apa yang selama ini dia lakukan itu salah. Selama ini Serly selalu bersikap arogan dan merasa bangga dengan kekayaan orang tuanya. Tapi setelah berada dihadapan Adiguna Cokrominoto Serly merasa kekayaan keluarga mereka tidak ada apa-apanya, kalau dibandingan dengan keluarga Adiguna Cokrominoto.

Kejadian ini telah membuka mata Serly. Serly sekarang tahu kalau keluarga dia itu ibarat semut yang sedang berada didekat gaja kalau disandingkan dengan keluarga Adiguna Cokrominoto. Apapun yang dilakukan oleh semut gaja tidak akan terpengaruh, sekalipun semut berteriak sampai suaranya habis gaja masih tetap saja tidak dapat mendengar apa-apa.

*****

Malam datang menggantikan siang. Malam masih terus berjalan secara perlahan sesuai apa yang telah menjadi ketentuan tuhan.

Sang malam tidak pernah merasa keberatan siapapun yang akan menemani dia malam ini. Apakan itu bulan atau bintang. Yang malam tahu kedua benda langit itu akan menemaninya dengan penuh kehangatan. Sang malam tahu kedua benda langit itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bulan walaupun sendiri dia memiliki sinar yang terang sedangkan bintang walaupun tidak memiliki sinar seterang bulan, tapi bintang memiliki jumlah yang banyak yang tidak dimiliki oleh bulan

Sementara itu didalam rumah sederhana satu keluarga sedang menikmati makan malam mereka. Keluarga itu tidak pernah memikirkan malam akan menghabiskan waktunya dengan bulan atau bintang. Mereka hanya fokus pada apa yang menjadi urusan mereka saja. Mereka tidak pernah merasa terusik malan ini yang akan menampakan diri bulan atau bintang.

Teng tong suara bell rumah berbunyi.

"Ma kalau Aisyah yang datang nyari Rei, bilang Rei lagi pergi."

"Kok kamu tahu yang datang Aisyah?"

Mama Reina terlihat heran. Yang membuat mama Reina heran bukan Reina bisa menduga siapa yang datang. Tapi sikap Reina yang terkesan mau menghindar dari Aisyah. Setahu mama Reina putrinya itu sangat dekat dengan Aisyah.

"Cuma nebak ma." Reina asal jawab.

"Kayak dukun Rei." Mama Reina lalu berdiri.

"Kok dukun ma?" Sekarang Rei yang heran.

"Yang suka nebak apa yang belum terjadikan itukan dukun. Membicarakan masa depan, Membahas suatu yang belum tentu akan terjadi."

"Mama tahu tuh kerjaan dukun harus gimana. Kenapa mama gak sekalian jadi dukun." Reina meledek mamanya.

"Ada-ada aja kamu Rei."

Teng tong lagi-lagi suara bell berbunyi.

"Mama mau buka pintu dulu gak enak sama Aisyah klo kelamaan."

"Dari mana mama tahu kalau yang datang adalah Aisyah?"

"Kan tadi kamu yang bilang..!" Mama Reina terlihat sedikit kesal.

"Kok mama langsung percaya sama omongan Reina. Percaya tuh sama tuhan ma. Kalau percaya sama omongan manusia itu musyrik namanya hahaha." Reina merasa puas menggoda mamanya.

Papa Reina dari tadi hanya diam mendengar pembicaraan anak dan istrinya itu. Kerena papa Reina sudah terbiasa dengan tingkah laku anak dan istrinya yang saling usil itu.

Mama Reina tidak memperdulikan ledekan anaknya itu, walaupun sebenarnya mulut mama Reina sudah gatal untuk membalas ledekan Reina. Tapi kerena mama Reina mau buru-buru membukakan pintu, makanya mama Reina tidak sempat membalas meledek Reina. Mama Reina merasa tidak enak pada tamu yang sudah lama menunggu didepan.

Sesampainya dipintu depan.

"Assalamualaikum." Ternyata benar tebakan Rei yang datang adalah Aisyah.

"wa'alaikum salam." Mama Reina menjawab salam Aisyah dengan kaku.

Mama Reina bingung mau jawab apa kalau nanti Aisyah benar menanyakan Reina. Walaupun tadi Reina sudah berpesan cukup bilang Reina sedang pergi.

"Rei ada bu?"

Walaupun Reina memanggil kedua orang tua Aisyah dengan panggilan yang sama dengan Aisyah. Tapi tidak dengan Aisyah. Aisyah tidak ikut manggil mama pada orang tua Reina. Aisyah lebih nyaman manggil orang tua Reina dengan panggilan ibu.

"ehhh... Lagi pergi." Jawaban mama Reina terdengar janggal. Kerena mama Reina tidak biasa berbohong.

"Pergi?" Aisyah merasa kurang yakin. "Pergi kemana ya bu?"

"Kurang tahu ibu Reina pergi kemana."

"Boleh Aisyah nunggu didalam."

"Tapi nanti kalau Reina pulangnya lama?" Mama Reina mulai terlihat bingung menjawab kata-kata Aisyah.

"Gak apa-apa bu... Biar Aisyah tunggu aja Reina sampai pulang."

"Tapi ibu belum bisa nemanin kamu ngobrol. Soalnya suami ibu nunggu dimeja makan."

"ya gak apa-apa bu."

Setelah mengantar Aisyah keruang tamu mama Reina langsung pergi kedapur.

Diruang tamu Aisyah sedang melihat kearah bingkai foto yang ada didinding. Dibingkai itu terpasang foto Aisyah dan Reina yang sedang memakai seragam SMA. Difoto itu terlihat mereka sedang tersenyum bahagia.

Tanpa sadar mata Aisyah jadi berkaca-kaca setelah melihat foto itu. Aisyah sedih kalau mengingat hubungan mereka yang sudah tidak sebahagia dulu lagi seperti apa yang terlihat ada difoto.

Sementara itu didapur dimeja makan.

"Kenapa kamu gak mau ketemu sama Aisyah Rei?" Mama Reina tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.

"Mama tahu gak yang didepan itu siapa?" Reina balik bertanya.

"Ya itu Aisyah"

Mama Reina merasa kesal pada Reina yang menanyakan hal yang jelas-jelas sudah dia ketahui.

"Ya itu Aisyah... Aisyah adiguna Cokro... Mi... Noto." Reina sengaja menekan kata-katanya ketika menyebut nama Adiguna Cokrominoto.

huk huk papa Reina seperti tersedak.

"Minum pa." Mama Reina mengulurkan gelas berisi air putih pada suaminya.

Terpopuler

Comments

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

up up lagi

2020-03-26

1

Black Star

Black Star

semangat thor

2020-03-09

0

naj

naj

pasti laki2 taksi tuuu yang coret2 mobil sherly

2020-02-22

2

lihat semua
Episodes
1 MUSIBAH YANG TAK TERDUGA
2 PERTOLONGAN WANITA BEDA AGAMA
3 PENYESALAN MENDALAM SEORANG PRIA
4 CERITA SENDIRI JAUH LEBIH INDAH
5 KEMARAHAN REINA
6 PUTRI ADIGUNA COKROMINOTO
7 BEDA SPESIES
8 MERINDUKAN SEORANG SAHABAT
9 SI'TUAN KEPALA PELAYAN
10 KEBOHONGAN REINA
11 PERTENGKARAN DUA SAHABAT
12 LAKI-LAKI MISTERIUS
13 RENCANA PENANGKAPAN
14 BODYGUARD PRIBADI
15 RENCANA GAGAL
16 HARIMAU KUMBANG VS KEYRA
17 PRAMUGARI CANTIK TAPI BODOH
18 TIKET KENERAKA
19 TIGA JIWA DALAM SATU TUBUH
20 WAJAH TAMPAN PEMBAWAH BENCANA
21 KEBENARAN TENTANG SUMANTO
22 DRAMA SUAMI ISTRI
23 ACARA TALKSHOW
24 ACARA TALKSHOW part 02
25 SUMANTO SEMAKIN MIRIP BASTIAN
26 MANTAN PRAJURIT TONTAIPUR
27 CEMBURU
28 SIASAT HARIMAU KUMBANG
29 KETEGANGAN DIRUMAH ADIGUNA COKROMINOTO
30 CIUMAN AISYAH
31 PERTEMUAN MISTERIUS AISYAH
32 SUMANTO TIDUR DENGAN SERLY
33 SIKAP WANITA MURAHAN
34 PERTEMUAN DENGAN PAPI SERLY
35 RAHASIA TERUNGKAP
36 PENANGKAL TERBAIK
37 JAGA ANAK KITA
38 AKU CALON IBU ANAK KAMU
39 AKU GAK AKAN PERGI
40 SEPERTI TEMAN LAMA
41 PERSYARATAN
42 MENGGODA AISYAH HABIS-HABISAN
43 TALKSHOW KEDUA
44 WANITA MASA LALU
45 PENGORBANAN KEREN
46 KECEWA
47 BELAJAR MEMAHAMI SESEORANG
48 HUBUNGAN ANDRE DENGAN KELUARGA KEREN
49 ALASAN HARIMAU KUMBANG PERGI
50 AISYAH DICULIK
51 TIGA PENOLONG MISTERIUS
52 RAMBO TUA
53 MARKAS LABA-LABA MERAH
54 EMPAT PASUKAN ELIT
55 KEKEJAMAN PEMIMPIN LABA-LABA MERAH
56 HUTANG NYAWA
57 APA INI YANG DISEBUT CINTA
58 AKHIR DARI LABA-LABA MERAH
59 AISYAH WILL YOU MARRY ME
60 PENGANTIN BARU
61 MALAM PERTAMA
62 KELUARGA MONSTERS
63 LANJUTIN NANTI MALAM
64 LAMARAN UNTUK SERLY
65 KEMBALI KEPANTI
66 SUAMI YANG JAHAT
67 TUNANGAN BASTIAN
68 KEKALAHAN KELUARGA HARTONO
69 KAKAK ADIK YANG ANEH
70 SEKALI LAGI SAYANG
71 ROSE KATE WINSLET
72 CARA MENOLONG YANG ANEH
73 KELUARGA YANG LUAR BIASA
74 IBLIS BERHATI EMAS
75 MASA LALU KELAM PAK SUNARTO
Episodes

Updated 75 Episodes

1
MUSIBAH YANG TAK TERDUGA
2
PERTOLONGAN WANITA BEDA AGAMA
3
PENYESALAN MENDALAM SEORANG PRIA
4
CERITA SENDIRI JAUH LEBIH INDAH
5
KEMARAHAN REINA
6
PUTRI ADIGUNA COKROMINOTO
7
BEDA SPESIES
8
MERINDUKAN SEORANG SAHABAT
9
SI'TUAN KEPALA PELAYAN
10
KEBOHONGAN REINA
11
PERTENGKARAN DUA SAHABAT
12
LAKI-LAKI MISTERIUS
13
RENCANA PENANGKAPAN
14
BODYGUARD PRIBADI
15
RENCANA GAGAL
16
HARIMAU KUMBANG VS KEYRA
17
PRAMUGARI CANTIK TAPI BODOH
18
TIKET KENERAKA
19
TIGA JIWA DALAM SATU TUBUH
20
WAJAH TAMPAN PEMBAWAH BENCANA
21
KEBENARAN TENTANG SUMANTO
22
DRAMA SUAMI ISTRI
23
ACARA TALKSHOW
24
ACARA TALKSHOW part 02
25
SUMANTO SEMAKIN MIRIP BASTIAN
26
MANTAN PRAJURIT TONTAIPUR
27
CEMBURU
28
SIASAT HARIMAU KUMBANG
29
KETEGANGAN DIRUMAH ADIGUNA COKROMINOTO
30
CIUMAN AISYAH
31
PERTEMUAN MISTERIUS AISYAH
32
SUMANTO TIDUR DENGAN SERLY
33
SIKAP WANITA MURAHAN
34
PERTEMUAN DENGAN PAPI SERLY
35
RAHASIA TERUNGKAP
36
PENANGKAL TERBAIK
37
JAGA ANAK KITA
38
AKU CALON IBU ANAK KAMU
39
AKU GAK AKAN PERGI
40
SEPERTI TEMAN LAMA
41
PERSYARATAN
42
MENGGODA AISYAH HABIS-HABISAN
43
TALKSHOW KEDUA
44
WANITA MASA LALU
45
PENGORBANAN KEREN
46
KECEWA
47
BELAJAR MEMAHAMI SESEORANG
48
HUBUNGAN ANDRE DENGAN KELUARGA KEREN
49
ALASAN HARIMAU KUMBANG PERGI
50
AISYAH DICULIK
51
TIGA PENOLONG MISTERIUS
52
RAMBO TUA
53
MARKAS LABA-LABA MERAH
54
EMPAT PASUKAN ELIT
55
KEKEJAMAN PEMIMPIN LABA-LABA MERAH
56
HUTANG NYAWA
57
APA INI YANG DISEBUT CINTA
58
AKHIR DARI LABA-LABA MERAH
59
AISYAH WILL YOU MARRY ME
60
PENGANTIN BARU
61
MALAM PERTAMA
62
KELUARGA MONSTERS
63
LANJUTIN NANTI MALAM
64
LAMARAN UNTUK SERLY
65
KEMBALI KEPANTI
66
SUAMI YANG JAHAT
67
TUNANGAN BASTIAN
68
KEKALAHAN KELUARGA HARTONO
69
KAKAK ADIK YANG ANEH
70
SEKALI LAGI SAYANG
71
ROSE KATE WINSLET
72
CARA MENOLONG YANG ANEH
73
KELUARGA YANG LUAR BIASA
74
IBLIS BERHATI EMAS
75
MASA LALU KELAM PAK SUNARTO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!