Seorang wanita turun dari mobil menghampiri Kayla dan Yasmin. Wanita itu adalah Bu Andin, Bu Andin tak menyangka orang yang diklalson olehnya ternyata Kayla. Bu Andin pun menghampiri Kayla dengan penuh kegembiraan, ia seolah tak percaya Kayla akan datang kerumahnya dengan tiba-tiba.
"Kayla" panggil Bu Andin lalu memeluk Kayla.
Kayla tak menyangka Bu Andin akan bereaksi seperti itu dengan kedatangannya.
"Kamu ada kesini? ini siapa? temen kamu?" tanya Bu Andin melirik Yasmin.
"Iya Tante. Perkenalkan saya Yasmin teman Kayla" ucap Yasmin.
"Wah, ga nyangka Tante bakal kedatangan dua gadis. Masuk yuk" ajak Bu Andin menarik Kayla dengan tangan kanannnya dan Yasmin dengan tangan kirinya.
"Pak Anton tolong masukin mobil saya ya" perintah Bu Andin pada pekerja rumahnya.
"Baik Bu"
Bu Andin menyiapkan berbagai makanan diruang tamu untuk Kayla dan Yasmin, Bu Andin sangat senang dengan kedatangan mereka.
"Makasih ya kalian udah dateng kesini" Bu Qndin membuat Kayla dan Yasmin bingung.
"Tante, Kayla kesini mau antar kue ini buat tante" Kayla menyerahkan bingkisan kue pada Bu Andin.
"Makasih ya, padahal kamu ga perlu repot-repot lho kesini untuk antar ini. Tapi makasih ya"
"Iya Tante"
"Ayo dimakan makanannya"
"Iya Tante" jawab Kayla dan Yasmin bersama.
Kayla dan Yasmin menikmati makanan yang disajikan Bu Andin, Yasmin menatap heran dengan ekspresi Bu Andin yang terus tersenyum memperhatikan mereka.
"Tante kenapa ya kok senyum terus dari tadi, apa ada yang aneh sama kita?" tanya Yasmin memberanikan diri.
"Ga ada yang aneh. Tante seneng aja, begini ya rasanya kalau punya anak cewe bisa kumpul terus ngobrol bareng"
"Anak tante semuanya cowo ya?"
"Iya. Jadinya ga ada temen ngobrol deh, kalau ngobrol sama laki-laki tuh kurang seru kurang peka juga apalagi soal mood, mereka ga tau apa-apa soal itu"
"Setuju Tante, itu bener banget"
Mereka bertiga berbincang dengan asiknya sampai langit pun sudah berubah warna menjadi jingga. Kayla pun dan Yasmin berpamitan untuk pulang namun niat itu terhenti ketika seseorang datang dari balik pintu.
"Ya tuhan gantengnya" puji Yasmin memandangi Dirga yang baru saja datang.
"Kamu udah pulang, kebetulan banget. Kamu antar Kayla dan temannya pulang ya" Bu Andin menatap Dirga dengan penuh harap.
"Iya Ma" Dirga meniyakan perintah Mama Andin karna tak tega jika sampai menolaknya.
"Makasih ya sayang, maaf ya baru pulang udah diminta tolong sama Mama" Bu Andin sedikit merasa tak enak pada Dirga.
"Kayla, Yasmin kalian pulangnya diantar Ka Dirga ya"
"Ga usah Tante bikin repot, Kayla sama Yasmin bisa pulang naik taxi" Kayla menolak ucapan Bu Andin.
"Ga apa-apa, kalian kan anak perempuan. Tante ga tenang kalau kalian pulang cuma berdua aja. Kalian jangan nolak ya" pinta Bu Andin.
"Iya Tante"
"Aku tunggu dimobil ya Ma" Dirga pergi menuju mobilnya.
"Tante kita pamit ya" ucap Yasmin.
"Iya, sering-sering kesini ya kalian"
Bu Andin mengantar Kayla dan Yasmin sampai memasuki mobil Dirga. Dirga pun melajukan mobilnya untuk mengantarkan Yasmin terlebih dahulu. Tiba dirumahnya Yasmin pun berpamitan pada Kayla dan juga Dirga.
Tersisalah Kayla dan Dirga berdua. Kayla masih teringat tentang kejadian siang tadi, perasaan tak enak masih membayanginya. Dirga yang melihat Kayla sedang merasa tak nyaman segera mengalihkannya pada hal lain.
"Kita mampir makan dulu ya, kamu belum makan kan?" tanya Dirga.
Sejujurnya Kayla merasa sedikit lapar, sebelum pulang Bu Andin memang sempat memawarkan nya makan malam dirumahnya namun Kayla menolak dengan alasan Mama Adira menunggunya.
"Ga usah Ka, aku ga laper"
Suara perut Kayla tiba-tiba berbunyi. Kayla mengalihkan wajahnya kearah jendela berharap Dirga tak mendengarnya, tapi harapan itu hanya sebuah harapan, Dirga terlanjur mendengarnya bahkan Dirga menyindirnya.
"Katanya ga laper tapi kok perutnya bunyi?" sindir Dirga.
"Maaf ya Ka"
Handphone Kayla berbunyi, Kayla pikir mungkin telpon itu dari Mama Adira namun dugaan itu salah. Kayla ragu dan bingung apa dia harus mengangkatnya atau mengabaikannya, tapi saat ini dia sedang menghindari Vano ditambah lagi Kayla teringat ucapan Papa Dito yang pernah memarahinya karna pergi bersama Vano. Akhirnya Kayla pun mengabaikan telpon Vano, Kayla tak ingin mendapat masalah baru apalagi saat ini Dirga sedang disampingnya.
"Kenapa ga diangkat telponnya?" tanya Dirga.
"Ga usah Ka, pasti cuma nanyain soal tugas. Nanti aja aku angkat telponnya dirumah"
"Oh. Bukan karna cowo itu kan?" Dirga mengarahkan matanya pada Kayla sekilas.
"bbukaannn.. Ka"
Kayla benar-benar panik dengan ucapan Dirga, entah kenapa Kayla merasa takut jika Dirga tau yang menelponnya adalah Vano. Dirga menghentikan mobilnya tepat didepan sebuah restoran yang biasa dia kunjungi. Setelah pesanan datang Kayla dan Dirga pun menyantap makanan mereka.
Tak disangka, ada seorang wanita yang menghampiri Kayla dan Dirga. Tanpa permisi wanita itu pun duduk disamping Dirga sambil menyentuh lengan Dirga.
"Hai Dirga" sapa cewe itu.
Friska, ya dia adalah orang yang menyebabkan trauma dihidup dirga. Friska tiba-tiba datang saat melihat Dirga berada ditempat yang sedang ia kunjungi juga.
"Friska" Dirga menatap Friska dengan tak suka.
"Gimana kabar kamu? sekarang kamu sukses ya" puji Friska.
"Kamu masih suka kesini? ga nyangka ya ternyata kamu masih mengenang kisah kita dulu" Dirga mengerutkan dahinya mendengar ucapan Friska padahal Dirga pun tak ingat dengan sejarah tempat itu saat masih bersama Friska.
Kayla menatap Friska dengan sebuah rasa tak suka, Kayla merasa tak nyaman dengan Friska yang seolah melukai harga dirinya sebagai perempuan dengan bersikap manja pada Dirga tanpa melihat keberadaaannya.
"Kayla, tunggu sebentar ya" ucap Dirga pada Kayla.
Dirga menarik tangan Friska keluar, Dirga merasa tak nyaman dengan kehadiran Friska apalagi membahas masalalu dihadapan Kayla.
Diluar restoran Dirga mengeluarkan kekesalanya pada Friksa.
"Sakit Dirga"keluh Friska sembari memengang pergelangan tangannya.
"Lebih sakit mana sama luka pengkhianatan yang kamu kasih sama aku, hah" bentak Dirga.
"Kamu kenapa sih masih bahas itu, itu kan cuma masalalu"
"Cuma masa lalu kata kamu? asal kamu tau. Masalalu itu buat aku trauma, kamu tau itu ga? dan jangan pernah kamu berpikir aku masih peduli sama kisah kita dulu, itu ga akan pernah terjadi"
"Sampai kapan kamu bersikap dingin gini sama aku? apa segitu bencinya kamu sama aku?"
"Iya, dan itu semua karna pengkhianatan kamu"
"Apa karna perempuan itu juga sekarang sikap kamu berubah begini sama aku?"
"Iya, dia jauh lebih baik dari kamu"
"Jadi dia pacar kamu? hah, selera kamu biasa banget ya. Paling juga dia manfaatin harta kamu aja"
"Jaga ucapan kamu, jangan samain dia sama kamu"
"Kamu ga perlu bela dia segitunya deh, jujur aja kamu manfaatin dia kan untuk pelarian trauma kamu, iya kan?"
"Ka Dirga"
Dirga menoleh kearah suara yang memanggilnya. Dirga terperangah melihat Kayla yang tepat berada dihadapannya.
Apa Kayla mendengar semuanya? kenapa ekspresi Kayla seolah menahan kecewa pada Dirga? apa yang harus Dirga jelaskan pada Kayla? Dirga dan Kayla saling beradu pandang dengan perasaan mereka masing-masing.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Akbar
waduh tmbah rumid ni lnjut
2021-04-21
3