Terpesona

Mama Andin pagi itu begitu sibuk memilih pakaian didalam lemari, ia begitu antusias karna hari ini keluarganya akan berkunjung ke rumah Pa Dito. Setelah selesai bersiap Mama andin lalu menghampiri kamar anak-anaknya satu persatu untuk menyuruh mereka bersiap-siap, dengan khas seorang ibu Mama Andin mengetuk pintu dengan kencang sembari bersuara tinggi memanggil nama anaknya.

"Alvi, ayo bangun ini udah jam 8 cepet siap-siap" Ucap Mama Andin sambil mengetuk pintu kamar Alvi lalu Alvi membuka pintu kamarnya.

"Kenapa sih ma, ketuk pintunya ga bisa slow aja apa? ini tuh masih pagi, alvi tuh butuh hibernasi dihari libur" Alvi mengaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ayo siap-siap hari ini kita mau silaturahmi kerumah Om Dito"

"Silaturahmi? silaturahmi dalam bentuk apa nih? arisan? atau reunian? kalau kaya begitu Alvi ga ikut ah Alvi mau dirumah aja"

"Kamu yah, disuruh orangtua bukannya nurut aja" Mama Andin menjewer teliga Alvi hingga Alvi meringis kesakitan.

"Auuwww... Ma sakit"

"Mau nurut sama Mama atau tangan ini ga lepas dari kuping kamu?"

"Iya ya, Alvi siap-siap sekarang. Mama tega banget sih sama anak gantengnya ini, nanti kalau kuping Alvi luka gimana? kegantengan Alvi bisa-bisa menurun Ma" protes Alvi.

"Bener-bener ya anak zaman sekarang ada aja tingkahnya, ya udah sana cepet mandi" perintah Mama Andin.

"Iya" Alvi pun masuk kembali kedalam kamarnya.

"Ada apa Ma pagi-pagi udah ribut aja sama Alvi" tanya sebuah suara yang tak lain Dirga, kamar Alvi memang bersebelahan dengan kamar Dirga jadi keributan yang diciptakan Mama Andin dan anak keduanya itu bisa tedengar jelas.

"Ya ampun, Dirga" bentak Mama Andin yang membuat Dirga mematung sesaat.

"Mama kenapa?" tanya Dirga heran.

"Kenapa semua laki-laki dirumah ini semuanya hoby banget sih nguji emosi Mama"

"Aku bikin salah apa Ma? aku kan baru bangun tidur"

"Iya itu salah kamu. Kenapa kamu belum siap-siap? hari ini kita mau silaturahmi kerumahnya Om Dito"

"Kenapa mendadak Ma"

"Ga usah banyak tanya dan membantah, sekarang cepet kamu siap-siap. Hari ini kamu harus tampil yang perpect ok? karna gadis yang dijodohkan sama kamu harus liat anak Mama yang ganteng ini dengan sempurna" pinta Mama Andin lalu berlalu pergi meninggalkan Dirga yang tak berkutik mendengar celotehan Mamanya.

***

Semua persiapan dikediaman Papa Dito telah siap, Mama Andin begitu tak sabar menanti kedatangan keluarga Pa Adnan dan keluarganya. Anggara yang memperhatikan tingkah Ibunya yang begitu gembira seolah merasakan apa yang Mama Adira rasakan walau sebenarnya Anggara belum mengatahui siapa tamu yang akan datang.

Tepat pukul 10 keluarga Pa Adnan tiba dirumah Papa Dito, Mama Andin menyambut mereka dengan suka cita. Mama Adira terkesima ketika pandangannya tertuju pada sosok bertubuh tinggi tegap dengan senyuman manis dan wajah tampan dihadapannya.

"Ini Dirga?" tanya Mama Adira menunjuk kearah dirga.

"Iya tante" jawab Dirga.

"Kamu ternyata ganteng ya" puji Mama Adira yang dibalas senyuman oleh Dirga.

"Kenapa Ka Dirga aja yang dibilang ganteng, Alvi kan juga ga kalah gantengnya dari Ka Dirga" gumam Alvi.

"Kamu pasti Alvi ya?" tanya Mama Adira pada Alvi.

"Iya Tante" jawab Alvi.

"Ternyata kamu sama gantengnya kaya Kaka kamu. Mama kamu banyak cerita juga lho tentang kamu. Ya udah masuk yuk" ajak Mama Adira pada keluarga Pa Adnan.

Diruang keluarga, semua orang berbincang ria sambil menikmati makanan yang tersedia tak terkecuali Alvi dan Dirga. Anggara yang baru datang saat itu berniat memberi salam pada keluarga sahabat Papa Dito mendadak diam dan kaget saat tau keluarga yang datang adalah keluarga Pa Adnan, ya siapa yang tak menduga. Orang yang akan dijodohkan dengan Kayla adalah orang yang benar-benar dikenalnya.

"Anggara"panggil Mama Adira ketika melihat Anggara.

Anggara melangkahkan kakinya lalu memberi salam pada Pa Adnan dan Bu Andin.

"Om Tante" sapa Anggara pada Pa Adnan dan Bu Andin.

"Anggara, lama ya ga ketemu" ucap Pa Adnan.

"Iya Om. Gimana kabar Om sama Tante?"

"Baik"

Anggara mendudukan tubuhnya dikursi sambil menatap Dirga yang berada duduk dihadapannya, mereka berdua saling beradu pandang. Entah ini memang benar-benar nyata atau hanya dugaan saja, pemikiran mereka terlintas pada pikiran yang sama yaitu mereka akan menjadi saudara ipar.

Namun yang paling membuat mereka tak percaya, kenapa orangtua mereka tak saling memberitahu soal sosok yang akan dijodohkan oleh keluarga mereka? pantas saja Papa Dito menyakinkan bahwa laki-laki itu baik, karna laki-laki itu adalah Dirga sahabatnya yang dia kenal sangat dekat. Pikir Anggara.

Pantas saja Papa Andan dan Mama Andin begitu menyukai anak gadis Papa Dito karna gadis yang akan dijodohkannya adalah adik dari sahabatnya. Pikir Dirga.

"kayla mana Ga?" bisik Mama Adira pada Anggara yang tengah memandang Dirga.

"Mungkin dia masih dikamarnya Ma"

"Panggil adik kamu"

"Iya Ma"

Saat Anggara bangun dari duduknya, sosok yang dinanti pun datang. Kayla menghampiri semua orang yang menatapnya tak terkecuali Dirga. Dirga seketika terpesona oleh sosok Kayla, Mama Andin yang melihat anaknya begitu terpesona pada Kayla terpintas untuk menjaili anaknya.

"Tuh kan terpesona, bener kan kata Mama Kayla itu cantik" goda Mama Andin yang membuat Dirga berpaling kearah lain.

"Mama ini jail banget sama anaknya" bisik Papa Adnan.

"Kayla, sini duduk disebelah tante" pinta Bu Andin yang dituruti Kayla.

Semua berbincang sambil menikmati makanan yang tersedia, tiba-tiba Mama Andin mengusulkan sesuatu yang membuat semua terdiam untuk mendengarnya.

"Perhatian semuanya, gimana kalau Dirga ajak pergi jalan Kayla. Biar mereka bisa mengenal satu sama lain. bener ga Pa?" usul Mama Andin.

"Ide bagus" ucap Papa Adnan.

"Iya bener Mba, kayla kamu siap-siap sana" Perintah Mama Adira.

"Tapi Ma.." ucapan Kayla terhenti saat Mama Adira mengedipkan mata kearahnya.

"Dirga, ayo sana" ucap Mama Andin.

"Iya Ma" Dirga pasrah mengiyakan karna dia tak ingin berdebat panjang dengan Mamanya.

"Alvi boleh ikut ya ma?" pinta Alvi.

"Ga boleh"

"Ikut aja, biar seru kan" ucap Kayla yang membuat semua orang terfokus melihatnya.

"Ga boleh dong Kayla, nanti Alvi cuma bikin kalian repot aja"

"Ga apa-apa Tante, boleh ya Alvi ikut?" Kayla memelas.

"Ya udah kalau kamu tetep maksa Alvi ikut, tapi kalau dia nyusahin tinggalin aja ya" ucap Mama Adira yang membuat semua tertawa.

"Kalau Alvi ikut, Anggara juga boleh ikut dong?" tanya Anggara pada orang tuanya.

"Kenapa kamu jadi ikut juga?" tanya Mama Adira.

"Aku butuh penyegaran Ma, gak apa-apa kan?"

"Terserah kamu deh, tapi jangan ganggu adik kamu sama Dirga ya"

"Iya Mama"

"Kalau gitu kita pamit, Om Tante Dirga ajak Kayla keluar sebentar ya" ijin Dirga.

"Iya. Kalian hati-hati dijalan ya" ucap Papa Dito.

***

Disebuah mall ternama mereka berempat berjalan beriringan, karna tak ada tempat yang bisa dituju mereka pun memutuskan untuk pergi mall. Tiba dilantai 3, mata Kayla tertuju pada sebuah wahana permainan, tanpa persetujuan yang lain Kayla pun memasuki area itu. Anggara yang sadar tingkah Kayla hanya bisa mengelengkan kepala saja.

"Kebiasaan ya tuh anak" gumam Anggara.

"Ka, Alvi mau kesana ya? mau main sama ka Kayla" ijin pada Anggara dan Dirga sambil berlalu pergi.

"Mau masuk juga ga kesana?" tanya Anggara pada Dirga.

"Ayo"

Didalam wahana permainan Kayla bersama Alvi tengah bermain pump it up (sebuah nama mesin arcade yang merupakan salah satu dance video game) mereka bergitu antusias sampai tak memperdulikan sekitarnya.

Dirga dan Anggara yang sedang duduk dikursi arena permainan memperhatikan tingkah adik mereka itu dengan santai.

"Gue ga nyangka, orang yang lo ceritain soal perjodohan itu ternyata adik gue sendiri" ucap Anggara sambil memandang kearah Kayla yang sedang asik bermain.

"Dan gue lebih ga nyangka lagi orang itu ternyata adik lo. Pantes aja Mama sama Papa kekeh ngejodohin gue, ternyata adik lo secantik itu"

"Lo terpesona sama Kayla? gue ga nyangka kesan lo liat adik gue sampe memuji gitu. Apa segitu luar biasanya kecantikan adik gue?"

"Jadi lo bangga karna seorang Dirga memuji kecantikan adik lo?" tanya Dirga dengan percaya diri.

"Bukan Bangga, gue akuin adik gue emang cantik, cuma gue takjub aja setelah sekian lama lo ga melirik cewe sekarang lo bisa-bisanya memuji kecantikan cewe didepan gue"

"Segitu senengnya lo denger gue memuji cewe lagi"

"Iya lah, bakal ada bau-bau move on nih" ledek Anggara.

"Terserah apa kata lo, gimana Kayla?" tanya Dirga membuat anggara mengerutkan alisnya.

"Maksudnya?"

"Sifatnya"

"Seperti yang lo liat, salah satu sifatnya dia masih kaya anak kecil. Sibuk sama kesenangannya kaya sekarang yang lo liat. Sejujurnya gue ngerasa tenang, ternyata orang yang dijodohin sama Kayla itu lo. Walaupun gue tau lo mau menolak perjodohan ini tapi.."

"Gue terima perjodohan ini" ucap Dirga dengan lantang.

Anggara terdiam sejenak mendengar pengakuan Dirga, bagaimana bisa perjodohan yang awalnya ditolaknya tiba-tiba dia menerimanya. Sungguh pola pikir Dirga yang ragu. Pikir Anggara.

"Gue ga salah denger? lo mau terima perjodohan ini?"

"Iya, bukannya lo menyarankan gue buat move on? mungkin ini waktunya"

"Tapi lo ga ada maksud apa-apa kan? Kayla itu adik gue satu-satunya, siapa pun laki-laki yang nyakitin dia atau bahkan buat dia nangis, laki-laki itu berhadapan sama gue" ucap Anggara serius.

"Lo tau gue kan? gue pastiin gue ga akan kaya gitu. Gue cuma mau bangkit dari trauma gue, mungkin lewat perjodohan ini ternyata Kayla bisa menyembuhkan luka gue"

"Gue pegang ya kata-kata lo"

"Ka main itu yuk" ajak Alvi yang membuat obrolan Anggara dan Sirga terhenti. Alvi mengajak Kayla, Dirga dan Anggara bermain bom bom car.

Setelah puas bermain, mereka memutuskan makan siang bersama sebelum pulang. Disebuah tempat makan olahan ayam k*c mereka berempat makan dengan lahapnya. Kayla yang saat itu ijin pamit ketoilet terhenti langkahnya seketika, saat sebuah suara memanggil namanya sampai membuat ketiga lelaki yang sedang bersamanya menoleh kearah sumber suara itu secara bersamaan.

"Kayla"

***

Terpopuler

Comments

Riska Ch

Riska Ch

semangat tor, buat semjanya jangan lupa mampir di karayaku dan bantu follow juga tapi mohon maaf kalo tisn masih acak²kan

2021-07-04

2

Anonymous

Anonymous

Thor

2021-06-03

0

Mama amiinn Asis

Mama amiinn Asis

vuksulx thor

2021-05-05

3

lihat semua
Episodes
1 Dijodohkan?
2 Benar terjadi
3 Kesempatan
4 Butuh waktu
5 Bertemu tante andin
6 Terpesona
7 Mengajak
8 Ketahuan
9 Berniat melupakan
10 Menghindari
11 Rencana yang mengejutkan
12 Keyakinan dan ketakutan
13 Dia kembali
14 Pernyataan cinta
15 Cemburu
16 Mengakui
17 Terluka lagi
18 Masih ada harapan
19 Dugaan kayla
20 Keinginan yang terwujud
21 Salahpaham
22 Penjelasan
23 Kejutan manis
24 Dilema
25 Pertanyaan sulit
26 Melamar 1
27 Melamar 2
28 Harapan Dirga
29 Tak menyangka
30 Kecewa
31 Hal terpenting
32 Hal penting
33 Dukungan Bu Andin
34 Sahabat lama
35 Keinginan Opa
36 Menerima
37 Kemunculan Tante Tina
38 Pernikahan
39 Nasihat Papa Dito
40 Pemandangan tak terduga
41 Pindah ke apartemen
42 Kekecewaan Dirga
43 Siapa Dia?
44 Mencari Kayla
45 Menginap
46 Rencana Papa Adnan
47 Mengungkapkan
48 Menonton film horor
49 Mengharap seorang cucu
50 Mulai jatuh cinta
51 Mengikuti Yasmin
52 PMS
53 Morning Kiss
54 Mengungkapkan Cinta
55 Merasa malu
56 Perdebatan kecil
57 Berbaikan
58 Perkataan yang menyakitkan
59 Siapakah Dia?
60 Dibohongi
61 Perlakuan tak terduga
62 Rasa bersalah
63 Ada apa?
64 Masih mencintai
65 Sudah saatnya kah?
66 Malam Pertama
67 Mendapat sebuket bunga
68 Merasa dicintai
69 Mengharap seorang cucu lagi
70 Meminta ijin
71 Diberi restu
72 Terluka dengan perkataan Lagi
73 Hal yang menyakitkan
74 Pertengkaran karna masalalu
75 Memaafkan
76 Sebuket bunga
77 Pil Kontrasepsi
78 Kemarahan Dirga
79 Sikap Dingin Dirga
80 Saling merindukan
81 Ancaman Vano
82 Masalah baru
83 Saling terluka
84 Rumor
85 Ungkapan hati Kayla
86 Kerinduan Mama Adira
87 Nasihat Mama Adira
88 Melepas kerinduan
89 Tak menyangka
90 Acara pertunangan
91 Kehadirannya tak terduga
92 Perasaan tak tenang
93 Kekecewaan Mama Andin
94 Kesedihan Mama Adira
95 Kesedihan Kayla
96 Ketenangan
97 Perasaan itu masih ada
98 Kepedulian pada Vindy
99 Bingung mencari
100 Kemarahan Kayla
101 Perlakuan manis
102 Tidur terpisah
103 Pertemuan tak terduga
104 Kondisi Kayla
105 Hamil
106 Menerima
107 Keinginan Kayla
108 Ngidam
109 Terharu bahagia
110 Merasa sedih
111 Sensitif
112 Merasa hampa
113 Sahabat kecil Dirga
114 Terungkap
115 Sebuah hadiah
116 Menggoda Kayla
117 Perintah Dirga
118 Pengawal untuk Kayla
119 Cinta pertama Kayla
120 Berduka
121 Demam
122 Pertanda melahirkan?
123 Kontraksi palsu
124 Rasa bersalah
125 Malam bergairah
126 Cemburu
127 Kehadiran malaikat kecil
128 Dareen Mahendra
129 Membahagiakan
130 Pernikahan Yasmin
131 Sekertaris
132 Takut dan Khawatir
133 Pertengkaran lagi
134 Meluapkan kesedihan
135 Sikap yang berbeda
136 Keinginan terpendam
137 Dugaan Papa Dito
138 Ancaman Papa Dito
139 Kayla diantara Dirga dan Vano
140 Sandiwara dan kejutan
141 Berujung Gagal..
142 Kegundahan Yasmin
143 Keinginan Yasmin
144 PEMBERITAHUAN
145 Sosok tak terduga
146 Kedatangan Nindy
147 Dugaan yang benar
148 Tuduhan Mama Andin
149 Perasaan terguncang
150 Momen berdua
151 Merasa sedih kembali
152 Niat terselubung
153 Kesedihan Kirana
154 Akhirnya menerima..
155 Menjodohkan
156 Pindahan rumah
157 Kebahagiaan Nindy
158 Menikmati momen
159 Duķungan Mama Andin
160 Benar hamilkah?
161 Kembali berpacaran
162 Mengajak kencan
163 Diambang keputusan
164 Menentukan jawaban
165 Kabar membahagiakan
166 Menyukai
167 Menerima
168 Pertemuan dua keluarga
169 Terulang lagi
170 Berteman kembali
171 Bersikap tenang
172 Cemburu yang usai
173 Pemberitahuan
174 Perdebatan
175 Kemarahan keluarga
176 Kejutan romantis
177 Kesedihan Kayla dan Nindy
178 Kepindahan Nindy
179 Anniversary
180 Kejutan yang bertubi
181 Rasa sedih Papa Adnan
182 Pernikahan dan pertunangan
183 Ulangtahun
184 Pemberitahuan
185 Akhir yang Bahagia
186 TerimaKasih
187 Pemberitahuan
188 Karya terbaru Author
189 Pengumuman Season 2
190 Cinta dalam perjodohan season2
191 Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192 Bab2 Kencan Bahagia
193 Bab3 Bertemu lagi
194 Bab 4 Rasa tak nyaman
195 Bab5 Awal rasa sedih
196 Bab6 Inikah Karma?
197 Bab7 Ikatan batin
198 Bab8 Kenyataan yang pahit
199 Bab9 Berkumpul
200 Bab10 Tangisan kekecewaan
201 Bab11 Antara pilihan
202 Bab12 Diambang keputusan
203 Bab13 Mencoba bertahan
204 Bab14 Berpamitan
205 Bab15 Memaafkan
206 Bab16 Mengetahui
207 Bab17 Permintaan becerai
208 Bab18 Mengungkapkan
209 Bab19 Bertemu cinta bersama
210 Bab 20 Luapan hati
211 Bab 21 Merasa Lega
212 Bab22 Bertemu Vano
213 Bab 23 Kabar bahagia
214 Bab23 Rasa bahagia Rifky
215 Bab24 Menjenguk Nindy
216 Bab25 Sikap membingungkan
217 Bab26 Terbakar cemburu
218 Bab27 Menduga dan menebak
219 Benar nyatanya
220 Berkencan bersama Darren
221 Kecewa Dirga
222 Kecewa yang berlanjut
223 Tentang malam pertama
224 Semua Bahagia
225 Pernikahan Kirana
226 Pengumuman
227 Amarah Kayla
228 Nasihat Dirga
229 Perubahan hormon
230 Kekhawatiran
231 Keinginan Dimas
232 Nasihat untuk Dimas
233 Marah yang berlanjut
234 Bertemu Bella
235 Salah Tingkah
236 Ungkapan hati Nenek
237 Menemui Yasmin
238 Kemana Dirga?
239 Rasa sedih dan amarah Kayla
240 Kenyataan pahit
241 Ketegaran Kayla
242 Akhirnya
243 Ingatan yang hilang
244 Bertemu tapi tak mengenali
245 Sebenarnya siapa kamu?
246 Mencoba mengingat
247 Sikap licik Vindy
248 Ingat kembali
249 Bertemu Darren
250 Mengoda Kayla kembali
251 Ketakutan Mama Andin
252 Permintaan spesial Dirga
253 Kehamilan Kirana
254 Khawatir yang berlebihan
255 jenuh dan Bosan
256 Rasa sedih Darren
257 Nasihat untuk Kayla
258 Kesabaran Dirga
259 Tuduhan Kirana
260 Amarah Yasmin
261 Bertemu dengannya lagi
262 Rasa tak nyaman
263 Sikap Tiara
264 Siaga menemani
265 Bahagia Kayla
266 Kedatangan yang tiba-tiba
267 Luapan emosi
268 Merindukan Darren
269 Merasa terkejut
270 Sikap beda Dirga
271 Mengungkapkan
272 Mengakui
273 Menghargai perasaan Darren
274 Saling bercerita
275 The End
276 Pengumuman
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Dijodohkan?
2
Benar terjadi
3
Kesempatan
4
Butuh waktu
5
Bertemu tante andin
6
Terpesona
7
Mengajak
8
Ketahuan
9
Berniat melupakan
10
Menghindari
11
Rencana yang mengejutkan
12
Keyakinan dan ketakutan
13
Dia kembali
14
Pernyataan cinta
15
Cemburu
16
Mengakui
17
Terluka lagi
18
Masih ada harapan
19
Dugaan kayla
20
Keinginan yang terwujud
21
Salahpaham
22
Penjelasan
23
Kejutan manis
24
Dilema
25
Pertanyaan sulit
26
Melamar 1
27
Melamar 2
28
Harapan Dirga
29
Tak menyangka
30
Kecewa
31
Hal terpenting
32
Hal penting
33
Dukungan Bu Andin
34
Sahabat lama
35
Keinginan Opa
36
Menerima
37
Kemunculan Tante Tina
38
Pernikahan
39
Nasihat Papa Dito
40
Pemandangan tak terduga
41
Pindah ke apartemen
42
Kekecewaan Dirga
43
Siapa Dia?
44
Mencari Kayla
45
Menginap
46
Rencana Papa Adnan
47
Mengungkapkan
48
Menonton film horor
49
Mengharap seorang cucu
50
Mulai jatuh cinta
51
Mengikuti Yasmin
52
PMS
53
Morning Kiss
54
Mengungkapkan Cinta
55
Merasa malu
56
Perdebatan kecil
57
Berbaikan
58
Perkataan yang menyakitkan
59
Siapakah Dia?
60
Dibohongi
61
Perlakuan tak terduga
62
Rasa bersalah
63
Ada apa?
64
Masih mencintai
65
Sudah saatnya kah?
66
Malam Pertama
67
Mendapat sebuket bunga
68
Merasa dicintai
69
Mengharap seorang cucu lagi
70
Meminta ijin
71
Diberi restu
72
Terluka dengan perkataan Lagi
73
Hal yang menyakitkan
74
Pertengkaran karna masalalu
75
Memaafkan
76
Sebuket bunga
77
Pil Kontrasepsi
78
Kemarahan Dirga
79
Sikap Dingin Dirga
80
Saling merindukan
81
Ancaman Vano
82
Masalah baru
83
Saling terluka
84
Rumor
85
Ungkapan hati Kayla
86
Kerinduan Mama Adira
87
Nasihat Mama Adira
88
Melepas kerinduan
89
Tak menyangka
90
Acara pertunangan
91
Kehadirannya tak terduga
92
Perasaan tak tenang
93
Kekecewaan Mama Andin
94
Kesedihan Mama Adira
95
Kesedihan Kayla
96
Ketenangan
97
Perasaan itu masih ada
98
Kepedulian pada Vindy
99
Bingung mencari
100
Kemarahan Kayla
101
Perlakuan manis
102
Tidur terpisah
103
Pertemuan tak terduga
104
Kondisi Kayla
105
Hamil
106
Menerima
107
Keinginan Kayla
108
Ngidam
109
Terharu bahagia
110
Merasa sedih
111
Sensitif
112
Merasa hampa
113
Sahabat kecil Dirga
114
Terungkap
115
Sebuah hadiah
116
Menggoda Kayla
117
Perintah Dirga
118
Pengawal untuk Kayla
119
Cinta pertama Kayla
120
Berduka
121
Demam
122
Pertanda melahirkan?
123
Kontraksi palsu
124
Rasa bersalah
125
Malam bergairah
126
Cemburu
127
Kehadiran malaikat kecil
128
Dareen Mahendra
129
Membahagiakan
130
Pernikahan Yasmin
131
Sekertaris
132
Takut dan Khawatir
133
Pertengkaran lagi
134
Meluapkan kesedihan
135
Sikap yang berbeda
136
Keinginan terpendam
137
Dugaan Papa Dito
138
Ancaman Papa Dito
139
Kayla diantara Dirga dan Vano
140
Sandiwara dan kejutan
141
Berujung Gagal..
142
Kegundahan Yasmin
143
Keinginan Yasmin
144
PEMBERITAHUAN
145
Sosok tak terduga
146
Kedatangan Nindy
147
Dugaan yang benar
148
Tuduhan Mama Andin
149
Perasaan terguncang
150
Momen berdua
151
Merasa sedih kembali
152
Niat terselubung
153
Kesedihan Kirana
154
Akhirnya menerima..
155
Menjodohkan
156
Pindahan rumah
157
Kebahagiaan Nindy
158
Menikmati momen
159
Duķungan Mama Andin
160
Benar hamilkah?
161
Kembali berpacaran
162
Mengajak kencan
163
Diambang keputusan
164
Menentukan jawaban
165
Kabar membahagiakan
166
Menyukai
167
Menerima
168
Pertemuan dua keluarga
169
Terulang lagi
170
Berteman kembali
171
Bersikap tenang
172
Cemburu yang usai
173
Pemberitahuan
174
Perdebatan
175
Kemarahan keluarga
176
Kejutan romantis
177
Kesedihan Kayla dan Nindy
178
Kepindahan Nindy
179
Anniversary
180
Kejutan yang bertubi
181
Rasa sedih Papa Adnan
182
Pernikahan dan pertunangan
183
Ulangtahun
184
Pemberitahuan
185
Akhir yang Bahagia
186
TerimaKasih
187
Pemberitahuan
188
Karya terbaru Author
189
Pengumuman Season 2
190
Cinta dalam perjodohan season2
191
Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192
Bab2 Kencan Bahagia
193
Bab3 Bertemu lagi
194
Bab 4 Rasa tak nyaman
195
Bab5 Awal rasa sedih
196
Bab6 Inikah Karma?
197
Bab7 Ikatan batin
198
Bab8 Kenyataan yang pahit
199
Bab9 Berkumpul
200
Bab10 Tangisan kekecewaan
201
Bab11 Antara pilihan
202
Bab12 Diambang keputusan
203
Bab13 Mencoba bertahan
204
Bab14 Berpamitan
205
Bab15 Memaafkan
206
Bab16 Mengetahui
207
Bab17 Permintaan becerai
208
Bab18 Mengungkapkan
209
Bab19 Bertemu cinta bersama
210
Bab 20 Luapan hati
211
Bab 21 Merasa Lega
212
Bab22 Bertemu Vano
213
Bab 23 Kabar bahagia
214
Bab23 Rasa bahagia Rifky
215
Bab24 Menjenguk Nindy
216
Bab25 Sikap membingungkan
217
Bab26 Terbakar cemburu
218
Bab27 Menduga dan menebak
219
Benar nyatanya
220
Berkencan bersama Darren
221
Kecewa Dirga
222
Kecewa yang berlanjut
223
Tentang malam pertama
224
Semua Bahagia
225
Pernikahan Kirana
226
Pengumuman
227
Amarah Kayla
228
Nasihat Dirga
229
Perubahan hormon
230
Kekhawatiran
231
Keinginan Dimas
232
Nasihat untuk Dimas
233
Marah yang berlanjut
234
Bertemu Bella
235
Salah Tingkah
236
Ungkapan hati Nenek
237
Menemui Yasmin
238
Kemana Dirga?
239
Rasa sedih dan amarah Kayla
240
Kenyataan pahit
241
Ketegaran Kayla
242
Akhirnya
243
Ingatan yang hilang
244
Bertemu tapi tak mengenali
245
Sebenarnya siapa kamu?
246
Mencoba mengingat
247
Sikap licik Vindy
248
Ingat kembali
249
Bertemu Darren
250
Mengoda Kayla kembali
251
Ketakutan Mama Andin
252
Permintaan spesial Dirga
253
Kehamilan Kirana
254
Khawatir yang berlebihan
255
jenuh dan Bosan
256
Rasa sedih Darren
257
Nasihat untuk Kayla
258
Kesabaran Dirga
259
Tuduhan Kirana
260
Amarah Yasmin
261
Bertemu dengannya lagi
262
Rasa tak nyaman
263
Sikap Tiara
264
Siaga menemani
265
Bahagia Kayla
266
Kedatangan yang tiba-tiba
267
Luapan emosi
268
Merindukan Darren
269
Merasa terkejut
270
Sikap beda Dirga
271
Mengungkapkan
272
Mengakui
273
Menghargai perasaan Darren
274
Saling bercerita
275
The End
276
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!