Butuh waktu

Disebuah rumah megah Pa Adnan dan istrinya yang bernama Bu Andin tengah menikmati secangkir teh dihalaman belakang rumahnya. Tiba-tiba ditengah obrolan mereka seorang lelaki datang memberi salam pada mereka dan lelaki itu bernama Dirga.

"Hai Pa Ma" sapa Dirga sembari mencium punggung tangan kedua orangtuanya.

"Anak Mama udah pulang, gimana pekerjaan kamu? kamu pasti cape ya? sekarang kamu pergi mandi terus kamu makan ya. Kasian anak ganteng mama ini harus kerja keras untuk terusin perusahaaan Papa nya" sindir Mama Andin.

"Mama ini masih aja gak berubah. Usia Dirga itu udah 27 tahun Ma gak perlu Mama perlakukan seperti itu terus, kasihan nanti kalau dia sudah punya istri dia pasti malu karna sikap Mama" protes Papa Adnan.

"Kalian lanjutkan ya, Dirga mau ke kamar dulu" pamit Dirga tersenyum melihat tingkah orangtuanya yang selalu meributkan hal seperti itu setiap harinya.

"Papa kenapa sih cemburu banget sama anaknya. Mama kan selalu adil berbagi perhatian Mama sama Papa"

"Tapi mama lebih perhatian sama Dirga dibanding Papa. Tapi Papa harus tetap bersabar karna sebentar lagi perhatian Mama akan fokus ke Papa"

"Maksudnya?"

"Kita kan akan segera punya menantu"

"Jadi Papa serius mau jodohin Dirga sama Kayla anak Pak Dito?"

"Iya. Mama setuju kan?"

"Mama setuju Pa. Kayla itu anak baik, cantik dan juga manis. Mama suka sama dia. Akhirnya Mama punya anak cewe" riang Mama Andin membanyangi jika suatu hari ia bisa berjalan bersama dengan Kayla.

"Mama tau dari mana soal Kayla"

"Waktu Papa ceritain soal Kayla, Mama langsung cek sendiri"

"Maksudnya?"

"Mama kan jadi detektif dadakan Pa dua hari yang lalu, Mama dateng ke kampusnya Kayla buat liat dia tapi Mama liatnya diam-diam, ternyata dia memang mempesona Pa gak salah kita jadiin dia calon menantu"

"Tumben soal jodoh Dirga Mama satu kubu. Gak sabar ya punya anak cewek"

"Iya lah. Mama kan udah gak muda lagi kalau mau nambah anak, jadi kita butuh menantu untuk mewujudkan keinginan Mama punya anak cewe"

"Awas aja kalau nanti Kayla udah jadi menantu kasih sayang dan perhatian Mama malah jadi berkurang lagi ke Papa"

"Cemburu ko dipelihara. Gini ya kalau punya suami sama dua anak laki-laki bawaannya gak pernah ngerti isi hati wanita. Udah ah Mama mau siapin Dirga makan" ucap Mama Andin berlalu meninggalkan Papa Adnan.

Pa Adnan dan Bu Adnin memiliki 2 orang anak laki-laki yang pertama Dirga dan yang kedua Alvi dan dia masih kelas 2 SMA.

Dikamar Dirga merebahkan tubuhnya yang lelah. Pekerjaan hari ini membuat pikiran dan tenanganya cukup terkuras. Setelah cukup beristirahat Dirga bergegas kekamar mandi untuk menyegarkan diri.

***

Seluruh keluarga Papa Adnan telah berkumpul dimeja makan termasuk Dirga. Malam itu Mama Andin memasak makanan kesukaan Dirga namun Dirga tak menyadari bahwa ada maksud lain dibalik itu. Selesai makan Papa Adnan mengajak keluarganya untuk berbincang diruang keluarga.

"Ada yang mau papa bicarakan" ucap Papa Adnan memulai obrolan.

"Soal apa Pa?" tanya Alvi anak bungsu yang selalu ingin tau.

"Perjodohan"

"Perjodohan? perjodohan apa? papa mau jodohin Alvi? Alvi masih sekolah Pa. Alvi belum kepikiran soal jodoh gebetan aja masih dalam proses pendekatan" celoteh Alvi yang membuat Mama Andin tertawa.

"Bukan kamu Alvi tapi kaka kamu" Papa Adnan memandang ke arah Dirga.

"Aku? Papa mau jodohin aku?"tanya Dirga kaget.

"Iya"

"Papa kuno nih masa zaman begini masih jodoh-jodohin anak. Papa gak adil ini namanya mengambil hak anak untuk saling mencintai dan mencintai pilihan sendiri" protes Alvi membela kakanya.

"Kamu itu masih berseragam sekolah udah bahas cinta aja, belajar aja yang bener" ucap Pak Adnan sembari melototi anak bungsunya itu.

"Iya Pa. Udah ah Alvi mau ke kamar aja. Disini Alvi cuma jadi anak bawang" keluh Alvi beranjak pergi.

"Good night boy" teriak Mama Andin pada Alvi yang beranjak pergi kekamarnya.

"Ma, maksudnya Papa apa jodohin aku?"

"Buat kasih mamah anak cewe lah. Mama kan kepengin anak cewe"

"Ini maksudnya apa sih Pa?" tanya Dirga bingung.

"Papa berencana menjodohkan kamu sama anak sahabat Papa. Mama kamu juga setuju karna Mama kamu juga pengen cepet dapet menantu biar keinginannya terwujud punya anak cewe " ucap Papa Adnan dengan santai.

"Bener kata Papa kamu. Kamu mau kan? Mama suka banget sama dia, dia cantik kamu juga pasti suka. Please kamu mau ya" rayu Mama Andin.

"Mama kayanya seneng banget sama dia" ucap Dirga yang bisa melihat betapa Mama nya sangat menyukai cewe yang akan dijodohkan dengannya.

"Makanya kamu mau ya terima perjodohan ini? ok boy?" kekeh Mama Andin.

"Kasih Dirga waktu untuk pikirin ini, boleh kan?" tanya Dirga memelas.

"Kenapa?" Mama Andin mulai panik dengan ucapan Dirga.

"Aku butuh waktu mah. Gak segampang itu Dirga putusin untuk terima perjodohan ini, aku juga belum mengenal pribadi dia. Dirga cape Ma, Dirga mau istirahat" Dirga pergi berlalu meninggalkan kedua orangtuanya.

"Pa, gimana kalau Dirga nolak?" tanya Mama Andin.

"Mama tenang aja, gak perlu menyimpulkan gitu aja"

"Papa kenapa santai banget sih, bikin kesel deh"

"Ya terus harus gimana, kita kan belum liat hasilnya, Dirga juga minta waktu untuk pikirin ini kan?"

"Mama cuma takut aja, Dirga nolak ini karna traumanya dulu"

"Udah gak usah bahas itu, kasih dia waktu berpikir. Kita juga jangan terlalu memaksa dia"

"Tapi Pa, Mama penasaran. Gimana sama pendapat Kayla ya soal perjodohan ini? gimana kalau Kayla nolak? bakal batal donk mama punya anak cewe" keluh Mama Andin.

"Dasar ya ibu-ibu, menghalusinasi kesimpulannya suka berkelana kemana-mana. Udah ah Papa mau kekamar dulu"

"Dasar bapak-bapak, kalau diajak debat sama ibu-ibu pasti kabur" gumam Bu Andin sambil menatap Papa Andan yang tengah berjalan menuju kamar.

Dibalkon kamar Dirga mencoba menjernihkan pikiraannya sambil menghirup udara malam. Bukan tanpa alasan, rencana perjodohan yang direncanakan orangtuanya membuat dia menjadi sedikit khawatir dengan rasa traumanya menjalin cinta.

Flashback on.

Beberapa tahun yang lalu.

Siang itu Dirga penuh semangat berjalan keluar dari kelasnya kebetulan hari itu kuliah selesai cepat. Hari ini dia berencana akan memberitau tentang siapa dia sebenarnya. Selama menjalin hubungan dengan kekasihnya Dirga segaja menyembunyikan identitas soal kehidupannya.

Dia berpura pura menjadi orang biasa dan hanya menjadi seorang mahasiswa dari kalangan biasa. Tak seperti anak terpandang lainnya yang berlomba-lomba menunjukan siapa mereka. Berbeda dengan Dirga, dia hanya ingin orang memghargainya dan menerima keberadaannya dengan apa adanya bukan karna kekayaan keluarganya.

Setiba di tempat tujuan Dirga bergegas masuk kedalam kafe. Semula Dirga mencari kesembarang arah untuk mencari sosok yang dicarinya, dan ketemu. Wanita itu tepat tak jauh dari pandanganya.

Dirga teresenyum, namun senyuman itu berubah menjadi amarah. Dirga mendapati sosok yang dicintainya sedang asik berbincang mesra dengan cowo lain dan yang membuatnya tak habis pikir kenapa cowo itu harus Andre,teman kuliahnya yang selalu merebut apa yang Dirga punya terutama soal cinta dan wanita. Dirga mencoba tetap tenang dengan amarahnya menghadapi situasi yang menyakiti hati didepan matanya.

"Friska" panggil Dirga dengar nada suara bergetar.

"Dirga" saut Friska saat melihat Dirga dihadapannya.

"Hai Dirga" sapa Andre yang menyadari kehadiran Dirga.

"Kalian berdua.."

"Ya kita berdua pacaran, lo udah liat sendiri kan?" ucap Andre memotong ucapan Dirga.

Dirga terkejut dengan ucapan andre. Dia mencoba mencerna apa yang andre ucapkan. Friska meminta Andre untuk meninggalkannya berdua dengan Dirga karna ada hal yang harus mereka bicarakan.

"Fris, tolong kamu jelasin ini semua" pinta Dirga.

"Maaf Dirga, sebenernya aku mau jelasin ini semua sama kamu. Tapi karna kamu terlanjur tau sendiri jadi sekarang aku gak perlu jelasin lagi" ucap Friska.

"Apa kamu bener-bener gak cinta sama aku? selama kita pacaran apa ga ada artinya buat kamu?" tanya Dirga.

"Maaf dirga, ini salah aku yang gak jujur sama kamu. Sejujurnya Andre lebih baik dari kamu, dia bisa kasih apa yang aku butuhin"

"Maksud kamu?"

"Ayo lah Dir, kamu masa gak paham maksud aku. Status kamu sama Andre itu beda, aku bukan materialistis tapi aku coba realistis aja. Hubungan juga bukan cuma tentang cinta aja Dir" tutur Friska dengan percaya diri.

Friska memang salah satu cewe dikampus yang bisa terbilang cantik difakultasnya, dia juga berasal dari keluarga berkecukupan tapi keluarganya tak seberada andre dan Dirga. Dia menfaatkan kecantikannya untuk bisa mendapatkan cowo manapun termasuk Dirga.

"Jadi karna itu kamu khianatin aku?" tanya Dirga terbata bata.

"Iya"

"Terus selama ini kita pacaran untuk apa?"

"Untuk kepuasan aku aja, ternyata semua cowo yang aku mau bisa aku dapet dengan mudahnya. Kamu memang punya tampang tapi sayangnya kamu gak punya harta"

"Jadi selama ini kamu pura pura cinta sama aku?"

"Bisa dibilang begitu, tapi harusnya kamu bisa sedikit bersyukur karna kamu bisa pacaran sama aku. Jarangkan ada cewe yang mau sama cowo yang gak punya apa-apa"

"Apa kamu gak pernah peduli sama perasaan aku?"

"Engga, aku cuma kasian aja sama kamu. Dan mulai sekarang kita putus"

"Putus? kamu putusin aku karna kamu

lebih memilih Andre?"

"Hhmm... lebih baik sekarang kamu buang jauh-jauh perasaan kamu sama aku. Karna aku gak butuh perasaan kamu"

"Kamu serius?"

"Sangat serius"

"Ok. Kalau itu keputusan kamu lebih memilih Andre, aku akan terima. Tapi aku cuma mau ingetin kamu, jangan memandang orang dari status sosialnya karna jalan hidup manusia itu gak ada yang bisa menduga. Satu hal lagi, makasih udah buat aku sadar kalau kamu ternyata memang bukan yang terbaik buat aku" ucap Dirga dengan penuh penekanan lalu pergi meninggalkan Friska.

Flashback off.

***

Terpopuler

Comments

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

aku mampir nih ceritanya menarik

2023-01-08

0

Ida Maridin

Ida Maridin

wooow seru 😘😘 visiualnya thor

2021-06-09

0

Anonymous

Anonymous

ayo Thor

2021-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Dijodohkan?
2 Benar terjadi
3 Kesempatan
4 Butuh waktu
5 Bertemu tante andin
6 Terpesona
7 Mengajak
8 Ketahuan
9 Berniat melupakan
10 Menghindari
11 Rencana yang mengejutkan
12 Keyakinan dan ketakutan
13 Dia kembali
14 Pernyataan cinta
15 Cemburu
16 Mengakui
17 Terluka lagi
18 Masih ada harapan
19 Dugaan kayla
20 Keinginan yang terwujud
21 Salahpaham
22 Penjelasan
23 Kejutan manis
24 Dilema
25 Pertanyaan sulit
26 Melamar 1
27 Melamar 2
28 Harapan Dirga
29 Tak menyangka
30 Kecewa
31 Hal terpenting
32 Hal penting
33 Dukungan Bu Andin
34 Sahabat lama
35 Keinginan Opa
36 Menerima
37 Kemunculan Tante Tina
38 Pernikahan
39 Nasihat Papa Dito
40 Pemandangan tak terduga
41 Pindah ke apartemen
42 Kekecewaan Dirga
43 Siapa Dia?
44 Mencari Kayla
45 Menginap
46 Rencana Papa Adnan
47 Mengungkapkan
48 Menonton film horor
49 Mengharap seorang cucu
50 Mulai jatuh cinta
51 Mengikuti Yasmin
52 PMS
53 Morning Kiss
54 Mengungkapkan Cinta
55 Merasa malu
56 Perdebatan kecil
57 Berbaikan
58 Perkataan yang menyakitkan
59 Siapakah Dia?
60 Dibohongi
61 Perlakuan tak terduga
62 Rasa bersalah
63 Ada apa?
64 Masih mencintai
65 Sudah saatnya kah?
66 Malam Pertama
67 Mendapat sebuket bunga
68 Merasa dicintai
69 Mengharap seorang cucu lagi
70 Meminta ijin
71 Diberi restu
72 Terluka dengan perkataan Lagi
73 Hal yang menyakitkan
74 Pertengkaran karna masalalu
75 Memaafkan
76 Sebuket bunga
77 Pil Kontrasepsi
78 Kemarahan Dirga
79 Sikap Dingin Dirga
80 Saling merindukan
81 Ancaman Vano
82 Masalah baru
83 Saling terluka
84 Rumor
85 Ungkapan hati Kayla
86 Kerinduan Mama Adira
87 Nasihat Mama Adira
88 Melepas kerinduan
89 Tak menyangka
90 Acara pertunangan
91 Kehadirannya tak terduga
92 Perasaan tak tenang
93 Kekecewaan Mama Andin
94 Kesedihan Mama Adira
95 Kesedihan Kayla
96 Ketenangan
97 Perasaan itu masih ada
98 Kepedulian pada Vindy
99 Bingung mencari
100 Kemarahan Kayla
101 Perlakuan manis
102 Tidur terpisah
103 Pertemuan tak terduga
104 Kondisi Kayla
105 Hamil
106 Menerima
107 Keinginan Kayla
108 Ngidam
109 Terharu bahagia
110 Merasa sedih
111 Sensitif
112 Merasa hampa
113 Sahabat kecil Dirga
114 Terungkap
115 Sebuah hadiah
116 Menggoda Kayla
117 Perintah Dirga
118 Pengawal untuk Kayla
119 Cinta pertama Kayla
120 Berduka
121 Demam
122 Pertanda melahirkan?
123 Kontraksi palsu
124 Rasa bersalah
125 Malam bergairah
126 Cemburu
127 Kehadiran malaikat kecil
128 Dareen Mahendra
129 Membahagiakan
130 Pernikahan Yasmin
131 Sekertaris
132 Takut dan Khawatir
133 Pertengkaran lagi
134 Meluapkan kesedihan
135 Sikap yang berbeda
136 Keinginan terpendam
137 Dugaan Papa Dito
138 Ancaman Papa Dito
139 Kayla diantara Dirga dan Vano
140 Sandiwara dan kejutan
141 Berujung Gagal..
142 Kegundahan Yasmin
143 Keinginan Yasmin
144 PEMBERITAHUAN
145 Sosok tak terduga
146 Kedatangan Nindy
147 Dugaan yang benar
148 Tuduhan Mama Andin
149 Perasaan terguncang
150 Momen berdua
151 Merasa sedih kembali
152 Niat terselubung
153 Kesedihan Kirana
154 Akhirnya menerima..
155 Menjodohkan
156 Pindahan rumah
157 Kebahagiaan Nindy
158 Menikmati momen
159 Duķungan Mama Andin
160 Benar hamilkah?
161 Kembali berpacaran
162 Mengajak kencan
163 Diambang keputusan
164 Menentukan jawaban
165 Kabar membahagiakan
166 Menyukai
167 Menerima
168 Pertemuan dua keluarga
169 Terulang lagi
170 Berteman kembali
171 Bersikap tenang
172 Cemburu yang usai
173 Pemberitahuan
174 Perdebatan
175 Kemarahan keluarga
176 Kejutan romantis
177 Kesedihan Kayla dan Nindy
178 Kepindahan Nindy
179 Anniversary
180 Kejutan yang bertubi
181 Rasa sedih Papa Adnan
182 Pernikahan dan pertunangan
183 Ulangtahun
184 Pemberitahuan
185 Akhir yang Bahagia
186 TerimaKasih
187 Pemberitahuan
188 Karya terbaru Author
189 Pengumuman Season 2
190 Cinta dalam perjodohan season2
191 Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192 Bab2 Kencan Bahagia
193 Bab3 Bertemu lagi
194 Bab 4 Rasa tak nyaman
195 Bab5 Awal rasa sedih
196 Bab6 Inikah Karma?
197 Bab7 Ikatan batin
198 Bab8 Kenyataan yang pahit
199 Bab9 Berkumpul
200 Bab10 Tangisan kekecewaan
201 Bab11 Antara pilihan
202 Bab12 Diambang keputusan
203 Bab13 Mencoba bertahan
204 Bab14 Berpamitan
205 Bab15 Memaafkan
206 Bab16 Mengetahui
207 Bab17 Permintaan becerai
208 Bab18 Mengungkapkan
209 Bab19 Bertemu cinta bersama
210 Bab 20 Luapan hati
211 Bab 21 Merasa Lega
212 Bab22 Bertemu Vano
213 Bab 23 Kabar bahagia
214 Bab23 Rasa bahagia Rifky
215 Bab24 Menjenguk Nindy
216 Bab25 Sikap membingungkan
217 Bab26 Terbakar cemburu
218 Bab27 Menduga dan menebak
219 Benar nyatanya
220 Berkencan bersama Darren
221 Kecewa Dirga
222 Kecewa yang berlanjut
223 Tentang malam pertama
224 Semua Bahagia
225 Pernikahan Kirana
226 Pengumuman
227 Amarah Kayla
228 Nasihat Dirga
229 Perubahan hormon
230 Kekhawatiran
231 Keinginan Dimas
232 Nasihat untuk Dimas
233 Marah yang berlanjut
234 Bertemu Bella
235 Salah Tingkah
236 Ungkapan hati Nenek
237 Menemui Yasmin
238 Kemana Dirga?
239 Rasa sedih dan amarah Kayla
240 Kenyataan pahit
241 Ketegaran Kayla
242 Akhirnya
243 Ingatan yang hilang
244 Bertemu tapi tak mengenali
245 Sebenarnya siapa kamu?
246 Mencoba mengingat
247 Sikap licik Vindy
248 Ingat kembali
249 Bertemu Darren
250 Mengoda Kayla kembali
251 Ketakutan Mama Andin
252 Permintaan spesial Dirga
253 Kehamilan Kirana
254 Khawatir yang berlebihan
255 jenuh dan Bosan
256 Rasa sedih Darren
257 Nasihat untuk Kayla
258 Kesabaran Dirga
259 Tuduhan Kirana
260 Amarah Yasmin
261 Bertemu dengannya lagi
262 Rasa tak nyaman
263 Sikap Tiara
264 Siaga menemani
265 Bahagia Kayla
266 Kedatangan yang tiba-tiba
267 Luapan emosi
268 Merindukan Darren
269 Merasa terkejut
270 Sikap beda Dirga
271 Mengungkapkan
272 Mengakui
273 Menghargai perasaan Darren
274 Saling bercerita
275 The End
276 Pengumuman
Episodes

Updated 276 Episodes

1
Dijodohkan?
2
Benar terjadi
3
Kesempatan
4
Butuh waktu
5
Bertemu tante andin
6
Terpesona
7
Mengajak
8
Ketahuan
9
Berniat melupakan
10
Menghindari
11
Rencana yang mengejutkan
12
Keyakinan dan ketakutan
13
Dia kembali
14
Pernyataan cinta
15
Cemburu
16
Mengakui
17
Terluka lagi
18
Masih ada harapan
19
Dugaan kayla
20
Keinginan yang terwujud
21
Salahpaham
22
Penjelasan
23
Kejutan manis
24
Dilema
25
Pertanyaan sulit
26
Melamar 1
27
Melamar 2
28
Harapan Dirga
29
Tak menyangka
30
Kecewa
31
Hal terpenting
32
Hal penting
33
Dukungan Bu Andin
34
Sahabat lama
35
Keinginan Opa
36
Menerima
37
Kemunculan Tante Tina
38
Pernikahan
39
Nasihat Papa Dito
40
Pemandangan tak terduga
41
Pindah ke apartemen
42
Kekecewaan Dirga
43
Siapa Dia?
44
Mencari Kayla
45
Menginap
46
Rencana Papa Adnan
47
Mengungkapkan
48
Menonton film horor
49
Mengharap seorang cucu
50
Mulai jatuh cinta
51
Mengikuti Yasmin
52
PMS
53
Morning Kiss
54
Mengungkapkan Cinta
55
Merasa malu
56
Perdebatan kecil
57
Berbaikan
58
Perkataan yang menyakitkan
59
Siapakah Dia?
60
Dibohongi
61
Perlakuan tak terduga
62
Rasa bersalah
63
Ada apa?
64
Masih mencintai
65
Sudah saatnya kah?
66
Malam Pertama
67
Mendapat sebuket bunga
68
Merasa dicintai
69
Mengharap seorang cucu lagi
70
Meminta ijin
71
Diberi restu
72
Terluka dengan perkataan Lagi
73
Hal yang menyakitkan
74
Pertengkaran karna masalalu
75
Memaafkan
76
Sebuket bunga
77
Pil Kontrasepsi
78
Kemarahan Dirga
79
Sikap Dingin Dirga
80
Saling merindukan
81
Ancaman Vano
82
Masalah baru
83
Saling terluka
84
Rumor
85
Ungkapan hati Kayla
86
Kerinduan Mama Adira
87
Nasihat Mama Adira
88
Melepas kerinduan
89
Tak menyangka
90
Acara pertunangan
91
Kehadirannya tak terduga
92
Perasaan tak tenang
93
Kekecewaan Mama Andin
94
Kesedihan Mama Adira
95
Kesedihan Kayla
96
Ketenangan
97
Perasaan itu masih ada
98
Kepedulian pada Vindy
99
Bingung mencari
100
Kemarahan Kayla
101
Perlakuan manis
102
Tidur terpisah
103
Pertemuan tak terduga
104
Kondisi Kayla
105
Hamil
106
Menerima
107
Keinginan Kayla
108
Ngidam
109
Terharu bahagia
110
Merasa sedih
111
Sensitif
112
Merasa hampa
113
Sahabat kecil Dirga
114
Terungkap
115
Sebuah hadiah
116
Menggoda Kayla
117
Perintah Dirga
118
Pengawal untuk Kayla
119
Cinta pertama Kayla
120
Berduka
121
Demam
122
Pertanda melahirkan?
123
Kontraksi palsu
124
Rasa bersalah
125
Malam bergairah
126
Cemburu
127
Kehadiran malaikat kecil
128
Dareen Mahendra
129
Membahagiakan
130
Pernikahan Yasmin
131
Sekertaris
132
Takut dan Khawatir
133
Pertengkaran lagi
134
Meluapkan kesedihan
135
Sikap yang berbeda
136
Keinginan terpendam
137
Dugaan Papa Dito
138
Ancaman Papa Dito
139
Kayla diantara Dirga dan Vano
140
Sandiwara dan kejutan
141
Berujung Gagal..
142
Kegundahan Yasmin
143
Keinginan Yasmin
144
PEMBERITAHUAN
145
Sosok tak terduga
146
Kedatangan Nindy
147
Dugaan yang benar
148
Tuduhan Mama Andin
149
Perasaan terguncang
150
Momen berdua
151
Merasa sedih kembali
152
Niat terselubung
153
Kesedihan Kirana
154
Akhirnya menerima..
155
Menjodohkan
156
Pindahan rumah
157
Kebahagiaan Nindy
158
Menikmati momen
159
Duķungan Mama Andin
160
Benar hamilkah?
161
Kembali berpacaran
162
Mengajak kencan
163
Diambang keputusan
164
Menentukan jawaban
165
Kabar membahagiakan
166
Menyukai
167
Menerima
168
Pertemuan dua keluarga
169
Terulang lagi
170
Berteman kembali
171
Bersikap tenang
172
Cemburu yang usai
173
Pemberitahuan
174
Perdebatan
175
Kemarahan keluarga
176
Kejutan romantis
177
Kesedihan Kayla dan Nindy
178
Kepindahan Nindy
179
Anniversary
180
Kejutan yang bertubi
181
Rasa sedih Papa Adnan
182
Pernikahan dan pertunangan
183
Ulangtahun
184
Pemberitahuan
185
Akhir yang Bahagia
186
TerimaKasih
187
Pemberitahuan
188
Karya terbaru Author
189
Pengumuman Season 2
190
Cinta dalam perjodohan season2
191
Season 2 Bab 1 => Mengajak kencan
192
Bab2 Kencan Bahagia
193
Bab3 Bertemu lagi
194
Bab 4 Rasa tak nyaman
195
Bab5 Awal rasa sedih
196
Bab6 Inikah Karma?
197
Bab7 Ikatan batin
198
Bab8 Kenyataan yang pahit
199
Bab9 Berkumpul
200
Bab10 Tangisan kekecewaan
201
Bab11 Antara pilihan
202
Bab12 Diambang keputusan
203
Bab13 Mencoba bertahan
204
Bab14 Berpamitan
205
Bab15 Memaafkan
206
Bab16 Mengetahui
207
Bab17 Permintaan becerai
208
Bab18 Mengungkapkan
209
Bab19 Bertemu cinta bersama
210
Bab 20 Luapan hati
211
Bab 21 Merasa Lega
212
Bab22 Bertemu Vano
213
Bab 23 Kabar bahagia
214
Bab23 Rasa bahagia Rifky
215
Bab24 Menjenguk Nindy
216
Bab25 Sikap membingungkan
217
Bab26 Terbakar cemburu
218
Bab27 Menduga dan menebak
219
Benar nyatanya
220
Berkencan bersama Darren
221
Kecewa Dirga
222
Kecewa yang berlanjut
223
Tentang malam pertama
224
Semua Bahagia
225
Pernikahan Kirana
226
Pengumuman
227
Amarah Kayla
228
Nasihat Dirga
229
Perubahan hormon
230
Kekhawatiran
231
Keinginan Dimas
232
Nasihat untuk Dimas
233
Marah yang berlanjut
234
Bertemu Bella
235
Salah Tingkah
236
Ungkapan hati Nenek
237
Menemui Yasmin
238
Kemana Dirga?
239
Rasa sedih dan amarah Kayla
240
Kenyataan pahit
241
Ketegaran Kayla
242
Akhirnya
243
Ingatan yang hilang
244
Bertemu tapi tak mengenali
245
Sebenarnya siapa kamu?
246
Mencoba mengingat
247
Sikap licik Vindy
248
Ingat kembali
249
Bertemu Darren
250
Mengoda Kayla kembali
251
Ketakutan Mama Andin
252
Permintaan spesial Dirga
253
Kehamilan Kirana
254
Khawatir yang berlebihan
255
jenuh dan Bosan
256
Rasa sedih Darren
257
Nasihat untuk Kayla
258
Kesabaran Dirga
259
Tuduhan Kirana
260
Amarah Yasmin
261
Bertemu dengannya lagi
262
Rasa tak nyaman
263
Sikap Tiara
264
Siaga menemani
265
Bahagia Kayla
266
Kedatangan yang tiba-tiba
267
Luapan emosi
268
Merindukan Darren
269
Merasa terkejut
270
Sikap beda Dirga
271
Mengungkapkan
272
Mengakui
273
Menghargai perasaan Darren
274
Saling bercerita
275
The End
276
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!